Mencoba Ikhlas

Sesaknya dada tak dapat aku lukiskan, sakitnya, perihnya tak tergambarkan walau hanya seupik abu, dunia ku terombang ambing, lbagai dihantam ribuan ombak badai yang menerjang karang.

Kenyataan apa ini? Rasanya seperti mimpi, karena saat ku cubit tanganku pun rasanya mati rasa, dan itu semua karena kekecewaan ku terhadap cinta orang yang ada dihadapanku. Setega inikah dirimu membalas pengabdianku?

Setelah ku giring anak-anakku untuk pergi ke rumah neneknya. Ya ke rumah ibu Mas Hendri, mertuaku. Aku memutuskan untuk berbicara berdua dengan mas Hendri, tentunya dirumah kami.

Aku duduk di sofa berseberangan dengannya.

Aku terisak-isak di tempatku, masih merasa tak percaya.

"Kal." panggilnya dengan suara masih bergetar menahan tangis, mungkin ia menyesal, tapi apalah daya, nasi sudah menjadi bubur, dan itu semua harus ku telan, meskipun hanya rasa pahit yang ku terima.

"Bicaralah." Balasku singkat, aku tak mau mendengar omong kosong lagi kali ini. Biar saja sakit sekalian. Tidak perlu setengah-setengah.

"Dia—" ucapannya terbata, seperti didalamnya mengandung cambuk yang siap memecut tubuhku.

"Dia hamil Kal. " lanjutnya, lalu menunduk dan terisak dalam tangisnya.

"Hamil? " gumamku. Ya Allah, benarkah suamiku sudah melakukan hal menjijikkan itu, rasanya aku begitu tak percaya dengan semua ini, orang yang telah menemaniku dari nol, selama 8 tahun ini, menghamili wanita lain?

Dia merusak semua kepercayaan ku, bahkan ia melanggar sumpahnya sendiri untuk tidak mengkhianati ku. Kamu kemanakan Mas akal sehatmu? Apa kamu tidak memilikinya lagi?

"Dia hamil anakku Kal, Maafkan Mas Kalisa, Mas bodoh, maaf." cercaunya sambil terus terisak diatas sofa.

Air mataku berlinang. Membasahi lagi pipiku yang terasa panas karena tertampar kenyataan.

Ya Allah benarkah ini, benarkah aku tidak sedang bermimpi?

Aku menarik nafas dalam-dalam, lalu membuangnya secara perlahan, berharap aku bisa merasa sedikit lebih tenang.

"Lalu aku harus apa Mas? Apalagi yang kamu minta dariku? Hatiku, cintaku, sayang dan kasihku sudah kamu punya, bahkan kepercayaan ku sudah kamu dapatkan, tapi kamu yang menghancurkan nya sendiri karena egomu, lalu aku? Aku harus apa menurutmu? " tanyaku sambil terus bercucuran air mata, karena bukan bahagia lagi yang ku punya, tapi sebuah luka, luka yang bahkan tidak ada obat nya.

"Mas mencintaimu Kal, Mas tidak mau kamu meninggalkan Mas sendiri." ujarnya menatapku dengan nanar, dan memohon agar aku tak pergi dari sisinya. Tapi haruskah aku bertahan? Lalu bagaimana dengan hatiku? Siapkah aku untuk itu? Untuk menerima bahwa bukan hanya aku lagi dihati suamiku. Melainkan ada nama wanita lain dihatinya.

"Kamu tidak sendiri, kamu bersamanya Mas, dan harusnya kamu menyadari bahwa aku yang tersisihkan disini." ucapku, ingin sekali aku tertawa, menertawai panggung sandiwara dunia ini, yang memberikan takdir sangat pahit untuk diriku yang lemah ini.

"Tidak Kal, aku tidak mencintainya, Mas hanya mencintaimu, Mas khilaf waktu itu, "

Khilaf katanya, khilaf yang akhirnya membawa malapetaka, kehancuran jiwa bahkan keselamatan keluarga kami taruhannya. Oke semua kesalahan memang bisa termaafkan, tapi tidak untuk perselingkuhan. Ya Tuhan aku harus apa?

