Percintaan Menyeramkan

Setelah aku menyelesaikan sholat subuhku. Aku berniat mengambil Alqur'an untuk ku baca. Tapi niatku terhenti begitu aku mendengar suara gerbang rumahku dibuka dan dilanjut dengan deru mobil yang aku tidak tahu siapa pemiliknya. Bukankah Mas Hendri pulang minggu depan? Batinku berbicara.

Tapi jika bukan Mas Hendri, lalu siapa lagi? Aku mencoba keluar, melihat siapa yang datang. Ku kemas mukenaku dengan asal. Dan rambut panjangku, ku biarkan tergerai.

Tanpa mengetuk pintu lagi. Seseorang itu langsung menyelonong masuk. Karena dia memang memiliki kunci cadangan rumah ini.

Dia melihat ke arahku dengan tajam. Ada apa ini? Kenapa dia melihatku seperti itu?

"Kalisa bisa kita bicara berdua." ucapnya tegas. Tak ada sorot mengiba, tapi lebih ke memaksa. Aku meremat jari-jariku.

"Bicara tentang apa? Tentang kamu yang sudah mengurangi jatahku? " balasku seraya membuang muka. Menghindari tatapannya.

"Bukan itu. Aku mau kamu menjelaskan siapa laki-laki itu? Dan apa maksudnya kamu mengirim foto itu padaku."

Glek!

Dia datang sepagi ini. Dari jauh datang kemari hanya mau menanyakan soal itu padaku? Hah! Aku seperti terbang ke angkasa mendengarnya. Aku menyunggingkan senyumku. Ada gunanya juga idemu Astri.

"Kau mau aku menjelaskan apa? " seolah menantangnya. Aku senang dia merasa marah. Aku jadi terlihat tidak lemahkan dimatanya.

"Kal, kau mau membalasku? Dengan menggunakan cara kotor itu? " ucapnya tak sadar diri. Emosiku segera tersulut mendengar penuturannya. Apa dia tidak punya kaca? Seenaknya mengataiku.

Aku berdecih dihadapannya.

"Kau bilang aku menggunakan cara kotor? Lantas dirimu apa? Bukankah kamu lebih kotor dariku?" balasku sengit. Mataku melotot menantangnya. Aku seperti kehilangan rasa takut pada suamiku sendiri.

Ku lihat dimenghembuskan nafas perlahan. Mungkin dia sedikit sadar dan tersindir atas ucapanku barusan.

"Kamu harusnya bisa merasakan Kal. Aku ini cemburu. Aku ini suamimu. Dan aku masih mencintaimu." ucapnya melemah. Tangannya mencoba meraihku. Namun segera ku tepis.

Aku jijik. Aku tidak mau disentuh olehmu begitulah bahasa tubuhku mengatakan. Meski hati ini memang masih sepenuhnya menjadi milikmu. Tapi ku ingat satu! Ragamu bukan hanya untukku.

"Kamu tidak lagi mencintaiku Hendri. Dengan kamu memilih bersamanya. Itu sudah cukup menjadi bukti bahwa kamu tidak mencintaiku lagi. "

Aku melipat tanganku diatas dada. Mas Hendri menelan ludahnya getir.

Kau harus ingat luka yang torehkan memang sangat dalam. Jadi jangan kau anggap kata 'aku sudah memafkan'itu terucapkan.

"Kalisa kamu tidak usah membahasnya lagi. Semuanya sudah terjadi."

Bukannya meminta maaf dia malah menyalahkan aku karena membahasnya. Dasar gila!

"Oh jelas aku aku membahasnya. Karena perlu kamu tahu Hendri. Satu kesalahanmu itu tidak akan pernah termaafkan olehku."

"Kalisa!!!! " bentaknya.

Aku berjengit kaget. Dan mundur ke belakang mendengar suaranya yang meninggi.

"Tidak perlu kamu basa-basi dan membahas yang lain. Yang ku mau kamu jelaskan siapa pria itu dan ada hubungan apa dia denganmu? "

"Kamu tidak perlu tahu." balasku acuh.

"Benar begitu? " tatapannya kembali menghunus. Seakan bisa menembus jantungku.

Lalu detik selanjutnya dia menarik pinggangku dan melabuhkan ciumannya dibibirku. Aku kaget bukan kepalang atas tindakannya. Aku kembali meronta-ronta minta dilepaskan. Tapi dia semakin memperdalam ciumannya itu.

