MBW #8

Jenazah Adam Jason ayah Amanda, telah dipindahkan kekamar jenazah.

Amanda berjalan bersama Riana menuju kamar jenazah untuk melihat jenzah ayahnya. Riana terus merangkul Amanda yang masih terus menangis. Ia bisa memaklumi dan ikut merasakan kepedihan dari sahabatnya ini. Karena ia juga sudah tidak punya ayah. Meski Riana masih punya ibu, tapi ia sering merasakan kesepian saat dirumah, karena ibunya yang bekerja sebagai wanita karir, selalu sibuk dan jarang pulang membuat Riana seperti anak yang tidak punya orang tua saja karena memang kurang perhatian dari orang tuanya.

Dari sudut lain, Devan merasa bingung dengan Alex yang dengan tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menatap lurus kedepan seperti melihat sesuatu. Devan pun mengikuti arah pandang Alex yang ternyata sedang memperhatikan dua orang wanita yang tampak masih sangat muda sedang berjalan.

Alex menoleh menatap Devan sekilas lalu kembali menatap seorang gadis yang sedang berjalan semakin dekat kearahnya bersama temannya.

"Apa kamu kenal mereka?" Tanya Devan dengan penasaran sambil menunjuk gadis itu dengan dagunya.

Tidak biasanya Alex memperhatikan orang dengan tatapan intens apalagi seorang wanita.

"Dia itu ..." Alex tidak melanjutkan ucapannya yang ingin menjawab pertanyaan Devan karena perhatiannya masih fokus tertuju kepada seorang gadis didepan sana yang tiba-tiba menghilang entah kemana.

Ia pun segera berjalan dengan cepat kearah menghilangnya gadis tersebut.

Bukannya ini menuju kamar mayat? Tanya Alex dalam hati saat berhenti disudut koridor dan melihat kearah bayangan gadis yang ia lihat tadi menuju kekamar mayat.

"Alex, disana kan kamar mayat? Kamu bikin aku merinding aja!" Ucap Devan dengan keras dan bergidik ngeri sambil mengusap lengannya sendiri yang tiba-tiba merasa merinding.

Alex tidak menghiraukan ucapan Devan. Ia merasa penasaran dan melangkah cepat meninggalkan Devan menuju kamar jenazah yang ada dia ujung koridor.

"Woy Lex! Tunggu!" Devan berlari menyusul Alex.

Saat sampai didepan kamar jenazah, Alex kembali menghentikan langkahnya.

"Lex, ada suara tangisan! Kamu denger nggak?" Tanya Devan sambil memeluk lengan Alex seperti anak kecil yang sedang ketakutan.

"Ck! Apa-apaan sih kamu ini!" Seketika Alex menghempaskan tangan Devan dan menatap jijik.

"Lex, kamu yang apa-apaan! Kita mau le ruang operasi, kenapa malah jadi kekamar mayat sih?" Tanya Devan sambil menempelkan tubuhnya pada Alex membuat Alex semakin jijik kemudian mendorong Devan.

"Badan aja macho, tapi nyali nggak ada! Bikin malu aja kamu!" Ucap Alex dengan sinis kemudian ia melangkah sampai pintu kamar jenazah dan mendengarkan suara isak tangis dari dalam.

"Lex, jangan becanda deh! Udah ayo, kita pergi dari sini!" Ajak Devan dengan meringis merasa ngeri.

Alex tidak mendengarkan Devan dan ia fokus mendengarkan suara tangisan dari dalam kamar jenazah yang terdengar sangat jelas.

"Ayaaaah..bangun Yah."

"Manda minta maaf."

Amanda terus menangis sambil memeluk jenazah ayahnya yang sudah terbujur kaku didalam kamar jenazah. Amanda merasa sangat menyesal karena telah membojongi ayahnya dan pergi bersama teman-temannya tidak tau kalau ayahnya sedang kambuh penyakitnya hingga akhirnya terlambat dibawa kerumah sakit dan meninggal. Riana yang berdiri disampingnya hanya diam sambil mengusap-usap punggung Amanda berusaha menguatkannya.

Alex mengernyit saat mendengarkan dari balik pintu, Ia hela nafasnya dan mendorong pintu kamar jenazah tersebut. Devan yang masih merasa ketakutan pun seketika rasa takutnya menghilang saat melihat ternyata yang menangis manusia sungguhan bukanlah makhluk halus seperti yang ada dalam pikirannya.

"Apa kamu kenal mereka?" Tanya Devan kembali sambil mencondongkan kepalanya melihat kedalam kearah Amanda dan Riana.

