MSC 04 - Si Rubah Cantik

Matahari semakin meninggi. Sinar yang terik tidak membuat seorang perempuan cantik bernama Micheline Roberts takut. Ia memacu kudanya agar lebih cepat berlari. Terlihat jika perempuan itu sangatlah tangguh. Gerak pacu kudanya semakin melambat, sampai akhirnya benar-benar terhenti. Micheline turun dari punggung kuda yang ditunggangingnya dan menyerahkan kuda kesayangannya kepada perawatnya.

"Terima kasih, Cookie. Sampai besok," ucap Micheline mengusap lembut wajah kuda coklatnya.

"Nona, apakah Anda ingin pergi ke kantor hari ini?" tanya seseorang yang tidak lain adalah Sekertarisnya.

Micheline mengangguk, "Hm, aku akan datang. Minta pelayan siapkan keperluan mandi dan pakaianku dengan segera, Charlie. Jangan buat aku menunggu," kata-katanya begitu dingin membuat Sekertarisnya bertindak cepat.

"Baik, Nona."

Secepat kilat Sekertaris itu pergi meninggalkan Micheline yang masih berdiri memandangi kuda coklat kesayangannya. Ia lalu pergi meninggalkan kudanya dan masuk dalam Villa.

Tak... Tak... Tak...

Suara langkah kaki cepat Micheline terdengar memenuhi ruangan. Ia melihat seorang pelayan menghampirinya dan memberika handuk kecil untuk menyeka keringatnya.

"Nona, air mandi Anda sudah siap. Silakan," kata pelayan itu dengan ramahnya.

"Ya. Kerja bagus, Rose." jawab Mucheline yang langsung berjalan cepat menuju kamar pribadinya.

*****

Selesai mandi, Micheline segera berganti pakaian dan bersiap untuk pergi ke kantor. Ia mengenakan stelan celana dan kemeja, lengkap dengan blue**s. Tidak lupa juga sepatu hak hitamnya.

Tok... Tok... Tok...

Pintu kamarnya diketuk dari luar. Tidak lama pintu kamarnya terbuka dan Sekertarisnya masuk dalam kamarnya. Perlahan Sekertaris itu menghampiri Micheline yang sedang duduk di sofa.

"Nona, ada apa memanggil saya?" tanyanya dengan sopan.

"Kau mengatakan jika kau sudah mendapatkan beberapa orang yang cocok dijadikan Asisten. Apa kau sudah menyeleksi mereka?" tanya Micheline menatap tajam ke arah Sekertarisnya.

"Sudah, Nona. Ada tiga calon yang siap Anda pilih secara langsung. Saya sudah siapkan masing-masing profil mereka," jawab Sekertaris itu tegas.

"Baiklah jika seperti itu. Ayo berangkat," ajak Micheline yang langsung berdiri dari duduknya di sofa. Dengan membawa tasnya ia segera keluar dari kamarnya diikuti Sekertarisnya.

Langkah kaki yang begitu cepat namun terlihat elegan. Sosok Micheline terlihat seperti perempuan polos pada umumnya. Kecantikannya memang diakui banyak orang, tidak heran jika ia menjadi incaran banyak laki-laki yang ingin meminangnya sebagai istri.

Di depan Villa sudah ada mobil yang menunggu, siap mengantar Michaeline. Sekertaris membuka pintu mobil bagian belakang dan mempersilakan Micheline masuk ke dalam mobil. Dengan hati-hati Micheline masuk dan duduk. Sekertaris kembali menutup pintu dan langsung melangkah untuk segera masuk ke dalam mobil, ia duduk di sebelah supir.

"Charlie..." panggil Micheline pelan. Ia memerlukan sesuatu sehingga memanggil Sekertarisnya itu.

"Ya, Nona?" jawab Charlie.

"Berikan padaku data profilnya. Sekarang," pintanya tanpa ragu.

"Baik." jawab Charlie yang langsung memberika tiga amplop cokelat berisi data calon Asisten pada Micheline.

Amplop diterima Micheline, "Kau sudah bertemu mereka, kan? siapa yang menurutmu cocok, Charlie?" tanya Micheline membuka semua amplop dan mengeluarkan semua isi dari amplop yang ada di tangannya.

