jangan lupa LIKE,KOMENT AND VOTE 🤗🙏
Hari ini acara peresmian kelulusan bagi siswa angkatan Laura. Para siswa sudah tampak memenuhi Aula untuk menyambut pengusaha muda yang sangat terkenal baik didalam negeri maupun luar negeri. Mereka hanya bisa mengetahui Sang CEO dari majalah ataupun tabloid-tabloid yang sering membicarakan dirinya. Jadi mereka sangat antusias saat mendengar pengusaha muda itu bisa sempat hadir kesekolah mereka. Karena mereka tahu sang CEO sangat sibuk luar biasa namun masih sempat hadir, mereka tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk melihat sang CEO yang terkenal dengan ketampanannya dak sifatnya yang dingin.
Aula langsung senyap ketika dua pasang sepatu memasuki Aula. Aura mereka terasa sangat berbeda cenderung mengintimidasi. Tidak ada satupun dari siswa yang berani membuka suara. Mereka lebih fokus pada ketampanan dua orang pemuda itu yang ternyata seorang CEO dan seorang asisten CEO.
Sang CEO langsung menaiki Podium karena ingin segera memberikan motivasi pada siswa, dia tidak mempunyai banyak waktu untuk berbasa-basi karena pekerjaan kantornya yang menumpuk.
"Baik selamat pagi, perkenalkan nama saya Jason Michael Thomson, saya pemilik JMT group. Bidang usaha yang saya geluti sangat beragam. Selain usaha property saya juga menekuni usaha Diamond , fashion , hotel ,restaurant ,dan yang terakhir dunia hiburan. Untuk itu kami sangat memotivasi bagi siswa yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata, untuk bisa bergabung di perusahaan kami setelah sebelumnya mengenyam pendidikan terlebih dahulu," ujar Jason.
Jason membuat sederet siswa ternganga dengan apa yang Jason katakan. Bermimpi pun mereka merasa sulit untuk mencapai ketahap sukses seperti Jason.
"Kalian jangan pernah patah semangat, tidak ada satu hal yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha. Untuk itu ..." kata-kata Jason terhenti ketika pintu Aula ada yang membuka. Munculah sosok Laura yang memasang senyum kaku karena Laura datang terlambat. Dapat mereka rasakan aura Jason langsung berubah, karena Jason paling tidak menyukai tipe orang yang tidak disiplin dan Jason paling tidak suka ketika berbicara perkataannya dipotong.
Kepala sekolah tampak gugup kalau-kalau Sang Donatur terbesar sekolahnya akan murka dan menarik kembali donasi mereka.
"Baik cukup sampai disini, dan nanti asisten saya akan memberikan 3 formulir beasiswa bagi siswa yang berprestasi terkhusus untuk yang juara umum 1-3 saja. Mereka bisa memilih mau ke universitas mana saja baik dalam maupun luar negeri. Semua biaya akan ditanggung oleh kami. Baik terima kasih dan selamat pagi," ujarJason.
Jason melangkah turun dari Podium dan menuju pintu Aula. Langkahnya sempat terhenti dan melirik ke arah Laura yang sedang sibuk mengajak Nina mengobrol. Nina menyenggol lengan Laura agar berhenti bicara karena Jason seperti sedang marah. Namun Laura sama sekali tidak mengerti kode yang diberikan oleh Nina. Jason keluar aula dengan perasaan jengkel.
"Ra, elo tu benar - benar ya. Otak cerdas tapi nggak peka," ucap Nina kesal.
"Kenapa? loe mau ngomongin pria yang berada disamping gue tadi?" ujar Laura.
"Loe liat juga? terus loe sama sekali nggak tertarik dengan dia ataupun penawaran yang dia bilang di Podium tadi?" timpal Nina.
"Nggak Nin, buat apa? orang tua gue masih sanggup buat biayain kuliah gue. Gue juga nggak tertarik dengan Bule. Walaupun gue juga setengah Bule, tapi gue suka pria lokal," jawab Laura.
"Idih gaya loe, ntar kemakan ama omongan loe sendiri baru tahu rasa," cibir Nina.
"Lagian gue ama dia nggak cocok, dia pasti udah dewasa umurnya, belum lagi perbedaan keyakinan," ujar Laura.
"Idih sotoy, dia seiman kali ama kita. Makanya baca profil dia di internet," ujar Nina.
"Buat apa? kurang kerjaan aja. Mending gue tidur. Pokoknya gue nggak suka Bule titik." Tegas Laura.
"Lagian ya aku juga kurang jelas ama mukanya, wong dia jauh di Podium sana sedang gue diujung sini," sambung Laura cuek.
"Hemzzz sayang banget loe nggak liat wajah tampannya tadi, sangat...sangat menggemaskan," ujar Nina.
Nina memegang kedua pipinya bentuk rasa kagumnya pada sosok Jason.
