Eps 13

Zahra terpaksa mengangguk pasrah mengiyakan ucapan mama mertuanya.

Jam di ponsel Zahra telah menunjukkan pukul 12.00. Zahra semakin panik karena ini adalah jam makan siang suaminya, yang mana Faiz akan pulang ke rumah untuk makan siang.

Zahra memikirkan amukan Faiz yang akan marah besar karena dia pergi tanpa izin dari suaminya, Di tambah saat dia makan siang tadi Rahayu telah mengingatkan Faiz untuk makan siang di rumah. Jika dirinya juga belum sampai dibrumah saat Faiz makan siang makan tamatlah riwayat Zahra.

Rahayu telah selesai creambath, begitu juga dengan Zahra.

"Ya ampun...udah jam 12 Ra...kita harus pulang..." ucap Rahayu mulai panik.

Rahayu baru sadar, kalau Zahra harus melayani suaminya untuk makan siang. Rahayu yang keasyikan merawat dirinya lupa dengan tanggung jawab menantunya.

Rahayu langsung menuju kasir untuk membayar tagihan mereka, lalu berjalan tergesa-gesa menuju mobil yang di ikuti oleh Zahra.

Melihat Rahayu yang panik, Zahra semakin panik. Bayangan suaminya yang akan memarahinya menari-nari di benaknya.

15 menit perjalanan Mereka telah sampai di rumah, Rahayu langsung menyuruh Zahra untuk ke ruang makan melihat Faiz. Dan dia pun langsung menuju kamar memanggil Adrian untuk makan siang bersama.

Zahra melangkahkan kakinya menuju ruang makan, namun dia tidak mendapati Faiz berada di ruang makan, Zahra langsung menuju kamarnya mencari Faiz mana tahu Faiz ada di kamar dan mengajaknya makan siang.

Di kamar Zahra tak menemukan Faiz disana, Zahra jadi bingung harus mencari Faiz kemana.

Dia berinisiatif menunggu Faiz di ruang tamu, sehingga nanti di saat Faiz pulang dia langsung mengetahuinya.

Sementara itu di ruang Kepala Sekolah.

"Kemana dia???" Faiz marah saat mendengar laporan dari Ridho bahwa Zahra tidak berada di rumah ibunya.

Mata Faiz memerah menahan emosi.

"Sabar bro...sekarang coba kamu tengok dia di rumah...mana tahu dia sudah sampai..." saran Ridho pada sahabatnya yang tampak aneh baginya.

Tak seperti biasanya, Faiz bisa marah seperti itu hnya karena wanita.

Ridho memang mengetahui, Faiz telah menikahi Zahra kemarin, walaupun masih nikah sirri ternyata dia sangat menkhawatirkan istrinya.

Begitulah pikiran Ridho yang melihat amarah di wajah sahabatnya.

Faiz melirik Ridho yang tampak senyum-senyum di saat dia marah.

"kamu kenapa senyum-senyum???" Tanya Faiz merasa sahabatnya ini tengah menertawainya.

"Ha....ha...ha..." akhirnya tawa Ridho pecah.

"Baru kali ini aku liat kamu frustasi gara-gara wanita....sebegitu pentingkah dia??" ledwk Ridho membuat Faiz semakin marah. Faiz melayangkan sebuah map ke wajah Ridho yang di sambut oleh Ridho dengan tawa yang menggema di ruangan Kepala Sekolah itu.

"hahaha...kamu tenanglah dulu...aku mau keluar saja..." cuek Ridho dan meninggalkan Faiz yang masih dalam emosinya.

Karena Faiz semakin heran, dia pin melangkah meninggalkan sekolah menuju rumahnya. Dia ingin memastikan Zahra ada di rumah.

Dia melangkah dengan cepat, membuat penampilan kepsek ganteng ini semakin menyeramkan. Banyak siswi-siswi yang mengidolakan ketampanan kepsek mereka, namun mereka juga takut dengan kekejaman yang di miliki kepsek mereka.

Selama mereka bersekolah disana, selalu berharap agar tidak pernah berurusan dengan kepsek kejam itu

Di rumah...

"Ra...kamu ngapain disini???" tanya Rahayu pada Zahra saat melihat menantunya duduk di ruang tamu sambil menatap ke luar rumah.

"Mhm...Ara...nungguin mas Faiz ma..." jawab Zahra jujur.

"Aduh...menantu mama ini memang istri sholehah..." puji Rahayu pada Zahra. Yang di balas senyum terpaksa oleh Zahra.

"ya udah...mama sama pap makan siang duluan ya...mungkin Faiz lagi banyak kerjaan" ucap Rahayu dan berlalu meninggalkan Zahra.

