MSC 17 - Terlihat

Kesalah pahaman Micheline dan Frederick sudah berakhir. Frederick terus menerus mengirim buket bunga pada Micheline sebagai ungkapan permintaan maaf. Micheline tak ambil pusing, ia memberikan buket bunga tersebut kepada salah seorang karyawannya setiap harinya.

Micheline pun seakan sudah melupakan malam manisnya dengan Hansel. Ia bersikap seolah tidak ada apa-apa yang terjadi antara dirinya dan Hansel. Terkadang Micheline masih bersikap dingin, dan itu membuat Hansel sedikit kesal. Namun, Hansel paham jika memang Micheline tak memiliki perasaan apapun padanya. Karena bagi Micheline, semuanya hanya sebuah kecelakaan yang terjadi karena hilangnya kesadaran.

Jika dipikirkan kembali, malam itu Hansel tidak benar-benar mabuk. Ia terbawa suasana yang mengahnyutkannya melepas hasrat dan nasfsunya pada Micheline. Tidak hanya cantik. Bagi Hansel yang sudah merasakan manisnya bergumul dengan Micheline, Micheline adalah perempuan yang sexy dan menggoda. Karena itu juga saat berada di kamar mandi, gairah Hansel kembali muncul dan tidak mampu lagi untuk ditahannya.

Hansel menatap Micheline dan melamun. Saat itu, Micheline sedang menjelaskan tentang hasil rapat apda Hansel. Merasa tidak dihiraukan, Micheline kesal dan mengejutkan Hansel. Micheline mendekatkan wajahnya dan tersenyum lebar menahan rasa kesalnya karena Hansel.

"Bagus sekali, ya. Berani-beraninya kau melamun di saat jam kerja," kata Micheline melebarkan senyuman.

Hansel kaget, "Ya..." jawab Hansel menatap Micheline.

"Ya... ya, apa? hm?" gumam Micheline terus tersenyum.

Hansel merasa senyuman Micheline mengertikan. Seketika ia sadar jika ia sudah memikirkan hal konyol di saat sedang bekerja. Itulah kenapa Micheline jadi terlihat menyeramkan.

"Ma-maafkan saya, Bu CEO. Saya mengaku salah karena sudah memikirkan hal lain saat sedang bekerja," ungkap Hansel mengakui kesalahannya.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Micheline.

Hansel menunduk, "Bukan apa-apa. Hanya Hal yang sedikit manis dan..." kata-kata Hansel terhenti.

"Dan..." sambung Micheline tidak paham ucapan Hansel.

"Dan... ah, lupakan saja. Pekerjaan lebih penting," jawab Hansel mengalihkan pembicaraan.

Micheline mengerutkan dahinya, "Kau itu aneh sekali. Aku tanya serius kau jawab bergurau. Mengesalkan sekali," keluh Micheline.

"Bukan mengesalkan. Kaulah yang tidak peka," batin Hansel gemas.

"Tidak apa-apa, Bu CEO. Pikiran saya sedang berpetualang, jadi saya hanya asal bicara saja. Mari kita lanjutkan," kata Hansel tersenyum.

"Laki-laki yang aneh," batin Micheline.

Micheline menjelaskan kembali apa yang ia sampaikan tadi. Ia ingin Hansel memahami apa yang ia sampaikan. Posisinya dengan Hansel begitu dekat, hal itu tentu saja membuat Hansel tidak merasa nyaman. Hansel menatap Micheline, matanya fokus pada bibir Micheline yang bergerak. Micheline terus fokus menjelaskan, Hansel terus fokus melihat bibir merah sexy Micheline.

"Sexynya," batin Hansel.

Menyadari Hansel menatapnya, Micheline menarik telinga Hansel. Hansel mengerang kesakitan, meminta agar telinganya dilepaskan.

"Matamu melihat ke mana? lihat berkasnya, bukan melihatku. Kau ini," kesal Micheline.

"Ampun... ini sakit," kata Hansel merengek.

"Apa ampun? sudah berapa kali aku katakan untuk fokus. Kau masih saja bermain-main," gerutu Micheline.

Micheline akhirnya melepaskan tanganya dan berdiri. Ia meletakan berkas dokumen dipangkuan Hansel. Meminta Hansel menjelaskan kembali apa yang sudah ia jelaskan panjang lebar sebalumnya.

"Jelaskan padaku sesuai penjelasanku tadi. Jika ada yang salah, aku akan menghukummu. Paham?" kata Micheline berjalan kembali ke meja kerjanya.

Hansel mengusap telinganya yang sakit, "Iya,"jawabnya sembari menatap berkas dokumen dipangkuannya.

