Eps 17

"Pak Faiz itu...Kepala sekolah yang kejam itu telah sah menjadi suamiku Sya..." ucap Zahra.

Perkataan Zahra bagaikan petir di telinga Alisya, Alisya tak percaya sahabatnya ini mau menikah dengan Pria yang sangat terkenal kekejamannya yang memberikan hukuman pada muridnya dengan hukuman yang tak tanggung-tanggung.

"Kamu serius kan Ra...kamu gak mimpi kan???" tanya Alisya belum percaya dengan ucapan Zahra.

"Aku serius Sya...." ucap Zahra.

Seketika Alisya mengingat kejadian 3 tahun yang lalu...

Flash back On...

Zahra yang pulang sekolah kesal setengah mati gara-gara ulah kepala sekolah, satu hari ini dia dapat hukuman sehingga dia tak mengikuti pelajaran sehari.

"Ara..." teriak Alisya yang melihat Zahra yang melangkah menuju rumahnya, sehari ini Alisya mencari Ara, namun di tak menemukan sosok sahabatnya.

"Sya..." jawab Zahra dengan cemberut.

"Kamu kemana aja Ra...???" tanya Alisya yang heran karena sehari ini Zahra tak mengikuti pelajaran.

"Aku...di hukum...emang dasar tu orang....!!! ngasih hukuman gak tanggung-tanggung..."

Aku sumpahin jadi perjaka tua...killernya gak tanggung...tampangnya sadis...kasih hukuman kejam amat..."

"Lengkap sudah deh tu orang...pantes aja gak ada yang naksir...tampang sich keren tapi gak ada akhlak..."

Umpat Zahra yang sangat kesal dengan ulah Faiz yang memberinya hukuman dari pagi sampai jam pulang sekolah.

"Tenang Ra..." Alisya berusaha menenangkan sahabatnya.

"emangnya kesalahan kamu apa???" tanya Alisya heran, karena setaunya Zahra tidak pernah bikin kesalahan.

"Kan kamu liat tadi aku terlambat..." jawab Zahra ketus...

"Maksud aku...kan teman-teman yang telat masuk kelas sebelum istirahat...lha kamu kok bisa seharian???" tanya Alisya heran.

"gara-gara ngedumel..." jawab Zahra jujur.

"Owh...tapi pak kepsek itu tampan lho Ra... mana tau dia naksir kamu???" Alisya mencoba menggoda sahabatnya.

"Idih amit-amit nikah sama tu orang...setengah hari aja di dekat dia rasanya aku mau pingsan....apalagi seumur hidup...yang ada kalau nikah sama dia aku udah mati duluan sebelum ijab kabul...." cerocos Zahra yang masih saja kesal pada Faiz.

"Hehehe..." Alisya hanya bisa terkekeh melihat Zahra yang ngomel-ngomel.

Flash back off

"Kamu masih ingat kata-katamu gak Ra...??? saat kamu di kasih hukuman sama Kepsek tampan nan kejam itu...." Tanya Alisya menggoda sahabatnya.

"Kata-kata yang mana???" Zahra mencoba mengingat-ingat ucapannya.

"Idih amit-amit nikah sama tu orang...setengah hari aja di dekat dia rasanya aku mau pingsan....apalagi seumur hidup...yang ada kalau nikah sama dia aku udah mati duluan sebelum ijab kabul...." Alisya menirukan gaya sahabatnya yang waktu sangat kesal pada Faiz.

"Au ah ..gelap....aku lupa..." ucap Zahra mengalihkan pembicaraan.

"Nyatanya kamu masih hidup Ra..." Alisya kembali menggoda Zahra.

"Terserah..." Zahra malah pergi meninggalkan Alisya yang masih saja tertawa meledek dirinya.

"Ra....tungguin aku dunkz..." teriak Alisya lalu berlari mengejar Zahra.

Mereka sampai di gedung administrasi, disana tampak rame dengan calon mahasiswa yang hendak mendaftar.

Alisya dan Zahra mengambil beberapa brosur. untuk hari ini mereka hanya membutuhkan brosur itu, untuk memgetahui syarat-syarat yang harus mereka persiapkan untuk mendaftar.

"Kapan kita mau mendaftar Ra...???" tanya Alisya.

"Nanti aku kabari lagi ya...Soalnya aku harus izin sama kepsek tampan nan kejam itu..." ucap Zahra mengulangi panggilan khusus Alisya pada Faiz.

"Oke deh..." ucap Alisya paham dengan kondiai sahabatnya.

"Zahra...Alisya..." sapa Reynald teman ssatu sekolah Alisya dan Zahra saat di SMA harapan Bangsa.

