Amanda tidak peduli dengan bunyi klakson mobil dan kendaraan lainnya yang terus berbunyi keras.
"Hey orang gila! Cepet minggir! Bikin macet aja!" Teriak dari beberapa pengendara yang berhenti karena merasa terganggu perjalanannya akibat ulah Amanda.
Namun Amanda masih duduk terdiam seperti tidak mendengar teriakan mereka. Amanda semakin menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tanganya.
"WOY CEPAT MINGGIR!!"
"IYA CEPAT WOY, KITA LAGI BURU-BURU INI!!"
Para pengendara meneriaki Amanda dan banyak yang memakinya dengan kata-kata pedas.
"Nona, ayo cepat bangun atau mereka semua akan menyeretmu!" Terdengar suara dari pria yang tidak asing ditelinga Amanda membuatnya menghentikan tangisannya dan perlahan menurunkan tangannya lalu mendongak menatap kearah pria tersebut yang sudah berdiri didepannya. Ternyata pria ini adalah Alex yang malam itu telah membawanya pulang ke Villa mewahnya.
Alex mengernyit dan sedikit terkejut saat melihat gadis yang hampir saja celaka kalau dirinya terlambat menginjak rem.
Melihat Amanda yang hanya diam saja, Alex dengan cepat mengangkat tubuh mungil Amanda dan memasukkannya kedalam mobilnya begitu saja lalu ia pun segera masuk dan melajukan mobilnya dengan cepat membawa Amanda pergi dari sana sebelum para pengendara lain bertindak.
Amanda merasa terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Alex. Ia menoleh kearahnya dan menatap Alex dengan mata sembabnya, namun Alex tidak memperhatikannya dan fokus dengan kemudinya.
"Kenapa kamu menolongku? Harusnya tadi..kamu tabrak aku saja!" Ucap Amanda dengan suara bergetar menahan tangisannya.
Mendengar itu, Alex langsung menepikan mobilnya dan menatap tajam Amanda.
Amanda hanya diam dengan tatapan kosong. Terlihat wajahnya yang menyedihkan penuh beban pikiran dan tampak tertekan.
Alex masih menatapnya dan tatapannya yang tajam kini berubah menjadi tatapan hangat penuh kasih. Entah kenapa hatinya merasa menghangat saat melihat wajah pilu Amanda. Alex dapat melihat dengan jelas kesedihan di wajah Amanda dan rasanya ingin sekali menenangkan Amanda yang terus menangis.
Alex mengulurkan tangannya dan mengusap pipi Amanda. Alex mengernyit saat menyadari pipi Amanda merah dan terlihat memar. Alex bisa menebak kalau Amanda habis ditampar. Tapi, siapa yang menamparnya dan kenapa Amanda ditampar?
Alex mengusap pipi Amanda dengan lembut, menghapus air mata yang membasahi pipinya.
"Beri tau aku apa yang membuatmu seperti ini!" Ucap Alex sambil mengusap pipi Amanda yang masih terlihat jelas bekas tamparan.
Seketika tangis Amanda pun pecah.Ia menangis dengan menahan rasa sakit didalam dadanya.
Saat ini Amanda hanya ingin menangis, menangis dan menangis. Karena hanya ini yang bisa ia lakukan saat ini untuk meluapkan semua emosinya dan rasa sakit didalam hatinya yang sedang ia rasakan.
Alex masih terus menatapnya dengan intens. Hatinya ikut merasakan kepedihan yang dirasakan oleh Amanda. Perlahan, Alex meraih tubuh mungil Amanda dan mendekapnya dalam pelukan.
Alex mengusap lembut punggung Amanda berusaha untuk menenangkannya.
"Menangislah! Luapkan semua yang kamu rasakan!" Ucap Alex kepada Amanda seraya mengusap-usap punggungnya dengan lembut.
Tangis Amanda pun semakin kencang. Ia benar-benar meluapkan semuanya dengan menangis. Alex mengeratkan pelukannya. Amanda juga memeluk Alex dengan erat. Tak hanya memeluk, Amanda mencengkram kuat kemeja Alex seolah ingin melepaskan emosi dan rasa sakit hati yang ia rasakan.
Setelah puas menangis dan merasa lelah, suara isak tangis Amanda semakin lirih dan tidak terdengar lagi. Pelukan Amanda melonggar. Tubuhnya terasa begitu lemas dan kepalanya juga sangat pusing. Amanda memejamkan matanya dengan nafas yang lemah.
