Bi Salma segera naik menghampiri Amanda yang terduduk ditangga sambil memegangi pergelangan kakinya. "Apa Nona baik-baik saja?" Tanya Bi Salma saat menghampiri naik keatas.
"Iya Bi, hanya terkilir saja tapi aku tidak apa-apa kok!" Jawab Amanda dengan memaksakan senyumnya sambil menahan rasa sakit dipergelangan kakinya.
"Ada apa?" Tanya Alex yang juga menghampirinya setelah mendengar suara Bi Salma yang berteriak keras.
"Nona Amanda hampir saja jatuh Tuan dan kakinya terkilir." Jawab Bi Salma.
"Aku baik-baik saja kok Bi." Sambung Amanda tersenyum kepada Bi Salma sambil berusaha berdiri dengan berpegangan pada railing tangga dan ia mendesis saat berdiri karena merasakan sakit pada pergelangan kakinya.
"Nona, ayo Bibi bantu!" Bi Salma meraih lengan Amanda dan memeganginya, membantunya berdiri. Alex menggeser langkahnya kesamping memberi akses untuk Amanda dan Bi Salma berjalan.
"Aawh!" Pekik Amanda yang tiba-tiba ingin terjatuh karena merasakan sakit pada pergelangan kakinya hingga kakinya tidak bisa menopang tubuh mungilnya. Amanda kembali terduduk di tangga sambil meringis kesakitan dan memegangi pergelangan kakinya.
"Nona Amanda, kakimu pasti sakit sekali kan?" Tanya Bi Salma dengan cemas dan ikut duduk disampingnya.
Alex yang memperhatikannya, ia merasa tidak tega melihat Amanda yang kesakitan. "Biar aku bantu!" Ucapnya kemudian langsung mengangkat tubuh mungil Amanda dan membawanya turun. Seketika Amanda mengalungkan tangannya dileher Alex dan jantungnya berdegup sangat cepat.
Bi Salma mengikuti dari belakang turun kebawah.
Amanda terus memandangi wajah Alex yang ternyata sangat tampan.
Oh ya ampun, dia ganteng banget! Bisa-bisa aku jatuh cinta sama dia! Ucap Amanda dalam hati sambil mengatur detak jantungnya yang semakin tidak beraturan.
Amanda baru menyadari bahwa pria yang sejak kemarin selalu menolongnya, ternyata memiliki wajah sangat tampan dan baru kali ini ia melihat pria setampan dan sebersih Alex. Kulitnya yang putih bersih, rahangnya yang tegas, tubuhnya yang tinggi juga tegap, lengannya yang berotot dan dadanya yang bidang. Begitu sempurna. Dalam hati, Amanda terus memuji kesempurnaan Alex yang mungkin banyak sekali wanita yang mendekatinya.
Alex menyadari kalau ia sedang diperhatikan oleh Amanda, namun ia pura-pura tidak tau dan membiarkan Amanda memandanginya. Alex terus melangkah menuruni tangga. Sesampainya dibawah, Alex menuju sofa dan menurunkan Amanda.
Ia membantunya duduk disofa lalu dirinya duduk disampingnya. Alex menoleh kearah Bi Salma dan memintanya mengambilkan minyak urut. Bi Salma dengan cepat mengambilkannya dan memberikannya kepada Alex kemudian Bi Salma pergi kedapur untuk menyiapkan makanan.
Alex bangkit berdiri dan meminta Amanda untuk menaikkan kakinya kesofa. Alex membantu menaikkan kakinya dan berjongkok didepannya.
"Eh, kamu mau apa?" Tanya Amanda sambil menahan tangan Alex.
"Diam!" Satu kata itu mampu membuat Amanda langsung bungkam. Ia masih merasa terkejut dengan perlakuan Alex kepadanya.
Amanda pun pasrah dan hanya diam memperhatikan Alex yang sedang mengoleskan minyak urut dipergelangan kakinya yang terasa dingin dan sangat nyaman apalagi saat Alex mengurutnya dengan lembut. Namun, tiba-tiba ia menjerit kesakitan.
"Aaaahk! Sakitt!" Pekik Amanda dengan keras sambil reflek mencengkram pundak Alex saat Alex memijat dan menarik pergelangan kakinya.
"Sekarang coba berdiri!" Ucap Alex dengan datar sambil menurunkan kembali kaki Amanda dan berdiri.
Amanda menurut dan ia mencoba berdiri. Ia tersenyum karena sudah tidak merasakan sakit pada pergelangan kakinya.
"Apa masih sakit?" Tanya Alex dengan memperhatikan Amanda.
"Ah..emm..sudah enggak sakit! Terimakasih banyak ya?" Jawab Amanda dengan tersenyum lebar menatap Alex kemudian menunduk menatap kakinya sambil menggerak-gerakkannya.
"Apa kamu berprofesi sebagai ahli pijat?" Tanya Amanda dengan tertawa kecil tanpa memperhatikan perubahan wajah Alex.
"Apa aku terlihat seperti ahli pijat?" Tanya balik Alex dengan menatapnya.
"Ah..ti-tidak, aku hanya..." Jawab Amanda dengan tergagap saat menayadari tatapan Alex yang terlihat begitu marah mungkin tersinggung dengan pertanyaannya dan tidak melanjutkan ucapannya karena Alex pergi begitu saja dari hadapannya.
Amanda menggigit bibirnya menatap kepergian Alex dari hadapannya.
"Galak sekali mukanya! Aku kan cuma becanda!" Gumamnya dengan mencebikan bibirnya. Karena sejak melihat Alex, wajah Alex selalu datar dan dingin. Sama sekali tidak ada senyum. Amanda hanya berniat ingin mengajaknya sedikit becanda, namun respon Alex membuatnya harus berfikir ulang sebelum ia bicara kepadanya.
"Nona Amanda, ayo makan dulu!" Ucap Bi Salma membuat Amanda teelonjak kaget.
"Eh Bibi, i-iya Bi!" Jawab Amanda dengan tersenyum kaku kemudian mengikuti Bibi ke ruang makan.
"Sudah sembuh kakinya?" Tanya Bi Salma dengan lembut.
"Sudah Bi!" Jawab Amanda dengan tersenyum.
Ia duduk di kursi makan dan menunggu Bi Salma yang sedang mengambilkan makanan untuknya.
"Ini Non, dimakan ya! Dihabiskan!" Ucap Bi Salma sambil meletakkan piring berisi nasi lengkap dengan sayur dan lauknya.
"Bi, ini kebanyakan." Jawab Amanda sambil menatap piring dihadapannya.
"Ya sudah, kalau gitu Nona Amanda makan dulu saja sampai kenyang ya! Bibi tinggal dulu kebelakang!" Ucap Bi Salma dengan tersenyum kemudian segera pergi ke dapur untuk membereskan peralatan masaknya.
"Gimana aku harus menghabiskan makanan sebanyak ini?Oh ya ampun Bibi!" Gumamnya dengan terus menatap piring didepannya.
Ia pun meraih sendok dan garpunya lalu memakan makanan yang telah disipakan Bi Salma yang terasa sangat menggugah selera. Karena semenjak ayahnya meninggal, nafsu makan Amanda menurun drastis bahkan ia hanya makan sekali sehari, itu pun hanya sedikit.
Perlahan tapi pasti, Amanda menghabiskan sepiring penuh makanan yang diambilkan Bi Salma tadi.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Farel Anggara
ngehalu dulu yuk
2021-12-03
0
Sus Siti
sm aq juga mo bilang ap alex tukang urut😅😅😅
2021-10-20
0
Elma Theana
makan yang banyak Manda,,,,,supaya kuat💪
2021-06-04
7