MSC 05 - Masuk Kandang Rubah

Hansel hanya diam, ia bingung menjawab apa. Ia tidak ingin salah menjawab dan membuatnya gagal dalam misi. Melihat Hansel yang diam, Micheline merasa aneh dan kembali mencecar pertanyaan yang sama berulang-ulang.

"Apa kau ada masalah dengan pendengaranmu? kau tidak menjawab pertanyaanku," ucap Micheline dengan nada suara sedikit meninggi.

"Ma-maaf, Nona. Saya sedang tidak fokus. Alasan saya hanua ingin mencari pengalaman saja. Ini kali pertama bagi saya untuk bekerja di sebuah perusahaan besar. Saya haral jawaban saya bisa memuaskan Anda," jawab Hansel.

Micheline mengernyitkan dahi, "Apa kau gugup? aku tidak bertanya hal sulit. Banyak yang ingin bergabung di perusahaanku ini. Tentu saja alasan dan tujuan mereka beragam. Aku hanya ingin tau tujuanmu ingin bekerja di sini. Itu saja, tidak lebih."

Hansel menunduk, "Maafkan saya, Nona."

"Menjadi Asistenku harus punya keunggulan. Kau tidak bisa lemah pada siapapun lawanmu. Denganku sekalipun. Kau paham?" tanya Micheline pada Hansel yang masih menunduk.

"Saya mengerti," jawab Hansel.

"Angkat kepalamu dan lihat lawan bicaramu. Tunjukan padaku tatapan kesungguhanmu," pinta Micheline.

Perlahan Hansel mengangkat kepalanya dan menatap mata Micheline. Mata Micheline begitu jernih dan bersinar. Tatapan mata yang begitu dingin seakan memperingatkannya jika Micheline bukanlah lawan yang mudah. Micheline menatap dalam mata Hansel. Mata Cokelat yang indah, paeas yang rupawan. untuk sesaat hampir saja Micheline terpesona oleh paras tampan laki-laki di hadapannya.

"Emh.." gumam Micheline, "Kapan kau siap bekerja?" tanya Micheline pada Hansel.

"Kapan saja Anda memerintahkan saya," jawab Hansel.

Micheline mengangguk sembari berpikir, "Begini saja, kau bisa mulai hari ini. Meski setengah hari, aku akan memasukan jam kerja penuh padamu. Kau bisa perlahan belajar hal-hal dasar sebagai seorang asisten," jelasnya.

"Baik. Saya akan berusaha dengan baik," jawab Hansel.

"Bagus. Kau punya semangat yang tinggi rupanya. Berusahalah sekuat tenagamu agar kau tidak membuatku kecewa," sahut Micheline menekankan kata-katanya.

"Perempuan ini. Bagaimana bisa ada perempuan seberani dia? bahkan dia tidak berkedip saat berbicara. Dengan kata-kata penuh penekanan dia mengungkapan semua isi pikirannya. Apakah aku bisa perintah Tuan Alfonzo dengan baik?" batin Hansel berpikir.

Hansel tersenyum tipis dengan mata berbinar, "Saya tidak akan mengecewakan Anda. Saya berjanji," jawab Hansel penuh kesungguhan. Hansel mengubah seketika raut wajahnya agar menarik perhatian Micheline.

"Kemarilah. Aku akan memberitahu cara mengatur jadwalku. Setiap hari kau harus mengatur jadwalku. Kau harus sering-sering berkomunikasi dengan Sekertaris Charlie. Kau bisa tanyakan padanya kegitaan apa saja yang akan aku lakukan, acara apa saja yang aku hadiri, atau yang tidak perlu aku lakukan atau hadiri."

"Boleh saya bertanya?" sela Hansel.

"Ya?" jawab Micheline.

"Boleh saya tahu acara apa saja itu?" tanya Hansel.

