Tak terasa sudah 2 jam Jessy dikamar inap ini, saling berbagi cerita dan pendapat ternyata begitu menyenangkan. Sedikit senang mendengar kabar kehamilan Alicia, wanita itu pun tak menyadari kehamilan karena tak ada gejala apapun, dan itu membuat pikiran bocah Jessy kembali panik. Oh ayolah, bahkan Jessy saat umur 7 tahun pernah berfikir jika berciuman saja bisa membuat hamil! Benar-benar bodoh. Memalukan!.
Suara pintu terbuka membuat Jessy dan Alicia langsung menoleh kearah pintu. Richard dan seorang pria yang baru ia ketahui namanya SAM masuk kedalam ruangan, mereka sepertinya orang-orang yang sibuk, hingga dirumah sakit pun masih bisa rapat.
"Aku ingin ke toilet sebentar." Pamit Jessy pada Alicia. Untungnya dikamar inap milik Alicia terdapat kamar mandi, jadi ia tak perlu repot-repot keluar kamar inap dan mencari-cari toilet.
Setelah selesai membuang air kecil, Jessy menatap pantulan dirinya di cermin.
"Aku akan menyegarkan mu kembali." Gumam Jessy, ia mengikat rambutnya asal, air yang ia basuh kewajah begitu terasa menyegarkan, sangat-sangat segar. Jessy mengeringkan wajahnya dengan tissue yang tersedia, menekan halus pipinya. Ternyata benar yang dikatakan orang-orang, jika tidak mengenakan make-up wajah kita akan terlihat muda. Lagi pula ia tidak akan bertemu kemana-mana selain disini menemani Alicia, dan 3 jam lagi mereka akan pulang ke LA.
Jessy mengurai kembali rambutnya dan keluar dari toilet, duduk dikursi dekat ranjang.
"Kau terlihat segar." Ujar Alicia yang sedang bersandar.
"Ya. Aku habis mencuci muka." Jawab Jessy dengan tawa pelan diakhir kalimat.
Jessy melihat sekilas kedua pria itu masih berbincang dengan jas mereka yang terasa begitu menyesakkan bagi Jessy.
'Brak'
"Maaf aku tertidur." Jessy terkejut. Seseorang masuk dengan begitu terburu-buru.
"Lihatlah dasi mu, pakaian mu, rambut mu!" Gerutu Richard. Semua yang dikenakan pria itu berantakan, benar-benar tidak beraturan.
"Ya, ya, ya, aku tau aku berantakan, tapi ini bukti bahwa aku benar-benar panik. Aku berniat tidur 5 menit, tidak menyangka akan 1 jam." Tunggu. Jessy sepertinya hafal dengan suara ini, ia menajamkan matanya, mencoba melihat wajah pria yang membelakangi nya.
"Sudah selesai pertemuan nya." Ujar Sam terlihat ketus dan tak peduli. Saat pria itu menghampiri Sam, disitulah dunia Jessy seakan berputar, pria itu yang ia cari, itu Justin! Dengan tarikan nafas yang panjang, Jessy mengepalkan tangannya. Ia tak akan melepaskan pria itu!.
Justin berjalan kesebelah Sam, tak peduli umurnya yang lebih tua atau tidak, ia melipat kedua tangannya dengan angkuh.
"Pakaian mu lebih rapi dari atasan mu?! Tidak bisa kah kau membangunkan ku lebih giat lagi tadi? Tidak ada kah niat mu untuk merapikan dasi dan pakaian ku? Kau ini sangat tidak berguna, mau aku pecat?"
Sam menghela nafasnya, bahkan dikantor pun jika Justin tidur dijam kerja dan dibangunkan secara paksa akan mengamuk dan wajahnya sangat tidak bersahabat.
"Pecatlah. Mungkin aku akan melamar ke Alvaron Group." Justin yang kesal langsung melipat tangannya di belakang leher Sam, seperti anak kecil yang sedang mengajak gulat.
"Ck, tidak bisa kah kalian diam! Benar-benar seperti anak kecil." Gerutu Richard saat Justin mengunci kepala Sam dan tubuh Sam memberontak ingin dibebaskan, seperti pemandangan adik dan kakak berkelahi.
Justin tersenyum puas saat Sam tak bisa melakukan perlawanan apapun. Namun, senyum Justin memudar, ia pun perlahan melepaskan Sam. Sepasang mata dengan menatapnya tajam, aura wanita itu seakan hendak membunuhnya.
Justin mengerjapkan matanya, sedikit memijatnya pelan.
"Apa aku berhalusinasi?" Gumam Justin.
"Aku melihat dokter wanita itu disana. Apa aku sudah gila?" Gumam Justin kembali. Suasana hening, Richard hanya diam untuk masalah ini, ia tidak ingin berbawa masalah. Sedangkan Alicia dan Sam bingung dengan keadaan canggung ini.
Jessy yang sudah kesal pada pria ini mulai mengumpulkan suara untuk membentaknya.
"Justin!!" Jessy bangkit dan menghampiri Justin. Wajah pria itu benar-benar mengesalkan dan membuatnya ingin sekali mengacak-acaknya.
Justin yang panik karena ia sadar ini bukan halusinasi, langsung bersiap saat wanita itu menghampirinya dengan wajah penuh amarah. Beberapa detik yang di anggap Justin pas, ia langsung berlari ke pintu luar, ia harus kabur!.
Jessy mengepalkan tangannya.
"Alicia, tunggu sebentar ya." Jessy tak ingin kehilangan Justin lagi, ia harus memberikan sedikit pelajaran pada Justin. Dengan semangat yang berkobar Jessy berlari keluar, mencari jejak pria tengil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
wkkwkkw kocak
2023-03-05
0
Yeni Maryani
kejar si Justin
2022-01-19
0
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
ehh sama lo jessy, dulu aku juga mengira berpegang tangan dengan lawan jenis aja, udah bisa hamil 🤣🤣🤣🙈🙈🙈
2021-12-03
0