Dia mengambil nafas sejenak. Lalu kembali menyerangku.

"Hmmpp... Lepss... " Dia sama sekali tak mendengarkanku.

Tubuhnya yang kekar dan lebih tinggi dariku, membuatku susah untuk lepas darinya.

Dia menggotongku ke arah kamar yang dulu kami tempati. Aku memukul-mukul bahunya dan seolah sekuat baja. Dia hanya diam saja. Dia tidak merasakan apapun padahal aku memukulnya sekeras mungkin.

Dia menghempaskan tubuhku diatas ranjang. Aku memegangi dadaku. Karena aku merasa dia sudah kesetanan.

"Kalau kau tidak mau menjelaskan siapa dia kepadaku. Aku akan membuatmu hamil lagi. Jangan salahkan aku atas tindakanku. Aku hanya tak ingin kehilanganmu."

Aku melongo. Sejurus dengan itu dia menggapai tanganku dan menaruhnya diatas kepala. Aku terkunci.

Dia terus memancingku. Sedangkan aku hanya bisa menangis dalam kungkungannya. Hatiku kembali sakit mengingat dia mencumbui wanita lain. Hatiku kembali terluka mengingat mereka bercinta. Dan meraih surga dunia bersama-sama. Ahhh... Aku tidak bisa melakukannya. Semuanya terasa berbeda.

Perlahan tapi pasti dia mulai membuka semua yang melekat ditubuh kami berdua.

Detik selanjutnya dia merasuki tubuhku yang sudah terasa lemah karena melawannya.

Tak ada lagi rasa nikmat yang ku rasakan saat sesi percintaan ini berlangsung. Percintaan yang menyeramkan menurutku. Karena tubuhku malah terasa seperti tersayat-sayat. Perih. Mengingat pengkhianatannya.

Tak berapa lama kemudian, ku dengar Mas Hendri mengerang dengan nikmatnya setelah puncak itu ia dapatkan. Tapi tidak dengan diriku. Aku malah menangis sejadi jadinya. Aku merengkuh selimut tebal untuk menutupi tubuh polosku.

Mas Hendri mengecup puncak kepalaku sekilas. Dan merebahkan tubuhnya disampingku. Tangannya terulur memeluk pinggangku erat.

"Maaf."

Dan itu sukses membuatku kembali menahan rasa sesaknya dada. Ruang nafasku terasa terhimpit. Hingga aku tak bisa bergerak dengan leluasa.

Kamu jahat Mas! Kamu terlalu jahat. Perlakukan diriku seperti ini.

***

Slowww up yahhh 😍😍😍

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

Hendri bener² deh 😤

2023-10-08

1

Wanda Revano

Wanda Revano

atake meteng neh?gak yo biaarrr gawene

2022-12-09

0

Cahaya Hayati

Cahaya Hayati

kurang ajar Henri perkosa istri ,ini lebih menyakitkan di banding selingkuhan 😭😭😭OOO no Thor pisahkan kal dan Henri

