Kewajiban Yang Gugur

Tanggal mulai berganti dengan cepat, dan tepat pada hari ini Mas Hendri bilang ia akan pulang ke rumah, karena sebelumnya dia sudah mengirimiku beberapa pesan, tapi sama sekali tidak aku balas.

Aku putuskan untuk tetap dirumah, aku siapkan semuanya, sebagaimana tugasku menjadi seorang istri yang berbakti pada suaminya. Bukan karena cinta, tapi lebih karena aku tak mau dosaku semakin bertambah, tapi entahlah Tuhan yang menilaiku.

Suara mobil sudah memenuhi pekarangan rumahku, ya itu pasti Mas Hendri. Siapa lagi?

"Nda, Ayah pulang yah? " tanya Reyhan kepadaku, wajahnya sesenang itu mendengar suara mobil Ayahnya yang sudah terparkir dihalaman rumah.

Aku tersenyum lalu mengangguk.

Dan si kecil May juga ikut bertepuk tangan riang mendengar cinta pertamanya telah datang.

"Assalamualaikum?" ucap Mas Hendri seraya membuka pintu, dan langsung disambut pelukan hangat dari anak-anakku. Mas Hendri menggendong May lalu masuk ke dalam, sedangkan tangan satunya menentang barang bawaan, yang ku yakin itu adalah buah tangan yang ia beli untuk anak-anaknya. Mungkin ada untukku, tapi entahlah seperti nya aku tidak mau menerima nya.

'Ternyata kamu masih tau diri, dengan tidak membawa wanita itu lagi kesini'

Aku tersenyum melihat itu semua namun ketika pandangan mata kami bertemu, senyum itu memudar, berganti dengan mukaku yang mulai masam bila melihat lagi wajah itu.

Mas Hendri menaruh barang bawaanya di atas sofa. Lalu aku menyalami tangannya dengan takdzim, ketika ia hendak mencium keningku, secepat mungkin aku menghindar, aku begitu enggan kontak fisik dengannya lagi, alasannya masih sama aku belum bisa menerima dirinya kini telah mendua. Bersamanya.

Dan itu akan menjadi luka yang selalu basah, dan tidak tau kapan akan keringnya.

Mas Hendri berubah gugup, aku juga semakin kikuk, namun celotehan Reyhan, mengalihkan itu semua.

"Ayah bawa apa? " tanyanya dengan wajah mendongak ke arah Mas Hendri.

"Bawa camilan kesukaan Reyhan sama May dong. Ada mainan terbaru juga buat kalian. " balas Mas Hendri lalu ia mengguncang tubuh May dan mengusak kepala Reyhan.

"Yeyehhh." ucap Reyhan kegirangan.

Sesenang itu kalian Nak?

Lagi-lagi aku tersenyum dibuatnya. Melihat mereka bahagia itulah tujuanku sesungguhnya.

**********

Hari ini Mas Hendri benar-benar menghabiskan waktunya dengan anak-anak. Tapi tidak denganku, aku malah pergi ke toko untuk menghindarinya, toh makan sudah aku siapkan, kamar sudah aku bersihkan, apalagi? Yakan?

Hingga malam telah tiba, setelah selesai makan Reyhan dan May langsung menggosok gigi dan pergi ke kamar, dan pastinya ditemani oleh Ayah mereka.

Seperti biasa aku membereskan bekas makan malam kami, setelah selesai aku pun langsung bergegas ke kamar untuk istirahat.

Ketika aku sedang mengganti baju tiba-tiba ada yang membuka pintu.

Astagfirullahal Adzim...

Aku langsung memakai pakaianku terburu-buru padahal yang masuk itu suamiku. Aku begitu gusar dibuatnya.

"Kenapa terburu-buru seperti itu Kal? " tanyanya lalu mendekat ke arahku.

"Itu tidak ada urusannya denganmu, dan aku sudah bilang kamarmu bukan lagi disini." balasku dengan tidak menatap wajahnya.

"Kenapa? " tanyanya lagi, semakin memangkas jarak kami.

Kenapa? Dia tanya, tak merasa berdosakah ia padaku?

"Kal... " lirihnya. Aku semakin mencengkram piyamaku dengan kuat.

"Tidak bisakah kita melakukannya lagi Kal? " lanjutnya seraya meraih jemariku, dan secepat mungkin aku menepisnya.

Ku lirik ia sebentar dan ku lihat matanya seperti sedang memohon.

Aku menelan ludahku kasar.

"Perlu kamu tau Mas, aku rasa kewajibanku untuk melayanimu kini telah gugur, semenjak kau putuskan wanita lain pun memiliki kewajiban itu padamu." ucapku dengan menahan gemetar-gemetar didada.

"Kalisa." panggilnya, ia mulai menunduk dan memohon dibawah kakiku. Ia raih lagi jemariku, dan kali ini aku tidak menolak entah dengan perasaan apa. Ia terisak kecil sambil terus memohon ampun kepadaku. Tapi bisakah semuanya mengubah perputaran waktu yang telah berlalu? Dan jawabannya tidak!!!

Aku berusaha menutupi semuanya, bahwa sebenarnya juga aku iba dan tak tega padanya, tapi pikiranku kembali memilih egois. Bukankah dia juga tega padaku? Bukankah dia juga yang sudah menyakitiku? Bukankah dia yang sudah membuatku jadi seperti ini? Membuat semuanya seakan telah mati.

