Jessy menggigit bibir bawahnya kecil, menanti dengan gelisah panggilan yang belum tersambung itu.
"Ya? Hallo? Jess, ada apa? Mom sedang makan malam bersama klien." Suara itu kini didengan oleh semua orang yang duduk di meja bundar ini. Jessy terbatuk kecil dan mengepalkan tangannya.
Jessy melirik jam menunjukkan pukul 7 malam, ia sudah tidak punya waktu lagi jika menunggu pagi.
"Mom. Aku.. aku .."
"Ada apa Jess? Kau sudah kembali ke LA?"
"Tidak, aku di New York. Ada seseorang yang ingin berbicara pada mu."
"Siapa? Ada apa Jess? Kau tidak sedang dalam masalah kan?" Alext tersenyum sopan dan mengambil ponsel Jessy.
"Selamat malam Mrs. Anna. Aku Alex.." belum selesai Alex berbicara, suara teriakan membuat semuanya terkejut.
"Siapa kau?! Apa yang kau lakukan pada anak ku hah?! Jika kau berani macam-macam pada Jessy aku pastikan malam ini juga kau diseret ke penjara!"
"Mom.." lirih Jessy, ia tersenyum kaku pada semuanya. Sedangkan Justin, ia membulatkan mulutnya, wajahnya tampak terkejut.
"Like mother like daughter." Gumam Justin pelan. Ia sekarang tau dari mana sifat galak yang dimiliki Jessy, ia jadi gugup jika bertemu dengan ibu Jessy nanti.
"Aku Alex, Alex Franz, kau pasti pernah mendengar nama ku." Ujar Alex sedikit sombong.
"Aku bermaksud melamar putri mu untuk purta ku. Apa aku bisa bertemu untuk membicarakan acara pernikahan mereka?"
Tak ada suara disebrang sana, membuat semuanya terdiam dan menunggu dengan perasaan was-was.
"Astaga! Kau Alex Franz? Ya..ya aku mengenal mu. Bagaimana bisa mereka menikah? Baru kemarin anak ku sedang patah hati?" Terdengar suara panik dan kebingungan dari suara tersebut.
"Tidak mom! Aku tidak pernah patah hati." Desis Jessy pelan, semoga Anna mendengarnya dan menghentikan ucapan memalukannya.
"Aku tak percaya kau sepatah hati itu ditinggalkan ku." Goda Justin berbisik, Jessy menatap tajam kearah Justin.
"Aku tidak patah hati!"
"Anak-anak! Sttt." Sam meletakkan telunjuknya dibibir. Membuat Jessy dan Justin diam sesaat.
"Bisa kah kita bertemu? Atau aku harus ke Kanada?"
"Umm. Jika tidak merepotkan Mr. Franz. Kami sedang banyak pekerjaan, membuat ku dan suami ku tidak bisa keluar kota."
"Tidak masalah. Aku dan anak-anak akan ke Kanada besok, semoga ada sedikit waktu luang untuk bertemu dengan ku."
"Pasti. Aku akan menyediakan waktu luang untuk mu Mr.Franz."
"Terimakasih Mrs. Anna. Sampai bertemu besok." Jessy mengerutkan keningnya, memang sehebat apa pria dihadapannya ini? Kenapa sampai orangtuanya yang diKanada mengetahuinya?.
°°°
Anna menutup mulutnya, apa ini mimpi? Ia tidak menyangka akan mendapatkan besan seorang pengusaha sukses seperti Alex Franz. Alex memiliki perusahaan pencakar langit dan beberapa anak cabang yang suskes yang bertebaran di Amerika. Anna juga sering melihat namanya di majalah bisnis.
"Astaga, aku tak menyangka Jessy membawa keberuntungan seperti itu." Pekiknya senang, ia segera menelfon Jeremy dan mengatakan kabar gembira ini. Ia juga harus menyiapkan segalanya dengan special.