Alex masih tidak menjawab pertanyaan Devan dan ia berbalik.

"Kita temui Nicho dulu!" Ucap Alex kemudian m langkah cepat menuju ruang operasi diikuti oleh Devan dibelakangnya.

"Sabar ya Mandal! Aku tau perasaan kamu saat ini. Tapi please Manda, kamu jangan nangis terus! Om Adam pasti juga akan sedih kalau kamu nangis terus." Ucap Riana yang tak kuasa melihat sahabatnya terus menangis, ia pun menitikan air matanya.

Amanda tidak mendengarkan ucapan Riana dan ia masih terus menangis. Kemudian ia berdiri sambil mengusap wajahnya untuk menghapus airmata yang membasahi wajah cantiknya.

Amanda segera beranjak pergi namun Riana menghentikan langkahnya dengan menarik lengan Amanda. "Kamu mau kemana?" Tanya Riana sambil memegangi lengan Amanda.

Amanda masih diam tidak menjawab Riana. Ia menghempaskan tangan Riana dan berjalan keluar dengan cepat meninggalkan Riana.

"Manda, tunggu!" Teriak Riana sambil mengejar Amanda yang sudah berjalan semakin jauh.

Riana berlari dan berhasil menghentikan Amanda dengan menarik tangannya. "Kamu mau kemana?" Tanya Riana dengan cemas.

"Lepasin aku, Ana!" Pinta Amanda dengan membentak Riana terkejut karena ia baru kali ini melihat sikap Amanda yang aneh apalagi sampai membentaknya.

"Jawab dulu, kamu mau kemana?" Tanya Riana dengan keras dan menegratkan tangannya memegangi tangan Amanda.

"Aku..aku udah buat ayahku meninggal, Ana..hiks." Ucap Amanda sambil menangis pilu.

Riana memeluk Amanda dan berusaha untuk menguatkan hatinya. "Nggak Manda! Jangan menyalahkan diri kamu sendiri! Semua ini udan takdir!" Ucap Riana yang ikut menitikan air matanya kembali karena ia juga ikut merasa bersalah.

"Ayo duduk dulu! Udah ya nangisnya! Kamu pucet banget!" Lanjut Riana sambil melepaskan pelukannya dan menyuruh Amanda duduk di kursi panjang yang ada didekatnya.

"Ini, kamu minum dulu!" Riana menyodorkan air mineral yang dibawanya tadi kepada Amanda.

Amanda meraihnya dan meminumnya sedikit dengan dibantu Riana. Kemudian Riana meletakkan air mineralnya di kursi disampingnya.

"Meli dan Nina sudah mengurus pemakaman Om Adam. Sebentar lagi kita antar Om Adam ke peristirahatannya yang terakhir ya!" Ucap Riana dengan lembut memberi tau Amanda.

Riana menarik Amanda untuk duduk dibangku panjang yang ada didepan ruang perawatan. Ia mencoba mengajak Amanda bicara untuk membujuknya dan berusaha menenangkan hati dan pikiran Amanda.

Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang memperhatikan mereka dan mendengar pembicaraan mereka dari ujung koridor rumah sakit.

"Itu bukannya gadis yang tadi kan?" Tanya Devan pada Alex yang sedari tadi memperhatikan Amanda dan Riana dari kejauhan.

"Dia gadis yang semalam aku bawa pulang ke Villa!" Jawab Alex tanpa mengalihkan pandangan matanya dari Amanda.

"WHAT?? Jadi semalam kamu nggak jadi dateng, ternyata kamu bermain dengan dua gadis itu sekaligus? Gila kamu Lex!" Pekik Devan dengan tidak percaya sambil melototi Alex.

'PLAK!'

"Apa otakmu ini isinya hanya sampah? Sembarangan saja kalau bicara!" Tanya Alex sambil menampar Devan dengan keras karena merasa sangat kesal.

Devan meringis merasakan perih dan kesemutan diselah wajahnya karena ditampar Alex. "Ya, sorry! Aku kan cuma nanya aja, nggak usah pakai kekerasan juga kan? Sakit tau!" Ucap Devan sambil mendengus kesal dan melengos.

Kemudian Alex berbalik dan bergegas masuk kedalan lift tanpa menghiraukan Devan. Devan pun segera membuntuti Alex seperti anak ayam yang terus mengikuti induknya.

Mereka pergi keluar dan menuju basement parkiran rumah sakit.

