Eps 14

Tanpa di sadarinya, sesuatu di bawah sana mulai menegang. Faiz mulai tak karuan, di benaknya muncul pikiran-pikiran kotor terhadap istrinya, miliknya di bawah sana semakin mengeras.

Faiz cepat-cepat mengganti pakaian Zahra, Setelah dia mengganti pakaian Zahra dia langsung masuk ke kamar mandi untuk bermain solo agar kepalanya tak pusing memikirkan hal-hal yang aneh, setelah selesai dengan pekerjaannya. Faiz langsung membersihkan tubuhnya. Dan dia pun keluar dari kamar mandi.

Saat dia keluar dari kamar mandi Zahra masih belum sadarkan diri, Faiz langsung mengambil pakaiannya.

"Buk...pak...Ara mau pulang....jangan tinggalin Ara disini sendirian...."

"Buk...pak...Ara gak kuat harus tinggal bersamanya...Ara mau pulang...tolong Ara buk...pak..."

"Ara gak kuat..." zahra menggigau memanggil nama Ayah dan ibunya.

Rintihannya terdengar sangat memilukan, isakannya pun tak luput dengan deraian air mata yang deras. Walau matanya tertutup namun dia terus saja menangis.

Membuat Faiz yang mendengarkan rintihan Zahra semakin merasa bersalah. Faiz yang yelah mengenakan pakaiannya langsung menghampiri Zahra.

Faiz memgang dahi Zahra, dia kaget saat suhu tubuh zahra panas tinggi. Faiz langsung berlari keluar.

"Ma...pa..." teriak Faiz panik membuat Rahayu dan Adrian ikut panik.

"Ma...pa...Zahra demam...suhu tubuhnya panas tinggi ma..." ucap Faiz yang tampak sangat mencemaskan kondisi Zahra.

"Kok bisa sich...tadi dia sehat-sehat aja kok ikut mama..." tanya Rahayu heran dengan kondisi Zahra yang tiba-tiba sakit.

"Ya udah kamu jagain dia dulu...kalau bisa kompres dia, papa akan telpon dokter..." ucap Adrian menenangkan Faiz.

"Baik pa..." ujar Faiz lalu dia ke dapur memgambil air hangat untuk mengompres istrinya.

Rahayu pun mengikuti langkah Faiz yang hendak masuk ke kamarnya.

Faiz melihat istrinya yang menggigil kedinginan, dia mengambil selimut dan menyelimuti tubuh mungil itu, lalu Faiz mengompress Istrinya.

''Mama bahagia nak...kamu sangat menyayangi Zahra...mama yakin kalian akan menjadi pasang yang tidak akan terpisahkan...'' Bathin Rahayu yang melihat Faiz dengan telaten merawat istrinya.

Syukurnya Zahra tidak lagi menggigau seperti tadi.

"Kamu terus kompress Zahra ya nak...mama tinggal dulu..." ucap Rahayu dia pun pergi meninggalkan Faiz dan Zahra.

Faiz dengan telaten terus mengompress Zahra seketika di teringat sesuatu.

Flash back on.....

12 tahun yang lalu....

Saat itu Zahra masih berumur 6 tahun, dan Faiz berumur 16 tahun, saat itu Faiz melihat Zahra sedanng Asyik bermain hujan di lapangan sekolah, Faiz yang sedang belajar di balkon kamarnya menikmati keceriaan Zahra yang bermain hujan sendirian.

Seketika Faiz menghentikan kegiatan belajarnya.

"Anak kecil...memang suka main hujan..." gumam Faiz yang saat itu dia tengah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

tiba-tiba....

Tubuh mungil Zahra terjatuh di tengah lapangan. Entah apa yang terjadi pada Zahra, melihat kejadian itu Faiz langsung berlari menyongsong hujan.

Melihat tubuh mungil itu yang tergeletak begitu saja, Faiz taknpesuli dengan tubuhnya yang basah karena derasnya hujan.

Faiz membawa Zahra ke rumah orabg tuanya, Saat itu Siti dan mang Uddin sedang tidak berada di rumah, akhirnya Faiz membawa Zahra ke rumahnya.

"Ma...pa..." teriak Faiz memberitahukan kepada kedua orang tuanya kondisi Zahra yang tampak pingsan.

"Ada apa Fa..." tanya Rahayu menghampiri Faiz yang berteriak memanggilnya.

"Faiz gak tahu ma...Faiz melihat Ara jatuh pingsan di tengah lapangan sekolah..." jelas Faiz.

