Karena kepalanya merasa sangat berat dan pusing, begitu Amanda menabrak pria tersebut, tubuhnya langsung terhuyung dan terjatuh.Beruntung Pria yang ditabrak Amanda selalu sigap dan dengan cepat pria itu menarik lengan Amanda dan merangkul pinggangnya.
Amanda pun masuk dalam dekapan pria tersebut lalu pingsan.
"Hei Nona, bangunlah!" Ucap pria tersebut sambil menggoyang-goyangkan tubuh mungil Amanda.
"Sial! Sepertinya dia banyak minum!" Gumam pria tersebut setelah mencium bau alkohol dari mulut Amanda.
Kemudian pria tersebut membopong Amanda,membawanya keluar menuju parkiran mobil dan membaringkannya dibangku panjang yang ada dipinggir parkiran Night Club.
Pria tersebut berdiri didepan bangku tempat Amanda dibaringkan dan terus berusaha membangunkan Amanda, sesekali sambil menepuk-nepuk pipinya, namun Amanda tidak juga sadar.
"Ck! Dasar gadis pemabuk ngrepotin aja!" Gurutu pria tersebut sambil mencebikan bibirnya merasa kesal.
"Hei Nona, cepatlah bangun atau aku tinggalkan kau disini sendirian!" Ucap pria tersebut sambil menepuk-nepuk lengan Amanda, namun Amanda masih saja terdiam memejamkan matanya tidak bergerak.
Karena telah merasa cukup kesal menunggu, akhirnya pria tersebut meninggalkan Amanda yang masih belum sadarkan diri begitu saja.
Saat hendak masuk kedalam mobil sport miliknya ingin mengambil sesuatu didalam, pria itu melihat ada tiga orang preman yang mendekat kearah Amanda. Pria tersebut memperhatikan mereka dari samping mobil sportnya yang terparkir jauh dari tempat Amanda terbaring.
Terlihat jelas oleh pria tersebut, para preman itu menatap Amanda dengan tatapan bringas.
"Haha..sepertinya dia banyak minum." Ucap salah satu preman setelah mencium aroma alkohol dari Amanda.
"Dia sangat cantik dan lihat, kulitnya sangat halus! Gimana kalau kita bawa dia, kita ajak dia bersenang-senang malam ini? Hahaha!" Sambungnya premain lainnya sambil berjongkok menatap Amanda dan tertawa girang.
"Boleh juga Bang, kalau gitu ayo cepat kita bawa dia sebelum dia sadar Bang!" Ucap preman lainnya yang sudah tidak sabar ingin bermain-main malam ini.
Dari sisi lain, pria yang membawa Amanda tadi memperhatikan dari kejauhan. Ia merasa tidak tega melihat Amanda menjadi santapan para preman yang tidak tau diri seperti mereka. Ia pun melangkah dan mendekati para preman itu yang sudah mengangkat tubuh mungil Amanda.
"Hey, turunkan dan lepaskan dia!" Ujar pria tadi dengan penuh penekanan dan menatap tajam para preman didepannya.
"Siapa kamu hah?? Jangan ikut campur urusan kita!" Tanya salah satu preman yang merupakan ketua genk dengan emosi.
"Nggak perlu tau siapa aku! Cepat lepaskan gadis itu atau kalian semua akan menyesal!" Tegas pria itu kembali menyuruh mereka melepaskan Amanda.
"Sialan!! Beraninya ngancem kita?? Hajar dia!!" Balas preman itu dengan tersulut emosi kemudian mereka langsung menyerang pria tadi.
Tanpa mengeluarkan banyak tenaga, pria itu dengan sangat mudah mampu membuat para preman itu jatuh terkapar.
"Aahk!"
Aduh sakit!"
Pekik mereka saat jatuh terkapar.
"Ampun! Jangan pukul lagi! Ampun!" Lanjutnya dengan mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
Hanya sisa satu preman yang masih membopong Amanda. Pria itu melangkah kearahnya sambil menatap tajam. Preman itu terlihat ketakutan dan melangkah mundur.
"Ampun bro! Ini..aku serahin gadis ini!" Ucap preman itu dengan tubuh gemetar karena ketakutan lalu menurunkan Amanda dan menyerahkannya kepada pria itu.
Kemudian preman itu lari terbirit-birit meninggalkan tempat itu tanpa menghiraukan teman-temannya yang sudah terkapar akibat dihajar oleh pria tadi.
"Dasar sampah!!" Gumam pria itu dengan geram.
Pria itu membawa Amanda menuju parkiran mobilanya dan membawanya masuk kedalam mobil sportnya, kemudian ia juga masuk dibagian kemudi dan menyalakan mesin mobilnya lalu melajukan mobil sportnya menuju tempat tinggalnya.
Mobil sport mewah warna hitam telah sampai di depan sebuah Villa mewah berlantai tiga. Pria tersebut keluar dari mobilnya kemudian mengitari mobilnya dan membuka pintu mobil, lalu menggendong Amanda ala bridal style dan membawanya masuk ke dalam Villanya.
Beberapa penjaga Villa hanya memperhatikan Alex dengan tidak biasa. Karena baru pertama kali ini, Alex terlihat membawa pulang seorang wanita dan wanita yang dibawanya dalam keadaan tidak sadar. Namun mereka hanya diam dan saling melempar lirikan pada teman-temannya.
"Ya ampun Tuan Muda, apa yang terjadi dan siapa nona ini?" Tanya wanita paruh baya yang menyambut kedatangan Tuan Mudanya.
Pria tersebut tidak menjawab dan langsung membawa Amanda yang masih dalam gendongannya ke lantai dua menuju kamarnya. Wanita paruh baya tadi mengikutinya dari belakang dan membantu Tuan Mudanya membukakan pintu kamarnya.
Amanda dibawa masuk kedalam kamarnya dan dibaringkannya diatas ranjang king size nya.
"Bi, aku minta tolong, bersihkan badannya dan ganti sekalian pakaianya, Bibi pakaikan aja pakaianku!" Perintah pria itu kepada wanita paruh baya tersebut yang merupakan ART kepercayaannya selama ini.
"Baik Tuan Muda!" Jawab Bibi paruh baya tersebut dengan tersenyum.
Drrrt! Drrrt! Drrrt!
Ponsel pria tersebut bergetar dan berdering, ada panggilan masuk dari seseorang diseberang sana.
Kemudian pria tersebut keluar dan menutup pintu kamarnya kembali dengan pelan.
Pria tersebut meraih ponselnya dari saku jaketnya, ia menatap layar ponselnya lalu menggeser tombol warna hijau.
"Ya?" Jawab singkat pria tersebut.
"...."
"Aku tiba-tiba ada urusan mendadak!" Jawab pria tersebut dengan wajah tanpa ekspresi.
"...."
"Oke, besok datang aja ke Villa!" Jawab pria tersebut dengan datar kemudian langsung menutup panggilan telponnya.
Pria tersebut berjalan menuju ruang kerjanya yang tak jauh letaknya dari kamar miliknya. Ia duduk dikursi kerjanya dan menyalakan laptopnya untuk mengecek email masuk yang belum sempat ia buka.
Setelah hampir satu jam pria itu berkutat dengan laptopnya, ia menutup laptopnya kemudian menyandarkan tubuhnya kesandaran kursi sambil memejamkan matanya.
Entah apa yang sedang pria itu pikirkan?
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu terdengar dari luar, sontak membuat pria itu tersadar dari lamunannya dan membuka matanya dan menatap ke arah pintu.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk!" Ucap pria itu.
Kemudian masuklah wanita paruh baya yang tadi melangkah mendekati Tuan Mudanya.
"Tuan Muda Alex, Bibi sudah menyeka dan mengganti pakaian Nona cantik itu. Sebenarnya dia siapa Tuan? Apa dia pacar barunya Tuan Muda Alex?" Tanya wanita paruh baya tersebut kepada Tuan Mudanya yang bernama Alex sengaja ingin menggodanya.
Alex Matthew, pria yang tadi tidak sengaja ditabrak oleh Amanda di Night Club dan menolongnya dari para preman yang ingin berusaha membawanya. Entah apa yang akan terjadi kalau Alex tidak mendekat dan menghajar para preman tadi?
"Jangan ngawur Bi! Dia bukan siapa-siapa!Aku tadi cuma menolongnya aja!" Jawab Alex datar.
"Tapi, baru kali ini loh Tuan Muda membawa pulang seorang gadis, cantik lagi!" Goda wanita paruh baya dengan tersenyum senang.
Karena selama dua tahun belakangan ini setelah Alex putus dengan kekasihnya, belum pernah ia melihat Alex dekat dengan wanita lagi apalagi membawa pulang seorang wanita. Kekasihnya yang dulu saja belum tau Villa ini.
Villa tempat tinggal Alex ini sangat privat. Hanya orang-orang tertentu saja yang diizinkan datang.
"Terserah Bibi mau ngomong apa!" Jawab Alex dengan acuh.
"Tapi Bibi lihat Tuan Muda Alex begitu perhatian dengan nona tadi. Bibi kira dia ..."
"Sudahlah Bi, lebih baik sekarang Bi Salma istirahat! Makasih sudah merepotkan Bibi!" Sahut Alex dengan cepat memotong ucapan Bi Salma kemudian Alex beranjak keluar meninggalkan Bi Salma yang terpaku ditempat menatap kepergian Alex.
Bi Salma memang sudah sangat mengenal baik Alex, karena memang sudah dari Alex kecil Bi Salma bekerja di keluarga Matthew dan ikut mengasuh Alex.
Dari hal yang kecil hingga hal hal lain yang dialami oleh Alex, Bi Salma selalu tau dan Bi Salma juga selalu bisa memahami tentang perubahan sikap Alex.
Bahkan Bi Salma juga selalu bisa menebak perasaan Alex.
Mungkin karena memang Bi Salma adalah orang yang paling dekat dengan Alex sejak Alex masih kecil.
Bi Salma juga begitu menyayangi Alex, terlebih setelah Elina ibu Alex meninggal akibat kecelakaan saat Alex masih berusia sebelas tahun.
Alex pun selalu merasa tidak bisa jauh dari Bi Salma. Meski telah ditinggal sang ibu, Alex masih selalu bisa merasakan kasih sayang seorang ibu yang diberikan oleh Bi Salma. Alex telah menganggap Bi Salma sudah seperti ibunya sendiri selama ini.
Meskipun sikapnya yang selalu dingin dan acuh, Bi Salma sangat tau kalau sebenarnya Alex memiliki hati yang begitu lembut dan hangat juga sangat peduli dan penyayang.
Bi Salma kemudian beranjak keluar dari ruang kerja Alex dan turun kebawah menuju kamarnya untuk beristirahat karena hari semakin larut.
Alex yang telah berada dikamar tamu lantai bawah, ia merasa gerah dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.
Setelah selesai dengan mandinya dan mengganti pakaianya, Alex membaringkan tubuhnya diatas ranjang sambil menatap langit-langit dalam kamar. Pikirannya menerawang, entah apa yang sedang ia pikirkan.
Tak lama kemudian ia memejamkan matanya dan tertidur.
...*****...
...Readers! Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya,terimakasih banyak atas dukungan dan semangat dari kalian semua!🙏🏻😍❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Bang Adit👻ᴸᴷ
tuan rumahnya baik yaa,tamunya di suruh tidur dikasurnya dya tidur di kamar tamu 🤪🤪🤪
2022-12-17
0
Nurhayati
nyimak dulu thor
2022-08-30
0
Erni Johan
bibi yg baik
2021-12-23
0