Ayu : Oh iya mbak mumpung mbak juga di sini kita belanja bareng yu mbak.
Nisa : Ayo yuk, kamu mau belanja apa?
Fandy : Eh eh cewek cewek ini ya, kalo sudah masalah belanja sampai lupa bawa laki-laki di sini.
Ayu : Aduh kakak ku sayang ini, ternyata mau belanjakan kita ya mbak.
Nisa : Hehe iya nih.
Setelah bertemu dengan adik kandung Fandy, Nisa berubah dan tidak jadi marah kepada Fandy karena dia malu canggung terhadap adiknya. Nisa tidak mau merusak momen seperti ini dengan adik Fandy, Ayu sudah menaruh harapan besar kepadaku jadi aku tidak boleh merusak harapannya karena keegoisan ku sendiri.
Ayu : Mbak kok melamun sih, ayo sini kita belanja.
Nisa : Eh iya iya ayo.
Mereka larut dalam kebahagiaan yang hampir sempurna itu, menikmati waktu hingga lupa akan semua masalah yang menimpanya.
Setelah lama berbelanja akhirnya mereka pulang, Fandy mengantarkan Nisa pulang terlebih dahulu baru mengantarkan adiknya pulang, di situlah Nisa mendapatkan kesempatan untuk bicara empat mata dengan Fandy.
Nisa : Fan,
Fandy : Iya Nisa ada apa?
Nisa : Ada yang mau aku tanyakan sama kamu Fan.
Fandy : Soal apa Nisa?
Nisa : Soal kamu sama Deni, kamu ada apa sama Deni?
Fandy : Aku tidak ada hubungan apa - apa sama Deni Nisa , memang kenapa?
Nisa : Tapi kamu sering banget chatting sama dia Fan?
Fandy : Nggak juga kok Nisa.
Nisa : Aku lihat sendiri kamu setiap hari chatting sama dia Fan, kamu lupa sama janji dan sumpah mu?
Fandy : Itu cuma chat biasa aja Nisa, aku nggak ada apa - apa sama Deni.
Nisa : Kamu tau kan kalo chat kamu itu isinya gimana?
Fandy : Iya aku tau kok Nisa, tapi apa aku melampaui batas ?
Nisa : Kamu pun tau kalo aku sangat cemburu akan hal itu.
Fandy : Aku minta maaf kalau udah buat kamu cemburu, aku pun cuma bercanda biasa tidak ada niat apapun apa lagi membuat kamu cemburu. Aku juga tidak ada niat untuk selingkuh sama dia Nisa.
Nisa : Tapi kamu sudah janji untuk tidak lagi seperti itu Fan, kamu buat aku kecewa.
Fandy : Nisa aku tidak ada maksud untuk itu, aku minta maaf Nisa aku cuma chat biasa aja.
Nisa : Kamu bilang biasa? disaat aku sudah tertidur lelap kamu masih chat sama dia, disaat aku off hp kamu masih chat sama dia, sadar Fan kamu sudah punya aku apa kamu tidak bisa menghargai sedikitpun bagaimana aku?
Fandy : Aku menghargai kamu Nisa, tapi dia terus membalas chat ku apa aku harus diam saja? nanti dia pikir aku sombong.
Nisa : Oh jadi kamu lebih menjaga perasaan dia dari pada aku?
Fandy : Bukan begitu Nisa.
Nisa : Bukan begitu gimana? kamu lebih mementingkan perasaan dia dari pada aku, kamu lebih menjaga perasaannya dari pada aku, kurang apa lagi hal yang perlu aku jelaskan Fan? di saat aku tertidur lelap pacarku chatting dengan perempuan lain bercanda sampai tak kenal waktu, di saat aku off untuk istirahat justru pacarku masih on untuk perempuan lain, bahkan sampai pagi. Hal apa yang bisa kamu jelaskan untukku supaya aku tak salah faham dengan hal itu Fan, bilang sama aku Fan.