"Ada seseorang yang menurut saya memenuhi kriteria. Dia berusia dua puluh delapan tahun dengan hasil nilai kelulusan yang cukup baik meski dari universitas yang tidak begitu terkenal."

"Hm..." gumam Micheline, "Begitu, ya?" sambungnya pelan. Michelin sibuk membaca profil ketiga calon Asisten pilihan sekertarisnya.

Setengah perjalanan terlampaui. Micheline dengan seksama masih melihat dokumen yang ada di tangannya. Matanya dengan jeli melihat apa saya kurang dan lebihnya calon-calon tersebut. Sampai akhirnya ia mengernyitkan dahi saat membaca profil seseorang yang tidak lain adalah Hansel Feliks.

"Charlie..." panggil Micheline tanpa menatap Sekertarisnya itu.

"Ya, Nona?" jawab Charlie cekatan.

"Bagaimana dengan Hansel?" tanya Micheline.

"Anda tertarik dengan profilnya? dia adalah seseorang yang saya bicarakan tadi," jawabnya.

"Kenapa kau tertarik padanya? dia bahkan tidak punya pengalaman kerja apapun," sahut Micheline masih menatap profil Hansel.

"Hm, soal itu saya rasa tidak masalah jika kita mengajarkannya. Saat bertemu kemarin dia juga terlihat tenang dan cepat tanggap. Itulah mengapa saya merekomendasikannya pada Anda," jelas Charlie panjang lebar.

"Ok. Aku pilih dia saja. Suruh dia datang hari ini," pinta Micheline.

"Ha-hari ini?" tanya Charlie sedikit terkejut.

Micheline menatap Charlie, "Ada apa? apa ada masalah?" tanya Micheline.

"Tidak, Nona. Saya hanya terkejut saja," jawab Charlie pelan.

Micheline diam tidak menjawab. Ia memasukan kembali dokumen dalam amplop dan meletakan amplop itu di samping tasnya. Ia duduk bersandar, menyilangkan tangannya di dada. Matanya menyelisik menatap jalanan yang dilaluinya.

"Lelah sekali. Kenapa setiap hari harus melelahkan seperti ini," batin Micheline menghela napas panjang.

Beberapa menit kemudian, mobil sudah memasuki lobby gedung perusahaan dan langsung berhenti. Penjaga keamanan langsung membukakan pintu untuk Micheline dan menyambut Micheline.

"Selamat siang, CEO."

"Ya," jawab Micheline yang baru keluar dari dalam mobil. Dengan langkah elegannya ia memasuki gedung perusahaannya.

Beberapa karyaman karyawati menyapa Micheline. Dengan senyum tipis tanpa menjawab sapaan Micheline terus melangkahkan kakinya menuju ruangannya. Di belakangnya ada Charlie yang mengikutinya.

*****

Ponsel Hansel berdering. Charlie menghubungi Hansel langsung dan meminta Hansel datang ke perusahaan. Hansel senang, ia tidak menyangka jika akan secepat itu dipanggil. Ia segera bergegas untuk bersiap diri. Setelah semuanya siap, ia langsung berangkat tanpa banyak membuang waktu.

Sepanjang perjalanan menuju perusahaan. Hansel berpikir, apakah yanh seharusnya ia lakukan untuk mendapatkan kesan baik di mata atasannya. Ia juga memikirkan seperti apa rupa atasannya. Apakah wajah atasanya terlihat menyeramkan atau sebaliknya.

Pikiran yang beraneka ragam menggelilingi kepala Hansel. Ia merasa tidak percaya diri, namun di sisi lain ia juga bangga pada diri sendidi karena bisa bertahan dan lepas dari keluarga yang selama ini tidak peduli padannya.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang kebih dua puluh menit, Hansel tiba di perusahaan. Ia segera masuk dalam gedung dan menemui bagian Resepsionis.

"Selamat siang, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" sapa Resepsionis itu ramah pada Hansel.

"Maaf, saya ingin bertemu Tuan Charlie. Beliau memanggil saya datang ke sini untuk urusan pekerjaan. Bisa saya bertemu beliau?" jawab Hansel tidak kalah ramah.

