Alex kembali bertemu Amanda dengan tidak sengaja.
Didalam kamar miliknya, Alex masih berdiri disamping ranjangnya menatap Amanda yang masih tertidur dengan nafas yang terlihat sangat lemah.
Kemudian ia berbalik dan melangkah ke arah jendela kamarnya. Ia meraih benda pipih berwarna hitam didalam saku jaketnya.
"...."
"Cari tau semua tentang gadis yang bernama Amanda Zelia Jason!" Ucap Alex memberi perintah dengan suara pelan namun terdengar penuh ketegasan kepada seseorang dalam telepon diseberang sana yang merupakan orang kepercayaannya.
"....."
Tut! Tut! Tut!
Alex mengakhiri sambungan teleponnya setelah mendengar jawaban dari orang kepercayaannya dan memasukkan ponselnya kedalam saku jasnya kembali.
Ia berbalim dan kembali melangkah mendekat ke arah ranjang lalu duduk ditepian ranjang disamping Amanda.
Alex menatap dalam wajah Amanda kemudian mengulurkan tangannya dan menyingkirkan sedikit rambut yang menghalangi wajah cantiknya yang tampak pucat.
Ia mengusap lembut pipi Amanda yang masih terlihat bekas tamparan.
"Apa yang terjadi denganmu? Siapa yang menamparmu sekeras ini?" Gumam Alex bertanya pada Amanda yang masih tertidur.
Alex menghela nafasnya kemudian beranjak dan pergi keluar dari kamarnya. Ia masuk kedalam ruang kerjanya dan duduk bersandar dikursi kerjanya. Pikirannya melayang, entah mengapa hatinya ingin sekali mengenal Amanda lebih jauh. Ada perasaan yang membuatnya menjadi sosok yang perhatian namun hanya tertuju pada Amanda, gadis yang baru beberapa kali ia temui tanpa sengaja.
Ada apa denganku? Ucap Alex dalam hati sambil menghela nafasnya yang tiba-tiba terasa sangat berat seperti ada beban yang menghimpitnya.
'Tok! Tok! Tok!'
Terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat Alex mengalihkan pandanganannya kearah pintu.
"Masuk!" Serunya dan Bi Salma membuka pintu lalu masuk kedalam menghampiri Alex.
"Tuan Muda, makan dulu! Bibi sudah menyiapkan makanan untukmu atau mau Bibi bawakan kesini?" Ucap Bi Salma dengan penuh perhatian.
"Tidak perlu Bi! Bibi pergilah kekamarku, kalau dia bangun, suruh dia untuk makan!" Ucap Alex dengan menatap Bi Salma dan Bi Salma tersenyum kepadanya.
"Baiklah, kalau begitu Bibi permisi dulu!" Jawab Bi Salma yang diangguki oleh Alex.
Setelah Bi Salma keluar dari ruangan kerja Alex, Alex pun segera beranjak keluar dari ruangannya dan berjalan menuruni tangga menuju keruang makan.
Didalam kamar Alex, Bi Salma duduk ditepian ranjang memandangi wajah cantik Amanda yang masih terlihat pucat.
"Sepertinya Tuan Muda Alex sudah menyukaimu." Gumam Bi Salma sambil tersenyum dan mengusap lembut kepala Amanda.
"Kamu itu sangat cantik." Lanjut Bi Salma.
Bi Salma masih duduk disamping Amanda menemaninya dan tak bosan terus memandangi Amanda. Meski wajahnya terlihat pucat, namun aura kecantikan yang alami dari Amanda mampu membuat siapa saja terpesona saat menatapnya termasuk Alex.
'CEKLEK!'
Terdengar suara pintu terbuka dari luar. Alex masuk kedalam kamarnya setelah selesai makan tadi.
Ia mendekat kearah Bi Salma yang sedang mengusap kepala Amanda dengan penuh kasih sayang.
"Dia tidur seperti bayi." Ucap Alex sambil menatap Amanda.
Bi Salma menoleh dan menengadahkan kepalanya melihat Alex lalu tersenyum kemudian kembali menatap Amanda.
"Dia sangat cantik kan Tuan?" Tanya Bi Salma kepada Alex sambil memandangi wajah Amanda dengan tersenyum.
"Hmm." Jawab Alex tanpa ekspresi.
"Hmm apa Tuan? Bibi tau kalau Tuan Muda Alex suka kan dengan Nona Amanda?" Tanya Bi Salma sambil menoleh menatap Alex dengan tersenyum.
"Bibi ini kenapa jadi suka ngawur kalau bicara?" Ucap Alex dengan mengernyit.
Mana mungkin aku menyukainya! Batin Alex yang tidak menyadari kalau hatinya merasakan perasaan lain terhadap Amanda.
"Ngawur bagaiman sih Tuan? Bibi ini sudah mengenal Tuan Muda Alex dari Tuan Muda masih sangat kecil! Tebakan Bibi juga tidak pernah salah! Mungkin Tuan Muda Alex bisa menyangkal saat ini, tapi perasaan siapa yang tau?" Ucap Bi Salma dengan panjang sambil tersenyum.
