Sam menghela nafasnya. Lagi-lagi mereka bertengkar dan itu sangat memalukan! Tidak bisakah dilain tempat yang lebih sepi? Agar mereka tidak menjadi bahan tontonan orang-orang.
"Karena kalian sudah disini, aku akan ke kamar ku sebentar. Nona, jika kau ingin memesan kamar bisa diantar Justin."
"Apa? Dia punya mata, kaki dan cukup cerdas untuk memesan kamar sendiri."
"Ya, dan aku pun tidak akan minta kau mengantarkan ku."
"Ah sudah lah, aku lupa kalian sepertinya akan sekamar." Ujar Sam sambil berjalan meninggalkan keduanya.
"Tidak akan pernah ada kata sekamar lagi." Protes Jessy.
Justin yang mendengar itu seketika berfikir dan menyeringai.
"Hei." Panggil Justin membuat Jessy sedikit bergidik.
"Kau saat itu masih virgin bukan? Malam ini aku akan tunjukan jika aku belum pernah menyentuh mu malam itu, bagaimana?" Mata Jessy membola, ia mengepalkan tangannya, ini adalah tindakan modus, pria ini ingin meniduri nya lagi?!.
Justin tertawa melihat wajah itu kini memerah, kepalan tangan itu terlihat gemas. Ia tau akan ada cubitan setelah ini, jadi Justin lebih memilih untuk bangkit, bersiap, dan berlari.
"Kauuuuu!" Jessy ikut bangkit dan mengejar Justin, pria itu benar-benar tengil dan kurang ajar!.
°°°
"Anna, Jeremy." Gumam Alex, ia tersenyum menatap beberapa foto Jessy.
"Ternyata anak ku tidak terlalu bodoh. Ia pintar dalam mendapatkan wanita."
"Jadi kau akan menikahkan mereka, tuan?" Tanya Axton. Orang yang paling dipercaya Alex, sudah dari pria itu remaja ia mengikuti Alex, bisa dibilang Axton tak pernah membuat Alex kecewa.
"Jessy sudah hamil, jadi mereka harus ku nikahkan dengan cepat, bisa-bisa Justin dituntut oleh orangtua Jessy jika aku tak membujuk Justin menikahinya. Tapi.. aku ingin berbincang sebentar dengan kedua orangtuanya, aku akan memiliki besan pengacara hebat dan seorang menantu dokter, semua ini cukup berguna bagi ku bukan?" Axton hanya mengangguk pelan, semuanya akan Alex pikirkan, jika tidak masuk kriteria pria itu pasti akan menggunakan cara apapun dengan uang dari pada harus memberikan anak satu-satunya yang... Selalu membuat masalah.
°•°•°
Sam berdiri tegap dan tersenyum menyambut kedatangan Alex, membuat Jessy ikut berdiri dan tersenyum ragu, sedangkan Justin dengan malas ikut berdiri juga.
"Hallo semuanya. Duduklah." Semuanya duduk dan Alex seperti menjadi bintang tamu yang ditunggu-tunggu.
"Kau Jessy? Aku Alex." Tanya Alex berbasa-basi sambil mengulurkan tangannya.
"Ya. Aku Jessy, senang bisa bertemu dengan mu."
"Ternyata kau lebih cantik asli dari pada di foto." Jessy tertawa kecil sebagai bentuk sopan atas pujiannya. Ia kira Alex seseorang yang tegas dan berkarisma, ternyata sama saja seperti anaknya.
"Kau sudah memberitahu orangtua mu?" Tanya Alex selanjutnya.
Jessy menggelengkan kepalanya.
"Umm.. sebenarnya kedua orangtua ku belum tahu, aku pun belum memastikan dengan jelas kalau aku hamil, tapi maksud ku meminta pertanggung jawaban ini karena Justin sudah berbuat terlalu jauh kepada ku." Ucap Jessy berusaha menata ucapannya.
"Ya aku mengerti, aku tahu dari Sam kejadian ini kurang lebih 10 hari yang lalu?" Jessy lagi-lagi mengangguk, mulut Justin sudah gatal karena tidak ditanya apapun oleh ayahnya, mereka semua mengabaikannya.
"Lihat, dia sendiri tidak yakin dengan kehamilannya, bagaimana jika kita cek dan memutuskan ini semua." Protes Justin yang sudah tak tahan dengan mulutnya.
"Ini bukan masalah kehamilan. Dia wanita dengan keluarga terhormat, kau menyentuh nya saja harus bertanggung jawab." Desis Alex, ia bingung bagaimana bisa anaknya mencampakkan wanita secantik ini, jika saja yang bertemu terlebih dahulu adalah Alex, mungkin ia tak segan-segan menjadikan wanita ini ratu.
Mendengar pembelaan itu senyum Jessy mengembang, Alex memang benar-benar bijak, itu yang Jessy maksud dari pertanggung jawaban ini. Ia sudah disentuh oleh Justin, dan ia tidak bisa bersama pria lain.
"Apa?! Aku tidak menyentuh nya!" Pekik Justin.
"Siang tadi aku melihat mereka berciu.." Sam menghentikan ucapannya saat tatapan Justin benar-benar sudah terlihat gemas.
"Aku benar-benar tidak menyentuhnya Dad!" Justin meyakinkan.
"Jika kau menghubungi orangtua mu boleh? Aku yang akan memberitahu mereka jika anak ku melamar mu, agar saat pernikahan nanti tidak terkesan buru-buru."
"Hah?!" Pekik Jessy terkejut, ia tak menyangka akan berusan dengan kedua orangtuanya, bagaimana ini?.
"Ini tidak adil untuk ku." Gerutu Justin, ia menggaruk kepalanya frustasi.
°•°•°
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
dementor
tom and Jerry...
2022-11-16
1
Maura Natasha
pasangan kemresekkkkk..,😂😂😂
2022-09-11
1
zha syalfa
ha.. ha... Sam ember banget ya...
gak sia² digaji tinggi
🤣
2022-01-23
1