"Baik, Tuan. Akan saya sampaikan. Saya berbicara dengan Tuan siapa? mohon maaf," kata Resepsionis itu.

"Hansel Feliks," jawab Hansel tersenyum.

"Baik, Tuan Feliks. Silakan menunggu."

Resepsionis segera menghubungi Charlie dan memberitahukan kedatangan Hansel. Charlie meminta Resepsionis itu mengantar Hansel ke meja kerjanya.

Resepsionis menutup panggilan dan berjalan melangkah mendekati Hansel, "Tuan, Feliks. Mari silakan lewat sini," katanya menunjukan jalan.

"Ya," jawab Hansel mengikuti arahan.

Hansel melihat sekeliling. Ia terkesan dengan dekorasi ruangan yang elegan. Langkah kakinya terhenti saat ia sampai di sebuah meja dan di situ duduk seorang laki-laki yang sedang menatap layar komputer.

"Tuan," sapa Resepsionis.

Charlie menatap Resepsionis, "Ah, sudab datang rupanya. Kau bisa kembali, Anna."

"Baik, Tuan. Permisi," pamitnya yang langsung pergi, setelah diminta segera pergi oleh Charlie.

Charlie menatap Hansel, "Mari, Tuan. Silakan ikut saya. Anda bisa langsung menemui CEO."

"Baik," jawab Hansel.

Charlie dan Hansel melangkahkan kaki mendekati ruang kerja Micheline. Perasaan gugup muali mebyelimuti Hansel. Sebelum masuk dalam ruangan, Charlie mengetuk pintu dan tidak lama membukanya. Pintu terbuka lebar, Charlie dan Hansel masuk utuk menghadap Michael.

"Tuan Feliks sidah datang, CEO."

Micheline memutar kursinya dan menatap Charlie, lalu menatap Hansel. Melihat CEOnya adalah seorang perempuan, membuat Hansel terkejut. terlebih CEOnya terlihat sangat cantik bak Dewi.

"Ok. Kau bisa kembali bekerja, Charlie. Terima kasih," ucap Micheline tersenyum cantik.

Charlie menganggukkan kepala dan akhirnya pergi meninggalkan ruang kerja Micheline. Micheline mempersilakan Hansel duduk dan bertanya beberapa hal seputar niatnya untuk bekerja.

"Duduklah," pinta Micheline.

"Ya," jawab Hansel.

Micheline menatap lekat pada Hansel, "Jadi, Hansel. Boleh aku tanyakan sesuatu hal padamu?" tanya Micheline.

"Tentu saja, Nona. Silakan," jawab Hansel.

"Apa tujuanmu bekerja?" Tanya Micheline.

Deg... Deg... Deg...

Jantung Hansel berdebar. baru saja ia ingin mencari sebuah alasan yang tepat, atasan cantiknya sudah menusuknya dengan pertanyaan setajam pisau.

...*****...