Micheline menghela napas panjang, "Aku hanya akan menghadiri rapat penting mau itu rapat perusahaan atau rapat bersama klien. Aku hanya akan menghadiri acara formal yang diselenggarakan orang-orang tertentu. Aku tidak mengatur jadwal makan pribadi bersama siapapun. Tidak boleh ada janji pribadi di sela-sela jadwal harian kerjaku. Akhir pekanku aku akan habiskan di tempat pribadiku. Aku juga tidak menerima laporan pekerjaan saat hari libur kecuali hal mendesak. Apa kira-kira kau paham semua yang aku katakan?" jelas Micheline mendetail.

"Saya paham. Saya akan mencatatnya," jawab Hansel.

Micheline hanya diam menatap Hansel yang sudah siap dengan pena dan agenda catatannya. Hansel bertanya beberapa hal dan segera dijawab oleh Micheline tanpa ragu-ragu. Ia juga menjelaskan apa saja poin-poin penting selama menjadi Asisten pribadinya. Micheline begitu mendetail, ia ingin Asistennya sesempurna dirinya.

****

Sore harinya. Jam bekerja sudah berakhir. Banyak hal yang perlu diingat dan dihafalkan oleh Hansel untuk bisa memenuhi kriteria Asisten yang sempurna. CEO-nya sungguh rumit, ia merasa harus bisa melakukan semua keinginan atasannya tersebut dengan sangat baik.

"Bu, apakah Anda perlu hal lainnya lagi?" tanya Hansel menghadap Micheline di ruang kerjanya.

"Tidak ada, Hans. Jika kau ingin pulang, silakan saja. Aku juga akan kembali setelah ini."

"Saya akan menunggu Bu CEO sampai pulang. Ini hari pertama saya bekerja, saya tidak bisa meninggalkan Bu CEO begitu saja. Saya akan kembali ke meja saya," jawab Hansel.

Tidak lama kemudian pergi meninggalkan ruang kerja Micheline untuk kembali ke meja kerjanya. Ya, meja kerja Hansel tepat berada di depan ruangan Micheline. Meja Hansel juga bersebrangan dengan meja Sekertaris CEO.

Micheline sedikit terkejut, "Aneh sekali. Jarang ada orang yang tahan berada di sampingku meski hanya beberapa jam. Saat rapat saja semua pekerjaku terlihat tegang dan gugup. Dia santai sekali," gumam Micheline dalam hati.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, Micheline selesai dengan pekerjaanya. Ia merapikan dokumen di atas meja kerjanya. Setelah semua sudah rapi ia segera mengenakan mantel dan menenteng tasnya untuk pergi meninggalkan ruangannya. Saat keluar dari ruangannya ia melihat ke arah meja kerja Hansel, Micheline melihat Hansel sedang sibuk menatap layar komputer. Merasa tertarik, Micheline pun langsung menghampiri Hansel dan mengetuk meja kerja Hansel perlahan.

Tok... Tok...

Suara meja yang terketuk oleh Micheline. Mendengar ada suara, Hansel pun menatap Micheline dan langsung kaget Ia langsung berdiri dari tempat duduknya, segera ia menyapa atasanya tersebut.

"Bu CEO sudah ingin pulang?" tanya Hansel menatap Micheline.

Micheline mengangguk, "Ya, kau tidak pulang? ah, jika kau ada waktu ayo pergi minum denganku. Aku yang akan traktir, anggap saja sebagai perayaan hari pertamamu bekerja."

"Bu CEO mau mengajak saya minum? malam ini?" tanya Hansel lagi.

"Itu terserah kau kapan punya waktu. Kau 'kan Asistenku. Jadi kau pasti tahu jadwalku seperti apa," jawab Micheline.

"Ah, iya. Saya mengerti. Saya hanya terkejut saja. Karena Anda bilang Anda tidak ingin membuat janji pribadi dengan siapapun."

"Kau mungkin salah paham, Hans. Itu untuk jam kerja. Di luar jam kerja itu berbeda. Kau 'kan Asistenku, maksudku kau harus bisa membedakannya. Sudahlah jika kau tidka ingin. Aku berniat baik mengajakmu kau sepertinya tidak senang hati. Aku pulang dulu, ya. Sampai besok," pamit Micheline.

"Bu CEO, tunggu. Saya bersedia minum bersama Anda. Ayo kita pergi minum, Bu."

