Setelah Rio mengalihkan pembicaraan dan melontarkan candaan Nisa keceplosan bahwa itu adalah jam tangan dari mantan pacarnya dulu yang masih di pakai nisa hingga saat itu.
Rio : "Apa tadi kamu bilang apa?"
Annisa : " Apa sih aku enggak bilang apa - apa kok".
Rio : " Nggak nggak tadi kamu bilang apa ? jam itu dari siapa? coba kamu ulangi lagi".
Annisa : "Apa sih , aku beli sendiri kok jam ini".
Rio : " Sudah mulai belajar bohong ya kamu sama aku?".
Annisa : "Aku enggak bohong , ini jam aku beli sendiri".
Rio : "Kamu tau kan aku tidak suka kamu bohong, aku juga enggak pernah ajarin kamu buat bohong. Tapi kamu juga tau aku enggak suka kamu masih simpan semua barang dari mantan kamu yang nggak jelas itu".
Annisa : "Aku nggak simpan kok , udahlah yuk makan yuk aku tadi belum makan".
Rio : "Kamu beneran nggak mau jujur sama aku? aku tau loh kalo kamu itu bohong".
Annisa : "Dibilangin ini tuh aku beli sendiri ".
Sambil memaksa pegang tangan Nisa sangat erat sampai Nisa kesakitan, Rio berkata tegas sambil melotot tanya ke Nisa.
Rio : "Aku tanya sekali lagi ini dari siapa? jangan buat aku kasar sama kamu tolong".
Annisa : "Sakit tangan aku lepasin, ini aku beli sendiri".
Rio : "Jangan buat aku makin marah ya, aku sudah bilang kalo aku tidak suka di bohongi". Ucap Rio dengan nada tinggi
Annisa : "Aduh sakit tangan aku Rio lepasin, kamu kasar banget sih ".
Rio : "Aku tidak akan pernah kasar seperti ini kalau kamu tidak keterlaluan bohongin aku". Nada Rio semakin tegas
Annisa : "Rio sakit Rio lepasin tangan aku".
Rio : "Enggak aku enggak akan lepasin tangan kamu sebelum kamu bilang ini dari siapa". Dengan menggenggam tangan Nisa semakin erat dan kencang
Annisa : "Kamu tega ya kasar gini sama aku". Ucap nisa teriak
Rio : " Apa kamu pernah lihat aku kasar? apa kamu pernah melihat aku marah kalau kamu tidak salah?".
Annisa : "Aku salah apa sih Rio , tolong lepasin tangan aku sakit ".
Rio : "Masih tidak mau ngaku juga?". Sambil meremas genggamannya semakin erat.
Annisa : "Iya oke lepasin dulu Rio sakit".
Rio : "Oke tapi kamu bilang itu dari siapa".
Annisa : "Iya rio".
Akhirnya Rio melepaskan genggaman tangannya kepada Annisa.
Annisa : "Ini dari mantanku rio".
Rio : "Dari mantanmu siapa Annisa, coba bilang". Tanya Rio secara halus sambil menahan emosinya
Annisa : "Ini dari Rian Rio jauh sebelum sama kamu".
Rio : "Kenapa masih kamu pakai? masih suka sama dia?".
Annisa : "Ya enggak kan sayang aja jamnya kalau dibuang Rio, tapi barang yang lain udah aku buang kok Rio".
Rio : " Lepas jam itu Annisa, buang sekarang atau pukul pakai palu Annisa".
Annisa : "Jangan dong Rio, jam ku cuma satu ini aja".
Rio : "Lepas sayang , atau aku ambil paksa".
Annisa : "Enggak aku nggak mau".
Rio : "Cepat lepas!!". Nada bicara Rio yang semakin tinggi
Annisa : "Apaan sih sayang ih".
Rio : "Ya sudah kalo kamu nggak mau lepas jam itu aku pulang, mana hp ku".
Annisa : "Enggak , nggak boleh pulang pokoknya".
Rio : "Sini hp ku!!!".
Annisa : "Iya oke - oke ini hp mu".
Rio : "Aku pulang dulu sayang".
