Balas? Tidak?

Pov Kalisa

Mumpung Mas Hendri sudah keluar dari kamar. Aku buru-buru menelan pil kecil itu. Seraya terus berdoa agar benih itu tidak akan pernah jadi. Bukan karena aku menolak rezeki. Tapi kini keadaannya telah berbeda. Aku tak ingin lagi merasa bersalah. Cukup Reyhan dan May saja. Tidak untuk anakku yang lainnya.

Ya Allah ku mohon jangan sampai jadi, jangan jadi, jangan jadi.

Setelah itu aku langsung membaringkan tubuhku kembali. Rasanya lelah sekali, karena semalam pun aku tidak bisa tidur. Terlebih apa yang baru saja terjadi. Aku terus memikirkan apa yang sudah ku lakukan dengan Mas Hendri. Pikiranku sangat kusut. Hingga pagi ini aku terlelap dengan mudahnya.

***

Pov Hendri

"Aku tidak akan membiarkan Kalisa di miliki oleh siapapun." gumamku saat aku berada didapur untuk mengambil minum.

Satu gelas sudah terisi penuh dan aku meneguk setengah isinya.

Aku menyunggingkan senyum mengingat kejadian tadi. Kalisa kembali dalam rengkuhanku. Aku berharap dia akan segera hamil setelah ini. Hingga dia takkan bisa lagi untuk lari. Aku akan kembali menjeratnya. Aku akan kembali membawanya dalam hidupku meski itu dengan cara paksa. Karena aku masih benar-benar mencintainya. Aku tidak akan pernah siap ditinggal pergi apalagi kalau dia sampai mempunyai suami lagi.

"Ahhhh... Tidak! " aku meremat gelas dengan kuat. Pikiranku kembali kacau, mengingat foto lelaki yang kemarin Kalisa kirimkan. Siapa? Orang mana? Dan ada hubungan apa dia dengan Kalisa? Apa benar Kalisa sampai tega mendua?

Sejalan dengan itu tiba-tiba Reyhan menghampiriku. Dia berhenti tepat didepanku.

"Ayah, Nda mana? Kok belum keluar. Nda nggak bikin sarapan? " tanyanya. Mata yang sama dengan milikku itu menatap dengan lekat.

Ahh iya ini sudah jam 8 , tapi mana Kalisa dia belum juga terlihat batang hidungnya. Apa masih tidur yah?

"Eum sebentar ya sayang. Sepertinya bunda masih tidur. Ayah coba bangunkan dulu yah. Reyhan temani May saja." balasku seraya mengusak kepala Reyhan. Pria kecilku mengangguk. Lalu ia berjalan kembali ke kamarnya.

Sedangkan aku melangkah untuk melihat Kalisa. Ada perasaan bersalah sebenarnya. Namun segera ku tepis dengan alasan tak ingin kehilangan dia.

Ceklek!

Setelah ku buka ternyata wanitaku masih tertidur pulas. Aku mencoba mendekatinya. Melangkah dengan perlahan agar aku tak membangunkannya.

Wajah cantiknya tertutup surai hitam panjang yang sangat indah. Aku mendudukan tubuhku disampingnya.

Tanganku begitu teratur mengelus puncak kepalanya. Lalu mencoba membenarkan letak rambut istriku agar wajah cantiknya terlihat jelas olehku.

Aku mencium pipinya sekilas.

Kalisa yang kaget langsung memundurkan kepalanya.

"Kau mau apa? " tanyanya galak. Ku yakin dia masih tidak terima perlakuanku.

Aku terpaksa Kalisa, aku terpaksa. Suara hatiku terus berteriak.

"Mas hanya ingin membangunkanmu. Anak-anak bilang mereka sudah lapar." ucapku jujur. Ku yakin pasti dia akan kelimpungan mendengar penuturanku.

"Astagfirullah... Kenapa aku bisa lupa. Dimana mereka? " benarkan? Dia langsung lupa dengan apa yang sudah aku perbuat hanya dengan mengingatkan tentang anak-anaknya.

"Mereka dikamar."

Dia langsung bergegas keluar mencari keberadaan anak-anak kami. Sedangkan denganku, ia tampak sudah tak peduli.

***

POV KALISA

Aku merasa sangat bersalah, karena demi egoku aku membiarkan anak-anakku kelaparan. Hah, iya hari ini aku kesiangan. Untung ini akhir pekan.

Ku lihat dua anakku telah bersiap, tak lupa Mas Hendri dibelakang mereka. Karena ku yakin ia akan membawa anak-anak untuk jalan-jalan dengannya.

