MSC 06 - Monster

Malam harinya. Pukul delapan kurang sepuluh menit, Hansel sudah tiba di club sesuai alamat yang dikirim oleh Micheline. Hansel menunjukan pesan Micheline pada manager club, manager club langsung memanggil pelayan dan meminta pelayan melayani Hansel dengan baik. Manager mengantar Hansel ke ruangan khusus yang dibiasa digunakan Micheline.

"Silakan, Tuan. Ini adalah ruangan khusus yang biasa digunakan Nona."

"Oh, terima kasih banyak. Saya akan menunggu beliau di sini," jawab Hansel.

"Baik, Tuan. Pelayan kami akan melayani Anda. Saya permisi," pamit Manager tersebut. Yang langsung keliar dari dalam ruangan.

"Maaf, Tuan. Anda ingin memesan?" tanya pelayan.

"Tidak. Saya akan menunggu atasan saya. Boleh pesan nanti?" tanya balik Hansel.

"Tentu boleh, Tuan. Saya akan menunggu di luar ruanga. Silakan panggil saya jika Tuan butuh sesuatu. Saya permisi," pamit pelayan itu yang langsung undur diri dari hadapan Hansel.

Hansel duduk bersandar, ia melihat sekeliling ruangan tersebut. Ruangan dengan nuansa warna coklat yang melekat terkesan mewah nan elegan.

"Mewah sekali," batin Hansel.

Setelah menunggu beberapa lama, pintu ruangan terbuka. Micheline masuk bersamaan dengan seorang pelayan yang tadi dibawa manager club.

"Hai, Hans. Maaf membuatmu menunggu. Aku ada keperluan mendesak tadi," ucap Micheline yang langsung duduk di samping Hansel.

"Tidak apa-apa, Bu. Saya juga baru datang," jawab Hansel.

Micheline menatap pelayan, "Bawakan pesananku," pintanya.

"Baik, Nona. Silakan menunggu," jawab pelayan yang lansung pergi meninggalkan ruangan untuk mengambil minuman pesanan Micheline.

Micheline duduk berpangku kaki dan bersandar. Ia menyilangkan tangannya di dada dengan menatap ke arah Hansel. Ia menilai penampilan Asistennya itu.

"Lumayan," puji Micheline.

"Apa?" sahut Hansel terkejut.

Micheline tersenyum simpul, "Tidak ada. Aku hanya menilai penampilanmu. Kau tidak buruk," Jawab Micheline.

"Ah, maafkan saya. Saya tidak terlalu suka mengikuti tren kekinian. Saya suka pakaian yang santai dan nyaman," jawab Hansel.

"Tidak apa, begini juga sudah lumayan. Tidak kurang dan tidak berlebihan. Hanya saja kau terlalu suka mengalihkan pandangan jika lawan bicaramu menatap. Kau kurang berwibawa jika seperti itu," kata Micheline.

"Baik, Bu CEO. Saya akan perhatikan," jawab Hansel.

Pelayan masuk dalam ruang dan membawa pesanan Micheline. Dengan ramah dan berhati-hati menuangkan wine dalam gelas Hansel dan Micheline, lalu segera keluar dari ruangan setelahnya.

"Kau suka minum?" tanya Micheline.

Hansel menggeleng, "Tidak. Tetapi aku bisa minum," jawab Hansel.

"Baguslah jika kau bisa minum. Jika kau tidak suka minum itu bukan hal besar. Bersamaku kau akan suka dan lebih sering minum. Asisten harus selalu mengikuti atasannya, kan?" ucap Micheline mengambil gelas di atas meja.

"Jadi... saya harus selalu mengikuti Anda, begitu?" tanya Hansel dengan polosnya.

Micheline menggoyangkan gelas winenya dan tertawa lebar, "Hahaha..." Micheline meminum seteguk wine di gelas yang dipegangnya, "Kau masih belum terbiasa dengan ucapanku, ya? Tidak apa, Hans. Lama-lama kau akan terbiasa dengan peekrjaan ini. Aku tidak akan menyulitkanmu di luar pekerjaan."