Hansel mulai menjelaskan. Ia dengan suara lantang memberikan penjelasan yang sempurna. Hansel mengerti juga mendengar semua ucapan Micheline. Hanya saja fokusnya pecah karena terus menatap Micheline yang begitu dekat dengannya.

*****

Malam harinya. Hansel sedang duduk bersandar di atas tempat tidurnya, ia selesai membaca dokumen yang diminta Micheline untuk dipelajari. Ia meletakan dokumen di nakas samping tempat tidurnya, lalu menyilangkan dua tangannya di belakang kepalanya. Hansel menadahkan kepala menatap langit-langit kamarnya. Hansel langsung terbayang wajah Micheline saat itu. Tanpa sadar, ia tersenyum memikirkan Micheline.

lamunannya bubar, saat ponselnya di nakas berdering. Hansel menggapai ponselnya dan melihat layar ponselnya. Ia mendapatkan panggilan dari Luiso. Tanpa menunggu lagi, Hansel langsung menerima panggilan dari Luiso.

"Ya," jawab Hansel.

"Hans, kau sibuk? aku ada di Caffe dekat apartemenmu. Datanglah," pinta Luiso.

"Oh, ya. Aku akan datang," jawab Hansel, yang langsung mengakhiri panggilan dari Luiso.

Hansel segera turun dari tempat tidur, ia langsung berganti pakaian dan mengenakan mantel untuk segera keluar dari kamar. Ia seorang diri di apartemen, Marc sedang menginap di rumah kekasihnya. Hansel pun keluar dari apartemen dan pergi menuju Caffe yang di maksud Luiso.

*****

Charlie sedang dalam perjalanan pergi ke suatu tempat. Ia sedang berbincang dengan Micheline lewat telepon. Micheline terdengar sedang memandu jalan untuk Charlie.

"Kau sudah melihat pertokoan yang aku maksud?" tanya Micheline.

Charline melihat sekeliling, "Ya. Aku lihat," jawab Charlie.

"Di sebelah pertokoan paling ujung, itu ada jalan. Kau masuk sana ke sana. Nanti kau akan lihat ada apartemen yang sedikit tua di sana. Jika kau sudah sampai, kau bisa hubungi Hansel dan meminta dokumen yang aku inginkan. Aku ceroboh sekali sampai aku meberikan dokimen yang tidak seharusnya. Tolong, ya..." pinta Micheline.

"Ya, aku akan ambilkan dan mengirim ke rumahmu. Jangan sungkan," jawab Charlie.

"Kau yang terbaik, Charlie. Terima kasih," kata Micheline mengakhiri panggilannya.

Charlie tersenyum, ia senang selalu disibukkan oleh Micheline. Charlie melihat sekeliling mencari jalan yang diberiahukan Micheline.

"Apa jalan itu?" gumam Cherlie, yang langsung mengemudikan mobilnya untuk segera mendekati jalan yang dilihatnya.

Baru saja mobil Charline ingin mendekati jalan yang dituju. Charlie melihat Hansel yang sedang berjalan terburu-buru. Charlie mengernyitkan dahinya, ia ingin menghubungi Hansel. Namun, niatannya diurungkannya. Charlie lebih memilih mengikuti Hansel diam-diam. Ia penasaran ke mana Hansel pergi dengan langkah terburu-buru.

"Ke mana Hans akan pergi? kenapa terburu-buru?" batin Chelie penasaran.

Cherlie terus mengukuti Hansel dari jauh. Hansel berhenti di sebuah CaffeChoffe tidak jauh dari apartemnya. Hansel menatap Caffe itu dan tidak lama masuk ke dalamnya. Charlie memarkir mobilnya di parkiran tidak jauh dari Caffe. Dari parkiran itu, Charlie bisa melihat apa yang ada di dalam Caffe tersebut karena hanya terhalang kaca bening transparan.

Mata Charline terus mengikuti ke mana Hansel bergerak. Hamsel terlihat menemui seseorang yang wajahnya tidak terlihat karena terhadang orang. Hansel terlihat duduk, Hansel juga langsung memanggil pelayab untuk memesan sesuatu. Charlie sangat penasaran dengan siapa Hansel bertemu. Setaunya Hansel tidak begitu banyak mengenal orang. Hansel juga hanya tinggal dengan seorang teman laki-laki yang seumuran.

"Sedang apa dia? apa aku hubungi saja?" gumam Charlie memegang ponselnya.

Charlie kembali melihat ke dalam Caffe dari kejauhan. Ia masih tetap dalam posisinya, di dalam mobil yang terparkir di luar Caffe. Charlie mengeryitkan dahi berharap segera tahu siapa orang yang ditemui Hansel. Saat orang yang menghadang wajah sesoranv di hadapan Hansel pergi, Charlie akhirnya bisa melihat jelas siapa orang yang ditemui Hansel.