Fandy : Ini tidak seperti yang kamu pikirkan Nisa, aku tidak ada apa - apa dengan Deni, ya memang aku salah di saat kamu tertidur aku tidak ikut tidur tetapi malah chat dengan wanita lain, bercanda tak kenal waktu bahkan sampai pagi. Bahkan aku tau yang aku ajak chat adalah teman dekat pacarku sendiri, aku tidak tau waktu berlarut tak menyadarkan aku untuk tidak membalas chat Deni lagi. Itu aku lakukan tidak hanya sehari tapi beberapa hari, aku pun tau kamu akan marah ketika aku chat dengan deni seperti ini. Kenapa disaat kamu off aku tidak ikut off, aku juga tau kalo kamu akan marah, bukan marah karena aku masih on, tapi marah karena aku on justru malah membalas chat orang lain bukan untuk hal yang lebih penting. Aku tidak tau apa yang ada di pikiranku saat itu Nisa, aku minta maaf aku khilaf Nisa.
Nisa : Maaf kamu bilang, setelah berapa kali aku kasih kesempatan kamu tapi kamu kayak gini sama aku? tidak mudah Fan untuk langsung menerima bahwa kamu hanya khilaf, laki - laki jika sudah ketahuan pasti akan bilang aku khilaf. Tapi ketika sudah di maafkan apa akan berhenti dan tidak mengulangi hal yang sama? oh tentu tidak, semua itu akan mustahil rasanya. Karena laki - laki jika minta maaf sama wanita dan di maafkan oleh wanitanya pasti akan mengulangi hal yang sama lalu minta maaf lagi dan bilang kalo semua itu hanya khilaf.
Fandy : Nggak Nisa, aku bukan laki - laki seperti itu.
Nisa : Alah sudahlah Fan, kemarin kamu sampai sumpah ke aku tapi apa buktinya ? kamu kayak gini lagi kan Fan, gimana aku mau percaya sama kamu? kamu khianati aku dengan cara seperti ini Fan. Memang tidak ada bukti yang menggambarkan bahwa kamu tidak selingkuh, tapi aku yakin kamu sudah ada rasa kan dengan Deni?
Fandy : Tidak Nisa, aku nggak ada rasa sama deni bahkan sedikitpun aku tidak punya rasa untuk Deni Nisa, aku hanya mencintai kamu dan menyayangi kamu aja.
Nisa : Tapi kamu cari kenyamanan lain Fan, kamu bercanda gurau dengan wanita lain dan itu adalah teman dekatku sendiri Fan apa kamu nggak mikir sampai situ Fan?
Fandy : Aku berfikir sampai situ Nisa, tapi...
Nisa : Tapi apa? tapi kamu takut di kira sombong kan karena tidak membalas chat dari dia? kamu lebih mementingkan nama baik kamu supaya tidak di anggap jelek sama dia kan? kamu egois Fan, aku bisa aja kayak kamu tapi aku masih mikirin perasaan kamu kayak gimana, aku mikirin gimana kamu nantinya kamu sakit hati atau tidak, tapi apa yang kamu lakukan sama aku? kamu selalu seperti ini walaupun aku sudah mengerti kamu.
Fandy : Aku minta maaf nisa aku benar - benar minta maaf. Aku tidak akan mengulangi itu lagi nisa aku janji sama kamu dan kali ini aku benar - benar janji Nisa.
Nisa : Ok, kalo kamu melanggar lagi apa konsekuensi nya?
Fandy : Kamu boleh hukum aku apa aja.
Nisa : Hukum? kamu mau di hukum kayak gimana juga bakal balik lagi buat mempermainkan aku seperti itu.
Fandy : Lalu apa Nisa? aku ikut apapun konsekuensinya Nisa, aku mau kamu tidak kecewa lagi sama aku nisa.
Nisa : Oke aku akan kasih konsekuensi buat kamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments