Di Night Club, ketiga sahabat Amanda kebingungan mencari keberadaan Amanda yang tiba-tiba menghilang entah kemana.
"Ditoilet nggak ada!" Ucap Riana dengan panik dan cemas.
"Aku akan coba hubungi dia lagi." Ujar Nina sambil terus mencoba menghubungi Amanda dengan ponselnya.
"Gimana?" Tanya Riana.
"Ck! Nomornya masih nggak aktif!" Jawab Nina dengan wajah kesal karena merasa khawatir.
"Iya nggak aktif, dari tadi aku juga udah coba telpon Manda berkali-kali, tapi yang menjawab malah operator, hufft!" Sambung Meli juga dengan rasa kesal sekaligus khawatir.
"Ya udah, kita coba cari diluar, kalau Manda tetap nggak ditemukan, kita pulang dulu aja." Usul Nina kepada para sahabatnya yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh mereka.
Mereka segera keluar dari Night Club dan mencari Amanda disekitaran Night Club. Namun Amanda tetap tak ditemukan.
"🎤Kemana kemana kemana..ku harus mencari kemana..Amanda tercinta tak tau rimbanya.. Aawh! Kamu apaan sih Mel?" Saat bernyanyi sambil mencari Amanda, Nina langsung mendapat tonyoran di kepala dari Meli.
"Suara kamu pales banget, bikin mules tau nggak?!" Jawab Meli dengan kejam.
"Biarin! Siapa yang suruh dengerin? Tutup tuh kuping!" Balas Nina dengan mendengus kesal.
"Kalian ini bisa nggak sih kalau nggak ribut? Manda belum ketemu, kalian malah ribut sendiri!" Sahut Riana ikut kesal karena Nina dan Meli selalu saja ribut sendiri. Namun meski begitu, keributan atau pertengkaran mereka hanyalah sekedar guyonan saja.
"Meli tuh, main tonyor kepala aku. Kalau aku jadi bego, mau tanggung jawab hah?" Ucap Nina dengan melotot pada Meli.
Meli pun terkekeh geli. "Gitu aja ngambek!" Ucap Meli sambil mencolek dagu Nina dan langsung ditepis oleh Nina.
"Udah udah! Ayo kita cari Manda lagi!" Ucap Riana menghentikan keributan diantara Meli dan Nina.
"Duuuh Manda, kemana sih kamu? Kok pakai acara ngilang segala?" Gerutu Nina sambil terus berjalan mengitari parkiran mencari-cari Amanda dengan khawatir.
"Kita pulang dulu aja gimana? Mungkin aja, Manda udah pulang duluan." Ucap Riana kepada para sahabatnya.
"Iya yuk, kita pulang aja dulu, besok pagi kita coba datengin Manda dirumahnya." Jawab Meli menyetujui Riana.
Mereka pun bergegas masuk kedalam mobil milik Riana. Karena esoknya hari minggu yang artinya mereka libur, jadi mereka memutuskan untuk pulang kerumah Riana dan menginap disana dan paginya mereka akan bersama menemui Amanda dirumahnya.
***
Keesokan harinya di Villa Alex Matthew,Amanda mulai terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan pandangan matanya. Ia masih belum sepenuhnya tersadar.
Begitu ia membuka matanya, ia terkejut dan menyapu ruangan sekelilingnya dengan matanya.
"Ini dimana? Kenapa aku bisa ada disini?" Gumam Amanda sambil mengamati isi ruangan yang ditempatinya ini tampak begitu luas dan mewah juga elegan.
Seketika Amanda tersadar dan matanya membulat.
"Astaga bajuku?!" Pekik Amanda dengan terkejut dan panik sambil mengamati dirinya yang telah memakai pakaian bukan miliknya.
"Jangan-jangan ....?!" Lanjutnya sambil melotot bertanya kepada dirinya sendiri lalu Amanda beranjak turun turun dari ranjang.