Aku mencoba berpikir, benarkah ini jalan keluarnya? Haruskah aku melakukan ini semua? Demi kedua anakku. Ya, sepertinya cukup demi mereka alasannya.

"Nikahi dia." ucapku. Membuatnya mendongak dan menatap wajahku dengan matanya yg memerah. Kepalanya menggeleng.

"Tidak mau! " tolaknya mentah-mentah.

"Kamu yang sudah membawanya dalam kehidupan kita, kamu yang sudah berbuat dosa dengannya, dan kamu tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu perbuat?" balasku mencoba ikhlas dengan benang takdir yang begitu kusut. Yang memilihku untuk merasakan sakit yang luar biasa.

"Tapi Kal—"

"Bayi itu tidak berdosa, yang berdosa adalah kalian yang menjadi ayah dan ibunya." ucapku, lalu pergi meninggalkan Mas Hendri yang mematung ditempat nya.

Aku berlari ke kamar Sikecil, ku tumpahkan semuanya disana, aku menjerit dalam hatiku, biar, biar aku saja yang mendengarnya. Ku pukul-pukul dadaku karena serasa ada yang menghimpit disana, membuatku merasa sesak walau hanya sekedar untuk bernafas dengan lega. Akankah kekecewaan ini berubah indah pada waktunya?

"Aaakhhhhh... Ya Allah. Sebegitu sayangnyakah engkau pada hamba, hingga ujian dan cobaan seperti ini yang kau berikan untuk hatiku yang rapuh, aku tak sanggup Ya Allah, sungguh sakit, sangat sakit. "

Aku memeluk tubuhku sendiri, karena tak ada yang mampu untuk menenangkan seorang aku selain dari pada diri ini. Tidak ada lagi kehangatan, semuanya terasa sunyi seperti hati ini.

"Buat hamba ikhlas Ya Allah..... Dan biarkan hati ini mati rasa saja padanya."

************

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaaaa ❤❤❤

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

tinggal kan saja

2024-12-22

0

Ney Maniez

Ney Maniez

tinggalin

2024-09-23

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

baik bgt malah disuruh nikahin ,,mending klo bner anak hendri klo cuma di jebak gmna,,kli aku mah udah ku cabik² 22 nya 🤣🤣