Terpopuler

Comments

Susi Andriani

Susi Andriani

aku kayak berasa nonton drakor ya😃😃

2022-12-15

0

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

jujur aja karna utk hidup😐

2021-11-06

0

Franki Lengkey

Franki Lengkey

apakah ceo cantik ini yg akan di mata2i hans

2021-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2 MSC 02 - Bersama Marc
3 MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4 MSC 04 - Si Rubah Cantik
5 MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6 MSC 06 - Monster
7 MSC 07 - Sisi Lain CEO
8 MSC 08 - Trik Licik
9 MSC 09 - Laporan
10 MSC 10 - Masalah Besar
11 MSC 11 - Psikopat (1)
12 MSC 12 - Psikopat (2)
13 MSC 13 - Psikopat (3)
14 MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15 MSC 15 - Malam Yang Manis
16 MSC 16 - Pengakuan
17 MSC 17 - Terlihat
18 MSC 18 - Meragukan
19 MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20 MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21 MSC 21 - Perselisihan
22 MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23 MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24 MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25 MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26 MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27 MSC 27 - Kesepakatan
28 MSC 28 - Pelatihan (1)
29 MSC 29 - Pelatihan (2)
30 MSC 30 - Pelatihan (3)
31 MSC 31 - Ketahuan
32 MSC 32 - Saling Jujur
33 MSC 33 - Pergi Ke Villa
34 MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35 MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36 MSC 36 - Bringas
37 MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38 MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39 MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40 MSC 40 - Saling Mengenal
41 MSC 41 - Kakak Ipar
42 MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43 MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44 MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45 MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46 MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47 MSC 47 - Tidak Tenang
48 MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49 MSC 49 - Menemanimu
50 MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51 MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52 MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53 MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54 MSC 54 - Keputusan (1)
55 MSC 55 - Keputusan (2)
56 MSC 56 - Keputusan (3)
57 MSC 57 - Keputusan (4)
58 MSC 58 - Surat Panggilan
59 MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60 MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61 MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62 MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63 MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64 MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65 MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66 MSC 66 - Persiapan Micheline
67 MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68 MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69 MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70 MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71 MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72 MSC 72 - Maafkan Aku
73 MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74 MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75 MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76 MSC 76 - Kabar Berita
77 MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78 MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79 MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80 MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81 MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82 MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83 MSC 83 - Peringatan Keras
84 MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85 MSC 85 - Sampai Kapan
86 MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87 MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88 MSC 88 - Pilihan Terakhir
89 MSC 89 - Ada Penyusup
90 MSC 90 - Hati Yang Risau
91 MSC 91 - Ancaman
92 MSC 92 - Bersiaplah
93 MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94 MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95 MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96 MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97 MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98 MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99 MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100 MSC 100 - Akhir Dari Semuanya
Episodes

Updated 100 Episodes

1
MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2
MSC 02 - Bersama Marc
3
MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4
MSC 04 - Si Rubah Cantik
5
MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6
MSC 06 - Monster
7
MSC 07 - Sisi Lain CEO
8
MSC 08 - Trik Licik
9
MSC 09 - Laporan
10
MSC 10 - Masalah Besar
11
MSC 11 - Psikopat (1)
12
MSC 12 - Psikopat (2)
13
MSC 13 - Psikopat (3)
14
MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15
MSC 15 - Malam Yang Manis
16
MSC 16 - Pengakuan
17
MSC 17 - Terlihat
18
MSC 18 - Meragukan
19
MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20
MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21
MSC 21 - Perselisihan
22
MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23
MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24
MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25
MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26
MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27
MSC 27 - Kesepakatan
28
MSC 28 - Pelatihan (1)
29
MSC 29 - Pelatihan (2)
30
MSC 30 - Pelatihan (3)
31
MSC 31 - Ketahuan
32
MSC 32 - Saling Jujur
33
MSC 33 - Pergi Ke Villa
34
MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35
MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36
MSC 36 - Bringas
37
MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38
MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39
MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40
MSC 40 - Saling Mengenal
41
MSC 41 - Kakak Ipar
42
MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43
MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44
MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45
MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46
MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47
MSC 47 - Tidak Tenang
48
MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49
MSC 49 - Menemanimu
50
MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51
MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52
MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53
MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54
MSC 54 - Keputusan (1)
55
MSC 55 - Keputusan (2)
56
MSC 56 - Keputusan (3)
57
MSC 57 - Keputusan (4)
58
MSC 58 - Surat Panggilan
59
MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60
MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61
MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62
MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63
MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64
MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65
MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66
MSC 66 - Persiapan Micheline
67
MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68
MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69
MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70
MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71
MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72
MSC 72 - Maafkan Aku
73
MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74
MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75
MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76
MSC 76 - Kabar Berita
77
MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78
MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79
MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80
MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81
MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82
MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83
MSC 83 - Peringatan Keras
84
MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85
MSC 85 - Sampai Kapan
86
MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87
MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88
MSC 88 - Pilihan Terakhir
89
MSC 89 - Ada Penyusup
90
MSC 90 - Hati Yang Risau
91
MSC 91 - Ancaman
92
MSC 92 - Bersiaplah
93
MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94
MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95
MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96
MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97
MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98
MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99
MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100
MSC 100 - Akhir Dari Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!