Annisa : "Iya udah iya sayang".
Dan Rio pulang dengan keadaan yang masih marah kepada Nisa, Rio tak menyangka Nisa setega itu, hari semakin sore dan malam.
Rio chatting Nisa untuk ketemu di rumah keponakan Nisa yang kebetulan rumahnya sebelahan.
Nisa menemui Rio, saat itu Rio masih lembut dan sabar menghadapi Nisa.
Sampai akhirnya Rio bertanya.
Rio : "Mana jam itu?".
Annisa : "Di rumah lah sayang kan aku kesini cuma main jadi ya nggak aku bawa".
Rio : "Ambil bawa kesini".
Annisa : "Iya sayang aku ambil". Nisa dengan keadaan takut akan Rio marah lagi karena diapun merasa bersalah karena sudah membohongi Rio.
Annisa pulang ke rumahnya untuk mengambil jam itu dan diberikannya ke Rio. Rio menyodorkan palu untuk merusak jam itu ke Nisa, tapi Nisa memohon untuk tidak merusaknya.
Rio memanggil Viki keponakan Nisa untuk mengambil bahan bakar spirtus.
Rio : "Viki ambilkan spirtus bawa kesini".
Viki : "Iya mas sebentar, ini mas".
Rio menuangkan spirtus itu ke lantai rumah Viki dan membakarnya.
Rio : "kamu pilih hancurkan pakai palu itu atau masukan kedalam api itu?".
Annisa : " Sayang tolong".
Rio : "Cepat!!!". Dengan nada Rio yang tinggi dan matanya yang merah.
Annisa : "Jangan gitu dong sayang, aku takut".
Rio : "Cepat!!!".
Annisa dalam keadaan kesal melempar jam itu ke tembok lalu meninggalkan Rio pulang.
Ternyata jam itu tidak rusak lalu Rio mengambilnya dan membakar jam itu didepan rumah Viki.
Rio chat Nisa untuk melihat ke rumah Viki supaya Nisa menyaksikan jam itu terbakar.
Nisa kesal dengan perlakuan Rio yang seperti itu.
Rio bilang ke Nisa,
Rio : " Aku hanya marah karena kamu masih pakai barang dari Rian. Kamu tidak tanya aku , apakah aku marah kamu di antar oleh laki - laki lain ? apa kamu menanyakan itu?".
Annisa : "Jadi kamu tau perihal aku diantar sama laki - laki sayang?"
Rio : " Iya aku tau, kenapa kamu kaget?".
Annisa : " Sayang aku minta maaf, itu adik kelas yang aku ceritakan ke kamu sayang".
Rio : "Kamu tau kan aku nggak suka kamu di antar laki - laki lain ?".
Annisa : " Tau Rio, maaf aku salah. Aku juga nggak bisa nolak karena aku sudah lama nunggu di sana dan aku telpon kamu tapi kamu nggak bisa jemput karena masih di bengkel, semua temanku sudah pada pulang dan tinggal aku saja yang ada di situ. Aku tidak tau lagi mau minta tolong siapa, dia chat aku tanya aku sudah pulang belum dan aku bilang belum, lalu dia langsung samperin aku Rio. Aku nggak mau nunggu lebih lama lagi makanya aku terima tawaran dia, aku juga mikirin kamu yang nantinya akan marah tapi dengan keadaan yang seperti ini aku pikir kamu akan memaklumi. Aku mencoba menjaga perasaan kamu dan menghindari kamu salah faham dengan melewati jalan lain, tapi ternyata kamu pun tau. Aku ingin menjelaskan ini diwaktu yang tepat tapi ternyata kamu sudah lebih dulu tau, aku minta maaf sayang.
Rio : "Maaf kamu bilang ? kamu sudah bohongi aku dengan melakukan hal yang paling aku tidak suka , kamu bilang maaf?. Coba jika itu aku, apa kamu akan memaafkan aku?".
Annisa : "Mungkin dalam keadaan darurat aku bisa terima sayang".
Rio : "Alah nggak mungkin kamu bisa terima".
Annisa : "Iya aku minta maaf sayang".
Lanjut episode.5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments