Hari ini aku dan keluarga kecil ku akan menghabiskan waktu bersama, disalah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota kami. Tadinya aku enggan untuk ikut, tapi Reyhan merengek terus-terusan, bahkan ia hampir ngambek pada ku. Jadi akhirnya aku mengalah, biarlah yang penting mereka bahagia.
Biasanya aku akan duduk didepan, ya disamping Mas Hendri. Tapi mengingat kelakuannya yang semalam, dan untuk semua luka yang ia berikan aku memilih untuk duduk dibelakang bersama anak-anak. Aku berada ditengah-tengah Reyhan dan May sekarang. Awalnya Mas Hendri protes dan memintaku untuk duduk didepan seperti biasa. Aku tetap kukuh pada pendirianku dan akhirnya ia mengalah. Kini mobil sudah mulai melaju, ku lihat sesekali Mas Hendri mencuri-curi pandang padaku lewat kaca spion didepannya. Aku tak peduli. Aku mengalihkan itu semua dengan mengobrol saja dengan anak-anakku, biar saja. Biar Mas Hendri aku anggap supir online yang akan mengantarkan kami bertiga.
Sesampainya di mall, Mas Hendri menggendong May, dan kami berdua menggandeng tangan Reyhan seperti kebiasaan kami dulu. Harmonis ya? Tapi kali ini berbeda sungguh rasanya tidak sama.
Walaupun kami terlihat seperti keluarga bahagia. Namun didalamnya banyak tertanam luka. Luka yang tak berdarah.
Kini May dan Reyhan sedang berada diarena permainan. Aku duduk memperhatikan mereka yang sedang asyik bermain. Namun tiba-tiba sebuah tangan menggenggam jemariku yang aku taruh diatas meja. Aku sangat kaget, dan begitu tau siapa pemilik tangan itu. Aku langsung menarik tanganku paksa.
"Kalisa." panggilnya. Dia menatapku namun aku enggan membalas tatapannya. Ini ditempat umum dan aku tidak mau ribut dengannya.
Ku mohon bersikaplah yang semestinya. geramku.
"Kalisa tidak bisakah ki—"
"Tidak! " potongku. Dengan menatap tajam ke arahnya. Dia membuang muka nya dan menahan kesal.
"Aku bosan berdebat denganmu, jadi cukup! Jangan mencoba memancing ku kembali ditempat umum seperti ini." sambungku. Aku membuang nafas kasar. Dan Mas Hendri menunduk dalam diam.
*********
Selesai bermain kami semua memutuskan untuk mengisi perut kami yang kelaparan. Seperti biasa aku lah yang akan memesankan makanan untuk mereka, karena aku sudah hafal betul satu persatu menu favorit mereka di kedai makanan ini.
Setelah memesan aku duduk kembali di meja yang berbentuk lingkaran tersebut, lagi-lagi aku tak mau duduk disebelah Mas Hendri, akhirnya kami bersebrangan.
Tak berapa lama, seorang pelayan wanita datang menghampiri meja kami dengan membawa nampan yang berisi makanan yang kami pesan.
"Makasih ya mba. " ucapku pada si pelayan dengan tersenyum ramah. Dia hanya mengangguk lalu membalas senyumku tak kalah ramah.
Kami semua makan dalam keheningan.
"Kak, enak nggak ayamnya?" tanyaku pada Reyhan yang terlihat makan begitu lahap.
"Enak Nda, ini rasa baru yang akan jadi favorit Reyhan kalo kita kesini." balas Reyhan dengan riang. Mulutnya belepotan menikmati ayam yang tadi aku pesan berbeda karena menu favoritnya sedang tidak ada.
"Dede Mahu Na, mahu kaya Kakak." celoteh May sambil menunjuk ayam milik kakaknya.
"Punya Kakak pedes sayang, May makan punya May aja ya. Nih May makan sendiri. Kan kemarin udah pinter yah." ujarku sambil menyodorkan ayam ke depan mejanya. Karena tadi ia masih aku suapi.
May menggeleng geleng lucu. Rambutnya yang terkuncir ikut terombang ambing karena gerakannya. Aku jadi gemas pada putriku.
"Dede mahu ama Ayah aja ." balasnya. Sambil melipat tangan gembilnya didada. Bibir nya monyong.
Aku melirik Mas Hendri yang tersenyum karena tingkah putri kecilnya. Seakan mengerti Mas Hendri langsung mengambil alih makanan May yang ada diatas meja.
"Sini, May mau disuapin sama Ayah yah." ucap Mas Hendri dengan mengusak kepala May dengan sayang. Lalu ia mengecup pipi gembil itu sekilas.
May mengangguk. Lalu mulut kecilnya terbuka.
Aku tersenyum melihat ini, namun masih terasa perih.
Akankah kita selalu seperti ini sampai nanti?
**********
Aku nongol lagi 😌
Setuju nggak kalo Mba Kal sama Mas Hendri kaya dulu lagi?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Santunah Darlis
nggak
2024-12-08
0
Katherina Ajawaila
jgn ada itu perempuan laknat dan masiaat
2022-06-09
0
Cahaya Hayati
aku juga ngak SE tuju lebih baik cerai dan temukan lelaki yg baik dan jujur
2022-06-02
0