Mereka memasuki mobil sport milik Alex dan kemudian pergi meninggalkan rumah sakit tersebut setelah tadi mereka melihat kondisi Nicholas yang sudah membaik setelah operasi.

Nicholas juga sudah dipindahkan ke ruang ICU terlebih dulu untuk menjalani perawatan intensif setelah oprasi. Mereka merasa lega kalau sahabatnya baik-baik saja, hanya saja kakinya harus di gips karena mengalami patah tulang pada sebelah kakinya dan orang tua Nicholas juga sudah datang untuk menemaninya.

Alex dan Devan pun berpamitan kepada orang tua Nicholas untuk pergi dan akan datang kembali nanti.

"Apa kamu mau kembali ke restoran lagi?" Tanya Devan kepada Alex yang sedang fokus menyetir.

Alex sekilas menoleh kearah Devan dan ia menepikan mobilnya membuat Devan mengernyit.

"Cepat turun!" Alex menyuruh Devan untuk turun dipinggir jalan.

Seketika Devan melotot menatap Alex dengan mulut yang menganga.

"Apa? kamu nyuruh aku turun? Disini? Kamu jangan gila Lex!" Ucap Devan dengan terkejut merasa tidak percaya.

"Ya! Cepat turun! Aku ada urusan! Kamu cari taksi saja!" Jawab Alex tanpa rasa iba sambil mendorong Devan untuk segera turun dari mobilnya.

"Tapi Lex, kalau nanti aku diculik tante girang gimana?" Pekik Devan yang berusaha membujuk Alex untuk tidak menurunkannya dari mobil setidaknya tidak disini.

"Cepat turun atau aku akan..."

"Oke oke, aku akan turun!" Dengan cepat Devan pun turun dari mobil Alex.

Begitu Devan turun dan menutup pintu mobil, Alex langsung menginjak gas dan dengan cepat Alex melajukan mobilnya.

"Dasar GILA!!" Teriak Devan dengan emosi sambil menendang udara dan menatap kearah mobil Alex yang dalam sekejap telah menghilang dari pandangan matanya.

Devan pun segera mencari taksi untuk kembali ke apartemennya.

...*****...

Terpopuler

Comments

Bang Adit👻ᴸᴷ

Bang Adit👻ᴸᴷ

si Devan emang kek temenku

2022-12-17

1

Muh Fajar Daeng Gasing

Muh Fajar Daeng Gasing

lanjut lg y....