"Hai Reyn..." saa Alisya dan Zahra.

"Kalian mau daftar disini juga...???" Taya Reynald antusias karena iti artinya dia bisa mendekati Zahra.

Reynald teman sekelas Zahra dan Alisya, sejak kelas 1 SMA Reynald mulai suka dengan wanita berkerudung satu ini. Sikap Zahra yanh ramah dan santun menjadi hal yang menarik bagi Reynald, namun semua rasanya pada Zahra hanya di pendamnya di dalam hati, agar Zahra tetap mau berteman dengannya.

"Rencananya sich gitu...kalau lulus tes...iya kan Sya...??" jawab Zahra.

"Kapan kalian mau daftar??" tanya Reynald lagi.

"Belum tahu...nanti kalau mau daftar kami hubungi kamu dewh..." jawab Alisya.

"ya udah kalau gitu...kami pulang dulu ya .." ucap Zahra yang dia merasa sudah terlalu lama membiarkan suaminya menunggu.

"Owh...ya udah...see you next time..." ucap Reynald lalu meninggalkan Alisya dan Zahra.

Alisya dan Zahra pun kembali ke parkiran, Faiz yang melihat Zahra dan Alisya sudah berjalan menuju parkiran, dia pun langsung melangkah menuju mobilnya.

"Aku balik dulu ya Ra..." ucap Alisya melambaikan tangan pada Zahra yang kini masih bersiri di depan mobil Faiz.

Tiit...tiit...

Alarm mobil Faiz berbunyi tanda pintu telah di buka, namun Zahra masih saja menunggu Faiz yang tampak tengah berjalan mendekati mobilnya.

Faiz hanya menggeleng kepala karena Zahra tidak langsung masuk mobil, padah dia telah membukakan pintu mobilnya.

"Kok gak masuk???" tanya Faiz saat sudah sampai di samping mobilnya.

"Masih nungguin mas..." jawab Zahra jujur.

Zahra yang merupakan orang biasa tidak paham dengan Alarm mobil yang berbunyi tadi makanya dia menunggu Faoz menghampirinya.

"Pintu mobilnya kan udah gak ke kunci..." ucap Faiz sambil membuka pintu mobil dan menyuruh Zahra untuk masuk ke dalam mobil. Dia pun mengiyari mobil menuju pintu kemudi, lalu dia masuk mobil dan melajukannya.

Sama seperti saat pergi, mereka masih diam seribu bahasa, Zahra pun sibuk berkirim pesan dengan Reynald.

Reynald yang sejak dulu biasa mengirim pesan pada Zahra, karena libur dia lupa menanyakan kabar Zahra, maka dia pun memulai komunikasi mereka yang sempat terputus.

"Udah jam makan siang...Bagaimana kalau kita makan di luar..." tanya Faiz pada Zahra yang terlihat masih asyik dengan ponselnya.

"Teraserah mas aja..." jawab Zahra singkat.

"kamu mau makan apa???" tanya Faiz lagi.

"Gak tau mas...aku ikut mas aja..." lagi-lagi Zahra menjawab dwngan singkat dan padat.

"Owh...ya udah kita makan nasi padang aja ya..." tawar Faiz.

"Boleh..." ucap Zahra.

Faiz di buat kesal dengan jawaban-jawaban singkat yang di berikan Zahra. Faiz melirik ponsel Zahra, dia geram pada ponsel itu yang membuat Zahra cuek padanya.

Mereka telah sampai di rumah makan masakan padang, Faiz memarkirkan mobilnya, dan turun dari mobil, Zahra pun mengikuti langkah suaminya.

Faiz memesan makanan untuk mereka berdua, Faiz ingin berbicara dengan Zahra sambil menikmati makanannya namun semua itu di urungkannya karena tampak Zahra masih sibuk dengan ponselnya. Bahkan sesekali terulas senyuman di bibir Zahra saat membuka pesan yang masuk. Dan hal itu membuat amarah Faiz memuncak.

Dia pun menghabiskan makanannya dengan cepat, dan saat Zahra juga telah selesai dengan makanannya, Faiz langsung mengajak Zahra pulang.

Bersambung....

.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan jejak ya readers yang baik hati...

# like...

# koment...

# Vote...

# dan hadiah...

terimakasih pembaca setiaku...

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

Faiz mulai cemburu nihhh

2022-06-05

1

Liz Chelink

Liz Chelink

diiiihhh... si kepsek cemburu🤣🤣

2022-04-24

1

Uswatun Fidiyanti

Uswatun Fidiyanti

duuuuh kalau sayang bilang pak kepsek koq gengsi nya d gedein kan biar ngerti si istri nya

2021-09-22

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!