"Ok, aku akan kirim alamatnya. Datanglah pukul delapan malam ini. Bye..." jawab Micheline yang langsung pergi meninggalkan Hansel.

Hansel menatap kepergian Micheline sampai hilang dibalik dinding. Ia melirik jam tangannya. Jam menunjukan setengah enam sore. Ia langsung merapikan meja kerjanya dan bersiap-siap untuk pulang. Ada yang aneh menurut Hansel. Baginya, Micheline sangatlah sulit untuk ditebak pemikirannya. Saat ia menilai Micheline adalah orang yang mudah untuk dihadapi, yang ia lihat justru kebalikannya. Micheline bukan orang yang mudah untuk dihadapi.

"Bagaimana bisa aku memata-matai perempuan itu. Pasti akan sulit," batin Hansel. Tidak lama setelah merapikan meja kerjanya. Ia langsung pergi meninggalkan meja kerjanya untuk pulang.

*****

Hansel kembali ke apartemen. Marc menyambut Hansel yang baru saja datang dengan senyuman hangat. Dan bertanya apa saja yang Hansel lalukan di luar rumah.

"Hai, teman. Apa yang kau lakukan? kenapa kau lama sekali pergi," tanya Marc.

"Aku tidak bisa jujur pada Marc soal pekerjaanku yang ada di bawah perintah Tuan Alfonzo. Tapi aku bisa beritahu dia jika aku dapat pekerjaan, kan? dia pasti akan terkejut," batin Hansel.

"Itu, sebenarnya aku tadi pergi ke perusahaan di mana nanti aku akan bekerja. Aku tadi hanya dipanggil untuk berbincang beberapa hal, tapi aku memutuskan untuk tinggal sampai jam kantor berakhir karena ingin beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku merasa perlu tau meski sedikit sebelum aku benar-benar bekerja besok. Begitulah," jelas Hansel panjang lebar. Berharap Marc percaya dengan apa yang ia jelaskan.

"Wah. Kau keren sekali, Hans. Di mana kau bekerja? selamat, ya. Aku senang kau akhirnya bisa bekerja, Hans."

Hansel tersenyum, "Terima kasih, Marc. Sebuat berkatmu juga. Sekarang kau tidak perlu lagi sibuk mengurusiku. Karena aku sudah bisa mencari uangku sendiri. Aku sangat senang bisa menghasilkan uangku sendiri," jawab Hansel.

"Hei, jangan seperti itu. Aku sungguh tidak pernah terbebani olehmu. Kau adalah teman terbaikku Hans," jawab Marc.

"Maaf, Marc aku terpaksa menutupi sebenarnya aku dapat pekerjaan karena ada yang merekomendasikannya. Hanya saja kau pasti akan menghentikanku menerima perkerjaan itu jika tau aku harus memata-matai seseorang. Aku harap semua akan baik-baik saja. Aku tidak punya pilihan," batin Hansel.

...*****...

Terpopuler

Comments

Dirah Guak Kui

Dirah Guak Kui

sebenarnya yg jahat itu keponakan/omnya ya

2021-11-06

0

Rhiena Sabrinaa

Rhiena Sabrinaa

pasti nantii kecewa si CEOnya kalau hans sudah ketahuan rencananyaa...