2021-12-06

1

Yanti Natalia

Yanti Natalia

Devan...Devan😀😂

2021-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 MBW #1
2 MBW #2
3 MBW #3
4 MBW #4
5 MBW #5
6 MBW #6
7 MBW #7
8 MBW #8
9 MBW #9
10 MBW #10
11 MBW #11
12 MBW #12
13 MBW #13
14 MBW #14
15 MBW #15
16 MBW #16
17 MBW #17
18 MBW #18
19 MBW #19
20 MBW #20
21 MBW #21
22 MBW #22
23 MBW #23
24 MBW #24
25 MBW #25
26 MBW #26
27 MBW #27
28 MBW #28
29 MBW #29
30 MBW #30
31 MBW #31
32 MBW #32
33 MBW #33
34 MBW #34
35 MBW #35
36 MBW #36
37 MBW #37
38 MBW #38
39 MBW #39
40 MBW #40
41 MBW #41
42 MBW #42
43 MBW #43
44 MBW #44
45 MBW #45
46 MBW #46
47 MBW #47
48 MBW #48
49 MBW #49
50 MBW #50
51 MBW #51
52 MBW #52
53 MBW #53
54 MBW #54
55 MBW #55
56 MBW #56
57 MBW #57
58 MBW #58
59 MBW #59
60 MBW #60
61 MBW #61
62 MBW #62
63 MBW #63
64 MBW #64
65 MBW #65
66 MBW #66
67 MBW #67
68 MBW #68
69 MBW #69
70 MBW #70
71 MBW #71
72 MBW #72
73 MBW #73
74 MBW #74
75 MBW #75
76 MBW #76
77 MBW #77 (visual)
78 MBW #78
79 MBW #79
80 MBW #80
81 MBW #81
82 MBW #82
83 MBW #83
84 MBW #84
85 MBW #85
86 MBW #86
87 MBW #87
88 MBW #88
89 MBW #89
90 MBW #90
91 MBW #91
92 MBW #92
93 MBW #93
94 MBW #94
95 MBW #95
96 MBW #96
97 MBW #97
98 MBW #98
99 MBW #99
100 MBW #100
101 MBW #101
102 MBW #102
103 MBW #103
104 MBW #104
105 MBW #105
106 MBW #106
107 MBW #107
108 MBW #108
109 MBW #109
110 MBW #110
111 MBW #111
112 MBW #112
113 MBW #113
114 MBW #114
115 MBW #115
116 MBW #116
117 MBW #117
118 MBW #118
119 MBW #119
120 MBW #120
121 MBW #121
122 MBW #122
123 MBW #123
124 MBW #124
125 MBW #125
126 MBW #126
127 MBW #127
128 MBW #128
129 MBW #129
130 MBW #130
131 MBW #131
132 MBW #132
133 MBW #133
134 MBW #134
135 MBW #135
136 MBW #136
137 MBW #137
138 MBW #138
139 MBW #139
140 MBW #140
141 MBW #141
142 MBW #142
143 MBW #143
144 MBW #144
145 MBW #145
146 MBW #146
147 MBW #147
148 MBW #148
149 MBW #149
150 MBW #150
151 MBW #151
152 MBW #152
153 MBW #153
154 MBW #154
155 MBW #155
156 MBW #156
157 MBW #157
158 MBW #158
159 MBW #159
160 MBW #160
161 MBW #161
162 MBW #162
163 MBW #163
164 MBW #164
165 MBW #165
166 MBW #166
167 MBW #167
168 MBW #168
169 MBW #169
170 MBW #170
171 MBW #171
172 MBW #172
173 MBW #173
174 MBW #174
175 MBW #175
176 MBW #176
177 MBW #177
178 MBW #178
179 MBW #179
180 MBW #180
181 MBW #181
182 MBW #182
183 MBW #183
184 MBW #184
185 MBW #185
186 MBW #186
187 MBW #187
188 MBW #188
189 MBW #189
190 MBW #190
191 MBW #191
192 MBW #192
193 MBW #193
194 MBW #194
195 MBW #195
196 MBW #196
197 MBW #197
198 MBW #198
199 MBW #199
200 MBW #200
201 MBW #201
202 MBW #202
203 MBW #203
204 MBW #204
205 MBW #205
206 MBW #206
207 MBW #207
208 MBW #208
209 MBW #209
210 MBW #210
211 MBW #211
212 MBW #212
213 MBW #213
214 MBW #214
215 MBW #215
216 MBW #216
217 MBW #217
218 MBW #218
219 MBW #219
220 MBW #220
221 MBW #221
222 MBW #222
223 MBW #223
224 MBW #224
225 MBW #225
226 MBW #226
227 MBW #227
228 MBW #228
229 MBW #229
230 MBW #230
231 MBW #231
232 MBW #232
233 MBW #233
234 MBW #234
235 MBW #235
236 MBW #236
237 MBW #237
238 MBW #238
239 MBW #239
240 MBW #240
241 MBW #241
242 MBW #242
243 MBW #243
244 MBW #244
245 MBW #245
246 MBW #246
247 MBW #247
248 MBW #248
249 MBW #249
250 MBW #250
251 MBW #251
252 MBW #252
253 MBW #253
254 MBW #254
255 MBW #255
256 MBW #256
257 MBW #257
258 MBW #258
259 MBW #259
260 MBW #260
261 MBW #261
262 MBW #262
263 MBW #263
264 MBW #264
265 MBW #265
266 MBW #266
267 MBW #267
268 MBW #268
269 MBW #269
270 MBW #270
271 MBW #271
272 MBW #272
273 MBW #273
274 MBW #274
275 MBW #275 (END)
Episodes