************

Mas Hen 😬

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

jgn mau Kal di buat tatakan najis nya 🤔🤔🤔

2022-06-09

0

Ayuna

Ayuna

yang baca aja sakit apa lagi jadi Kalisa...dinovel😩

2022-06-01

0

Tri Wijayanti

Tri Wijayanti

jika hanya berhubungan badan yg kau inginkan kau bisa mendapatkan nya kapan pun kau butuhkan ,bukankah istri kedua, tempatmu dulu mendapat kehangatan saat jauh dariku sangat bisa memberikanmu itu,,,,yaaa bener si jalang laknat itu

2022-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Mencoba Ikhlas
3 Kekuatan
4 Berita Duka Lara
5 Aku Nyonyanya
6 Wanita Ular
7 Sayatan
8 Bayangan
9 Perasaan Gagal
10 Kewajiban Yang Gugur
11 Malaikat Penyelamat
12 Akankah?
13 Pelukan Rindu
14 Sandaran
15 Ide Gila!
16 Percintaan Menyeramkan
17 Balas? Tidak?
18 Biang Kehancuran
19 Pahlawan
20 Rencana
21 Meminta Adil
22 Awal
23 Permintaan
24 Let's play
25 Hiburan
26 Kekesalan Sela
27 Sudah jatuh, tertimpa tangga
28 Roti
29 Kebohongan
30 Pertengkaran lagi
31 Naluri Seorang Istri
32 Kalisa hamil lagi
33 Sakit perut
34 Tersindir
35 Cukup sampai disini
36 Kejutan terakhir
37 Batu berlian vs Batu koral
38 Bisa tanpa sosoknya
39 Akhirnya tahu
40 Mencari masalah
41 Sela juga bekerja
42 Lowongan pekerjaan
43 Hatiku lega
44 Pertemuan
45 Dunia kelam lagi
46 Persimpangan jalan
47 Ayah seorang pembohong
48 Pelampiasan kekesalan
49 Meminta pertolongan
50 Tatapan yang sama
51 Memaafkan
52 Malam Minggu malam panjang
53 Kecelakaan
54 Sadar Diri
55 Tunjukkan hanya untukku
56 Aku akan berjuang
57 Sah? SAH!
58 MP
59 Aku mencintaimu
60 PENGUMUMAN
61 New Story'
62 Menantang
63 Jangan ditutup
64 Ya Humairah
65 Permintaan (2)
66 Satu-satunya ratu
67 Biar rame
68 Bukan mandi biasa
69 Enak
70 Bantu kamu minum susu
71 Merah kaya tomat
72 Pindah
73 Bantu aku
74 Kalisa hanya milikku
75 Bersyukur
76 Aku harus waspada
77 Memperkenalkan Kalisa
78 Membawa Kalisa pergi
79 Tak sengaja
80 Membuat bulatan
81 Kabar
82 Muntah-muntah
83 Pemeriksaan
84 Bukan Kalisa
85 Kesukaanku
86 Tentang kembar
87 Mirip
88 Pertemuan (2)
89 Percaya atau tidak?
90 Sebuah jamuan
91 Menemani Rama bekerja
92 Tak percaya
93 Kenyataan
94 Papa atau bukan?
95 Tidak bisa tidur
96 Bertemu Ayah
97 Dua Putra Berharga
98 Ke Pemakaman
99 Akhir Kisah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertengkaran
2
Mencoba Ikhlas
3
Kekuatan
4
Berita Duka Lara
5
Aku Nyonyanya
6
Wanita Ular
7
Sayatan
8
Bayangan
9
Perasaan Gagal
10
Kewajiban Yang Gugur
11
Malaikat Penyelamat
12
Akankah?
13
Pelukan Rindu
14
Sandaran
15
Ide Gila!
16
Percintaan Menyeramkan
17
Balas? Tidak?
18
Biang Kehancuran
19
Pahlawan
20
Rencana
21
Meminta Adil
22
Awal
23
Permintaan
24
Let's play
25
Hiburan
26
Kekesalan Sela
27
Sudah jatuh, tertimpa tangga
28
Roti
29
Kebohongan
30
Pertengkaran lagi
31
Naluri Seorang Istri
32
Kalisa hamil lagi
33
Sakit perut
34
Tersindir
35
Cukup sampai disini
36
Kejutan terakhir
37
Batu berlian vs Batu koral
38
Bisa tanpa sosoknya
39
Akhirnya tahu
40
Mencari masalah
41
Sela juga bekerja
42
Lowongan pekerjaan
43
Hatiku lega
44
Pertemuan
45
Dunia kelam lagi
46
Persimpangan jalan
47
Ayah seorang pembohong
48
Pelampiasan kekesalan
49
Meminta pertolongan
50
Tatapan yang sama
51
Memaafkan
52
Malam Minggu malam panjang
53
Kecelakaan
54
Sadar Diri
55
Tunjukkan hanya untukku
56
Aku akan berjuang
57
Sah? SAH!
58
MP
59
Aku mencintaimu
60
PENGUMUMAN
61
New Story'
62
Menantang
63
Jangan ditutup
64
Ya Humairah
65
Permintaan (2)
66
Satu-satunya ratu
67
Biar rame
68
Bukan mandi biasa
69
Enak
70
Bantu kamu minum susu
71
Merah kaya tomat
72
Pindah
73
Bantu aku
74
Kalisa hanya milikku
75
Bersyukur
76
Aku harus waspada
77
Memperkenalkan Kalisa
78
Membawa Kalisa pergi
79
Tak sengaja
80
Membuat bulatan
81
Kabar
82
Muntah-muntah
83
Pemeriksaan
84
Bukan Kalisa
85
Kesukaanku
86
Tentang kembar
87
Mirip
88
Pertemuan (2)
89
Percaya atau tidak?
90
Sebuah jamuan
91
Menemani Rama bekerja
92
Tak percaya
93
Kenyataan
94
Papa atau bukan?
95
Tidak bisa tidur
96
Bertemu Ayah
97
Dua Putra Berharga
98
Ke Pemakaman
99
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!