Bayangan

Tengah malam aku terbangun dari tidurku yang memang tidak terlalu nyenyak. Dari pada bingung aku harus melakukan apa, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil wudhu dan mendirikan sholat malam.

Setelah selesai dari kamar mandi, Aku berkaca didepan cermin meja riasku yang aku lewati tadi. Ku lihat wajahku kian kuyu dan mataku sangat sembab akibat menangis sebelum kantuk itu datang. Walaupun begitu rasa sesak itu tidak hilang juga, sesak itu masih ada, meski aku berusaha mati-matian untuk menghapuskannya.

Selesai sholat aku termenung, aku belum berdoa, bahkan aku sampai lupa untuk beistighfar meminta ampunan kepada Tuhan atas segala dosa-dosaku. Air mataku kembali merembes.

Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astagfirullah...

Akhirnya aku tersadar, dan dengan segera aku mengangkat tanganku, untuk ku tadahkan.

"Ya Allah, ujian mu sungguh berat bagiku, namun jika memang kau berikan ini sebagai bentuk untuk mengangkat derajatku, kuatkan aku, ku mohon kuatkanlah aku. Jikalau ternyata, suatu saat aku menyerah, berikan aku kata ikhlas dalam hatiku, ikhlas untuk melepasnya bersama dengan yang lain, meski memang begitu berat, tapi apalagi yang mesti aku perbuat. Diri ini sungguh lemah Ya Allah... Tiada daya dan upaya selain kekuatan dari engkau Tuhanku yang Maha besar dan Maha penyayang. Aku tak memiliki pegangan hidup lagi selain berpegang teguh Kepada-Mu... Ku mohon kuatkan aku untuk anak-anakku."

Air mataku kembali mengalir, seakan takan pernah habis. Tapi sebisa mungkin aku tak mau lagi menyalahkan takdir. Ini jalanku, ini garis ilahi yang sudah ditetapkan untukku.

Setelah selesai sholat akhirnya aku memutuskan untuk ke kamar si kecil, ku rasa pasti disana akan lebih tenang dan nyaman, dan aku tidak akan berpikir buruk lagi tentang takdir ini.

Ceklek!

Yang pertama kali ku lihat adalah wajah-wajah polos putra-putriku yang sedang terlelap dengan nyamannya. Wajah perpaduan antara aku dan ayah mereka.

Aku melangkah untuk mendekat, dengan tubuh lunglai dan sama sekali tidak bertenaga aku segera membaringkan tubuhku disamping May.

Ku elus rambut mereka satu persatu, dan ku kecup dengan segala rasa sayangku.

"Maafkan Nda ya Nak, maafkan Nda yang tak bisa menjaga sosok yang selalu kalian tunggu dan kalian nanti, maafkan Nda yang membuat kalian harus kehilangan sosok yang akan jadi panutan kalian, maafkan Nda Reyhan, May."

Ku peluk tubuh keduanya, lalu aku mencoba ikut memejamkan mata. Hingga beberapa saat akhirnya aku ikut terlelap.

************

"Nda..." panggil Reyhan.

"Nda... Kakak mau sekolah, kakak belom sarapan Nda." panggilnya lagi, dengan sedikit menggoyangkan badanku.

Aku mengerjap pelan, dan mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam indera penglihatanku.

Astagfirullah...

Ini sudah jam berapa? Kenapa aku bisa telat begini, badanku juga terasa lemas, bahkan nafasku berhembus panas.

"Nda sakita yah? " tanya Reyhan kepadaku seraya tangannya terulur ke keningku seperti ingin mengecek suhu tubuh.

Aku menatap wajah putraku dengan lemah. Sedangkan gadis kecilku masih nyenyak diranjangnya.

"Nda nggak papa sayang, Maafkan Nda ya, Nda telat bangun." balasku seraya mengusap pipinya.

"Yaudah nanti Reyhan makan disekolah aja ya Nda, Nda istirahat aja. Nda ini lagi sakit." ucapnya.

Aku tersenyum. Sedangkan Reyhan mulai menarik selimut untuk menutupi tubuhku.

"Yaudah, tapi jangan jajan sembarangan ya Kak. Nda ambil uang jajanmu dulu dikamar Nda." balasku sambil mencoba bangun dari pembaringanku. Reyhan menolak. Ia memintaku untuk diam ditempat.

"Biar Kakak aja yang ambil." ujarnya.

Ya Tuhan... Terimakasih Engkau telah menitipkan anak sebaik ini padaku.

"Yaudah kakak ambil yang dilaci yah, awas jangan banyak-banyak." godaku, padahal aku tau Reyhan mana berani mengambil uang tanpa seizinku.

Reyhan mengangguk dan tersenyum ke arahku. Dia meraih tanganku untuk ia cium. Lalu beralih mencium keningku.

Mataku kembali berkaca-kaca, karena aku melihat bayangan Mas Hendri pada putraku. Ya yang kulihat dan ku rasakan adalah Mas Hendri yang mencium keningku.

"Nda baik-baik ya dirumah. Kakak berangkat. Assalamualaikum?" lalu kakinya melangkah, mulai menjauh dari pandangan mataku. Sekelebat bayangan Mas Hendri kembali hadir dalam diri Reyhan, ia pergi bersamaan dengan langkah Reyhan yang menutup pintu.

Mas?