Updated 275 Episodes

1
MBW #1
2
MBW #2
3
MBW #3
4
MBW #4
5
MBW #5
6
MBW #6
7
MBW #7
8
MBW #8
9
MBW #9
10
MBW #10
11
MBW #11
12
MBW #12
13
MBW #13
14
MBW #14
15
MBW #15
16
MBW #16
17
MBW #17
18
MBW #18
19
MBW #19
20
MBW #20
21
MBW #21
22
MBW #22
23
MBW #23
24
MBW #24
25
MBW #25
26
MBW #26
27
MBW #27
28
MBW #28
29
MBW #29
30
MBW #30
31
MBW #31
32
MBW #32
33
MBW #33
34
MBW #34
35
MBW #35
36
MBW #36
37
MBW #37
38
MBW #38
39
MBW #39
40
MBW #40
41
MBW #41
42
MBW #42
43
MBW #43
44
MBW #44
45
MBW #45
46
MBW #46
47
MBW #47
48
MBW #48
49
MBW #49
50
MBW #50
51
MBW #51
52
MBW #52
53
MBW #53
54
MBW #54
55
MBW #55
56
MBW #56
57
MBW #57
58
MBW #58
59
MBW #59
60
MBW #60
61
MBW #61
62
MBW #62
63
MBW #63
64
MBW #64
65
MBW #65
66
MBW #66
67
MBW #67
68
MBW #68
69
MBW #69
70
MBW #70
71
MBW #71
72
MBW #72
73
MBW #73
74
MBW #74
75
MBW #75
76
MBW #76
77
MBW #77 (visual)
78
MBW #78
79
MBW #79
80
MBW #80
81
MBW #81
82
MBW #82
83
MBW #83
84
MBW #84
85
MBW #85
86
MBW #86
87
MBW #87
88
MBW #88
89
MBW #89
90
MBW #90
91
MBW #91
92
MBW #92
93
MBW #93
94
MBW #94
95
MBW #95
96
MBW #96
97
MBW #97
98
MBW #98
99
MBW #99
100
MBW #100
101
MBW #101
102
MBW #102
103
MBW #103
104
MBW #104
105
MBW #105
106
MBW #106
107
MBW #107
108
MBW #108
109
MBW #109
110
MBW #110
111
MBW #111
112
MBW #112
113
MBW #113
114
MBW #114
115
MBW #115
116
MBW #116
117
MBW #117
118
MBW #118
119
MBW #119
120
MBW #120
121
MBW #121
122
MBW #122
123
MBW #123
124
MBW #124
125
MBW #125
126
MBW #126
127
MBW #127
128
MBW #128
129
MBW #129
130
MBW #130
131
MBW #131
132
MBW #132
133
MBW #133
134
MBW #134
135
MBW #135
136
MBW #136
137
MBW #137
138
MBW #138
139
MBW #139
140
MBW #140
141
MBW #141
142
MBW #142
143
MBW #143
144
MBW #144
145
MBW #145
146
MBW #146
147
MBW #147
148
MBW #148
149
MBW #149
150
MBW #150
151
MBW #151
152
MBW #152
153
MBW #153
154
MBW #154
155
MBW #155
156
MBW #156
157
MBW #157
158
MBW #158
159
MBW #159
160
MBW #160
161
MBW #161
162
MBW #162
163
MBW #163
164
MBW #164
165
MBW #165
166
MBW #166
167
MBW #167
168
MBW #168
169
MBW #169
170
MBW #170
171
MBW #171
172
MBW #172
173
MBW #173
174
MBW #174
175
MBW #175
176
MBW #176
177
MBW #177
178
MBW #178
179
MBW #179
180
MBW #180
181
MBW #181
182
MBW #182
183
MBW #183
184
MBW #184
185
MBW #185
186
MBW #186
187
MBW #187
188
MBW #188
189
MBW #189
190
MBW #190
191
MBW #191
192
MBW #192
193
MBW #193
194
MBW #194
195
MBW #195
196
MBW #196
197
MBW #197
198
MBW #198
199
MBW #199
200
MBW #200
201
MBW #201
202
MBW #202
203
MBW #203
204
MBW #204
205
MBW #205
206
MBW #206
207
MBW #207
208
MBW #208
209
MBW #209
210
MBW #210
211
MBW #211
212
MBW #212
213
MBW #213
214
MBW #214
215
MBW #215
216
MBW #216
217
MBW #217
218
MBW #218
219
MBW #219
220
MBW #220
221
MBW #221
222
MBW #222
223
MBW #223
224
MBW #224
225
MBW #225
226
MBW #226
227
MBW #227
228
MBW #228
229
MBW #229
230
MBW #230
231
MBW #231
232
MBW #232
233
MBW #233
234
MBW #234
235
MBW #235
236
MBW #236
237
MBW #237
238
MBW #238
239
MBW #239
240
MBW #240
241
MBW #241
242
MBW #242
243
MBW #243
244
MBW #244
245
MBW #245
246
MBW #246
247
MBW #247
248
MBW #248
249
MBW #249
250
MBW #250
251
MBW #251
252
MBW #252
253
MBW #253
254
MBW #254
255
MBW #255
256
MBW #256
257
MBW #257
258
MBW #258
259
MBW #259
260
MBW #260
261
MBW #261
262
MBW #262
263
MBW #263
264
MBW #264
265
MBW #265
266
MBW #266
267
MBW #267
268
MBW #268
269
MBW #269
270
MBW #270
271
MBW #271
272
MBW #272
273
MBW #273
274
MBW #274
275
MBW #275 (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!