Jangan Lupa Like, Komen dan Vote🤗🙏
"Apa yang bisa aku perbuat untuk membantu kesulitanmu itu?" tanya Jason.
"Tidak perlu. Aku ingin berusaha sendiri, rencananya aku ingin membangun usaha Restaurant seafood sebagai langkah awal perjuanganku. Aku ingin merasa pantas karena usahaku sendiri." Jawab Riko.
"Kenapa kau tidak bilang padaku? aku bisa memberimu modal untuk usahamu itu." Tegas Jason.
"Aku hanya ingin membangunnya dengan usahaku sendiri, sebentar lagi uangku akan terkumpul dan aku siap membangun usaha itu dari Nol," ujar Riko.
"Baiklah kalau itu memang maumu. Kalau suatu saat kau merasa kesulitan modal atau apapun itu, datanglah padaku. Aku yakin wanita itu akan merasa beruntung dicintai begitu besar oleh pejuang sepertimu," ujar Jason sembari menepuk bahu Riko.
"Thanks Son. Do'a kan semuanya lancar, agar aku bisa berdiri tegak meminta restu pada keluarga gadis pujaanku itu," kata Riko.
"Sejujurnya aku jadi merasa iri padamu. Kamu bisa diberi kesempatan berjuang untuk memenangkan hati gadis pujaanmu itu, sedangkan aku? belum sempat berjuang, tapi harus dipatahkan lebih dulu langkahku untuk menuju kearah itu," ujar Jason.
"Keberuntungan setiap orang berbeda Son. Kamu menganggapku beruntung, karena kamu tidak pernah mengalami jadi orang susah lebih dulu. Maka dari itu aku harus dituntut untuk berjuang mati-matian agar bisa mencapai setahap denganmu. Begitu juga sebaliknya, aku merasa kamu adalah lelaki beruntung, karena dikelilingi keluarga yang sangat mencintaimu. Sehingga jodoh pun mereka yang mengaturnya untukmu, agar kamu tidak susah mencarinya lagi," kata Riko.
"Apa benar aku seberuntung yang seperti kamu bilang?" tanya Jason.
"Sangat." Jawab Riko.
Jason menghela nafas panjang. Dia memikirkan langkahnya untuk pergi ke London merasa sangat sia-sia jika yang hanya dia fikirkan tentang Laura. Walau bagaimanapun Jason harus memprioritaskan kesembuhannya.
"Oh ya Rik. Aku punya ide agar keluarga gadis pujaanmu segera merestui hubungan kalian," ujar Jason.
"Apa?" kata Riko penasaran.
"Bagaiman kalau kau hamili saja gadis itu?" ujar Jason.
"Sembarangan. Cintaku tulus untuknya, lagian kamu fikir aku laki-laki mesum? biar aku belum mencicipi hal yang begituan, namun aku masih sanggup buat nunggu 4-5 tahun lagi. Jadi berhenti berfikiran mesum!" ketus Riko.
"Ya maaf...jangan marah bro, aku kan cuma kasih saran. Kufikir kamu akan setuju," ujar Jason.
"Setuju kepalamu. Dasar saran tidak berguna!" ketus Riko.
Riko pun pergi meninggalkan ruang kerja Jason. Jason masih terpaku dengan kepergian Riko yang seperti sedang merajuk.
"Tunggu! sepertiya ada yang salah dengan adegan barusan. Kenapa aku merasa seperti dia yang jadi bos disini? dasar bawahan kurang ahlak," ujar Jason dongkol.
*****
Ke esokan harinya....
Pukul 8.30 pagi Jason sudah tiba dibandara. Dia akan ikut penerbangan pada pukul 9 pagi. Setelah melewati beberapa jam, akhirnya Jason tiba di London. Jason langsung menuju Apartementnya yang berada dilantai 50, dengan kamar yang berada dikoridor bagian ujung. Rasa penat yang melanda membuat Jason langsung merebahkan tubuhnya dispringbad empuk berukuran king size miliknya.
Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam. Jason sudah melewatkan jam makan malamnya, setelah menormalkan penglihatannya barulah Jason beranjak dari tidurnya.
"Ckk...sudah jam 10 malam, aku sudah melewatkan makan malamku. Lalu aku harus makan apa malam ini? sepertinya perutku sudah sangat lapar," ujar Jason.
Jason membuka kopernya untuk mencari hoddy yang akan dia gunakan untuk keluar, yang bisa melindunginya dari angin malam. Jason tampak sudah berada diloby Apartement. Matanya tertuju pada seberang jalan Apartement yang menjual makanan Junkfood berupa ayam. Jason berjalan kaki untuk menyebrangi jalan itu, perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi untuk segera di isi. jadi dia tidak punya banyak waktu untuk menunggu makanan yang akan disajikan disebuah restaurant mahal.
