"Kau. Apa hubungannya dengan gadis ingusan itu? kenapa jadi bawa-bawa nama Laura?" tanya Jason.
Jason tampak salah tingkah. Riko hanya menanggapi dengan senyum tipis dan menjalankan mobilnya.
"Apa kita langsung ke kantor? atau ke JMT Entertaiment?" tanya Riko.
"Kekantor saja, aku pusing kalau sering berhadapan dengan wanita-wanita kurang ahlak itu," ujar Jason.
"Cih, kurang ahlak," ucap Riko sinis.
"Sebenarnya ada apa denganmu hari ini? kenapa kamu sangat sensitif melebihi wanita yang sedang datang bulan?" Jason kesal.
"Aku? sensitif? biasa saja, itu hanya perasaanmu saja." Jawab Riko santai.
"Rik, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan sama kamu," ujar Jason tampak ragu.
"Apa?" tanya Riko.
"Tapi kamu jangan menertawakanku ya? aku ingin bicara padamu sebagai seorang kakak," timpal Jason.
"Baiklah, apa kita perlu pergi kedanau itu?" ujar Riko.
"Aku rasa begitu, tempat itu paling cocok untuk kita mengobrol hal berat," sahut Jason.
"Baiklah kalau gitu kita putar balik," ujar Riko. Jason mengangguk.
Jason dan Riko akhirnya pergi kesebuah danau buatan yang menjadi tempat mereka menenangkan diri. Mereka duduk ditepi danau dan bernaung disebuah pohon rindang.
"Apa yang ingin kamu bicarakan Son?" tanya Riko.
Riko tampak memulai obrolan mereka setelah sebelumnya meneguk minuman berwarna orange.
"Apa kamu bisa membantuku Rik?" tanya Jason tampak Ragu.
"Apapun untukmu. Jangankan cuma bantuan, nyawa saja kalau kamu yang minta akan aku berikan," Ujar Riko.
"Jangan ngomong ngawur, aku sama sekali tidak membutuhkan nyawa seorang jomblo karatan seperti jamu," ucap jason meledek Riko
"Sialan. Siapa yang jomblo karatan?" sengit Riko.
"
Siapa lagi kalau bukan Riko Ardian. Kamu kan belum pernah yang namanya pacaran," ujar Jason kembali meledek Riko.
"Aku yang belum mau, bukan karena aku nggak laku, aku akan cari pacar kalau kamu udah nikah duluan," ujar Riko.
"Cih, alasan macam apa itu?" ejek Jason.
"Jadi sebenarnya apa yang mau kamu katakan? kalau kesini cuma mau ngatai aku mending kita cawww saja dari sini, menyebalkan! " Riko kesal.
"Hey, hati-hati dengan bicaramu. Disini aku yang Bos nya," ujar Jason.
"Dikantor Kamu memang Bos ku , disini aku yang jadi Abang mu. Jadi kamu harus nurut apa kata ku," timpal Riko.
Jason terdiam, dia bingung harus ngomong darimana tentang masalahnya.
"Son? apa kamu baik-baik saja?" tanya Riko.
Riko tampak membaca raut wajah Jason.
"Ya aku baik," ujar Jason mengangguk.
"Rik. Apa aku bisa minta bantuan mu ? aku pengen sembuh," ucap Jason.
Kini Riko mengerti akan kegelisahan yang Jason alami saat ini.
"Kalau Kamu ingin sembuh maka Kamu harus rajin ikut terapi. Salah satu terapi yang manjur, kamu harus sering berinterakai dengan banyak wanita," ujar Riko.
"Apa gue bisa?" timpal Jason.
"Kamu pasti bisa. Apa kamu mau keturunan Thomson hanya stag di kamu saja? kalau sampai kamu nggak punya pemikiran ke arah situ, dengan sangat terhormat aku mengajukan diri untuk menjadi Anak adopsi resmi dari keluarga Thomson. Dan aku pastikan tiap tahun aku akan membuat Anak agar keluarga Thomson terus berkembang," ujar Riko.
Riko tampak memanas-manasi Jason. Namun Jason tidak bereaksi apapun dengan candaan Riko.
"Kamu tenang saja, aju pasti bantu kamu melewati ini semua," ucap Riko sembari menepuk bahu Jason .
"Apa kamu mau kita ke Club malam ini?" tawar Riko.
Mereka terkadang memang sering pergi ke Club, untuk menghilangkan suntuk. Tapi hanya untuk minum bukan untuk bermain dengan wanita. Karena Jason memiliki alergi yang tidak biasa maka mereka selalu memesan Private Room.
"Tidak. Aku tidak suka kita memulai dengan wanita jalang," ujar Jason.
"Apa kamu mau kita memulai lagi sesi terapi dengan Dokter Ryan? atau kita pilih seorang dokter wanita saja untuk memulai terapy dari awal. Agar kita tahu, apa dengan seorang Dokter wanita kamu juga akan alergi?" ujar Riko.