***************

Terpopuler

Comments

Wanda Revano

Wanda Revano

hah mau gimana apa lagi aku kehabisan kta2.sakit tpi tk berdarah

2022-12-08

0

April Lia

April Lia

ya Allah nyesek bngett😭😭😭
reyhan jdi anak yg brbaktia bunda ya syang yg bsa mnjgaja bnda n adik may,,, 🤧🤧

2022-06-20

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

hendrik ngk tau diri aja, anak2 jadi korban munafik

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Mencoba Ikhlas
3 Kekuatan
4 Berita Duka Lara
5 Aku Nyonyanya
6 Wanita Ular
7 Sayatan
8 Bayangan
9 Perasaan Gagal
10 Kewajiban Yang Gugur
11 Malaikat Penyelamat
12 Akankah?
13 Pelukan Rindu
14 Sandaran
15 Ide Gila!
16 Percintaan Menyeramkan
17 Balas? Tidak?
18 Biang Kehancuran
19 Pahlawan
20 Rencana
21 Meminta Adil
22 Awal
23 Permintaan
24 Let's play
25 Hiburan
26 Kekesalan Sela
27 Sudah jatuh, tertimpa tangga
28 Roti
29 Kebohongan
30 Pertengkaran lagi
31 Naluri Seorang Istri
32 Kalisa hamil lagi
33 Sakit perut
34 Tersindir
35 Cukup sampai disini
36 Kejutan terakhir
37 Batu berlian vs Batu koral
38 Bisa tanpa sosoknya
39 Akhirnya tahu
40 Mencari masalah
41 Sela juga bekerja
42 Lowongan pekerjaan
43 Hatiku lega
44 Pertemuan
45 Dunia kelam lagi
46 Persimpangan jalan
47 Ayah seorang pembohong
48 Pelampiasan kekesalan
49 Meminta pertolongan
50 Tatapan yang sama
51 Memaafkan
52 Malam Minggu malam panjang
53 Kecelakaan
54 Sadar Diri
55 Tunjukkan hanya untukku
56 Aku akan berjuang
57 Sah? SAH!
58 MP
59 Aku mencintaimu
60 PENGUMUMAN
61 New Story'
62 Menantang
63 Jangan ditutup
64 Ya Humairah
65 Permintaan (2)
66 Satu-satunya ratu
67 Biar rame
68 Bukan mandi biasa
69 Enak
70 Bantu kamu minum susu
71 Merah kaya tomat
72 Pindah
73 Bantu aku
74 Kalisa hanya milikku
75 Bersyukur
76 Aku harus waspada
77 Memperkenalkan Kalisa
78 Membawa Kalisa pergi
79 Tak sengaja
80 Membuat bulatan
81 Kabar
82 Muntah-muntah
83 Pemeriksaan
84 Bukan Kalisa
85 Kesukaanku
86 Tentang kembar
87 Mirip
88 Pertemuan (2)
89 Percaya atau tidak?
90 Sebuah jamuan
91 Menemani Rama bekerja
92 Tak percaya
93 Kenyataan
94 Papa atau bukan?
95 Tidak bisa tidur
96 Bertemu Ayah
97 Dua Putra Berharga
98 Ke Pemakaman
99 Akhir Kisah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertengkaran
2
Mencoba Ikhlas
3
Kekuatan
4
Berita Duka Lara
5
Aku Nyonyanya
6
Wanita Ular
7
Sayatan
8
Bayangan
9
Perasaan Gagal
10
Kewajiban Yang Gugur
11
Malaikat Penyelamat
12
Akankah?
13
Pelukan Rindu
14
Sandaran
15
Ide Gila!
16
Percintaan Menyeramkan
17
Balas? Tidak?
18
Biang Kehancuran
19
Pahlawan
20
Rencana
21
Meminta Adil
22
Awal
23
Permintaan
24
Let's play
25
Hiburan
26
Kekesalan Sela
27
Sudah jatuh, tertimpa tangga
28
Roti
29
Kebohongan
30
Pertengkaran lagi
31
Naluri Seorang Istri
32
Kalisa hamil lagi
33
Sakit perut
34
Tersindir
35
Cukup sampai disini
36
Kejutan terakhir
37
Batu berlian vs Batu koral
38
Bisa tanpa sosoknya
39
Akhirnya tahu
40
Mencari masalah
41
Sela juga bekerja
42
Lowongan pekerjaan
43
Hatiku lega
44
Pertemuan
45
Dunia kelam lagi
46
Persimpangan jalan
47
Ayah seorang pembohong
48
Pelampiasan kekesalan
49
Meminta pertolongan
50
Tatapan yang sama
51
Memaafkan
52
Malam Minggu malam panjang
53
Kecelakaan
54
Sadar Diri
55
Tunjukkan hanya untukku
56
Aku akan berjuang
57
Sah? SAH!
58
MP
59
Aku mencintaimu
60
PENGUMUMAN
61
New Story'
62
Menantang
63
Jangan ditutup
64
Ya Humairah
65
Permintaan (2)
66
Satu-satunya ratu
67
Biar rame
68
Bukan mandi biasa
69
Enak
70
Bantu kamu minum susu
71
Merah kaya tomat
72
Pindah
73
Bantu aku
74
Kalisa hanya milikku
75
Bersyukur
76
Aku harus waspada
77
Memperkenalkan Kalisa
78
Membawa Kalisa pergi
79
Tak sengaja
80
Membuat bulatan
81
Kabar
82
Muntah-muntah
83
Pemeriksaan
84
Bukan Kalisa
85
Kesukaanku
86
Tentang kembar
87
Mirip
88
Pertemuan (2)
89
Percaya atau tidak?
90
Sebuah jamuan
91
Menemani Rama bekerja
92
Tak percaya
93
Kenyataan
94
Papa atau bukan?
95
Tidak bisa tidur
96
Bertemu Ayah
97
Dua Putra Berharga
98
Ke Pemakaman
99
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!