Eps 18

Dia pun menghabiskan makanannya dengan cepat, dan saat Zahra juga telah selesai dengan makanannya, Faiz langsung mengajak Zahra pulang.

Sesampai di rumah Faiz langsung masuk kamar, Zahra heran melihat tingkah Faiz, dia pun mengikuti Faiz masuk kamar.

Di kamar Faiz langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sedangkan Zahra masih menunggu Faiz di balkon, Zahra masih juga asyik dengan ponselnya.

Seketika Zahra sadar sebentar lagi Faiz selesai mandi, dia pun meletakkan hpnya di meja balkon lalu mengambil pakaian ganti untuk Faiz.

Tepat saat Faiz selesai mandi, Zahra telah memegang pakaian ganti untuk Faiz, Faiz mengambil pakaian itu, lalu mengenakan pakaian yang telah di ambil oleh Zahra.

Zahra pun mengambil pakaian gantinya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat Zahra mandi, Faiz mengambil laptopnya dan hendak menyelesaikan beberapa pekerjaannya yang tertunda.

Dia mengerjakan pekerjaan itu, di balkon kamarnya. Saat itu dia melihat ponsel Zahra yang tergeletak di atas meja, jiwa penasarannya pun muncul hingga dia pun membuka pesan-pesan yang masuk ke ponsel Zahra.

Faiz membaca pesan-pesan dari Reynald, dengan seketika ia langsung naik pitam, matanya memerah mukanya berubah merah padam.

PRRAAANKK....

Faiz membanting ponsel Zahra hingga hancur lebur, tepat saat itu Zahra baru keluar dari kamar mandi.

Zahra kaget bukan kepalang, dia memegang dadanya menahan sesak mendengar sesuatu yang di hancurkan Faiz.

Zahra pun menghampiri Faiz yang masih berada di balkon. Zahra semakin terkejut saat melihat hpnya tak berbentuk lagi.

Zahra ingin marah, tapi apa boleh buat saat dia melihat wajah Faiz yang memerah menahan amarah membuatnya mematung di posisinya.

Faiz yang tahu Zahra telah seleaai mandi, dia mendekati Zahra.

"Apa kau sadar...? Kau adalah wanita yang telah bersuami...??" Bentak Faiz pada Zahra membuat Zahra hanya menunduk, dia belum tahu apa alasan Faiz marah padanya.

"Apa kau lupa dengan statusmu sebagai seorang istri...? atau karena kau belum aku perlakukan sebagai istri sehingga kau bebas berkirim pesan dengan pria lain di luar sana..." Bentak Faiz lagi, Faiz pun membuka hijab Zahra dengan kasar, dia mendekati Zahra dengan tatapan tajamnya, membuat Zahra terus mundur hingga dia menyentuh tembok.

Faiz pun merobek piyama yang di kenakan Zahra, hingga memperlihatkan B** yang membungkus 2 b***t ke****nya. Zahra menangis tak tahu harus bagaimana, dia merasa Faiz sungguh telah keterlaluan, seolah dia melecehkan dirinya.

Faiz membungkam mulut Zahra dengan mulutnya, hingga Zahra tak dapat bernafas.

"Kau akan sadar dengan statusmu jika kau telah melakukan kewajibanmu...!!!" ucap Faiz tajam membuat hati Zahra tercabik-cabik.

Faiz pun mendorong tubuh Zahra ke Ranjang, dia mengukung tubuh Zahra dan kembali membungkam mulut Zahra dengan buasnya. Faiz memang sudah kelewat batas hingga dia lupa diri dengan perbuatan yang telah di lakukannya.

"Bapak....ibuk...hiks..." tangis Zahra pecah memanggil kedua orang tuanya dengan isakan yang memilukan. membuat Faiz teringat Zahra yang sakit menggigau memanggil kedua orang tuanya.

Faiz menghentikan tindakannya.

"Mulai hari ini kau tidak boleh keluar tanpa izinku..." bentak Faiz lalu dia keluar dari kamarnya.

Zahra menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, Zahra pun memangis sejadi-jadinya. Dia tak menyangka Faiz akan melakukan hal kasar seperti ini pada dirinya.

"Jika kau tak ingin menikah denganku, kenapa kau siksa aku...?? kau cukup ceraikan aku..." bathin Zahra menangis pilu.

Setelah puas mengeluarkan sesak di dadanya, Zahra beranjak menuju kamar mandi. dia mengganti pakaiannya yang sudah di robek Faiz.

Setelah selesai mengganti pakaian, Zahra memilih duduk di shofa sibuk dengan berbagai fikiran yang membebaninya. Hingga dia pun tertidur karena lelah.