Alex kemudian melonggarkan pelukannya dan menatap Amanda. Ternyata Amanda tertidur. Alex menatap dan memperhatikan wajah Amanda beberapa detik. Hatinya merasa tersentuh saat memandangi wajah cantik Amanda yang terlihat alami tanpa polesan meski kini tampak sangat pucat dan berantakan.
Alex baru menyadari kalau gadis yang malam itu ia tolong dan ia bawa le Villa ternyata memiliki wajah yang begitu cantik. Bulu mata yang lentik, hidung yang tidak begitu mancung terlihat mungil sangat imut. Bibirnya yang mungil berwarna merah muda terlihat sangat menggoda. Alex menatap lekat bibir Amanda yang sedikit terbuka.
Ia mendekatkan wajahnya dan semakin dekat.
Shit!
Seketika Alex tersadar dan mengalihkan pandangan juga pikirannya yang hampir saja mencium Amanda.
Apa-apaan aku ini? Gumamnya merutuki dirinya dalam hati dan menghela nafasnya untuk menormalkan rasa yang tiba-tiba bergejolak dalam dirinya.
Kemudian ia menyandarkan tubuh mungil Amanda kesandaran kursi mobilnya dengan pelan memposisikannya supaya Amanda nyaman. Alex juga memakaikan sabuk pengaman untuknya.
"Tidurlah, kamu pasti sangat lelah!" Ucap Alex kepada Amanda setelah memakaikan sabuk pengaman sambil mengusap lembut kepala Amanda.
Kemudian Alex menyalakan mesin mobilnya kembali dan melajukannya membawa Amanda pulang kembali ke Villanya.
Sesampainya dihalaman depan Villanya, Alex langsung turun kemduian mengitari mobil dan membuka sisi pintu mobil yang ditumpangi Amanda. Alex kemudian menggendongnya.
Beberapa penjaga Villa dibuat bingung dan bertanya-tanya. Selama ini, Alex tidak pernah terlihat memiliki kekasih dan tidak pernah mengajak kekasihnya datang ke Villa ini semenjak putus dengan Veronica. Tapi ini kali kedua mereka menyaksikan kedatangan Tuan Mudanya yang lagi-lagi menggendong seorang gadis yang sama. Mereka pun berpikiran kalau gadis yang dibawa Alex adalah kekasih barunya. Mereka juga tidak pernah berani bertanya tentang kehidupan pribadi Tuan Mudanya.
Alex menggendong Amanda dan membawanya masuk kedalam Villanya. Seperti biasa ia selalu disambut oleh wanita paruh baya yang sudah seperti ibunya sendiri saat datang. Siapa lagi kalau bukan Bi Salma?
"Ya ampun Tuan Muda! Ada apa lagi dengan Nona Amanda?" Tanya Bi Salma dengan memperhatikan Amanda dalam gendongan Alex.
"Aku hampir menabraknya tadi." Jawab Alex sambil melangkah menaiki tangga menuju lantai atas diikuti Bi Salma.
"Asataga, tapi kamu belum menabraknya kan Tuan?" Tanya Bi Salma dengan terkejut dan sangat cemas.
"Aku bilang hampir itu artinya belum Bi!" Jawab Alex dengan kesal. Bi Salma terdiam dan tidak bertanya lagi.
Alex kembali membawa Amanda masuk kedalam kamarnya dan Bi Salma membantu membukakan pintu kamarnya.
Alex masuk dan membaringkan Amanda diatas ranjangnya dengan hati-hati.
"Apa Tuan Muda sudah makan?" Tanya Bi Salma dengan lembut.
"Belum." Jawab Alex singkat setelah membaringkan Amanda dan terus memandangi wajah pucat Amanda.
Bi Salma yang memperhatikan Alex, ia dapat menebak kalau Tuan Mudanya ini terlihat sangat tertarik dengan Amanda. Dengan sikapnya yang terlihat sangat lembut dan perhatian terhadap Amanda. Mungkin aja Tuan Muda sudah mulai membuka hatinya kembali!
Gumam Bi Salma dalam hati dengan tersenyum memperhatikan Alex dan Amanda secara bergantian.
"Kalau gitu Bibi turun dulu menyiapkan makanan untukmu ya?" Ucap Bi Salma sambil mengusap lengan Alex yang dijawab dengan anggukan. Kemudian Bi Salma keluar dari kamar Alex dan turun kebawah untuk menyiapkan makanan.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Ummi Nza
knp ngga ngelawan saat d fitnah sih manda mlah lngsung kabur. jd orng lain nyangka ny klian memang selingkuh
2022-12-23
0
Bang Adit👻ᴸᴷ
bagus koq
2022-12-17
1
M Rizky Aulia
ceritanya menarik terus tapi jangan terlalu lebay
2021-10-20
8