Like,Koment,Vote and Bintang 🤗😭
"Apa gadis itu sedang berkencan?" batin Jason. Jason tampak tidak senang.
"Riko. Kamu suruh kepala bagian yang mengurus beasiswa untuk menelpon siswa yang bersangkutan. Bilang pada ke tiga penerima beasiswa itu, selama masih menggunakan beasiswa dari JMT grup tidak diperbolehkan berpacaran atau menjalin hubungan dengan siapapun lawan jenis mereka!" tegas Jason.
"Eh? Bos, apa itu tidak terlalu berlebihan? yang pentingkan prestasi, kenapa kita jadi mengatur jodoh juga?" tanya Riko.
Riko tampak tidak mengerti dengan jalan fikiran jason.
"Lakukan saja apa yang aku perintahkan!" ketus Jason.
"Ya, ya, ya, anda lah Bosnya," ujar Riko, namun ditanggapi Jason dengan datar.
"Ada apa dengannya? sikapnya selalu berubah-ubah seperti bunglon saja," rutuk Riko dalam hati.
Riko menambah kecepatan mobilnya agar segera sampai di JMT Entertaiment.
15 menit kemudian mereka telah sampai di basment tempat parkiran mobil. Jason melepas jas nya dan menggulung kemejanya hingga siku, ia ingin sedikit santai saat memasuki dunia hiburan itu.
"Apa kau ingin aku memanggil Selena sekarang?" tanya Riko yang hendak pergi dari hadapan Jason.
"Tunggu Rik, katakan apa yang harus aku lakukan pada wanita itu? aku sangat gugup. Aku gugup bukan karena suka dia, tapi karena aku sudah lama tidak berkontak fisik dengan seorang gadis," timpal Jason.
"Terserah kamu mau melakukan apa, disini kamu punya ruangan khusus. Kalau kamu mau, kamu bisa meminta dia membakar ranjangmu," ujar Riko.
"Aku nggak mau kamu berfikir aneh-aneh. Aku cuma mau test drive seperti yang kamu bilang didanau tadi. Pokoknya kamu harus tetap mengawasi kelinci liar itu. Lasang penyadap ditelingamu itu, aku nggak mau kalau dia sampai memperkosaku," ujar Jason.
Rasanya ingin sekali Riko meledakan tawa kalau mengingat ini bukan kantor. dimana-mana seorang wanita yang takut diperkosa, ini malah seorang pria yang mau kabur saat dijamah.
"Iya, aku akan jaga didepan pintu persis kayak security depan kantor. Ya Tuhan kenapa aku seperti mau menjaga anak perawan?" Riko mengejek sambil berlalu.
"Tunggu! kamu mau kemana?" tanya Jason.
Riko menghela nafas pelan dan berbalik.
"Kenapa menyangkut urusan wanita kamu begitu lama loading nya? bukankah kamu menyuruhku memanggil Selena?" ujar Riko.
Riko terlihat tidak sabar menghadapi Jason kali ini.
"Jaga bicaramu. Ini kantor, bukankah dikantor akulah Bos nya?" ujar Jason.
Riko menggeleng- gelengkan kepalanya melihat tingkah absurd Jason.
"Lalu kenapa kau mau menahanku?" tanya Riko.
"Aku tidak menahanmu. Kalau cuma mau menyuruh Selena kesini, kenapa nggak ditelpon saja?" ucap Jason.
Riko tampak berfikir dan mulai melakukan sebuah panggilan telpon.
"Hallo asisten Riko?" suara Selena mendayu-dayu.
"Kamu dimana?" tanya Riko.
"Aku ada di studio foto lantai 19 asisten Riko. Ada apa?" tanya Selena.
"Direktur Jason ingin kamu menemui dia keruang kerjanya," ujar Riko.
selena nampak terkejut mendengar apa yang Riko katakan.
"Be-benarkah asisten Riko?" tanya Selena.
Selena tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Tentu saja, cepatlah kemari Jason tampak tidak sabar menantimu," ucap Riko.
Usai Riko berkata seperti itu sebuah pena melayang tepat dipunggung asisten Riko.
"Baik asisten Riko, aku akan kesana sekarang," ujar Selena.
Selena langsung mematikan panggilan telpon dari asisten Riko. Bisa dibayangkan betapa berbunga-bunganya hati Selena. Dia merasa Jason mulai menyukainya karena selama hampir 2 tahun Selena mengejar Pria itu namun selalu berakhir dengan penolakan. Kali ini Selena tidak mau menghilangkan kesempatan langka. Selena segera membenari dandanannya dan menambahkan lipstik berwarna merah menyala agar bibirnya terlihat menggoda. Selena segera melepas pakaian yang ia gunakan untuk pemotretan dan menggantinya dengan dres mini berwarna biru tua. Selena bergegas kekuar dari studio 19 menuju lantai 26. dengan senyum semringah Ia bergegas keluar dari lift dan menuju ruangan Jason. Didepan pintu ruangan tampak asisten Riko sudah menunggu kedatangan Selena. Selena tersenyum senang kearah Riko.