Hansel terdiam, ia menggoyang perlahan gelas winenya dan menikmati wine dalam gelasnya. Hansel hanya bersikap polos dan tidak tahu apa-apa di depan Micheline. Meski ia diabaikan oleh keluarga Pamannya. Ia bukan laki-laki bodoh yang tidak belajar akan segala hal tentang tata krama dan cara minum wine.

"Kau pikir aku bodoh, hah? dari gerakanmu dan tata bicaramu, kau bukan orang rendahan, Hans. Aku tidak akan tertipu," batin Micheline yang diam-diam mengamati Hansel.

"Oh, ya Hans..." panggil Micheline menghentikan lamunan Hansel.

"Ya, Bu?" jawab Hansel.

"Apa boleh aku bertanya hal pribadi padamu?" tanya Micheline.

"Silakan saja. Saya akan jawab sebisa saya," jawab Hansel.

"Ok. Aku tidak akan memaksamu menjawab. Jawab saja jika kau merasa pertanyaanku perlu dijawab. Diamlah saat merasa pertanyaanku terlalu pribadi," kata Micheline menjelaskan.

"Ya," jawab Hansel singkat menatap Micheline.

Micheline menggoyangkan lagi gelas winenya, "Apa kau ada masalah di kota asalmu? kenapa kau memilih tinggal di sini? dan, dengan siapa kau tinggal?" cecar Micheline berharap pertanyaanya dijawab oleh Hansel.

"Tidak ada masalah dengan kota asalku. Aku datang ke sini untuk mencari pengalaman. Di sini ada teman sekolahku, aku tinggal sementara bersamanya."

"Ah... begitu, ya. Ok," sahut Micheline.

"Saya boleh bertanya kembali?" tanya Hansel mencoba memberanikan diri.

"Ya, boleh. Silakan," jawab Micheline.

"Kenapa Anda memilih saya? saya bukan pekerja yang berpengalaman, kan?" tanya Hansel penasaran.

"Bagiku, kau berpengalaman atau tidak itu bukan hal penting. Yang terpenting kau giat bekerja dan jujur. Aku suka orang yang jujur juga bertanggung jawab."

Deg... Deg... Deg...

Jantung Hansel berdetak kencang. Ucapan Micheline seakan menjadi boom waktu baginya. Ia sadar benar jika ia telah berbohong sejak awal menerima pekerjaan terselubung itu. Hal itu membuat Hansel menjadi canggung. Hansel mengalihkan rasa gugupnya dengan menikmati winenya.

*****

Satu jam berlalu. Micheline ada urusan dan harus segera pergi. Micheline mengajak Hansel ikut pergi bersamannya. Dengan terburu-buru mereka pergi meninggalkan Club dan pergi ke tempat janjian Micheline dengan orang-orannya.

Jalanan terlihat sepi dan gelap. Hanya ada sebuah lampu penerang di sana. Hansel terkejut saat ia harus mengikuti langkah kaki Micheline. CEO-nya itu masuk dalam sebuah gedung tua seperti gudang. Begitu masuk, seorang menghampirinya dan melaporkan sesuatu pada Micheline.

"Nona..." sapanya.

"Marco, di mana orangnya?" tanya Micheline dingin menatap tajam pada seseorang bernama Marco di hadapannya.

"Di sana," jawab Marco menunjuk seseorang yang terikat di kursi.

Micheline menatap arah jari Marco yang menunjuk seorang asing yang sedang terikat di kursi. Micheline tersenyum miring berjalan perlahan menghampiri laki-laki itu. Ia melewati beberapa orang lain yang berjaga di depan laki-laki itu.

"Jadi kau orangnya...." kata Micheline berdiri di hadapan laki-laki itu.

"Boss, apakah orang ini langsung kita bereskan?" tanya seseorang di belakang Micheline.

"Tidak. Jangan sekarang! kita butuh dia untuk memancing yang lain keluar," jawab Micheline.

Micheline menunduk dan menahan dagu laki-laki itu dengan jari telunjuk tangan kanannya lalu menadahkannya sampai padangan keduanya bertemu. Micheline memasang wajah kesalnya. Ia begitu geram seakan ingin meremukkan rahang laki-laki itu.

"Katakan padaku, siapa yang menyuruhmu?" tanya Micheline dengan tatapan mata yang tajam.