"Baiklah atur saja semua untukku. Kali ini aku akan mendengarkanmu, aku ingin sekali menjadi normal seperti dulu. Agar orang-orang tidak lagi salah faham denganku dan mengira aku seorang Gay" ujar Jason.
"Baiklah. Kamu tenang saja, besok aku pastikan kamu akan memulai sesi terapynya . Bagamana kalu kita sekarang ke JMT entertaiment untuk test drive?" tanya Riko.
"Test drive bagaimana maksudmu?" Jason tidak mengerti.
"Sudah hampir 4 tahun kamu tidak bersentuhan dengan seorang wanita selain Mami dan juga Adikmu, siapa tahu saat ini kamu tidak lagi mempunyai alergi itu. Iya kan?" ujar Riko.
Riko berusaha menyemangati Jason. Jason tampak berfikir dalam.
"Baiklah aku akan ikuti saranmu," ujar Jason.
"Lalu Model mana yang ingin kamu jadikan kelinci percobaan? bagaiman kalau selena? bukankah dia sangat tergila-gila padamu?" tawar Riko.
"No. Aku nggak suka jalang. Walaupun dia lumayan cantik dan sexy, tapi aku sama sekali tidak menyukai gayanya yang terlalu murahan,"
ketus Jason.
"Justru karena dia agresif yang harus jadi kelinci kita. Setelah dia menyentuhmu, kita akan lihat apa tubuhmu akan kembali keluar ruam?" ujar Riko. Jason tampak berfikir keras.
"Baiklah. Setelah ini kita kesana, jangan lupa salf dan obat anti ruamku," ujar Jason.
"Jangan khawatir, salf dan obat itu selalu ada di tiap laci meja kantormu," kata Riko. Jason mengangguk.
"Terima kasih Rik," ujar Jason.
Riko hanya membalas dengan senyuman.
"Emmm apa pendapatmu tentang Laura?" tanya Riko. Riko sengaja memancing Jason.
"Kenapa jadi bahas gadis kurang ajar itu? apa kau menyukainya?" tany Jason. Riko tersenyum penuh arti.
"Ya, sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis cantik itu," ujar Riko.
Riko sengaja memanas-manasi Jason. dan sesuai dugaan Riko wajah Jason langsung muram.
"Bisakah kau menyukai gadis lain selain Laura?" ketus Jason.
"Kenapa? apa aku salah jatuh cinta pada gadis cantik itu? kenapa kau melarangku? bukankah aku ini jomblo karatan? jadi aku ingin mengasahnya agar karatnya luntur," sengit Riko.
"Kau boleh menyukai wanita manapun didunia ini asal jangan dia," timpal Jason .
"Kenapa? apa kau juga menyukainya? kali ini aku tidak akan mengalah padamu, aku yang lebih dulu suka padanya," Riko terus memberi bara api untuk Jason.
"Aku tidak menyukainya. Hanya saja aku tidak mau keluargaku berurusan dengan seorang Model," ucap Jason.
"Bukankah kau ingin sembuh? kalau kau ingin sembuh, maka mulai lah dari melepaskan dendam amarahmu. kamu harus mencoba ikhlas agar beban dihatimu segera terangkat. Siapa tahu dengan begitu kamu akan lebih cepat sembuh. Laura tidak punya salah padamu , Andara lah yang memulainya. Jadi jangan melampiaskan dendammu pada orang yang tidak tahu apa-apa. Berdamailah dengan hatimu Jason," ujar Riko . Jason diam membisu.
"Ap-apa kau benar-benar menyukai gadis itu?"!tanya Jaaon.
Riko tertawa keras saat mendengar pertanyaan Jason. Jason mengernyitkan dahinya.
"Aku tidak menyukainya sama sekali, karena aku tahu Adikku menyukai gadis belia itu," ujar Riko yang membuat pipi Jason langsung bersemu.
"Jangan bicara omong kosong. Ayo kita pulang!" ucap Jason.
Jason langsung meninggalkan Riko yang terpingkal mendengar penolakan Jason.. Riko dan Jason masuk kedalam mobil yang mereka parkir di sekitar danau. Riko menjalankan mobilnya pelan, baru beberapa meter mobil berjalan mata Jason menangkap sebuah motor yang tidak asing.
"Bukankah ini motor Laura?" batin Jason.
Jangan Lupa Like, Koment, and Vote juga Bintang nya ya teman- teman🤗👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 392 Episodes
Comments
Putri Minwa
jangan lupa mampir Dibalik Kesetiaan Nayla ya thor
2022-10-14
0
Muhamad Faiz
duh sampe motornya jason apal tuh
2022-08-13
0
Infinix
sama masih semangat
2022-07-19
0