Eps 6

Semua mata siswa siswi yang sedang beristirahat menatap kasihan pada Zahra, namun ada juga beberapa siswi yang menghina dan menertawakan Zahra.

Zahra terus melangkah menuju ruang Kepala sekolah, dia berhenti Saat berada tepat di depan pintu ruangan itu.

Pria tampan yang dingin itu melangkah mendahului Zahra, dia membuka pintu ruangannya. Kini terpampang di mata Zahra ruangan itubterlihat sangat berantakan.

Beberapa buku-buku yang bertebaran di atas meja, serta rak-rak yang berisi berkas-berkas pin terlihat berantakan.

Zahra melototkan matanya, namun apa boleh buat dia harus membersihkan ruangan itu.

"Apa yang kamu lihat...sekarang bersihkan ruangan ini..." ucap Faiz dingin.

"Ba...ba...ik pak..." Zahra dengan susah menelan salivanya membayangkan pekerjaan yang kini ada di hadapannya.

Zahra masuk ke dalam ruangan itu, dia memulai merapikan beberapa buku yang ada di rak-rak, lalu merapikan buku-buku yang berserakan di atas meja.

Setelah rapi Zahra pun menyapu lantai serta mengepel lantai ruangan itu, sepanjang Zahra bekerja sorotan mata pria tampan itu tak lepas dari dirinya. Zahra berusaha cuek menganggap tak ada seorang pun di ruangan itu.

Teeeet...teeet...teeet...

Bel pulang pun berbunyi, Zahra baru saja menyelesaikan pekerjaan. Rasa lelah dan capek itulah yang kini di rasakannya.

Zahra pun pamit pada kepala sekolahnya, untuk pulang.

"Saya boleh pulang pak...??" tanya Zahra hati-hati pada Faiz.

"Mhm..." Faiz hanya berdehem mengiyakan kata-kata Zahra.

Zahra pun keluar dari ruangan itu.

"Dasar memyebalkan..." Zahra mengumpat Faiz tanpa di sengajanya dia menendang pintu ruangan Faiz. "Prannkk"

Faiz langsung berdiri. "Kamu.." bentaknya membuat Zahra membalikkan badannya dengan rasa penuh ketakutan.

"Ma...ma..afkan saya pak..." ucap Zajra terbata-bata.

"Dasar siswa pembangkang...saya beri hukuman selanjutnya untukmu...mulai besok kamu harus datang lebih awal untuk membersihkan ruangan ini...hukumanmu akan berlangsung selama satu minggu..."

Ujar Faiz tanpa belas kasihan pada siswinya yang satu ini.

"Ba...baik pak..." Jawab Zahra dengan hati yang sangat kesal pada pria ini.

Flash back off...

"Dasar Kepsek kejam....!!!" teriak Zahra melemparkan bantal ke arah pintu kamarnya, Tepat pada saat itu Faiz membuka pintu kamarnya. Sehingga bantal yang di lenpar Zahra tepat mengenai wajah Faiz, Pria yang berstatus suaminya itu menatap tajam padanya. Zahra terdiam membeku.

"Ngapain dia disini???" bathin Zahra heran melihat keberadaan Faiz di rumahnya.

Faiz yang datang hendak menjemput Zahra atas perintah dari mamanya semakin kesal ulah kelakuan istrinya.

"Aku tunggu di luar..." ujarnya dingin dengan mata yang membunuh.

Zahra pun merapikan hijabnya, yang berantakan karena berguling-guling di kasur miliknya.

Dia pun berdiri lalu mencari Siti di dapur.

"Buk...aku ke rumah tuan Adrian dulu..." ujar Zahra pamit pada ibunya.

"Iya nak...bersikap baiklah di sana, jadilah istri dan menantu yang baik ya nak..." nasehat Siti pada putrinya.

"Iya buk ..." ucap Zahra lalu dia pun keluar dari rumahnya.

Zahra tidak mendapati ayahnya di rumah, dia pun pergi tanpa pamit pada mang Uddin.

Kini Zahra berdiri tepat di belakang Faiz, saat Faiz menyadari keberadaan Zahra dia pun melangkahkan kakinya menuju rumahnya.

Karena jarak rumah mereka yang dekat, mereka cukup berjalan kaki, di sepanjang jalan mereka hanya diam sibuk dengan pikiran masing-masing.

Dasar anak ingusan, selalu menyusahkan diriku, andai saja bukan perintah mama, akan kubiarkan kau kembali bersama orang tuamu. Bathin Faiz.

Kepsek kejam, buat apa kau menjemputku, kenapa tak kau biarkan aku menginap di rumah orang tuaku. Dasar menyebalkan. Bathin Zahra.

Saat berada di ambang pintu utama kediaman Adrian, Faiz menarik tangan Zahra, membuat Zahra kaget dengan perlakuannya. Namun Zahra merasa pria tampan ini hanya berpura-pura di hadapan kedua orang tuanya.

Zahra pun membiarkan Faiz menggenggam tangannya, Disana terlihat Rahayu tersenyum memandangi tingkah Zahra dan Faiz.

Faiz langsung membawa Zahra ke kamarnya, karena hari sudah petang dia hendak membersihkan dirinya.

Sesampai di kamar, Faiz mendorong Zahra hingga dia terduduk di ranjang.

"Aku harap kau jangan banyak tingkah...!!! aku tak ingin kau menyusahkanku..." hardik Faiz sambil mencengkram dagu Zahra, Zahra meringis menahan sakit cengkraman itu, namun yang paling sakit adalah hatinya di perlakukan kasar oleh suaminya sendiri

Bersambung....

.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan jejak ya readers yang baik hati...

# like...

# koment...

# Vote...

# dan hadiah...

terimakasih pembaca setiaku...

Terpopuler

Comments

Lia Shechibie'slove

Lia Shechibie'slove

hati2 kamu ya Faiz, terlalu kejam x pun jatuhnya nnti bucin, ingat si Zahra masik mudah banget

2022-10-03

0

Nita Anjani

Nita Anjani

Zahra jangan bodoh diem aj di gituin am faij kamu kan ngga salah ngomong dong bela dirimu sendiri harus berani bicara kl km di aj ya kamu terus di tindas am suami killer itu

2021-08-27

1

CICI AJACH

CICI AJACH

like like

2021-08-21

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!