"Lalu jurusan apa yang gadis murahan itu ambil disana?" tanya Jason kembali.
"Lebih tepatnya sih sekolah modeling," ujar Riko.
"Apa? Model ???, " Jason semakin illfeel terhadap Laura.
"Memang kenapa kalau dia sekolah modeling Bos? bukankah bagus nanti dia bisa kita ajak bergabung di JMT entertaiment?" timpal Riko.
"Tidak akan pernah. Aku nggak akan pernah mengijinkan dia bergabung diperusahaanku." Jawab jason ketus.
Riko hanya menghela nafasnya, karena dia tahu Jason tidak menyukai Model karena yang membuatnya patah hati adalah seorang Model. Padahal di JMT entertaiment, banyak para Model cantik yang berusaha merebut hati Jason. Bahkan mereka dengan sukarela akan melemparkan tubuh mereka kepelukan Jason untuk menghangatkan ranjang pria itu. Namun hati Jason seakan beku, dia sama sekali tidak tertarik dengan wanita-wanita itu. Otaknya sudah terdoktrin bahwa profesi seorang Model adalah murahan.
"Ya, ya, baiklah. Terserah Bos saja, kan kamu Bosnya," ujar Riko.
Riko dan Jason bersahabat dari kecil. Riko memang dirawat oleh keluarga Thomson. Ayah Jason yang menemukannya dijalanan. Saat sudah selesai SMA Jason dan Riko sama-sama dikirim untuk kuliah di London. Jadi Riko lebih cenderung seperti saudara bagi Jasons sedangkan Riko bersumpah untuk mengabdi pada keluarga Thomson seumur hidupnya dan menjaga Jason seperti Adik kandungnya sendiri.
"Kenapa kamu masih juga belum bisa berdamai dengan masalalumu Son," ujar Riko.
Kali ini Riko bicara sebagai seorang kakak.
"Jangan bahas itu lagi. Seumur hidupku aku tidak akan mau menikah, terlebih dengan seorang Model," ujar Jason.
"Apa kamu masih mencintai Andara?" tanya Riko.
Jason hanya terdiam. jauh dilubuk hatinya dia memang masih mencintai Andara.
"Jason. Didunia ini wanita tidak hanya cuma ada Andara seorang. Lupakan dia, dia sudah menghianatimu dan pergi dengan seorang pria yang lebih kaya," timpal Riko.
"Sekarang aku sudah lebih kaya dari pria itu," ujar Jason.
"Apa itu berarti kamu ingin Andara kembali padamu?" tanya Riko.
"Aku tidak tahu!" tegas Jason.
"Apa kamu yakin dia masih suci?" tanya Riko.
"Apa maksud pertanyaanmu itu Riko?" Jason tampak tidak senang.
"Tentu saja dia masih suci. Aku yakin dia bukan wanita yang seperti itu. Aku yakin saat ini dia hanya kehilangan arah. Aku berpacaran dengannya sudah 3 tahun, tidak sekalipun aku pernah menyentuh area terlarangnya," sambung Jason.
Riko kembali menghempaskan nafasnya dan menambah kecepatan mobilnya.
"Lalu apa kamu yakin laki-laki itu tidak menyentuhnya?" tanya Riko.
Jason terdiam. Dia tampak ragu, seingatnya Andara memang beberapa kali ingin menghangatkan ranjangnya. Namun Jason dengan tegas menolak.
"Jason. Jangan jadi orang naif, bukahkah kamu bilang semua Model murahan? sebenarnya aku sudah lama mengetahui fakta tentang Andara. Tapi aku tidak mau memberitahumu karena kamu sedang tergila-gila padanya saat itu. Pendapatku tentu bukan hal yang berarti bagimu, karena kamu sedang dibutakan oleh cinta," ujar Riko.
"Apa maksudmu Rik?" tanya Jason yang nampak tidak sabar.
"Suatu saat akan kuberitahu, sekarang bukan saatnya. Sekarang kita harus meeting dulu," ujar Riko.
Riko membelokan mobilnya kesebuah Restaurant besar yang ada dikota J. Karena mereka akan meeting di Private Room yang ada direstaurant itu. Ternyata klien mereka sudah sampai terlebih dulu.
"Hallo. Naaf saya terlambat," ujar Jason.
Gadis itu menatap Jason takjub akan ketampanan yang Jason tawarkan.
"Ya tidak apa. Saya juga baru tiba 5 menit yang lalu, kenalkan nama saya Zoya, Saya Putri dari Tuan Johan. Saya yang akan mewakili tanda tangan kontrak untuk kerjasama kita," ujar Zoya.
Zoya mengulurkan tangannya, namun tangan itu hanya ditatap datar oleh Jason. Riko yang mengerti Jason memiliki alergi akibat trauma masa lalunya, segera menggantikan jabatan tangan itu. Zoya hanya mengernyitkan dahinya.