2021-07-30

0

Franki Lengkey

Franki Lengkey

mantap

2021-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2 MSC 02 - Bersama Marc
3 MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4 MSC 04 - Si Rubah Cantik
5 MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6 MSC 06 - Monster
7 MSC 07 - Sisi Lain CEO
8 MSC 08 - Trik Licik
9 MSC 09 - Laporan
10 MSC 10 - Masalah Besar
11 MSC 11 - Psikopat (1)
12 MSC 12 - Psikopat (2)
13 MSC 13 - Psikopat (3)
14 MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15 MSC 15 - Malam Yang Manis
16 MSC 16 - Pengakuan
17 MSC 17 - Terlihat
18 MSC 18 - Meragukan
19 MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20 MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21 MSC 21 - Perselisihan
22 MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23 MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24 MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25 MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26 MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27 MSC 27 - Kesepakatan
28 MSC 28 - Pelatihan (1)
29 MSC 29 - Pelatihan (2)
30 MSC 30 - Pelatihan (3)
31 MSC 31 - Ketahuan
32 MSC 32 - Saling Jujur
33 MSC 33 - Pergi Ke Villa
34 MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35 MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36 MSC 36 - Bringas
37 MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38 MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39 MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40 MSC 40 - Saling Mengenal
41 MSC 41 - Kakak Ipar
42 MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43 MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44 MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45 MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46 MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47 MSC 47 - Tidak Tenang
48 MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49 MSC 49 - Menemanimu
50 MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51 MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52 MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53 MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54 MSC 54 - Keputusan (1)
55 MSC 55 - Keputusan (2)
56 MSC 56 - Keputusan (3)
57 MSC 57 - Keputusan (4)
58 MSC 58 - Surat Panggilan
59 MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60 MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61 MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62 MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63 MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64 MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65 MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66 MSC 66 - Persiapan Micheline
67 MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68 MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69 MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70 MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71 MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72 MSC 72 - Maafkan Aku
73 MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74 MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75 MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76 MSC 76 - Kabar Berita
77 MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78 MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79 MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80 MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81 MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82 MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83 MSC 83 - Peringatan Keras
84 MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85 MSC 85 - Sampai Kapan
86 MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87 MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88 MSC 88 - Pilihan Terakhir
89 MSC 89 - Ada Penyusup
90 MSC 90 - Hati Yang Risau
91 MSC 91 - Ancaman
92 MSC 92 - Bersiaplah
93 MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94 MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95 MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96 MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97 MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98 MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99 MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100 MSC 100 - Akhir Dari Semuanya
Episodes

Updated 100 Episodes

1
MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2
MSC 02 - Bersama Marc
3
MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4
MSC 04 - Si Rubah Cantik
5
MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6
MSC 06 - Monster
7
MSC 07 - Sisi Lain CEO
8
MSC 08 - Trik Licik
9
MSC 09 - Laporan
10
MSC 10 - Masalah Besar
11
MSC 11 - Psikopat (1)
12
MSC 12 - Psikopat (2)
13
MSC 13 - Psikopat (3)
14
MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15
MSC 15 - Malam Yang Manis
16
MSC 16 - Pengakuan
17
MSC 17 - Terlihat
18
MSC 18 - Meragukan
19
MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20
MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21
MSC 21 - Perselisihan
22
MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23
MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24
MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25
MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26
MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27
MSC 27 - Kesepakatan
28
MSC 28 - Pelatihan (1)
29
MSC 29 - Pelatihan (2)
30
MSC 30 - Pelatihan (3)
31
MSC 31 - Ketahuan
32
MSC 32 - Saling Jujur
33
MSC 33 - Pergi Ke Villa
34
MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35
MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36
MSC 36 - Bringas
37
MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38
MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39
MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40
MSC 40 - Saling Mengenal
41
MSC 41 - Kakak Ipar
42
MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43
MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44
MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45
MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46
MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47
MSC 47 - Tidak Tenang
48
MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49
MSC 49 - Menemanimu
50
MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51
MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52
MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53
MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54
MSC 54 - Keputusan (1)
55
MSC 55 - Keputusan (2)
56
MSC 56 - Keputusan (3)
57
MSC 57 - Keputusan (4)
58
MSC 58 - Surat Panggilan
59
MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60
MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61
MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62
MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63
MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64
MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65
MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66
MSC 66 - Persiapan Micheline
67
MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68
MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69
MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70
MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71
MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72
MSC 72 - Maafkan Aku
73
MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74
MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75
MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76
MSC 76 - Kabar Berita
77
MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78
MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79
MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80
MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81
MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82
MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83
MSC 83 - Peringatan Keras
84
MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85
MSC 85 - Sampai Kapan
86
MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87
MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88
MSC 88 - Pilihan Terakhir
89
MSC 89 - Ada Penyusup
90
MSC 90 - Hati Yang Risau
91
MSC 91 - Ancaman
92
MSC 92 - Bersiaplah
93
MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94
MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95
MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96
MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97
MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98
MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99
MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100
MSC 100 - Akhir Dari Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!