"Apa Jason ada didalam?" tanya selena.
"Masuklah, dia sudah menunggumu," ucap Riko.
Selena mengangguk dan langsung membuka handle pintu. Riko tersenyum sinis melihat punggung Selena.
"Welcome to the hell Helena," ujar Riko yang tersenyum smirk.
Jason tampak memejamkan matanya yang sedang duduk disofa lembut berwarna abu-abu. Sepertinya jason sama sekali tidak menyadari kedatangan Helena. Helena meletakan tas tangannya diatas meja kerja Jason dan mulai mendekati pria itu dengan penuh semangat. Helena menjatuhkan bokongnya disofa empuk itu secara perlahan. Helena berbisik lembut kearah telinga Jason.
"Jason," bisik Selena.
Bisikan itu lebih terdengar seperti desahan ular sehabis beranak. Jason langsung membuka matanya dan menoleh ke arah Selena yang sedang memasang senyum terbaiknya.
" Kau sudah datang rupanya. Ikut aku!" perintah Jason.
Jason beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamar pribadinya.
"Oh astaga...apa aku bermimpi? dia ingin membawaku kekamar pribadinya? apa dia benar-benar ingin melakukannya denganku? apa akhirnya Jason luluh dengan kegigihanku? aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jason aku janji akan memberimu surga yang kau pun tidak bisa membayangkannya," batin Selena menggila.
Selena segera mengekori Jason. sementara Jason yang lebih dulu masuk tampak panik namun dia berusaha agar tidak kentara dimata Selena. Dia bingung harus memulai darimana, Selena masuk ke kekamar Jason. Ini kali pertama Selena menginjak ruangan itu, ruangan itu bercat abu-abu dan banyak sekali terdapat lukisan abstrak. Ruangan itu nampak redup, sepertinya Jason tipe orang yang menyukai ketenangan.
"Apa kamu bisa memijatku? aku sangat lelah," ujar Jason.
Hanya kata itu yang bisa Jason fikirkan untuk keluar dari mulutnya. Selena tersenyum senang.
"Aku bisa walaupun bukan ahli memijat. Namun aku ahli dalam memijat didaerah tertentu," ujar Selena ambigu.
Jason tidak menanggapi ucapan Selena karena dia sudah tahu apa yang dimaksud kelinci liar itu.
"Kalau begitu mulailah dari pundakku!" kata Jason.
Jason membuka tiap kancing kemejanya dihadapan Selena. Selena tampak antusias dan seakan ingin membantu Jason agar para kancing itu segera terlepas. Jason menampakan dada bidangnya, otot perut Jason tampak seperti gundukan - gundukan kecil sebanyak 6 buah. Otot lengan Jason tampak kekar dan kokoh. Selena yang melihat pemandangan itu tampak menelan sesuatu yang seperti nyangkut ditenggorokannya. Selena seperti tidak sabar ingin segera melahap pria di hadapannya ini, Jason berbaring tengkurap diranjang yang berukuran king size. Selena mendekat dan menjatuhkan bokongnya ketepi ranjang, dengan sedikit gugup Selena mulai hendak memijat bagian pundak Jason. Perlahan tangan lembut itu mengusap dan memijat lembut pundak Jason. Pijatan itu lebih tepatnya belaian seperti ingin menggoda. Mata Jason terpejam sesaat, menunggu reaksi tak terduga. Melihat Jason hanya diam terpejam, Selena mengira Jason menikmati belaian tangannya. tiba-tiba tubuh Jason bergetar hebat, nafasnya memburu, Jason langsung berbalik dan menyuruh Selena pergi. Selena yang tidak faham malah mendekati pria itu untuk menenangkannya. Selena mengira itu reaksi Jason yang hanya gugup karena sudah lama tidak berkencan dengan seorang wanita. Jason yang melihat Selena mendekat langsung berteriak.
"Pergilah sebelum aku menghabisi mu brengsek!" ucap Jason.
Nafas Jason memburu karena menahan rasa gatal yang tidak terkira. Riko yang mendengar teriakan Jason dari alat penyadap langsung berhambur masuk kedalam. Riko melihat Selena tampak terus mendekati Jason.
"Selena keluarlah!" usir Riko.
"Ta-tapi...." Selena tampak bingung.
"Keluarlah! kau tidak akan bisa membayangkan apa yang akan terjadi kedepannya kalau sampai kau tidak menuruti apa yang aku katakan," ujar Riko.
Selena bergidik ngeri, diapun segera keluar dari ruangan itu dengan perasaan dongkol.
Jangan Lupa Like, Koment dan Vote+ Bintang 🤗🙉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 392 Episodes
Comments
Putri Minwa
cerita yang menarik thor
2022-10-15
0
Muhamad Faiz
kok ada ya thor alergi kyk gitu
2022-08-13
0
Riana Zha
kok gitu
2022-05-18
0