2024-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Mencoba Ikhlas
3 Kekuatan
4 Berita Duka Lara
5 Aku Nyonyanya
6 Wanita Ular
7 Sayatan
8 Bayangan
9 Perasaan Gagal
10 Kewajiban Yang Gugur
11 Malaikat Penyelamat
12 Akankah?
13 Pelukan Rindu
14 Sandaran
15 Ide Gila!
16 Percintaan Menyeramkan
17 Balas? Tidak?
18 Biang Kehancuran
19 Pahlawan
20 Rencana
21 Meminta Adil
22 Awal
23 Permintaan
24 Let's play
25 Hiburan
26 Kekesalan Sela
27 Sudah jatuh, tertimpa tangga
28 Roti
29 Kebohongan
30 Pertengkaran lagi
31 Naluri Seorang Istri
32 Kalisa hamil lagi
33 Sakit perut
34 Tersindir
35 Cukup sampai disini
36 Kejutan terakhir
37 Batu berlian vs Batu koral
38 Bisa tanpa sosoknya
39 Akhirnya tahu
40 Mencari masalah
41 Sela juga bekerja
42 Lowongan pekerjaan
43 Hatiku lega
44 Pertemuan
45 Dunia kelam lagi
46 Persimpangan jalan
47 Ayah seorang pembohong
48 Pelampiasan kekesalan
49 Meminta pertolongan
50 Tatapan yang sama
51 Memaafkan
52 Malam Minggu malam panjang
53 Kecelakaan
54 Sadar Diri
55 Tunjukkan hanya untukku
56 Aku akan berjuang
57 Sah? SAH!
58 MP
59 Aku mencintaimu
60 PENGUMUMAN
61 New Story'
62 Menantang
63 Jangan ditutup
64 Ya Humairah
65 Permintaan (2)
66 Satu-satunya ratu
67 Biar rame
68 Bukan mandi biasa
69 Enak
70 Bantu kamu minum susu
71 Merah kaya tomat
72 Pindah
73 Bantu aku
74 Kalisa hanya milikku
75 Bersyukur
76 Aku harus waspada
77 Memperkenalkan Kalisa
78 Membawa Kalisa pergi
79 Tak sengaja
80 Membuat bulatan
81 Kabar
82 Muntah-muntah
83 Pemeriksaan
84 Bukan Kalisa
85 Kesukaanku
86 Tentang kembar
87 Mirip
88 Pertemuan (2)
89 Percaya atau tidak?
90 Sebuah jamuan
91 Menemani Rama bekerja
92 Tak percaya
93 Kenyataan
94 Papa atau bukan?
95 Tidak bisa tidur
96 Bertemu Ayah
97 Dua Putra Berharga
98 Ke Pemakaman
99 Akhir Kisah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertengkaran
2
Mencoba Ikhlas
3
Kekuatan
4
Berita Duka Lara
5
Aku Nyonyanya
6
Wanita Ular
7
Sayatan
8
Bayangan
9
Perasaan Gagal
10
Kewajiban Yang Gugur
11
Malaikat Penyelamat
12
Akankah?
13
Pelukan Rindu
14
Sandaran
15
Ide Gila!
16
Percintaan Menyeramkan
17
Balas? Tidak?
18
Biang Kehancuran
19
Pahlawan
20
Rencana
21
Meminta Adil
22
Awal
23
Permintaan
24
Let's play
25
Hiburan
26
Kekesalan Sela
27
Sudah jatuh, tertimpa tangga
28
Roti
29
Kebohongan
30
Pertengkaran lagi
31
Naluri Seorang Istri
32
Kalisa hamil lagi
33
Sakit perut
34
Tersindir
35
Cukup sampai disini
36
Kejutan terakhir
37
Batu berlian vs Batu koral
38
Bisa tanpa sosoknya
39
Akhirnya tahu
40
Mencari masalah
41
Sela juga bekerja
42
Lowongan pekerjaan
43
Hatiku lega
44
Pertemuan
45
Dunia kelam lagi
46
Persimpangan jalan
47
Ayah seorang pembohong
48
Pelampiasan kekesalan
49
Meminta pertolongan
50
Tatapan yang sama
51
Memaafkan
52
Malam Minggu malam panjang
53
Kecelakaan
54
Sadar Diri
55
Tunjukkan hanya untukku
56
Aku akan berjuang
57
Sah? SAH!
58
MP
59
Aku mencintaimu
60
PENGUMUMAN
61
New Story'
62
Menantang
63
Jangan ditutup
64
Ya Humairah
65
Permintaan (2)
66
Satu-satunya ratu
67
Biar rame
68
Bukan mandi biasa
69
Enak
70
Bantu kamu minum susu
71
Merah kaya tomat
72
Pindah
73
Bantu aku
74
Kalisa hanya milikku
75
Bersyukur
76
Aku harus waspada
77
Memperkenalkan Kalisa
78
Membawa Kalisa pergi
79
Tak sengaja
80
Membuat bulatan
81
Kabar
82
Muntah-muntah
83
Pemeriksaan
84
Bukan Kalisa
85
Kesukaanku
86
Tentang kembar
87
Mirip
88
Pertemuan (2)
89
Percaya atau tidak?
90
Sebuah jamuan
91
Menemani Rama bekerja
92
Tak percaya
93
Kenyataan
94
Papa atau bukan?
95
Tidak bisa tidur
96
Bertemu Ayah
97
Dua Putra Berharga
98
Ke Pemakaman
99
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!