Betapa terekjutnya Charlie saat ia melihat Hansel menemui orang yang tidak asing bagi Charlie. Orang tersebut adalah Luiso, Asisten pribadi sekaligus tangan kanan dari Alfonzo. Yang tidak lain adalah Paman dari atasannya.

"Apa ini?" gumam Charlie tidak percaya.

Ponsel Charlie berdering, ia mendapatkan panggilan dari Miceline. Charlie menerima panggilan dari Micheline dan terus memantau pergerakan Hansel juga Luiso.

"Hallo," jawab Charlie.

"Kau sudah sampai? kenapa tidak ada kabar?" tanya Micheline.

"Ya. Aku baru saja sampai. Tadi sempat salah jalan dan akhirnya aku harus putar balik lagi," jawab Charlie beralasan.

"Bagimana bisa kau salah jalan? kau kan bukan orang baru di sini, Charlie. Cepat bawakan dokumen yang kuminta itu. Aku akan menunggumu," kata Micheline.

"Ya. Aku akan minta sekarang," jawab Charlie.

"Ok. Sampai nanti," kata Micheline mengakhiri panggilannya.

Charlie meletakan ponselnya dan fokus menatap Hansel dan Luiso. Hansel terlihat menerima sebuah amplop cokelat dari Luiso. Hal itu membuat Charlie curiga, Charlie akhirnya merasa kesal, ia ingin sekali menginterogasi Hansel saat itu juga.

...*****...

Terpopuler

Comments

Franki Lengkey

Franki Lengkey

hansel kau ketahuan

2021-07-20

0

Erny Magdalena Paiman

Erny Magdalena Paiman

hati" Hansel...penyamaranmu terkuak.

2021-06-15

4

Widia Jaya

Widia Jaya

buknnya berterus terang malah lanjut berkhianat

2021-06-09

3

lihat semua
Episodes
1 MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2 MSC 02 - Bersama Marc
3 MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4 MSC 04 - Si Rubah Cantik
5 MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6 MSC 06 - Monster
7 MSC 07 - Sisi Lain CEO
8 MSC 08 - Trik Licik
9 MSC 09 - Laporan
10 MSC 10 - Masalah Besar
11 MSC 11 - Psikopat (1)
12 MSC 12 - Psikopat (2)
13 MSC 13 - Psikopat (3)
14 MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15 MSC 15 - Malam Yang Manis
16 MSC 16 - Pengakuan
17 MSC 17 - Terlihat
18 MSC 18 - Meragukan
19 MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20 MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21 MSC 21 - Perselisihan
22 MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23 MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24 MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25 MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26 MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27 MSC 27 - Kesepakatan
28 MSC 28 - Pelatihan (1)
29 MSC 29 - Pelatihan (2)
30 MSC 30 - Pelatihan (3)
31 MSC 31 - Ketahuan
32 MSC 32 - Saling Jujur
33 MSC 33 - Pergi Ke Villa
34 MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35 MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36 MSC 36 - Bringas
37 MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38 MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39 MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40 MSC 40 - Saling Mengenal
41 MSC 41 - Kakak Ipar
42 MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43 MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44 MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45 MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46 MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47 MSC 47 - Tidak Tenang
48 MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49 MSC 49 - Menemanimu
50 MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51 MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52 MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53 MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54 MSC 54 - Keputusan (1)
55 MSC 55 - Keputusan (2)
56 MSC 56 - Keputusan (3)
57 MSC 57 - Keputusan (4)
58 MSC 58 - Surat Panggilan
59 MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60 MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61 MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62 MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63 MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64 MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65 MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66 MSC 66 - Persiapan Micheline
67 MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68 MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69 MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70 MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71 MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72 MSC 72 - Maafkan Aku
73 MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74 MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75 MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76 MSC 76 - Kabar Berita
77 MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78 MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79 MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80 MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81 MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82 MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83 MSC 83 - Peringatan Keras
84 MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85 MSC 85 - Sampai Kapan
86 MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87 MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88 MSC 88 - Pilihan Terakhir
89 MSC 89 - Ada Penyusup
90 MSC 90 - Hati Yang Risau
91 MSC 91 - Ancaman
92 MSC 92 - Bersiaplah
93 MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94 MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95 MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96 MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97 MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98 MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99 MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100 MSC 100 - Akhir Dari Semuanya
Episodes

