Adzan subuh telah berkumandang.
Dengan lembut mas Rudi membangunkan ku.
"Bangun Dek, nanti sholatnya kesiangan,"
Aku perlahan membuka mata dan di usap rambutku oleh Mas Rudi supaya segera bangun
"Ayo bangun, belum mandi juga, nanti kehabisan waktu subuh," sambung Mas Rudi.
Dengan mata yang masih mengantuk aku mulai turun dari tempat tidur.
"Dek Nisa sudah tau tata cara mandi wajib?"
"Seperti mandi wajib saat haid kan, cuma beda niatnya?" jawabku.
"Iya, boleh Mas tau, apa yang Dek Nisa tau?"
"Membaca niat mandi wajib.
Membersihkan telapak tengan sebanyak 3 kali.
Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan.
Berwudu secara sempurna.
Menyiram kepala dengan air sebanyak 3 kali.
Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan udara.
Membersihkan area badan yang susah dicapai," ucapku dengan lancar.
"Dan lafadz niatnya?" tanya Mas Rudi lagi.
Bismillahirahmanirahmim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala.”
"Alhamdulillah, Mas tidak perlu mengajari," ucap Mas Rudi tersenyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Suraya yang baru sampai di kampung halaman memberikan salam beberapa kali sampai akhirnya Ibu membukakan pintu untuknya.
"Waalaikumsalam, Suraya kamu pulang nak?" tanya ibu bahagia.
"Iya Bu, aku libur dua hari, jadi aku ingin bertemu ibu," ucap Suraya sembari masuk kedalam.
"Kak Suraya," ucap Vina yang keluar dari kamarnya.
"Hai Rani," ucap Suraya merangkul adiknya.
"Kenapa dari dulu Kakak beda sendiri dengan memanggilku Rani, kenapa tidak seperti orang-orang yang memanggilku Vina?"
"Apa masalahnya, kan namamu Vina Syahrani, Jadi mau Vina atau Rani masih sama-sama namamu kan?" ucap Suraya tersenyum.
"Aah sudahlah terserah kakak saja, aku akan menghubungi kak Nisa dan memberi tau kakak pulang," ucap Vina mengambil ponselnya.
Tuuuttt Tuuuttt Tuuuttt....
"Hallo,"
"Hallo kak Nisa, kak Suraya pulang, barang kali kak Nisa ingin bertemu dengannya,"
"Ya tentu, aku akan minta izin pada Mas Rudi,"
"Baiklah sampai jumpa kak Nisa,"
"Sampai jumpa Rani,"
"Siapa Dek," tanya Mas Rudi.
"Rani Mas, Rani bilang kak Suraya sedang pulang, bolehkah aku bertemu dengannya sekalian menengok ibu?"
"Tentu saja boleh, nanti Mas yang antar ya," ucap Mas Rudi tersenyum.
"Benarkah?" tanyaku memastikan.
"Ya kenapa tidak? lagi pula Mas juga libur, biar sekalian kita mampir ke rumah ibu," ucap Mas Rudi.
Aku pun tersenyum bahagia dan langsung bersiap.
"Apa aku perlu memakai cream penggelap kulitku?" tanya Mas Rudi tertawa.
"Itu tidak perlu Mas, Mas Rudi harus jadi diri Mas sendiri dan minta maaf pada ibuku kalau Mas Rudi sudah berbohong padanya."
"Mas kan tidak berbohong, Mas juga tidak menyamar, Mas hanya membuat kulit menjadi lebih gelap saja," tutur Mas Rudi.
"Itu sama saja menyamar," sautku.
"Tapi mas melakukannya kan untuk tujuan baik" ujar Mas Rudi.
"Apapun itu Mas,"
"Ya sudahlah jika menurut dek Nisa ini salah, Mas akan minta maaf," ujar Mas Rudi pasrah.
"Baiklah kita pergi sekarang?" tanyaku.
Mas Rudi mengangguk dan mengajakku menaiki mobil putihnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi harinya ketika aku baru sampai di rumah ibu, Vina yang sedaang duduk di teras langsung bangun dan berteriak memanggil ibunya.
"Ibu... Ibu... Lihat siapa yang datang,"
"Ada apa Vina kenapa bertriak?" tanya ibu diikuti oleh Suraya di belakangnya.