"Tidak ada," jawab laki-laki itu.

Micheline mengangkat sebelah alisnya, "Wow... berani sekali kau berbihong padaku. Kau bisa saja mati saat ini juga, kau paham?" sentak Micheline.

Laki-laki itu merasa tertekan hanya dengan beberapa kalimat dari Micheline. Wajahnya yang sudah babak belur, tubuhnya yang terasa remuk membuatnya akhirnya mengakui perbuatannya di hadapan Micheline. Tanpa ragu ia mengungkap semua tindakan yang dilakukannya. Siapa yang menyuruhnya bahkan rencana Tuannya.

Micheline tersenyum tipis, "Dasar bodoh! dengan kau membuka mulutmu kau akan selamat, huh? mimpi saja," batin Micheline.

Laki-laki itu selesai bercerita, "Apakah Anda akan melepaskan saya, Nona?" tanyanya ragu-ragu.

Micheline mengangguk, "Ya, aku akan membebaskanmu. Kau akan bebas se-la-ma-nya."

Laki-laki itu bingung dengan apa yang di ucapkan Micheline. Micheline tertawa lebar dan berbalik. Ia melambai seakan memberi kode pada orang-orangnya. Tidak perlu menunggu lama, orang-orang yang ada di belakang Micheline langsung membereskan laki-laki itu dengan sekejap mata.

"Nona, apa yang kita lakukan setelanjutnya?" tanya Marco.

"Apalagi, kirim dia pada Tuannya. Kau dengar kan di mana Tuannya berada? aku ingin melihat mata orang itu terbelalak melihat tubuh asistennya yang malang," ucap Micheline senang.

"Baik, Nona. Akan saya lakukan sesuai perintah Anda," jawab Marco.

Sementara itu, Hansel yang melihatpun terkejut. Ia tidak menyangka CEO-nya adalah wanita berdarah dingin. Mata Hansel terbelakak menyaksikan kejadian yang mengerikan seperti itu. Semuanya ada diluar dugaanya.

"Apa ini? perempuan ini seperti Monster," batin Hansel yang kaget.

Micheline menatap Hansel, "Hans, apa kau terkejut?" tanya Micheline bersuara lembut.

Hansel menunduk dan menggeleng, "Ti-tidak, Bu CEO. Saya hanya merasa pengap saja di sini," dusta Hansel tidak ingin terlibat lebih jauh dengan kejadian itu.

"Ini hanya hal kecil saja. Ke depannya, kau akan banyak melihat darah yang tumpah. Aku memang seperti yang kau pikirkan, aku bukan orang baik-baik yang hanya akan diam dan pasrah saat dipermainkan. Aku akan melakukannya seperti tadi, tidak hanya pada musuhku. Pada orang-orangku juga. Kau mengerti?" bisik Micheline.

Lagi-lagi Hansel merasa tekanan Micheline sungguh membuatnya terguncang. Ada perasaan khawatir, cemas san was-was. Seperti apa yang dikatakan Micheline yang tidak akan menoleransi siapapun yang membihonginya. Hansel sungguh benar-benar merasa bersalah pada Micheline.

...*****...

