MSC 12 - Psikopat (2)

Perhatian!

Dalam cerita mengandung unsur dewasa. Seperti 21+, kekerasan fisik, darah, umpatan dan lain-lain. Diharapkan pembaca bijak dalam menanggapi isi bacaan. Terima kasih.

*****

Charlie mendekat dan mengendus wajah orang asing tersebut. Bau anyir darah membuatnya bersemangat. Charlie mengusap darah dengan ibu jari tangan kanannya lalu menjilatnya. Mata Charlie terpejem sesaat, ia lalu tertawa keras.

"Hahahaha..." suara tawa Charlie.

"Kau sudah gila, hah?" sentak laki-laki itu.

Charlie berhenti tertawa, "Aku akan tunjukan padamu. Seperti apa kegilaanku," ucap Charlie.

Ccharlie kembali menggores pipi kiri laki-laki itu hingga darah segar mengalir dan membasahi kemeja putih yang dikenakan laki-laki itu. Seseorang asing tersebut hanya meringis saat merasakan perih pipinya tergores tajamnya ujung pisau milik Charlie.

"Sshh.." desis laki-laki itu.

Mendengar suara desisan yang terdengar merdu, membuat Charlie semakin gila. Ia bertindak lebih jauh lagi. Ia menggores semua wajah laki-laki itu dan terus menikmati suara jeritan dari seseorang di hadapannya itu. Tidak berhenti sampai di situ saja. Charlie membuka paksa baju yang di kenakannya dan mulai menggores seluruh badan laki-laki asing itu.

"Ahh..." erangnya merasakan sakit.

"Teruslah mengerang. Aku tidak percaya, bermain denganmu bisa membuatku sesenang ini. Haha..." ungkap Charlie terlihat bahagia. Charlie terus membuat ukiran cantik di tubuh laki-laki itu.

"Aaa..." teriaknya, "Ampuni aku. Tolong, aku mohon. Ampuni aku," katanya terus mengerang.

"Ampun? sepertinya kata ampun sudah terlambat," jawab Charlie.

Goresan demi goresan dibuat Charlie di tubuh laki-laki asing itu. Di mulai dari wajah, badan depan, punggung sampai ke tangan orang itu semua sudah penuh goresan. Darah segar bercucuran dari goresan-goresan luka itu, bau anyir dan amis semakin pekat tercium.

"Tolong ampuni saya, Tuan. Saya tidak tahan disiksa seperti ini," ungkap laki-laki asing tersebut.

"Bagaimana, ya? aku tidak bisa merasakan adanya ketulusan dalam hatimu. Kecuali kau mau mencium kakiku," kata Charlie mulai geram.

"Apa?" kagetnya, merasa permintaan Charlie tidak masuk akal dan terlalu berlebihan.

"Apanya yang apa? kau sudah aku beri kehormatan untuk mencium sepatuku. Apa kau tidak tahu? sudah berapa banyak orang yang memohon ingin mencium sepatuku ini secara sukarela karena mereka begitu bodoh. Hahaha..."

"Laki-laki ini, apa dia sungguh-sungguh ingin membunuhku? dia menjadi hilang akal dan pada akhirnya gila? Ahh... sakit sekali. Rasanya tubuhku hancur," batin orang asing tersebut.

"Ba-baiklah. Aku akan melakukan semua kemauanmu. Lepaskan ikatan ini agaraku bisa bersujud dan meminta pengampunan Padamu."

Charlie tersenyum, "Aku akan melepaskanmu. Lakukan yang terbaik sampai aku tersentuh," jawab Charlie yang langsung melepaskan ikatan di tangan laki-laki itu.

Bruukk...

Laki-laki itu langsung bersujud dengan bertumpu dua tangannya ke lantai. Ia langsung menunduk. Charlie mendekat dan berdiri tepat di jadapan laki-laki asing tersebut. Laki-laki itu menatap sepatu Charlie. Dalam hatinya masih ingin sekali menenntang permintaan Charlie.

"Cepat lakukan!" perintah Charlie.

Seseorang asing tersebut perlahan-lahan langsung menunduk dan mencium ujung sepatu Charlie. Charlie tertawa lebar, Charlie pun jongkok dan mengusap kepala laki-laki itu.

"Kerja bagus. Aku akan beri kau bonus," kata Charlie tersenyum penuh arti.

Seseorang itu menadahkan kepala menatap Charlie. Tatapan mata yang penuh harap dan menyedihkan itu, tidak akan mampu menggoyahkan kegigihan Charlie.

"Selamat menikmati," ucap Charlie.

Jleb...

Pisau milik Charlie langsung ditancapkan ke punggung tanga kiri milik laki-laki tersebut.

"Aaahh..." teriak laki-laki itu yang langsung memenuhi seisi ruang tersebut.

Charlie tertawa, ia senang melihat darah dengan derasnya keluar dari luka tusukan yang dibuatnya. Kesenangan Charlie terhenti saat pintu ruangan tiba-tiba dibuka seseorang. Charline menatap arah pintu dan melihat Hansel berjalan mendekatinya.

"Pak," sapa Hansel.