****

"Fa...Zahra mana???" tanya Rahayu saat melihat Faiz duduk melamun di taman belakang.

"Mhm...dia di kamar ma..." jawab Faiz.

"Lho...kamu ngapain disini??" Rahayu heran melihat gelagat putranya.

"Gak apa-apa ma...Zahra lagi istirahat..." Alasan Faiz agar mamanya tidak curiga dengan masalah yang terjadi di antara mereka.

"Owh..." Rahayu hanya ber ooh ria namun di hatinya ada perasaan curiga, Rahayu pun menghampiri kamar Faiz untuk melihat keadaan menantunya.

Saat di kamar Faiz, Rahayu melihat Zahra tertidur di shofa. Lalu Rahayu pun meninggalkan Zahra.

Rahayu sengaja mengecek Zahra benaran tidur atau tidak, karena Rahayu tak ingin Zahra teraiksa dengan pernikahannya beraama putranya.

"Syukurlah....aku yakin...Faiz pasti akan mencintai Zahra..." gumam Rahayu.

*****

Keesokan Harinya...

Setelah sarapan Faiz berangkat ke sekolah, Zahra mengantarkan Faiz hingga teras rumah.

"Jangan lupa pesanku...kau tak ku izinkan keluar rumah walau hanya selangkah..." Ucap Faiz dengan tajam.

Zahra hanya mengangguk pelan, dia masih bersedih mengingat perlakuan kasar suaminya kemarin.

Setelah Faiz menghilang di gerbang rumahnya, Zahra pun langsung menuju kamar, Zahra bingung mau ngapain akhirnya dia menghidupkan televisi yang ada di kamar itu.

Dia pun menonton berbagai program, tak satu pun di hayatinya karena pikirannya masih tertuju pada peristiwa kemarin.

Sementara itu di ruang kepala sekolah, Faiz memanggil Ridho dan meminta Ridho untuk mengurus segala sesuatu tentang pendaftaran masuk kuliah Zahra.

Dia tak mengizinkan Zahra keluar apalagi berjumpa dengan pria yang bernama Reynald. Dengan senang hati Ridho melaksanakan tugas dari atasannya itu.

Faiz masih bersikap dingin pada Zahra, hingga hari pernikahan mereka tiba.

Hari ini Faiz mengulang ijab kabul atas diri Zahra dengan lantang. Pernikahan mereka kali ini adalah pernikahan yang sebenarnya dan Sah di mata hukum dan agama.

Setelah ijab kabul Faiz memberikan maharnya pada Zahra, di sepanjanh acara Zahra tampak hanya diam dan bersedih, walau dia berusaha untuk tersenyum namun luka yang di pendamnya dapat di ketahui oleh ibunya Siti.

"Ibu yakin...kamu akan kuat menjalani hari-harimu dengannya, suatu hari nanti dia akan mencintaimu dengan sepenuh hatinya..." bathin Siti yang juga bersedih melihat wajah putrinya yang sedih.

Setelah acara ijab kabul, resepsi pernikahan pun di selenggarakan di sebuah gedung. Adrian dan Rahayu mengundang selurih keluarga serta beberapa kolega yang lainnya hingga gedung pun di penuhi oleh para tanu undangan dari berbagai kalangan.

Faiz dan Zahra pun lelah menyalami setiap tamu undangan yang hadir, bahkan mereka merasa semakin lelah karena tak sepatah kata pun yang keluar dari mukut mereka untuk mencairkan suasana di antara mereka berdua.

Setelah tamu undangan pulang, Zahra terduduk lemas di pelaminan. Faiz menatap Zahra, hatinya merasa kasihan pada istrinya namun rasa marahnya membuatnya terus mediamkan istrinya.

Zahra yang bingung dengan sikap suaminya lebih memilih diam, dan dia tak mau memulai membuka pembicaraan dengan suaminya itu.

Bersambung....

.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan jejak ya readers yang baik hati...

# like...

# koment...

# Vote...

# dan hadiah...

terimakasih pembaca setiaku...

Terpopuler

Comments

Lia Shechibie'slove

Lia Shechibie'slove

Apa yg di lakukan Faiz itu GK sepenuhnya salah cuman caranya saja yg agak salah, klw kita sudah menikah kita harus sekecil apapun itu harus kita fikirkn baik gknya sama kehidupan kita.

2022-10-03

0

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

semoga samawa ya rumah tangga Zahra dan Faiz

2022-06-05

1

Aqila Salsabila

Aqila Salsabila

lohda dpt mkn enak dri zahra baru jinak si faiz

2021-08-28

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!