Zahra menangkap sosok Faiz yang masuk ke pekarangan rumah, Zahra langsung berdiri hendak menyambut Faiz.

Sorotan mata Faiz sangat menyeramkan bagi Zahra, seolah pria itu akan membunuhnya sekarang juga.

"M...mas su...dah pu...lang...??" tanya Zahra gugup karena takut melihat tatapan tajam dari suaminya.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Zahra, Faiz langsung menarik tangan Zahra dan membawanya masuk ke kamar.

Zahra saat ini sangat ketakutan dengan amarah suaminya, dia hanya bisa mengikuti langkah suaminya.

Sesampai di kamar, Faiz kembali mendorong Zahra hingga terjatuh di ranjang.

Faiz lagi-lagi mencengkram dagu Zahra, membuat Zahra semakin takut.

"Kamu dari mana???hah???"

"Ini hari kedua kamu jadi istriku sudah berbuat yang aneh..."

"Bagaimana dengan hari-hari berikutnya???" bentak Faiz meluapkan semua amarahnya yang telah memuncak.

Faiz menghempaskan cengkraman dagunya hingga Zahra terjatuh lagi, dan Faiz hendak melayangkan tamparan ke arah Zahra, Zahra langsung menutupi wajahnya ketakutan.

Deraian air mata Zahra tak membuat Faiz merasa iba pada istrinya, amarahnya semakin memuncak.

"Percuma kamu memakai ini..." ujar Faiz sambil menarik hijab Zahra hingga kini,hijab Zahra terurai di hadapannya. Membuat Faiz terkesiap menyadari kecantikan istrinya tanpa hijab.

Zahra berusaha mengambil hijabnya dari tangan Faiz yang masih terpaku dengan keindahan mahkota milik Zahra.

Zahra kembali memasang hijabnya.

Di saat Faiz masih terdiam, Zahra berdiri menghampiri Faiz.

"Maaf...jika aku salah menemani mama..." ucap Zahra lalu dia berlalu menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Zahra menangis sejadi-jadinya. Dua hari dia menjadi istri di rumah itu, sudah berkali-kali dia marah, apalagi bertahun-tahun. Akankah Zahra mati akibat siksaannya.

Ingin rasanya Zahra kabur dari neraka ini, dia ingin pulang mengadu pada ibu dan ayahnya. Saat ini merasa hidupnya sendiri.

"Ibu...bapak...Zahra rindu kalian..." rintih Zahra pilu, yang tak sengaja Faiz mendengar rintihan Zahra.

Faiz merasa bersalah telah memarahi Zahra tanpa bertanya kemana dia pergi, Paling tidak dia bisa mendengarkan penjelasan dari istrinya.

Faiz pun kini duduk termenung di lantai menyadari kelakuannya yang selalu kasar pada istrinya.

Hampir dua jam Zahra berada di kamar mandi, dia tak kunjung keluar dari kamar mandi, Faiz pun mulai khawatir dengan keadaan Zahra.

Dia mencoba mengetuk pintu kamar mandi namun tak ada jawabannya sama sekali.

Berkali-kali Faiz memanggil nama Zahra, namun tak juga di gubris oleh Zahra membuat Faiz menjadi khawatir.

Akhirnya Faiz mencoba mendobrak pintu kamar mandi itu, Faiz terkwjut saat melihat tubuh Zahra yang tergeletak di lantai kamar mandi yang masih di sirami air dari Shower yang menyala.

Faiz langsung berlari mendekati tubuh Zahra dan mengangkatnya keluar, Zahra membuka shower dan membasahi dirinya tanpa membuka bajunya.

Faiz meletakkan tubuh Zahra di atas kasur, terlihat Zahra pingsan dalam keadaan baju yang basah.

Faiz bingung harus bagaimana, jika dia meminta pertolongan dari pelayannya maka akan ketahuan hubungannya yang tidak baik dengan Zahra, Akhirnya Faiz menvoba mengganti pakaian Zahra, Faiz sangat tergoda dengan keindahan tubuh istrinya.

Tanpa di sadarinya....

Bersambung....

.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan jejak ya readers yang baik hati...

# like...

# koment...

# Vote...

# dan hadiah...

terimakasih pembaca setiaku...

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

Faiz Faiz kamu ini kenapa ya ndk bisa sedikit aja ndak kasar sama Zahra

2022-06-05

1

Muhammad Marlis

Muhammad Marlis

emang temperamen laki2 itu seperti itu

2021-08-27

1

Santi Simbage

Santi Simbage

kasar banget sih Faiz,sedih deh.

2021-08-23

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!