"Eh tunggu!" Gumam Amanda sambil mengingat sesuatu kemudian ia melompat lompat kecil untuk memastikan yang ia rasakan dari bawah miliknya namun ia sama sekali tidak merasakan apapun. Amanda menghela nafasnya lega.
Tok! Tok! Tok!
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar membuat Amanda terlonjak kaget.
Dengan ragu dan takut, ia berjalan pelan menuju pintu kamar dan membuka pintunya.
Amanda menghela nafas lega kembali karena yang ia lihat adalah seorang wanita paruh baya yang berdiri didepan pintu kamar dengan tersenyum dan terlihat sangat ramah.
"Nona, ini Bibi mengantar pakaian milikmu, karena semalam Bibi yang mengganti pakaianmu dan Bibi juga sudah mencucinya." Ucap wanita paruh baya tersebut kepada Amanda dengan tersenyum sangat ramah sambil menyodorkan pakaian milik Amanda yang sudah bersih rapi dan wangi.
"Ah..i-iya..terimakasih banyak ya Bi." Jawab Amanda dengan gugup dan tersenyum kaku. Dalam hati ia mengusap syukur setidaknya ia tidak disentuh oleh pria.
"Ya sudah kalau begitu, silahkan Nona kalau mau mandi dulu, kemudian turun untuk sarapan ya. Bibi sudah menyiapkan sarapan untukmu." Ucap Bibi dengan lembut sambil tersenyum dan dijawab anggukan oleh Amanda dengan tersenyum manis.
Kemudian Amanda masuk ke kamar mandi untuk mandi. Saat masuk kedalam kamar mandi, Amanda tertegun karena merasa takjub dengan isi dalam kamar mandi tersebut.
"Waaaw, kamar mandinya aja segede ini, empat kali lebih gede dari kamar tidur dirumahku!" Gumam Amanda sambil membuka matanya lebar-lebar.
Setelah puas mengamati sekeliling dalam kamar mandi, Amanda mulai menanggalkan pakaiannya dan mengguyur seluruh badannya dibawah shower.
Setelah selesai dengan ritual mandinya dan telah memakai pakaiannya kembali, seketika Amanda teringat sesuatu yang membuat dirinya langsung dilanda gelisah dan sangat panik.
"Astaga! Ayah..!!" Pekiknya yang teringat ayahnya.
Kemudian dengan cepat ia berlari keluar dari kamar dan turun kebawah untuk segera pergi dan pulang kerumahnya.
Saat sampai dibawah ia terhenti karena dikejutkan oleh Bi Salma yang sudah berdiri dibawah tangga.
"Nona kenapa berlari? Ayo sarapan dulu!" Seru Bi Salma dengan ramah sambil meraih dan menggandeng lengan Amanda lalu menariknya menuju meja makan.
"Maaf Bi, aku harus segera pulang." Jawab Amanda sambil mencoba melepaskan tangan Bi Salma dengan lembut yang masih menggandengnya.
"Iya, tapi sarapan dulu, setelah itu Bibi akan meminta supir untuk mengantarmu pulang!" Ucap Bi Salma sambil menarik kembali tangan Amanda untuk duduk.
Amanda menghela nafasnya dan dengan terpaksa ia menuruti Bi Salma karena Amanda juga merasa tidak enak hati kalau menolak kebaikan orang seperti Bi Salma.
Bi Salma mengambilkan sarapan untuk Amanda.
"Eh Bi, biar aku ambil sendiri saja!" Ucap Amanda dengan senyum kaku merasa tidak enak kalau dilayani oleh orang tua.
"Tidak apa-apa Nona, ini sudah menjadi tugas Bibi dirumah ini untuk melayani tuan rumah dan tamunya, apalagi tamunya spesial sepertimu yang cantik ini." Jawab Bi Salma sambil tersenyum sangat ramah.
"Tuan rumah? Tamu spesial? Maksud Bibi apa?" Tanya Amanda dengan mengernyit merasa bingung.
