Seorang gadis bertubuh mungil bernama Amanda Zelia Jason sedang duduk santai ditaman kampus bersama para sahabatnya.
Mereka sedang membahas kembali rencana untuk berkumpul merayakan ulang tahun salah satu sahabtnya yang bernama Riana malam ini.
Amanda hanya menyimak obrolan sahabat-sahabatnya sambil membaca novel favoritnya.
"Oke kalau begitu nanti malam kita ke Night Club!" Ucap Riana kepada sahabat-sahabatnya.
"Aku sih iyes aja!" Jawab Meli sambil menganggukan kepalanya.
"Oke, kamu gimana Manda?" Tanya Riana sambil menoleh kearah Amanda. Amanda menoleh menatap Riana dan menghela nafasnya berat.
"Maaf Ana, sepertinya aku nggak bisa ikut deh. Ayahku pasti nggak kasih ijin aku kluyuran sepulang kerja apalagi ke club malam, dan aku besok juga nggak libur kerja." Jawab Amanda dengan berat hati karena harus menolak ajakan sahabatnya dihari ulang tahunnya ini.
"Ck! Kamu nggak asik ah! Please deh Manda, sekali ini aja! Ini kan ultahku!" Pinta Riana dengan menatap penuh harap kepada Amanda.
"Iya Manda, nanti kamu bilang aja sama om Adam kalau kamu lembur malam ini! Nanti sepulang kerja kita jemput kamu di Kafe ya?!" Sambung Nina yang juga berusaha membujuk Amanda.
Amanda terdiam dan tampak sedang berfikir. Tidak mungkin kalau ia harus membohongi ayahnya. Selama ini Amanda anak yang selalu jujur dan patuh kepada ayahnya.
"Please Manda. Anggap aja ini permintaanku dihari ulang tahunku dan aku anggap ini kado ultah darimu kalau kamu mau ikut kumpul bareng kita!" Ucap Riana dengan menangkupkan kedua telapak tangannya kedepan memohon dengan wajah sedihnya dan penuh harap kepada Amanda.
Amanda kembali menghela nafasnya berat. Ia merasa bingung sekaligus tidak enak hati melihat Riana yang memohon kepadanya, mengingat kebaikan dari para sahabatnya yang selalu sudi membantunya tanpa ia meminta disaat ia sangat membutuhkan bantuan,
dan mereka selalu datang membantunya juga menghiburnya saat ia merasa terpuruk saat ayahnya yang sering sakit-sakitan.
"Iya deh iya! aku ikut kalian!" Ucap Amanda yang kemudian mendapatkan pelukan dari ketiga sahabatnya.
Akhirnya Amanda dengan terpaksa menyetujui permintaan Riana dan para sahabatnya untuk ikut merayakan ulang tahun Riana malam ini.
***
Waktu terus berputar, jam kuliah hari ini pun telah usai.
Setelah Amanda keluar dari kelasnya, ia bertemu dengan ketiga sahabatnya dan berbincang sambil berjalan menuju parkiran kampus.
Amanda berpamitan kepada sahabat-sahabatnya dan langsung berjalan keluar dari area kampus menuju Kafe tempat ia bekerja sebagai koki.
Karena letak Kafe tempat ia bekerja tidak jauh dari kampusnya, hanya diseberang jalan kampusnya ia berjalan kaki menuju Kafe tersebut.
Kebetulan hari ini Kafe tidak begitu ramai pengunjung, jadi Amanda bisa meminta ijin kepada atasannya untuk pulang lebih awal karena ada janji dengan sahabat-sahabatnya.
Amanda juga telah menelepon ayahnya dengan perasaan penuh bersalah dan berdosa karena ia berbohong kalau dirinya akan lembur malam ini.
Amanda benar-benar merasa sangat berdosa telah membohongi ayahnya untuk pertama kalinya, karena memang Amanda anak yang selalu jujur dan tidak pernah berbohong kepada ayahnya.
Amanda tersadar dari lamunannya saat Riana membunyikan klakson mobilnya membuatnya terperanjat kaget.
Amanda tadi telah berpamitan kepada atasannya juga teman-teman kerjanya untuk pulang duluan dan ia menunggu para sahabatnya didepan parkiran Kafe.
Amanda langsung bejalan menuju mobil Riana dan masuk kedalam mobil mini cooper milik Riana di barisan penumpang.
"Manda, ini cepat ganti baju kamu!Aku sengaja bawain baju ganti buat kamu, sejak kuliah kamu nggak sempet ganti kan? Jadi cepetan ganti biar kamu nggak gerah!" Ucap Riana yang begitu perhatian sambil memberikan pakaian kepada Amanda.