Aku berjalan beriringan dengan Mas Rudi yang terus menggandeng tanganku dengan mesra.
Terlihat ibu, Vina dan Suraya tertegun melihat kedatangan kami.
"Assalamualaikum," ucapku dan Mas Rudi berbarengan.
"Waalaikumsalam," ucap ibu yang terus memperhatikan Mas Rudi.
"Apa kabar Bu?" tanya Mas Rudi.
"Ibu baik, Alhamdulillah,"
"Apa kabar Bu?" Aku langsung memeluk erat ibu di lanjutkan dengan memeluk Vina adikku, tak lupa juga memeluk Suraya kakak ku.
Suraya terlihat bingung dengan apa yang ia lihat, mobil mewah dan wajah Rudi yang tampan, seolah membuat Suraya tak percaya jika Rudi adalah orang yang sama, yang ia batalkan pernikahannya.
"Mas Rudi... Mas Rudi kok terlihat berbeda?" tanya Vina seolah mewakili pertanyaan Suraya.
"Apanya yang berbeda Vina?" tanya Mas Rudi tersenyum.
"Ibu juga ingin mengatakan hal yang sama, kenapa kamu terlihat berbeda," sambung ibu.
Mas Rudi hanya tersenyum menatap Nisa istrinya.
"Mas Rudi, pake Cream apa, kenapa baru sebulan menikah dengan kak Nisa sekarang sudah lebih glow up?" tanya Vina yang lagi-lagi membuat Suraya menunggu jawabannya Rudi.
"Itu karena kak Nisa mu mengurus ku dengan sangat baik," ucap Mas Rudi sambil melirikku.
"Ini tidak mungkin, tidak mungkin Rudi hanya pake Cream, Cream apa yang membuat kulit putih dalam satu bulan," gumam Suraya dalam hati.
"Dan mobil siapa itu?" tanya Suraya dalam hati.
"Lalu mobil itu apakah milik Mas Rudi?" tanya Vina yang lagi-lagi mewakili pertanyaan Suraya.
"Milik Allah yang Allah titipkan untuk ku,"
"Hah.. benarkah, bukankah saat melamar ku dia hanya mengendarai motor bututnya itu?" batin Suraya lagi.
"Waow benarkah, jadi Mas Rudi orang kaya yah,? tanya Vina dengan polosnya.
"Vina tidak ada bedanya kaya dan miskin di hadapan Allah, yang membedakan adalah Amal ibadahnya," ucap mas Rudi tersenyum.
"Kenapa malah ngobrol diluar, ayo masuklah kita ngobrol di dalam," ucap ibu.
Kami pun masuk mengikuti ibu.
Tak lupa Mas Rudi menganggukkan kepalanya saat melewati Kak Suraya di depannya.
"Permisi Mbak," ucap Mas Rudi dengan sedikit membungkukkan badannya.
Suraya masih terdiam dengan berbagai macam pertanyaan dalam pikirannya.
"Nisa.." lirih Suraya menarik tanganku.
"Apa maksud semua ini?" tanya Suraya
"Katakan dengan jelas kak," ucapku.
"Dulu Rudi tidak terlihat seperti sekarang, kamu juga tau kan Nis... dulu Rudi..."
"Kusam tua dan jelek?" Potongku.
Suraya terdiam.
"Dan karena penampilannya juga kakak menolaknya dan memintaku untuk menikahinya?"
Suraya tidak bisa menjawab.
"Tapi sayangnya penampilan yang Mas Rudi perlihatkan sebelum menikah, itu bukan penampilan yang sebenarnya, dan inilah Mas Rudi yang sebenarnya," ucapku lalu meninggalkan Suraya.
"Apa?... jadi Rudi sengaja berpenampilan jelek?" ucap Suraya seakan tak percaya.
Suraya melihat ke arah Mobil, kemudian melihat Rudi yang sedang duduk berbincang dengan ibunya.
"Rudi tidak hanya kaya, tapi dia juga terlihat cukup tampan," ucap Suraya dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰
2023-01-25
0
susi 2020
😘😘
2023-01-25
0
💜Bening🍆
sokoooorr..
yah semua tergantung amal ibadah y suraya.. allah lebih tau siapa yg terbaik utk siapa🤭😂😂
2022-07-05
0