"Lebay, biasa aja. Noh di Kota B banyak yang begituan," sengit Laura.
"Ye, syirik aja loe. Pokoknya Ayang Jason tetap yang ter lope-lope," cengir Nina.
"Udah ah...keluar yuk laper, gue nggak sempat sarapan gara-gara bangun kesiangan," ujar Laura.
Namun baru saja ia beranjak dari tempat duduknya Sang Kepala Sekolah berteriak memanggil dirinya.
"Laura kemari." Panggil kepala sekolah.
"I-iya Pak." Jawab Laura.
Laura menghampiri Kepala Sekolah yang duduk dikursi jajaran orang penting disekolahnya.
"Ini satu formulir buat kamu. Karena kamu juara umum 1, maka kamu berhak mendapatkan kesempatan untuk mendapat beasiswa ke universitas manapun baik dalam maupun luar negeri," ujar Kepala Sekolah.
Laura mengambil formulir itu dan memasukannya kedalam tas ransel yang ia bawa.
"Terima kasih Pak. Saya permisi," ucap Laura.
Kepala Sekolah menganggukan kepalanya.
Laura dan Nina pun pergi kekantin untuk makan somay kesukaan mereka.
"Kalau loe belum punya tujuan buat kuliah dimana, loe mending satu kampus ama gue aja. Kita ambil jurusan yang sama," ujar Nina sambil memasukan sesendok somay kemulutnya.
"Ogah! gue nggak suka jadi pendidik, gue ngerasa bukan fashion gue disitu. Pendidik memang tugas yang mulia, tanpa pendidik mana mungkin kita bisa pintar. Tapi gue ngerasa itu bukan jiwa gue," ujar Laura. Nina manggut-manggut.
"Terus loe condongnya kemana? jangan kelamaan mikir ntar pendaftaran keburu tutup loh," ucap Nina.
Laura menyeruput es teh dari gelasnya. Kemudian menimpali ucapan Nina.
"Kayaknya gue pengen jadi model ngikutin jejak Nyokap gue," ujar Laura. Laura kembali memakan somay.
"Apapun keputusan loe, gue dukung," ujar Nina tersenyum.
Dilain tempat...tepatnya didalam sebuah mobil mewah. Jason ngobrol dengan Sang Asisten yang bernama Riko.
"Riko. Tolong kamu selidiki siapa gadis kurang ajar berambut blonde itu!" perintah Jason.
"Saya sudah menyelidikinya tuan, meskipun belum lengkap." jawab Riko.
"Cepat juga gerakan kamu, tahu saja kalau mood ku sedang nggak bagus gara-gara gadis tengil itu," ujar Jason.
"Namanya Laura Ringgo Kihl, dia merupakan anak dari pasangan Tuan Andre Ringgo dan Nyonya Maurence Kihl, usia nya 18 tahun " ujar Riko.
"Andre Ringgo? sepertinya nama itu tidak asing ditelingaku," timpal Jason.
"Benar Tuan. Tuan Andre merupakan pengusaha Batu Bara." Jawab Riko.
"Terus ada info apalagi tentang gadis itu?" tanya Jason.
"Dia merupakan gadis cerdas disekolahnya. Setiap tahun dia selalu menjadi juara umum 1." Jawab Riko.
"Hemmm cukup menarik, pantau terus. Apa dia memakai formulir beasiswa itu atau tidak!" perintah Jason.
"Baik tuan. Apa Tuan tertarik dengan gadis belia itu?" tanya Riko balik yang langsung mendapat tatapan tajam dari Jason.
"Apa maksudmu dengan kata tertarik? mana mungkin aku tertarik dengan gadis kurang ajar itu. Lagian usianya beda 7 tahun denganku. Aku tidak suka dengan gadis ingusan. Bagiku wanita sama saja PENGHIANAT!" kecam Jason.
"Biasa aja dong bos. Gue kan cuma nanya, ngegas amat. Lagian aneh banget nggak biasanya dia peduli dengan seorang gadis. Apa karena Laura berbeda? memang ku akui laura sangat cantik meskipun tanpa polesan," batin Riko.
"Kita langsung ke JMT entertaiment saja. Mau lihat sampai mana proses syuting dan pemotretan indoor yang dilakukan Model Nasional itu. Kalau dia masih bertingkah buang saja, cari model yang lebih profesional lainnya!" perintah jason
"Baik Tuan," ujar Riko. Yang langsung memacu kendaraannya lebih cepat.
jangan lupa Like , Koment dan Vote
makasih 🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 392 Episodes
Comments
Muhamad Faiz
duh thor laura kok cuek amat sama cowok ganteng
2022-08-13
0
Imarin
Aku mampir baca lagi ya
2022-07-17
0
Hafsa Safatha
menariiikk..
2022-06-14
0