Hansel terkejut, saat melihat orang asing yang sedang tergeletak di lantai dengan luka goresan di sekujur tubuh dan punggunh tangan yang tertancam pisau. Mata Hansel melebar, ia melihat banyak sekali darah yang berceceran di lantai. Bau amis dan anyir juga langsung menusuk hidung Hansel.

"Apa yang kau lihat?" tanya Charlie.

"Tida ada. Hanya sedikit terkejut saja," jawab Hansel berbohong.

Sejujurnya Hansel sangat shock melihat apa yang ada di depan matanya. Namun, Hansel tidak punya keberanian untuk menjawab pertanyaan Charlie sesuai dengan apa yang dipikirannya karena takut.

"Oh," jawab Charlie ber-oh ria. Charlie langsung mencabut pisau yang menancap di punggung tangan kiri laki-laki itu.

"Sshh..."desis laki-laki itu memegangi tangan kirinya erat-erat.

"Kau masih bungkam?" tanya Charlie menginjak paha laki-laki yang sudah tersungkur itu.

"A-aku tidak tahu apa-apa. Sungguh, aku hanya diperintahkan oleh seseorang yang bernama Adrian. Aku tidak tahu apa-apa," kata laki-laki itu gemetar.

"Siapa Adrian?" tanya Charlie mengutkan pijakannya.

"Aku tidak mengenalnya. Dia hanya menghubungiku lewat panggilan saja. Aku tidak tahu wajahnya," jawabnya lagi menahan rasa sakit dan ketakutan.

Charline mengangkat kakinya dari paha laki-laki itu. Ia membungkuk dan meraba saku celana laki-laki itu untuk mencari ponsel. Namun, Charlie tidak bisa menemukan ponsel milik pria tersebut.

"Di mana ponselmu?" tanya Charlie.

Laki-laki itu terdiam. Ia tidak tahu apa-apa. Yang ia tahu ponselnya ada di dalam saku celananya. Jika itu tidak ditemukan maka sudah dipastikan ponselnya terjatuh entah di mana.

"Jawab! kau mau diam sampai kapan?" bentak Charlie mengejutkan laki-laki itu dan juga Hansel.

"Laki-laki sungguh tidak punya hati nurani. Sudah menyiksa orang sampai seperti ini masih belum puas," batin Hansel.

Lamunan Hansel pecah mendengar jerit tangis dan teriakan minta tolong dari laki-laki yang diduga mrmbocorkan informasi tersebut. Ternyata Charlie menusuk paha laki-laki

itu beberapa kali sehingga membuat laki-laki itu menjerit kesakitan dan terus memohon ampunan.

"Teruslah berteriak, brengs*k! sampah sepertimu harus mendapatkan hak istimewa bermain-main bersamaku. Haha..." Kata Charlie tertawa puas.

Hansel lagi-lagi dibuat kaget oleh prilaku Charlie. Ia tidak menyangka Charlie adalah seorang psikopat. Saat berada di kantor, sikap dan prilakunya tidak menunjukan adanya penyimpangan. Hansel benar-benar dibuat terkejut oleh Charlie. Hansel melangkah mundur beberapa langkah karena merasa khawatir akan keselamatannya sendiri. Takut? tentu saja. Hansel juga takut jika tiba-tiba Charlie semakin menggila dan menyerangnya.

"Orang gila 'kan tidak bisa membedakan mana yang benar mana yang salah. Lebih baik aku tidak ikut campur," batin Hansel. Ia berharap pertunjukan berdarah di hadapannya cepat berakhir.

Mata Hansel perlahan tertutup. Ia tidak sanggup lagi menyaksikan teagisnya penyiksaan Charlie pada orang asing itu. Hansel tidak melihat, tetapi ia masih bisa mendengar jelas jeritan-jeritan dan erangan orang tersebut. Di sela-sela permohonan maaf, laki-laki itu juga meminta pertolongan.

Bulu-bulu halus di tubuh Hansel berdiri seketika mendengar terikan laki-laki asing itu. Beberapa kali Hansel mendengar suara pukulan. Ia yang sebelumnya hanya memejamkam mata, sekarang berbalik. Mencengkram kuat jemarinya sendiri untuk mengatasi rasa cemasnya.

"Aku tidak tahan lagi. Bagaimana ini? apa aku harus pergi? aku tidak mau lagi mendengar suara-suara ini lagi. Hatiku seakan pedih tersayat pisau saat aku harus mendengar suara rintihan dan permohonannya. Bagaimana ini?" batin Hansel terus bertanya 'bagaimana' dan 'bagaimana'.

Pikirannya terus bergulat dengan batinnya sendiri. Pilirannya mengharuskannya kuat dan bertahan di situasi dan kondisi apapun. Sedangkan batinnya sebagai seorang manusia merasa perbuatan Charlie adalah sebuah tindakan yang kejam dan tidak berprikemanusiaan.

...*****...

Terpopuler

Comments

Mohd Taufi

Mohd Taufi

sungguh romantis baru kali ini novel yang q baca sangat keren smngat thor 🥰🥰🥰💪💪💪

2023-01-06

0

Franki Lengkey

Franki Lengkey

thor ngeri sekali

2021-07-20

0

Erny Magdalena Paiman

Erny Magdalena Paiman

cerita nya mengenai kekerasan melulu.