°°°
Jessy menempelkan key card pada kamar hotelnya. Besok pagi mereka akan pengambil penerbangan pagi menuju Kanada. Dan yang membuatnya heran adalah bagaimana bisa Anna terdengar sangat sopan saat mengetahui itu Alex Franz.
Jessy masuk kedalam kamarnya, ia menutup kembali kamar.
'Daddy.' Jessy dengan cepat mengangkat panggilan masuk tersebut.
"Hallo Dad?"
"Sayang. Apa benar yang Mom bicarakan? Kau akan menikah? Apa ada sesuatu yang dilakukan anaknya Mr.Franz?" Jessy menghela nafasnya, ia bingung harus berbicara apa.
"Aku.. aku juga tidak tau Dad, Justin memberiku obat tidur, dan aku meminta pertanggung jawabannya." Jeremy terbatuk disebrang sana.
"Oke. Aku tau kasus apa ini, tenanglah sayang, aku akan menyiapkan beberapa tuntutan jika mereka tidak memperlakukan baik pada mu saat sudah menikah nanti." Jessy mengerutkan keningnya, ia tak mengerti.
"Maksudmu Dad?"
"Kau belum terlalu paham dalam pernikahan, intinya aku akan selalu melindungi mu, mereka keluarga kaya yang tentunya mengerti tentang surat perjanjian, aku akan menjamin nantinya kau tidak boleh ada yang mengasingkan atau di perlakukan tidak baik."
"Dad.. aku benar-benar tak mengerti."
"Sudahlah Jessy, kau sekarang tidur, besok saat kau sudah disini aku akan menjelaskannya." Jessy mengangguk pelan, walau ia tau Jeremy tidak akan melihatnya.
"Umm.. Dad, sebenarnya sehebat apa Mr. Franz itu?"
"Dia orang sukses, memiliki satu Putra yang tidak pernah di publish di publik. Kau seorang dokter sayang, tidak akan terlalu paham dengan politik di negara ini. Istirahat lah, selamat malam sayang."
"Malam Dad." Panggilan pun terputus. Jessy merebahkan dirinya diatas ranjang. Sedikit merenung mungkin dapat membuat pikirannya jernih. Apa ia akan benar-benar menghabiskan waktunya dengan pria tengil itu sampai tua nanti? Atau memilih damai? Pertanyaan itu terus berputar, hinggap panggilan telepon menghentikan lamunannya.
Tanpa melihat panggilan dari siapa, Jessy menempelkan ponselnya pada telinga.
"Ya Dad, ada apa?"
"Waw. Kau memanggilku Dad? Apa aku harus memanggil mu Mom?" Jessy mengerutkan keningnya, ia menatap layar ponsel, nama pria tengil itu tampil disana.
"Berisik! Ada apa kau menelfon ku?!"
"Kau yakin tidak akan tidur dikamar ku? Ranjang disini besar." Jessy menggeram. Ia benar-benar kesal diejek oleh pria ini.
"Dalam mimpi mu!"
"Ayolah, ini benar-benar tidak adil. Aku belum melakukan 'itu' tapi kau sudah meminta ku bertanggung jawab. Bagaimana jika malam ini aku ke kamar mu? Agar besok aku bisa menjiwai peran ku saat melamar mu didepan kedua orangtuamu?"
"Kau! Benar-benar gila, pria hidung belang, brengsek!." Ingin rasanya semua makian kasar ia lontarkan pada Justin. Namun pria itu hanya tertawa dan menganggap semua ini lelucon.
"Baiklah, masih banyak malam lainnya. Selamat malam." Justin mematikan panggilan nya. Membuat Jessy semakin bertanya, apakah benar ia akan menghabiskan waktu yang panjang dengan pria mengesalkan ini?!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
seru emang wkwkkwk
2023-03-05
0
Maura Natasha
dikira drama kali ya just
2022-09-12
0
Sri Wahyuni
wkwkwk justin bener2 deh
2021-07-12
0