Alex membuang nafasnya kasar. Ia tidak ingin menanggapi ucapan Bi Salma. Kemudian ia berbalik dan melangkah menuju jendela kamarnya. Bi Salma terus memeperhatikan Alex. Bi Salma kemudian bangkit dan melangkah menghampiri Alex.
"Belum lama ini, ayahnya meninggal Bi." Ucap Alex kepada Bi Salma sambil menatap lurus kearah pemandangan alam dari jendela besar kamarnya.
"Oh ya ampun, kasihan sekali dia! Lalu bagaimana dengan keluarganya, Tuan?" Tanya Bi Salma sambil menatap kearah Alex.
"Setauku, dia tinggal sendiri setelah ayahnya meninggal." Jawab Alex sambil menoleh menatap Bi Salma.
"Boleh Bibi tanya Tuan?" Tanya Bi Salma dengan serius.
"Kalau Bibi mau tanya tentang perasaanku, lupakan saja Bi!" Jawab Alex membuat Bi Salma terkekeh karena sudah ketebak oleh Tuan Mudanya dan Bi Salma yakin kalau Tuan Mudanya ini memang sudah mulai mau mambuka hatinya kembali.
"Tuan Muda ini, Bibi kan belum bertanya apa-apa!" Ucap Bi Salma diselingi kekehan.
Alex mendengus kesal melihat Bi Salma.
"Aku cuma merasa kasihan saja Bi!" Ucap Alex dengan menatap Bi Salma.
Kemudian Alex berbalik dan melangkah kembali mendekati ranjang yang ditiduri Amanda. Ia memandangi wajah Amanda kembali.
"Baiklah Tuan Muda, tapi kalau tebakan Bibi benar, Tuan Muda harus beri hadiah ke Bibi ya?" Pinta Bi Salma dengan tersenyum sambil menghampiri Alex.
"Terserah Bibi mau bicara apa!" Jawab Alex dengan melirik sinis Bi Salma.
Bi Salma masih menahan tawanya sambil memperhatikan Alex yang sedang memandangi Amanda. Alex yang menyadari kalau Bi Salma memperhatikannya, ia pun menoleh dan menatap Bi Salma.
"Ada apa Bi? Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Alex dengan memicingkan matanya menatap Bi Salma.
"Tuan Muda Alex yakin tidak tertarik dengan Nona Amanda? Bibi perhatiin, dari tadi, Tuan Muda terus memandangi Non Amanda ." Tanya Bi Salma sengaja ingin menggoda Tuan Mudanya yang terlihat dengan jelas di matanya kalau Tuan Mudanya ini memang tertarik dengan Amanda.
"Bibi ini sok tau seperti paranormal saja!" Ucap Alex dengan mencebikkan bibirnya menyangkal tebakan Bi Salma.
"O ya? Tuan Muda jangan lupa kalau Bibi ini bisa dengan mudah membaca pikiran Tuan loh!" Ucap Bi Salma dengan diselingi kekehan kecil yang membuat Alex semakin kesal karena ia mengakui kehebatan Bi Salma yang selalu bisa menebaknya.
Alex mendengus kesal. "Sudahlah Bi, aku masih ada urusan!" Ucap Alex yang tidak ingin lagi menanggapi Bi Salma.
Dengan cepat Alex berbalik dan keluar dari kamarnya. Bi Salma masih terkekeh geli melihat sikap Tuan Mudanya yang selalu menyembunyikan apapun yang sedang dirasakannya.
Alex berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah. Dia melihat Dion masuk. Dion adalah tangan kanan Alex, orang kepercayaannya yang tadi diperintahnya untuk mencari tau informasi tentang Amanda.
"Bos, aku sudah dapat semua informasi tentang gadis yang kamu maksud!" Ucap Dion sambil membawa berkas-berkas ditangannya.
"Good job! Kamu memang selalu bisa diandalkan!" Alex selalu memuji Dion karena selama ini, Dion selalu cepat bertindak saat mendapat perintah darinya.
"Semuanya ada di dalam berkas-berkas ini!" Ucap Dion sambil menyerahkan berkas-berkas yang berisikan informasi tentang Adam Jason dan Amanda kepada Alex.
"Good! Ikut aku!" Ucap Alex sambil menerima berkas dari tangan Dion kemudian mengajak Dion menuju lantai atas ke ruang kerjanya.
...*****...
...Readers, terimakasih sudah berkenan mengikuti karyaku ini. Mohon beri semangat dan dukungan selalu untuk karya-karyaku ya, sekali lagi terimakasih banyak!...
...🙏🏻😍❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Lusiana Ouw
Sultan mah bebas 🙄
2021-11-06
3
Elma Theana
visualnya thor
2021-06-04
5
dewi putriyanti
detektif dion muncul
2021-05-30
0