"Makasih ya Ana, tapi..apa aku harus ganti baju disini?" Tanya Amanda dengan bingung.
"Astaga Manda! Ya iyalah disini! Emang mau diluar ganti bajunya? Lagian nggak bakal ada yang liat kamu ganti baju disini!" Sambung Meli dengan diselingi kekehan geli.
"Iya Manda, udah cepetan ganti baju kamu, keburu kita sampai nih!" Lanjut Riana sambil fokus menyetir mobilnya.
"Ck! Iya iya, kalian bawel deh!" Ucap Amanda sambil mencebikan bibirnya kesal namun merasa tersanjung karena sahabat-sahabatnya selalu perhatian kepadanya.
Saat sampai ke tempat yang dituju, mobil yang mereka tumpangi telah terparkir rapi, kemudian mereka turun dari mobil dan langsung masuk mencari tempat yang masih kosong.
Saat mereka mendapatkan tempat, Riana juga telah memesan minuman dan banyak makanan untuk sahabat-sahabatnya dan tak lupa dengan kue ultahnya juga.
Tak lama pesanan datang membuat mata mereka seketika berbinar menatap makanan yang telah dihidangkan.
Mereka langsung menyalakan lilin diatas kue ultah yang telah mereka siapkan sebelumnya.
Mereka begitu gambira menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk sahabat mereka, Riana.
Meskipun hanya dirayakan dengan para sahabatnya saja,Riana dan ketiga sahabatnya sudah sangat bahagia dan mereka cukup mengundang perhatian para pengunjung lainnya yang berada tidak jauh dari mejanya.
Riana merasa sangat bahagia, karena baginya ketiga sahabatnya yang sudah seperti saudaranya sendiri yang selalu ada setiap saat untuknya.
Riana menunduk memejamkan matanya dan berdoa lalu meniup lilin.
Amanda, Nina, dan Meli pun bertepuk tangan dengan sangat riang. Mereka mengucapkan selamat dan memberi doa terbaik untuk Riana.Mereka secara bersamaan berpelukan membentuk lingkaran.
"Semoga kita akan tetap menjadi sahabat baik selamanya! Aku benar-benar bahagia banget malam ini bisa kumpul bareng kalain dihari ulang tahunku ini. Aku sayang kalian semua! Thanks ya udah selalu ada buat aku selama ini!" Ucap Riana masih berpelukan sambil menitikan air mata bahagianya.
Kemudian mereka bersulang dan minum. Saat Amanda meminum minumannya, lidahnya merasa aneh, karena tidak tau minuman apa yang telah dipesan oleh Riana ini.
Riana memesan sampanye untuk merayakan ulang tahunnya tanpa menyadari bahwa Amanda yang paling polos belum pernah mencicipi minuman macam itu.
Namun,Amanda tetap meminumnya, karena sangat menghargai Riana dan tanpa sadar satu gelas langsung tandas diminumnya.
"Ya ampun Manda! Haus banget ya?" Tanya Meli dengan terkekeh.
"Iya, aku haus banget." Jawab Amanda dengan polosnya sambil nyengir.
Amanda merasa sedikit pusing setelah beberapa saat karena ia sudah menuangkan kembali sampanye dari botol kedalam gelasnya untuk yang ketiga kalinya. Amanda tidak tau dan tidak menyadari kalau ternyata minuman yang dipesan Riana mengandung alkohol yang akan membuatnya mabuk.
Karena memang ia belum pernah minum minuman beralkohol, oleh sebab itu Amanda langsung merasakan reaksi dari minuman tersebut.
Amanda ingin pergi ketoilet untuk sekedar cuci muka menyegarkannya dari rasa panas ditubuhnya.
"Aku mau ketoilet dulu ya." Ucap Amanda kepada para sahabatnya.
"Mau aku anter?" Tanya Meli pada Amanda.
"Nggak usah Mel, aku bisa sendiri." Jawab Amanda sambil tersenyum.
Amanda pun segera pergi mencari letak toilet. Saat Amanda berjalan menuju toilet, kepalanya makin terasa berat, pandangannya terasa sedikit kabur, jalannya juga sudah sedikit sempoyongan dan tanpa sengaja ia menabrak seorang pria yang bertubuh tinggi besar.
...*****...
...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya! Terimakasih banyak!🙏🏻😍❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Lestary
ceritanya mulai menarik.
2021-11-25
1
Muhaidir Lili Lili
menarik
2021-11-10
2
la beneamata
komen,walo blm sreg sama usia si mc
2021-11-03
2