"Iya Nona! Kamu adalah tamu spesial Tuan Muda Alex, jadi Bibi harus melayanimu dengan sebaik mungkin." Jawab Bi Salma masih dengan senyum ramah dan menyentuh dagu Amanda dengan lembut penuh rasa sayang.
"Tuan Muda Alex? Siapa itu Bi?" Tanya Amanda semakin bingung.
"Tuan Muda Alex yang semalam membawamu kesini." Jawab Bi Salma dengan tersenyum.
"O ya,siapa namamu Nona? Perkenalkan dulu, aku Bi Salma!" Lanjut Bi Salma dengan sangat ramah kepada Amanda sambil meletakkan piring berisi makanan diatas meja dihadapan Amanda dan mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.
"Oh..aku Amanda Bi, senang bisa kenal Bibi Salma yang sangat baik!" Jawab Amanda dengan tersenyum manis sambil meraih tangan Bi Salma dan menjabatnya.
KRIIIING!
Terdengar bunyi telepon rumah. Kemudian Bi Salma segera beranjak dari duduknya dan berjalan kearah telepon rumah yang berdering keras lalu mengangkat telepon dari seseorang diseberang sana.
"Ya Hallo, kediaman Tuan Muda Alex Matthew, dengan siapa ini?" Ucap Bi Salma kepada sang penelepon dengan ramah.
"...."
"Oh Tuan Muda Alex!" Seru Bi Salma kepada Alex yang telah meneleponnya dari seberang sana.
"...."
"Iya! sudah Tuan Muda, sekarang Nona Amanda sedang sarapan! Tadi dia terburu-buru ingin segera pulang, tapi Bibi memaksanya untuk sarapan dulu." Jawab Bi Salma menjelaskan kepada Alex dan Alex terdiam.
"Hmm..Tuan Muda tidak biasanya menelpon kerumah, apalagi menanyakan seorang gadis." Lanjut Bi Salma saat Alex terdiam sambil tersenyum dan menggoda Alex.
Tut! Tut! Tut!
Hanya jawaban nada sambungan terputus yang didengar Bi Salma, membuat Bi Salma semakin yakin kalau Tuan Mudanya sudah mulai membuka hatinya meski sangat sulit mendapatkan jawaban dari Tuan Mudanya yang sangat dingin dan acuh ini.
Entah kenapa tiba-tiba Alex ingin sekali menghubungi Bi Salma dan menanyakan tentang Amanda. Namun Bi Salma dapat menebak dan merasa yakin kalau Tuan mudanya telah memberikan perhatian yang berbeda kepada tamunya yang bernama Amanda ini.
Setelah menutup teleponnya, Bi Salma segera kembali menghampiri Amanda sambil tersenyum.
"Baru saja Tuan Muda Alex yang menelepon, menanyakanmu." Ucap Bi Salma sambil tersenyum.
"Oh." Jawab Amanda dengan mengangguk terkesan cuek.
"Ehm Bi, aku sudah selesai sarapannya, trimakasih banyak ya Bi. Kalau gitu aku pamit pulang dulu." Ucap Bella kepada Bi Salma sambil bangkit berdiri dari tempat duduknya.
"Ya sudah kalau gitu biar diantar supir saja ya? Tadi Tuan Muda berpesan untuk menyuruh supir mengantarmu pulang." Ucap Bi Salma menyampaikan pesan dari Tuan Mudanya sebelum pergi tadi pagi.
"Maaf Bi, bukannya tidak mau, tapi aku naik ojek saja!" Jawab Amanda dengan sopan.
"Ya sudah ya Bi, aku pamit dulu, trimakasih banyak sekali lagi dan sampaikan trimakasihku juga kepada Tuan Muda Alex!" Lanjut Amanda dengan tersenyum manis dan segera berlari keluar dari Villa Alex.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
ree
semangat..
2023-09-16
0
Bang Adit👻ᴸᴷ
bella apa Amanda ini wehhhh😪
2022-12-17
1
Hadianti
yuk mampir di novel sebelah judulnya istri rahasia CEO tampan 🙏
2021-11-20
1