Updated 100 Episodes

1
MSC 01 - Sebaiknya Aku Pergi
2
MSC 02 - Bersama Marc
3
MSC 03 - Tawaran Yang Menggiurkan
4
MSC 04 - Si Rubah Cantik
5
MSC 05 - Masuk Kandang Rubah
6
MSC 06 - Monster
7
MSC 07 - Sisi Lain CEO
8
MSC 08 - Trik Licik
9
MSC 09 - Laporan
10
MSC 10 - Masalah Besar
11
MSC 11 - Psikopat (1)
12
MSC 12 - Psikopat (2)
13
MSC 13 - Psikopat (3)
14
MSC 14 - Hal Tidak Terduga
15
MSC 15 - Malam Yang Manis
16
MSC 16 - Pengakuan
17
MSC 17 - Terlihat
18
MSC 18 - Meragukan
19
MSC 19 - Mulai Menyelidiki
20
MSC 20 - Aku Datang Karena Rindu
21
MSC 21 - Perselisihan
22
MSC 22 - Mendengar Sesuatu
23
MSC 23 - Hasil Penyelidikan
24
MSC 24 - Pertemuan Hansel dan Charlie
25
MSC 25 - Orang itu Adalah Aku
26
MSC 26 - Aku Akan Akhiri Semuanya
27
MSC 27 - Kesepakatan
28
MSC 28 - Pelatihan (1)
29
MSC 29 - Pelatihan (2)
30
MSC 30 - Pelatihan (3)
31
MSC 31 - Ketahuan
32
MSC 32 - Saling Jujur
33
MSC 33 - Pergi Ke Villa
34
MSC 34 - Latihan Ringan (1)
35
MSC 35 - Latihan Ringan (2)
36
MSC 36 - Bringas
37
MSC 37 - Misi Penyelamatan (1)
38
MSC 38 - Misi Penyelamatan (2)
39
MSC 39 - Lihat Aku Dan Percayalah
40
MSC 40 - Saling Mengenal
41
MSC 41 - Kakak Ipar
42
MSC 42 - Lampu Hijau Menyala
43
MSC 43 - Bersikap Biasa Saja
44
MSC 44 - Mimpi Buruk (1)
45
MSC 45 - Mimpi buruk (2)
46
MSC 46 - Mimpi Buruk (3)
47
MSC 47 - Tidak Tenang
48
MSC 48 - Aku Baik Baik Saja
49
MSC 49 - Menemanimu
50
MSC 50 - Kecupan Permintaan Maaf
51
MSC 51 - Tamu Istimewa (1)
52
MSC 52 - Tamu Istimewa (2)
53
MSC 53 - Tamu Istimewa (3)
54
MSC 54 - Keputusan (1)
55
MSC 55 - Keputusan (2)
56
MSC 56 - Keputusan (3)
57
MSC 57 - Keputusan (4)
58
MSC 58 - Surat Panggilan
59
MSC 59 - Rencana Jahat Ergy
60
MSC 60 - Ada Apa Denganmu
61
MSC 61 - Pergerakan Micheline (1)
62
MSC 62 - Pergerakan Micheline (2)
63
MSC 63 - Pergerakan Micheline (3)
64
MSC 64 - Pergerakan Micheline (4)
65
MSC 65 - Pergerakan Micheline (5)
66
MSC 66 - Persiapan Micheline
67
MSC 67 - Menyerah Atau Menyesal (1)
68
MSC 68 - Menyerah Atau Menyesal (2)
69
MSC 69 - Menyerah Atau Menyesal (3)
70
MSC 70 - Menyerah Atau Menyesal (4)
71
MSC 71 - Menyerah Atau Menyesal (5)
72
MSC 72 - Maafkan Aku
73
MSC 73 - Tidak Bisa Tidur
74
MSC 74 - Rasakan dan Nikmati
75
MSC 75 - Denganmu (Micheline)
76
MSC 76 - Kabar Berita
77
MSC 77 - Memancing Mangsa (1)
78
MSC 78 - Memancing Mangsa (2)
79
MSC 79 - Aku Hamil (Micheline)
80
MSC 80 - Memancing Mangsa (3)
81
MSC 81 - Memancing Mangsa (4)
82
MSC 82 - Kehilanganmu (Micheline)
83
MSC 83 - Peringatan Keras
84
MSC 84 - Berharap Hanya Bunga Tidur
85
MSC 85 - Sampai Kapan
86
MSC 86 - Aku Tahu Hatimu
87
MSC 87 - Keputusan Di Tanganmu
88
MSC 88 - Pilihan Terakhir
89
MSC 89 - Ada Penyusup
90
MSC 90 - Hati Yang Risau
91
MSC 91 - Ancaman
92
MSC 92 - Bersiaplah
93
MSC 93 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (1)
94
MSC 94 - Kau Milikku Dan Aku Milikmu (2)
95
MSC 95 - Mengejutkan Hatimu
96
MSC 96 - Kejutan Manis (Hansel)
97
MSC 97 - Akan Selalu Ada Untukmu
98
MSC 98 - Mereka Adalah Keluarga
99
MSC 99 - Pertarungan Yang Melelahkan
100
MSC 100 - Akhir Dari Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!