Reyhan berlari menghampiriku. Sedangkan May sudah digendong oleh ayahnya.

"Nda udah siap? " tanyanya. Ah sebenarnya aku ingin ikut. Tapi fisik dan hatiku benar-benar sedang tidak enak sekarang.

"Nda dirumah aja ya sayang, Nda lagi kurang enak badan. Reyhan sama May pergi sama ayah aja yah." ucapku lemah. Mataku saja rasanya ingin terpejam.

"Tapi Kal—"

"Nggak papah yah, Nda emang kayanya lagi sakit. Reyhan nggak mau Nda kenapa-napa jadi Nda dirumah aja yah." aku tersenyum dengan jawaban Reyhan. Akhirnya dia mengerti juga.

"Terimakasih ya sayang. Nda janji, nanti kalo udah sehat Nda bakal temenin kalian jalan-jalan lagi." Reyhan mengangguk dan memberi instruksi bahwa dia ingin mencium pipiku. Aku menunduk, lalu dengan cepat ia menciumi wajahku.

"Na mau kiss." ucap May dengan lucunya. Aku gemas apapun tingkahnya.

Aku melangkah mendekat, lalu putri kecilku mengikuti gerakan kakaknya. Lalu tanpa sadar Mas Hendri juga ikut mengecup pipiku sekilas.

Deg!

Aku membeku. Lalu detik selanjutnya aku tersadar saat tangan kekarnya mengusap kepalaku.

"Baik-baik dirumah. Kita pergi dulu yah. Ayo bilang Assalamualaikum sama bunda." ucapnya sambil memberi titah.

"Assalamualaikum bunda." ucap mereka berbarengan. Aku tersenyum sambil terus melambaikan tangan. Hingga mobil itu menjauh, hilang dari jangkauan mataku.

***

Aku berbaring diranjang yang ada ditokoku. Aku kesini karena merasa suntuk dirumah. Dan aku juga merasa lebih tenang, karena bayang-bayang itu hanya sesekali datang.

Saat aku sedang melamun tiba-tiba sebuah pesan masuk kedalam ponselku.

Nomor tidak dikenal : "Assalamualaikum? Benar ini dengan Kalisa? "

Aku membaca pesan tersebut dan mulai mengamatinya. Siapa? Foto profilnya hanya bacaan Basmallah. Tapi tidak asing juga.

Nomor tidak dikenal : "Mohon maaf sebelumnya, aku Ikhsan Rama, temannya Astri."

Oalah pantas saja, aku merasa pernah melihat foto profil nya. Ternyata dia.

Aku menimang-nimang. Haruskah aku membalasnya. Atau ku biarkan saja?

Balas. Tidak. Balas. Tidak. Balas. Tidak

***

Balas nggak nih?

Terpopuler

Comments

himawatidewi satyawira

himawatidewi satyawira

terpaksa gundulmu

2023-06-26

0

himawatidewi satyawira

himawatidewi satyawira

kok ada ya laki" mbo doh model gini ya

2023-06-26

0

Juan Sastra

Juan Sastra

kayaknya kalisa wanita muslimah,, namun tak sepatutnya menerima perkenalan dengan lelaki lain..mau bagaimana pun perlakuan hendri tetap kalisa tidak benar jika melawan hendri dengan meladeni laki laki lain,, karena pria bisa poligami tapi wanita ggak bisa poliandri...apa pun itu jika kalisa merespon pria lain tetap dosa..