2021-06-15

2

lihat semua
Episodes
1 MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2 MSC 02 - Bersama Marc
3 MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4 MSC 04 - Si Rubah Cantik
5 MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6 MSC 06 - Monster
7 MSC 07 - Sisi Lain CEO
8 MSC 08 - Trik Licik
9 MSC 09 - Laporan
10 MSC 10 - Masalah Besar
11 MSC 11 - Psikopat (1)
12 MSC 12 - Psikopat (2)
13 MSC 13 - Psikopat (3)
14 MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15 MSC 15 - Malam Yang Manis
16 MSC 16 - Pengakuan
17 MSC 17 - Terlihat
18 MSC 18 - Meragukan
19 MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20 MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21 MSC 21 - Perselisihan
22 MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23 MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24 MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25 MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26 MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27 MSC 27 - Kesepakatan
28 MSC 28 - Pelatihan (1)
29 MSC 29 - Pelatihan (2)
30 MSC 30 - Pelatihan (3)
31 MSC 31 - Ketahuan
32 MSC 32 - Saling Jujur
33 MSC 33 - Pergi Ke Villa
34 MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35 MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36 MSC 36 - Bringas
37 MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38 MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39 MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40 MSC 40 - Saling Mengenal
41 MSC 41 - Kakak Ipar
42 MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43 MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44 MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45 MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46 MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47 MSC 47 - Tidak Tenang
48 MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49 MSC 49 - Menemanimu
50 MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51 MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52 MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53 MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54 MSC 54 - Keputusan (1)
55 MSC 55 - Keputusan (2)
56 MSC 56 - Keputusan (3)
57 MSC 57 - Keputusan (4)
58 MSC 58 - Surat Panggilan
59 MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60 MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61 MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62 MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63 MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64 MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65 MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66 MSC 66 - Persiapan Micheline
67 MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68 MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69 MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70 MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71 MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72 MSC 72 - Maafkan Aku
73 MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74 MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75 MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76 MSC 76 - Kabar Berita
77 MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78 MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79 MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80 MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81 MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82 MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83 MSC 83 - Peringatan Keras
84 MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85 MSC 85 - Sampai Kapan
86 MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87 MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88 MSC 88 - Pilihan Terakhir
89 MSC 89 - Ada Penyusup
90 MSC 90 - Hati Yang Risau
91 MSC 91 - Ancaman
92 MSC 92 - Bersiaplah
93 MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94 MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95 MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96 MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97 MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98 MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99 MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100 MSC 100 - Akhir Dari Semuanya
Episodes

Updated 100 Episodes

1
MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2
MSC 02 - Bersama Marc
3
MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4
MSC 04 - Si Rubah Cantik
5
MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6
MSC 06 - Monster
7
MSC 07 - Sisi Lain CEO
8
MSC 08 - Trik Licik
9
MSC 09 - Laporan
10
MSC 10 - Masalah Besar
11
MSC 11 - Psikopat (1)
12
MSC 12 - Psikopat (2)
13
MSC 13 - Psikopat (3)
14
MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15
MSC 15 - Malam Yang Manis
16
MSC 16 - Pengakuan
17
MSC 17 - Terlihat
18
MSC 18 - Meragukan
19
MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20
MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21
MSC 21 - Perselisihan
22
MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23
MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24
MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25
MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26
MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27
MSC 27 - Kesepakatan
28
MSC 28 - Pelatihan (1)
29
MSC 29 - Pelatihan (2)
30
MSC 30 - Pelatihan (3)
31
MSC 31 - Ketahuan
32
MSC 32 - Saling Jujur
33
MSC 33 - Pergi Ke Villa
34
MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35
MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36
MSC 36 - Bringas
37
MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38
MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39
MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40
MSC 40 - Saling Mengenal
41
MSC 41 - Kakak Ipar
42
MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43
MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44
MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45
MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46
MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47
MSC 47 - Tidak Tenang
48
MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49
MSC 49 - Menemanimu
50
MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51
MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52
MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53
MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54
MSC 54 - Keputusan (1)
55
MSC 55 - Keputusan (2)
56
MSC 56 - Keputusan (3)
57
MSC 57 - Keputusan (4)
58
MSC 58 - Surat Panggilan
59
MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60
MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61
MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62
MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63
MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64
MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65
MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66
MSC 66 - Persiapan Micheline
67
MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68
MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69
MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70
MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71
MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72
MSC 72 - Maafkan Aku
73
MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74
MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75
MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76
MSC 76 - Kabar Berita
77
MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78
MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79
MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80
MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81
MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82
MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83
MSC 83 - Peringatan Keras
84
MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85
MSC 85 - Sampai Kapan
86
MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87
MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88
MSC 88 - Pilihan Terakhir
89
MSC 89 - Ada Penyusup
90
MSC 90 - Hati Yang Risau
91
MSC 91 - Ancaman
92
MSC 92 - Bersiaplah
93
MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94
MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95
MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96
MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97
MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98
MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99
MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100
MSC 100 - Akhir Dari Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!