2022-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Mencoba Ikhlas
3 Kekuatan
4 Berita Duka Lara
5 Aku Nyonyanya
6 Wanita Ular
7 Sayatan
8 Bayangan
9 Perasaan Gagal
10 Kewajiban Yang Gugur
11 Malaikat Penyelamat
12 Akankah?
13 Pelukan Rindu
14 Sandaran
15 Ide Gila!
16 Percintaan Menyeramkan
17 Balas? Tidak?
18 Biang Kehancuran
19 Pahlawan
20 Rencana
21 Meminta Adil
22 Awal
23 Permintaan
24 Let's play
25 Hiburan
26 Kekesalan Sela
27 Sudah jatuh, tertimpa tangga
28 Roti
29 Kebohongan
30 Pertengkaran lagi
31 Naluri Seorang Istri
32 Kalisa hamil lagi
33 Sakit perut
34 Tersindir
35 Cukup sampai disini
36 Kejutan terakhir
37 Batu berlian vs Batu koral
38 Bisa tanpa sosoknya
39 Akhirnya tahu
40 Mencari masalah
41 Sela juga bekerja
42 Lowongan pekerjaan
43 Hatiku lega
44 Pertemuan
45 Dunia kelam lagi
46 Persimpangan jalan
47 Ayah seorang pembohong
48 Pelampiasan kekesalan
49 Meminta pertolongan
50 Tatapan yang sama
51 Memaafkan
52 Malam Minggu malam panjang
53 Kecelakaan
54 Sadar Diri
55 Tunjukkan hanya untukku
56 Aku akan berjuang
57 Sah? SAH!
58 MP
59 Aku mencintaimu
60 PENGUMUMAN
61 New Story'
62 Menantang
63 Jangan ditutup
64 Ya Humairah
65 Permintaan (2)
66 Satu-satunya ratu
67 Biar rame
68 Bukan mandi biasa
69 Enak
70 Bantu kamu minum susu
71 Merah kaya tomat
72 Pindah
73 Bantu aku
74 Kalisa hanya milikku
75 Bersyukur
76 Aku harus waspada
77 Memperkenalkan Kalisa
78 Membawa Kalisa pergi
79 Tak sengaja
80 Membuat bulatan
81 Kabar
82 Muntah-muntah
83 Pemeriksaan
84 Bukan Kalisa
85 Kesukaanku
86 Tentang kembar
87 Mirip
88 Pertemuan (2)
89 Percaya atau tidak?
90 Sebuah jamuan
91 Menemani Rama bekerja
92 Tak percaya
93 Kenyataan
94 Papa atau bukan?
95 Tidak bisa tidur
96 Bertemu Ayah
97 Dua Putra Berharga
98 Ke Pemakaman
99 Akhir Kisah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pertengkaran
2
Mencoba Ikhlas
3
Kekuatan
4
Berita Duka Lara
5
Aku Nyonyanya
6
Wanita Ular
7
Sayatan
8
Bayangan
9
Perasaan Gagal
10
Kewajiban Yang Gugur
11
Malaikat Penyelamat
12
Akankah?
13
Pelukan Rindu
14
Sandaran
15
Ide Gila!
16
Percintaan Menyeramkan
17
Balas? Tidak?
18
Biang Kehancuran
19
Pahlawan
20
Rencana
21
Meminta Adil
22
Awal
23
Permintaan
24
Let's play
25
Hiburan
26
Kekesalan Sela
27
Sudah jatuh, tertimpa tangga
28
Roti
29
Kebohongan
30
Pertengkaran lagi
31
Naluri Seorang Istri
32
Kalisa hamil lagi
33
Sakit perut
34
Tersindir
35
Cukup sampai disini
36
Kejutan terakhir
37
Batu berlian vs Batu koral
38
Bisa tanpa sosoknya
39
Akhirnya tahu
40
Mencari masalah
41
Sela juga bekerja
42
Lowongan pekerjaan
43
Hatiku lega
44
Pertemuan
45
Dunia kelam lagi
46
Persimpangan jalan
47
Ayah seorang pembohong
48
Pelampiasan kekesalan
49
Meminta pertolongan
50
Tatapan yang sama
51
Memaafkan
52
Malam Minggu malam panjang
53
Kecelakaan
54
Sadar Diri
55
Tunjukkan hanya untukku
56
Aku akan berjuang
57
Sah? SAH!
58
MP
59
Aku mencintaimu
60
PENGUMUMAN
61
New Story'
62
Menantang
63
Jangan ditutup
64
Ya Humairah
65
Permintaan (2)
66
Satu-satunya ratu
67
Biar rame
68
Bukan mandi biasa
69
Enak
70
Bantu kamu minum susu
71
Merah kaya tomat
72
Pindah
73
Bantu aku
74
Kalisa hanya milikku
75
Bersyukur
76
Aku harus waspada
77
Memperkenalkan Kalisa
78
Membawa Kalisa pergi
79
Tak sengaja
80
Membuat bulatan
81
Kabar
82
Muntah-muntah
83
Pemeriksaan
84
Bukan Kalisa
85
Kesukaanku
86
Tentang kembar
87
Mirip
88
Pertemuan (2)
89
Percaya atau tidak?
90
Sebuah jamuan
91
Menemani Rama bekerja
92
Tak percaya
93
Kenyataan
94
Papa atau bukan?
95
Tidak bisa tidur
96
Bertemu Ayah
97
Dua Putra Berharga
98
Ke Pemakaman
99
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!