"Coba mama lihat,...kamu tolong ambil handuk dan kompres ya..." perintah Rahayu pada putranya.

Faiz pun mengambil handuk dan kompress. Rahayu mengeringkan tibuh Zahra yang basah kuyup.

"Kamu sana ganti baju..." ucap Rahayu pada Faiz yang khawatir Faiz ikutan sakit memakai pakaian yang basah.

"iya ma..." Faiz ergi ke kamarnya dan mengganti bajunya. Lalu dia turun melihat kondisi Zahra.

"udah Gimana ma...??" tanya Faiz khawatir.

"Kayaknya Ara demam...kamu kenapa gak bawa ke rumah mang Uddin??" tanya Rahayu heran.

"Rumah mang uddin gak ada siapa-siapa ma!" jawab Faiz.

"owh....ya udah...mama panggil dokter dulu ya...kamu jagain Ara jangan lupa terus di kompress..." titah Rahayu pada putranya dan pergi meninggalkan Zahra bersama Faiz.

"Dasar anak kecil...udah tahu kurang sehat masih aja main hujan..." gumam Faiz menatap wajah polos Zahra yang masih belum tahu apa-apa.

Flash Back Off...

Faiz terus melamun, hingga dia tak menyadari Zahra yang telah membuka matanya.

Zahra kaget saat melihat Faiz duduk di lantai tepat di samping Zahra terbaring.

"A...ada a..pa de...nganku...???" lirih Zahra membuyarkan lamunan Faiz.

"Kamu tadi pingsan..." jawab Faiz datar yang masih tinggi egonya dari pada perasaannya.

"kamu udah sadar???" tanya Rahayu yang tiba-tiba masuk kamar dengan membawa seorang dokter.

"u..udah ma..." jawab Zahra pelan.

"Ya udah kamu di periksa dulu ya..." ucap dokter mendekati Zahra.

Dokter pun memeriksa kondisi Alya, stelah selesai.

"Dia hanya demam biasa...dan nona Zahra merasa tertekan membuat kondisi tubuhnya melemah sehingga dia sampai pingsan..." jelas dokter.

" Ini obatnya...usahakan Nona Zahra makan teratur dan istirahat yang cukup..." ucap Dokter hendak meninggalkan Kamar Faiz.

"Terima kasih dok..." ucap Faiz menyalami dokter tersebut, Rahayu pun mengikuti langkah dokter untuk mengantarkannya ke teras.

Faiz meletakkan obat itu di nakas, lalu dia memanggil seorang pelayan melalui telpon sambung yang ada di kamarnya.

Tak berapa lama seorang pelayan mengetuk pintu.

Tok...tok...tok...

"Masuk..." perintah Faiz.

Seorang pelayan masuk, dan bersikap ramah pada Faiz.

""Ada yang bisa saya bantu tuan muda...??" ucapnya sopan.

"Bawakan makan siang kami ke kamar, Zahra harus makan di kamar karena sakit..." perintah Faiz pada pelayan itu.

"Baik tuan muda..." ucapnya dan berlalu melaksanakan perintah Faiz.

Zahra hanya diam, begitu juga dengan Faiz mereka hening tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Hingga seorang pelayan datang membawakan makanan ke dalam kamar.

"Makanlah....kau pasti lapar...!!!" ucap Faiz pada Zahra.

Namun Zahra tak bergeming dia hanya diam. Membuat Faiz berdiri mengambil makanan untuk Zahra, Faiz memberikan piring yang telah berisi makanan namun Zahra masih saja diam tidak bergeming.

"Makanlah...agar kamu cepay sembuh..." bujuk Faiz dengan lemah lembut membuay Zahra menatap dalam pada pria yang telah memarahinya.

"Aju tak lapar " jawab Zahra lalu berpaling dari Faiz.

Faiz merasa kesal dengan tingkah Zahra.

"makanlah...aku akan keluar...aku mau saat aku masuk kamu sudah sekesai makan..." ancam Faiz lalu keluar kamar meninggalkan Zahra yang masih saja diam.

Bersambung....

.

.

.

.

jangan lupa tinggalkan jejak ya readers yang baik hati...

# like...

# koment...

# Vote...

# dan hadiah...

terimakasih pembaca setiaku...

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞 Terlupakan ŔẰ᭄👏

makanya jangan galak galak dong Faiz nanti Zahra pingsan lagi

2022-06-05

1

Marlis Nasution

Marlis Nasution

makin terasa aluurnya

2021-08-27

2

Azfa Humaira

Azfa Humaira

lanjooot

2021-08-22

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!