"Maaf Nona Zoya. Tuan Jason sedang mempunyai alergi khusus," ujar Riko.
Riko berusaha menjelaskan agar Zoya tidak tersinggung.
"Khusus?" Zoya tampak heran, karena baru mendengar hal itu.
"Tidak perlu dibahas, kita lanjutakan saja tentang pembahasan kerjasama kita," ucap Jason.
Jason memotong pembicaraan antara Riko dan Zoya. Akhirnya Jason menjelaskan sistem kerjasama yang akan mereka bangun. Dengan membahas berbagai aspek terutama untung dan rugi. Zoya yang mendengarkan Jason tampak melihat pria didepannya ini dengan seksama nyaris tidak berkedip. Dia sangat mengagumi ketampanan dan kecerdasan yang Jason miliki. Sepertinya Zoya menyukai sosok pria yang ada dihadapannya ini.
"Bagaimana Nona Zoya? apakah anda setuju dengan apa yang saya usulkan mengenai pembagian keuntungan dan prospek yang akan kita dapatkan kedepannya nanti?" tanya Jason yang melihat Zoya menatap lekat dirinya.
"Eh?" Zoya tergagap karena tertangkap basah.
Sebab Zoya sama sekali tidak terlalu fokus dengan meeting mereka.
"Apa anda tidak mendengar penjelasan saya tadi Nona Zoya? apa perlu saya mengulanginya lagi?" tanya Jason.
Jason tampak kesal. Dia paling tidak suka kalau ada orang yang tidak memperhatikannya saat dia bicara.
"Emm tidak tuan Jason, Saya faham. Mari kita selesaikan tanda tangan kontak kerjasamanya," ujar Zoya gugup.
"Riko tolong urus sisanya. Aku tunggu dimobil, " ujar Jason.
Jason beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Zoya yang nampak sedang kebingungan.
"Maaf Nona Zoya atas ketidaknyamanan Anda. Lain kali Nona harus lebih fokus," ucap Riko. Zoya mengangguk malu.
"Kalau boleh tahu, alergi khusus yang anda maksud tadi apa tuan Riko?" tanya Zoya.
Sesaat Riko menghentikan aksi penanya yang sibuk bergoyang dibeberapa kertas.
"Dia alergi bersentuhan dengan wanita." Jawab Riko ambigu.
"Be-benarkah? lalu apa itu artinya Tuan Jason seorang Gay?" tanya Zoya.
Zoya nampak terpukul dengan kenyataan bahwa dia akan sulit mendekati Jason.
"Jangan membuat spekulasi sendiri, itu akan membuat bumerang bagi diri anda sendiri Nona Zoya," ujar Riko tanpa menoleh.
"Lalu reaksi seperti apa yang akan terjadi kalau sampai dia bersentuhan dengan seorang wanita?" tanya Zoya kembali.
Riko tampak tidak suka pada tingkat keingintahuan Zoya yang terlalu berlebihan.
"Anda tidak perlu tahu lebih jauh Nona Zoya, Cukup itu saja yang anda ketahui. Ini silahkan tanda tangan giliran Anda" ujar Riko.
Riko menyodorkan beberapa berkas. Zoya hanya terdiam namun tangannya meraih berkas itu dan segera ia tanda tangani. Untuk beberapa saat suasana tampak canggung karena tidak ada lagi obrolan diantara mereka.
"Baik Nona Zoya, senang bisa bekerjasama dengan anda. Titip salam buat Tuan Johan dari Tuan Jason," ujar Riko.
Riko mengulurkan tangan. Zoya hanya mengangguk dan menjabat tangan Riko. Riko pun langsung berbalik dan langsung pergi. Riko menuju parkiran mobil dan langsung masuk kedalam mobilnya.
"Apa perempuan itu banyak tanya hingga kamu begitu lama didalam?" tanya Jason.
"Tentu saja, apalagi? bukankah hal ini bukan untuk yang pertama kalinya? dan untuk kesekian kalinya pula kamu menolak pesona para gadis hingga mereka selalu berspekulasi kalau Tuan Jason yang terhormat adalah seorang Gay," ujar Riko yang disambut dengan wajah dingin oleh Jason.
"Jangan salahkan aku kalau mereka tidak menarik dimataku. Terserah mereka mau ngomong apa," ketus Jason.
"Cih, tidak menarik. Apa Laura tidak menarik juga dimatamu?" Jason terhenyak dengan pertanyaan Riko.
"Kau.....
Jangan Lupa Like,Koment dan Vote ya
🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 392 Episodes
Comments
Lia
maaf
2024-11-19
0
Putri Minwa
cerita yang menarik
2022-10-14
0
Muhamad Faiz
ketauan deh kli sebenarnya .kyanya jasen suka sama laura
2022-08-13
0