Terpopuler

Comments

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

masih bingung yg jahat CEO/omnya

2021-11-06

0

Franki Lengkey

Franki Lengkey

waw ceo cantik mengerikan

2021-07-18

0

Elina💞

Elina💞

wek nyali nyah langsung ciut si hans😁

2021-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2 MSC 02 - Bersama Marc
3 MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4 MSC 04 - Si Rubah Cantik
5 MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6 MSC 06 - Monster
7 MSC 07 - Sisi Lain CEO
8 MSC 08 - Trik Licik
9 MSC 09 - Laporan
10 MSC 10 - Masalah Besar
11 MSC 11 - Psikopat (1)
12 MSC 12 - Psikopat (2)
13 MSC 13 - Psikopat (3)
14 MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15 MSC 15 - Malam Yang Manis
16 MSC 16 - Pengakuan
17 MSC 17 - Terlihat
18 MSC 18 - Meragukan
19 MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20 MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21 MSC 21 - Perselisihan
22 MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23 MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24 MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25 MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26 MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27 MSC 27 - Kesepakatan
28 MSC 28 - Pelatihan (1)
29 MSC 29 - Pelatihan (2)
30 MSC 30 - Pelatihan (3)
31 MSC 31 - Ketahuan
32 MSC 32 - Saling Jujur
33 MSC 33 - Pergi Ke Villa
34 MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35 MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36 MSC 36 - Bringas
37 MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38 MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39 MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40 MSC 40 - Saling Mengenal
41 MSC 41 - Kakak Ipar
42 MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43 MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44 MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45 MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46 MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47 MSC 47 - Tidak Tenang
48 MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49 MSC 49 - Menemanimu
50 MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51 MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52 MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53 MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54 MSC 54 - Keputusan (1)
55 MSC 55 - Keputusan (2)
56 MSC 56 - Keputusan (3)
57 MSC 57 - Keputusan (4)
58 MSC 58 - Surat Panggilan
59 MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60 MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61 MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62 MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63 MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64 MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65 MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66 MSC 66 - Persiapan Micheline
67 MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68 MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69 MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70 MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71 MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72 MSC 72 - Maafkan Aku
73 MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74 MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75 MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76 MSC 76 - Kabar Berita
77 MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78 MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79 MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80 MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81 MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82 MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83 MSC 83 - Peringatan Keras
84 MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85 MSC 85 - Sampai Kapan
86 MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87 MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88 MSC 88 - Pilihan Terakhir
89 MSC 89 - Ada Penyusup
90 MSC 90 - Hati Yang Risau
91 MSC 91 - Ancaman
92 MSC 92 - Bersiaplah
93 MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94 MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95 MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96 MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97 MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98 MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99 MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100 MSC 100 - Akhir Dari Semuanya
Episodes

Updated 100 Episodes

1
MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2
MSC 02 - Bersama Marc
3
MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4
MSC 04 - Si Rubah Cantik
5
MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6
MSC 06 - Monster
7
MSC 07 - Sisi Lain CEO
8
MSC 08 - Trik Licik
9
MSC 09 - Laporan
10
MSC 10 - Masalah Besar
11
MSC 11 - Psikopat (1)
12
MSC 12 - Psikopat (2)
13
MSC 13 - Psikopat (3)
14
MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15
MSC 15 - Malam Yang Manis
16
MSC 16 - Pengakuan
17
MSC 17 - Terlihat
18
MSC 18 - Meragukan
19
MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20
MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21
MSC 21 - Perselisihan
22
MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23
MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24
MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25
MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26
MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27
MSC 27 - Kesepakatan
28
MSC 28 - Pelatihan (1)
29
MSC 29 - Pelatihan (2)
30
MSC 30 - Pelatihan (3)
31
MSC 31 - Ketahuan
32
MSC 32 - Saling Jujur
33
MSC 33 - Pergi Ke Villa
34
MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35
MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36
MSC 36 - Bringas
37
MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38
MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39
MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40
MSC 40 - Saling Mengenal
41
MSC 41 - Kakak Ipar
42
MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43
MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44
MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45
MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46
MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47
MSC 47 - Tidak Tenang
48
MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49
MSC 49 - Menemanimu
50
MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51
MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52
MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53
MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54
MSC 54 - Keputusan (1)
55
MSC 55 - Keputusan (2)
56
MSC 56 - Keputusan (3)
57
MSC 57 - Keputusan (4)
58
MSC 58 - Surat Panggilan
59
MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60
MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61
MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62
MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63
MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64
MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65
MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66
MSC 66 - Persiapan Micheline
67
MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68
MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69
MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70
MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71
MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72
MSC 72 - Maafkan Aku
73
MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74
MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75
MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76
MSC 76 - Kabar Berita
77
MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78
MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79
MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80
MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81
MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82
MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83
MSC 83 - Peringatan Keras
84
MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85
MSC 85 - Sampai Kapan
86
MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87
MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88
MSC 88 - Pilihan Terakhir
89
MSC 89 - Ada Penyusup
90
MSC 90 - Hati Yang Risau
91
MSC 91 - Ancaman
92
MSC 92 - Bersiaplah
93
MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94
MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95
MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96
MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97
MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98
MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99
MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100
MSC 100 - Akhir Dari Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!