2023-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Mencoba Ikhlas
3 Kekuatan
4 Berita Duka Lara
5 Aku Nyonyanya
6 Wanita Ular
7 Sayatan
8 Bayangan
9 Perasaan Gagal
10 Kewajiban Yang Gugur
11 Malaikat Penyelamat
12 Akankah?
13 Pelukan Rindu
14 Sandaran
15 Ide Gila!
16 Percintaan Menyeramkan
17 Balas? Tidak?
18 Biang Kehancuran
19 Pahlawan
20 Rencana
21 Meminta Adil
22 Awal
23 Permintaan
24 Let's play
25 Hiburan
26 Kekesalan Sela
27 Sudah jatuh, tertimpa tangga
28 Roti
29 Kebohongan
30 Pertengkaran lagi
31 Naluri Seorang Istri
32 Kalisa hamil lagi
33 Sakit perut
34 Tersindir
35 Cukup sampai disini
36 Kejutan terakhir
37 Batu berlian vs Batu koral
38 Bisa tanpa sosoknya
39 Akhirnya tahu
40 Mencari masalah
41 Sela juga bekerja
42 Lowongan pekerjaan
43 Hatiku lega
44 Pertemuan
45 Dunia kelam lagi
46 Persimpangan jalan
47 Ayah seorang pembohong
48 Pelampiasan kekesalan
49 Meminta pertolongan
50 Tatapan yang sama
51 Memaafkan
52 Malam Minggu malam panjang
53 Kecelakaan
54 Sadar Diri
55 Tunjukkan hanya untukku
56 Aku akan berjuang
57 Sah? SAH!
58 MP
59 Aku mencintaimu
60 PENGUMUMAN
61 New Story'
62 Menantang
63 Jangan ditutup
64 Ya Humairah
65 Permintaan (2)
66 Satu-satunya ratu
67 Biar rame
68 Bukan mandi biasa
69 Enak
70 Bantu kamu minum susu
71 Merah kaya tomat
72 Pindah
73 Bantu aku
74 Kalisa hanya milikku
75 Bersyukur
76 Aku harus waspada
77 Memperkenalkan Kalisa
78 Membawa Kalisa pergi
79 Tak sengaja
80 Membuat bulatan
81 Kabar
82 Muntah-muntah
83 Pemeriksaan
84 Bukan Kalisa
85 Kesukaanku
86 Tentang kembar
87 Mirip
88 Pertemuan (2)
89 Percaya atau tidak?
90 Sebuah jamuan
91 Menemani Rama bekerja
92 Tak percaya
93 Kenyataan
94 Papa atau bukan?
95 Tidak bisa tidur
96 Bertemu Ayah
97 Dua Putra Berharga
98 Ke Pemakaman
99 Akhir Kisah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertengkaran
2
Mencoba Ikhlas
3
Kekuatan
4
Berita Duka Lara
5
Aku Nyonyanya
6
Wanita Ular
7
Sayatan
8
Bayangan
9
Perasaan Gagal
10
Kewajiban Yang Gugur
11
Malaikat Penyelamat
12
Akankah?
13
Pelukan Rindu
14
Sandaran
15
Ide Gila!
16
Percintaan Menyeramkan
17
Balas? Tidak?
18
Biang Kehancuran
19
Pahlawan
20
Rencana
21
Meminta Adil
22
Awal
23
Permintaan
24
Let's play
25
Hiburan
26
Kekesalan Sela
27
Sudah jatuh, tertimpa tangga
28
Roti
29
Kebohongan
30
Pertengkaran lagi
31
Naluri Seorang Istri
32
Kalisa hamil lagi
33
Sakit perut
34
Tersindir
35
Cukup sampai disini
36
Kejutan terakhir
37
Batu berlian vs Batu koral
38
Bisa tanpa sosoknya
39
Akhirnya tahu
40
Mencari masalah
41
Sela juga bekerja
42
Lowongan pekerjaan
43
Hatiku lega
44
Pertemuan
45
Dunia kelam lagi
46
Persimpangan jalan
47
Ayah seorang pembohong
48
Pelampiasan kekesalan
49
Meminta pertolongan
50
Tatapan yang sama
51
Memaafkan
52
Malam Minggu malam panjang
53
Kecelakaan
54
Sadar Diri
55
Tunjukkan hanya untukku
56
Aku akan berjuang
57
Sah? SAH!
58
MP
59
Aku mencintaimu
60
PENGUMUMAN
61
New Story'
62
Menantang
63
Jangan ditutup
64
Ya Humairah
65
Permintaan (2)
66
Satu-satunya ratu
67
Biar rame
68
Bukan mandi biasa
69
Enak
70
Bantu kamu minum susu
71
Merah kaya tomat
72
Pindah
73
Bantu aku
74
Kalisa hanya milikku
75
Bersyukur
76
Aku harus waspada
77
Memperkenalkan Kalisa
78
Membawa Kalisa pergi
79
Tak sengaja
80
Membuat bulatan
81
Kabar
82
Muntah-muntah
83
Pemeriksaan
84
Bukan Kalisa
85
Kesukaanku
86
Tentang kembar
87
Mirip
88
Pertemuan (2)
89
Percaya atau tidak?
90
Sebuah jamuan
91
Menemani Rama bekerja
92
Tak percaya
93
Kenyataan
94
Papa atau bukan?
95
Tidak bisa tidur
96
Bertemu Ayah
97
Dua Putra Berharga
98
Ke Pemakaman
99
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!