Setelah sampai disana Jason langsung memesan satu paket ayam yang berupa 2 dada ayam, 1 nasi dan satu gelas minuman. Jason menambah pesanannya berupa 1 mangkok sup dan 1 botol air mineral. Jason memilih duduk didekat pintu kaca yang seperti memiliki aksen air terjun. Suasana ditempat itu cukup ramai, meskipun waktu sudah beranjak malam. Baru saja Jason akan menyuapkan makanan kedalam mulutnya, Jason menangkap sesosok yang dia kenal.
"Laura...." Seru Jason lirih.
Laura tampak menikmati makanan seorang diri. Gadis itu hanya memakan beberapa potong sayap ayam yang dinikmatinya dengan saus sambal tanpa nasi ataupun sepotong roti. Jason menyunggingkan senyumnya saat melihat cara makan Laura yang seperti kuli. padahal banyak pasang mata laki-laki yang sedang mengagumi kecantikannya, namun sepertinya dia sama sekali tidak perduli. Laura makan dengan lahap tanpa sama sekali image anggun seorang calon model. Jason memakai maskernya dan berjalan membawa nampan makanannya menuju meja Laura.
"Excuse me...bolehkah aku duduk bersamamu disini?" ujar Jason.
"Sorry. Saya rasa masih banyak tempat duduk yang kosong yang bisa anda duduki." Jawab Laura tanpa menoleh.
"Saya hanya merasa tidak nyaman makan sendirian," ujar Jason.
Laura menghela nafas saat mendengar modus pria yang ada didepannya ini.
"Oke. Sit down please," ucap Laura cuek.
Laura makin mempercepat makannya. Tidak terasa 7 potong sayap ayam sudah dia habiskan. Sebelum beranjak dari duduknya Laura bersendawa besar, membuat Jason melongo melihat sifat cuek seorang Laura. Tanpa berkata apapun Laura segera pergi dari tempat itu. Jason langsung pergi menyusul Laura dan mengikuti gadis itu. Tenyata gadis itu juga berjalan kaki menyeberangi tempat makan. Tanpa merasa curiga, Laura menekan pintu lift di angka 25. Jason masih mengikuti Laura untuk mengetahui letak unit kamar gadis itu.
Seteleh keluar dari pintu lift, Laura tampak menyusuri koridor bagian ujung. Ternyata unit Apartement Laura sama-sama berada diujung seperti milik Jason. Jason mengembangkan senyumnya setelah mengetahui unit Apartement milik Laura.
"Aku pastikan kita akan selalu dekat selama aku masih disini Laura. Izinkan aku memilikimu walau hanya sesaat." Batin Jason.
Jason pun meninggalkan tempat itu dan pergi menuju Apartement miliknya. Waktu sudah menunjukan hampir pukul 12 malam. Jason pergi beristirahat kembali, karena besok pagi dia akan bertemu dengan Dokter Robert orang yang akan menangani penyakit langkanya.
Dilain kamar Laura tampak memikirkan sesuatu yang janggal.
"Tunggu. Sepertinya tadi ada kejadian aneh, darimana pria itu tahu kalau aku berasal dari negara I? hingga dia bisa tiba-tiba mengajakku berbahasa negara I? bukankah aneh? kalau seandainya wajahku memang identik dengan wajah asia, kenapa dia bisa langsung menebak bahasaku? bukankah negara asia sangat banyak? apa sebenarnya dia mengenalku? atau dia itu Mark? tapi dari suaranya sama sekali bukan pria itu," ujar Laura menggerutu sendiri.
"Ah bodo amat. Siapapun dia nggak penting, yang penting aku sekarang harus tidur. Mataku sepertinya sudah bergelayut seperti anak kera, Lagian besok pagi aku harus pergi joging dulu agar badanku tetap bugar meskipun aku sering makan makanan junkfood," kata Laura kembali.
Laura pun akhirnya memejamkan matanya. kali ini Laura menembus sebuah mimpi indah namun membuatnya penasaran. Laura sudah 3 kali ini bermimpi dengan dialog dan dengan beground yang sama.
"Laura...akulah calon suamimu," ujar lelaki bertopeng
Jangan lupa Like, Koment dan Vote🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 392 Episodes
Comments
Putri Minwa
lanjut, semangat terus thor 💪💪
2022-10-29
1
Muhamad Faiz
klo emang jidoh padti ketemu
2022-08-14
0
Sri Ariesto
semoga jodoh nya dengan laura
2022-04-14
0