Sudah seminggu Cinta tidak diizinkan pergi ke kampus , segala rayuan pulau kelapa yang Cinta kuasai tidak menggoyahkan keputusan sementara yang Dimas buat.
tapi bagaimana mau berhasil, rayuannya receh ala abege alay , bukannya Dimas luluh , yang ada justru lucu .
Dimas masih sering ke cafe hanya crosscek segala operasional cafe walaupun durasinya tidak lama ,karena kasihan dengan Cinta, jika terlalu lama ditinggal cuma bareng mbok Nah .
Itu cuma akal akalan Dimas saja ,dari dulu kan yang ada cuma 'kan mereka bertiga, bilang saja lagi ngejar target.
Seperti malam ini ,
setelah sholat magrib, makan malam, Dimas Kembali sibuk dengan pekerjaannya, duduk di sofa dengan komputer lipatnya yang diletakkan diatas meja.
Cinta berguling guling diatas kasur dengan ponsel ditangannya. sesekali melirik ke arah Dimas, yang dilirik tidak menyadari karena terlalu fokus ,acap kali keningnya berkerut .
Merasa bosan bermain ponsel terus , Cinta beranjak melangkah mendekati Dimas.
Duduk pelan tidak terlalu dekat karena kuwatir mengganggu pekerjaan Dimas " Sibuk ya Om "
" Hem...." tanpa menoleh
" Ada yang bisa Cinta bantu gak ? " menawarkan diri
Dimas menoleh sekilas dengan dahi yang masih berkerut, pasti ada maunya batin Dimas.
" Tumben, biasanya kamu tidak mau ikut campur dengan urusan cafe "
" Melihat Om sibuk dari tadi, biar cepat selesai "
Dimas tidak mengatakan apa apa, melanjutkan pekerjaannya, Cinta cemberut karena di abaikan suaminya .
Dimas terkekeh " Itu bibir kenapa di monyongkan gitu ?"
Gantian Cinta mengabaikan Dimas , ia melengos membuang pandangan ke sembarang arah.
Dimas meraih lengan Cinta dan menariknya sedikit kuat , cinta terduduk dipangkuan Dimas .
Dikecupnya bibir Cinta lembut
" Om sedang ada yang dikerjakan, jangan ngambek ! "
" Cinta bosan Om " rengeknya
" Biarkan Om menyelesaikan pekerjaan ini dulu, setelah itu kita bicarakan apa maunya Om " Ucapnya sambil mendorong agar Cinta bangkit dari pangkuannya.
Cinta perlahan bergeser " Kok maunya Om , bukan maunya Cinta ?"
" Setelah maunya Om baru maunya kamu " Ujarnya melanjutkan kembali pekerjaannya yang tertunda sesaat m
" Memangnya...."
" Sayang " suara Dimas menekan
Cinta nyengir sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.
Akhirnya Cinta berjalan kedapur membuatkan Dimas secangkir kopi dan diletakan diatas meja agar Dimas gampang menjangkaunya
Enakan kan VC dengan markonah dan maemunah gumamnya melangkah ke balkon .
Maya tiduran diatas kasur
" Hai neng...kemana aja kamu seminggu ini gak ke kampus, udah pinter ? "
" Pasti Dikekepin terus sama suamimu kan ? " timpal Clara sambil ngemil keripik singkong
" enak aja nuduh, lagi ada usrusan " Cinta menyangkal
' urusan apa ? " tanya Maya
" Ada deh "
Tidak mungkin Cinta berterus terang.
" Neng ....Neng, kamu kalau mau membuat alasan yang cerdas dikit-lah ! " Clara mencibir
Maya terbahak bahak
" Eh Maimunah, apa yang kau tertawakan ?" tanya Cinta sok polos.
" Tanda merah yang memenuhi hampir semua di lehermu , itu urusan yang kau maksud ' Clara mencibir.
Cinta menjulurkan lidahnya tidak perduli
" Teruss....Kapan kau mulai ke kampus lagi ? Jangan bilang kalau kai ngambil masa izin beberapa bulan " tanya Maya mulai serius
Cinta cuma menggeleng
" maksudmu ? " Clara terus mengunyah keripiknya , bunyi kletak kletek kletak kletek berisik.
dengan lesu, menghembuskan napas " Tergantung si Om "
" Kenapa " Maya penasaran
" Si Om nyuruh melahirkan anak yang banyak aja buat dia dari pada lanjut kuliah " jawab Cinta .
" Apa ? " Maya dan Clara kompak terkejut.
" Sayang ...kamu disini ? Dari tadi Om nyari'in dan manggilin kamu , kamunya gak nyahut nyahut " ucap Dimas sambil mengecup bibir Cinta beberapa detik .
Cinta mendorong badan Dimas dengan panik , tangannya menunjuk ke ponsel , memberitahu kalau dia sedang VC-an bareng Clara dan Maya masih jalan, Dimas menoleh tertegun sebentar lalu tersenyum sambil melambaikan tangannya arah kelayar ponsel , Maya dan Clara membulatkan mata dan mulutnya terkejut melihat pertunjukan live yang sedang berlangsung, dan klik ....Panggilan dimatikan Dimas .
...*****...
Pasangan suami istri itu sudah berada diatas ranjang dengan pakaian tidur seperti biasa , Cinta sudah dengan nyaman memeluk boneka bunny-nya , Dimas duduk bersandar diatas kepala ranjang dengan tangan dibiarkan bebas.
" Kamu masih membutuhkan boneka itu setelah sudah mempunyai suami ? " tanya Dimas datar
Cinta cuma nyengir , diletakkan bonekanya dlantai disamping tempat tidur. ia tahu saat ini suaminya sedang tidak bisa diajak negosiasi .
bergeser mendekat, kedua tangannya memeluk pinggang Dimas, menyandarkan kepala di dada suaminya dalam posisi setengah berbaring.
" Kamu masih mau melanjutkan kuliah kamu ? " tanya Dimas sembari mengelus rambut di kepala Cinta.
" Masih Om, bolehkan ? "
" Boleh, tapi ada syaratnya " ucap Dimas enteng
Cinta langsung terduduk " seperti mengajukan pinjaman saja pakai syarat Om "
" Mau atau tidak ? " tanya Dimas tegas.
" Iyaaa...." Bibir Cinta mengerucut "dulu Om gak seperti ini dech , " sambil menusuk nusuk dada Dimas dengan ujung jari telunjuknya .
" Memang dulu Om seperti apa ? " Menyipitkan matanya memperhatikan kelakuan Cinta yang sedikit manyun.
Cinta diam saja.
Dimas menghela napas " Sayang.....Dulu kamu masih bocah, tentu saja Om memperlakukan kamu sesuai usia kamu, sekarang status kamu 'kan sudah berbeda, kamu istri Om ,yang akan menjadi ibu dari anak anak kita,walau pun usia kamu masih muda tapi Om tidak mau kamu masih bersikap kakanak Kanakan "
Cinta mengangguk pelan " Terus syaratnya apa "
" Kamu belajar saja dengan baik, jangan memikirkan lulus atau tidak , sampai pada kondisi tertentu, kalau Om meminta kamu mengambil masa cuti , tidak ada yang namanya keberatan, protes atau apapun, menempuh pendidikan itu bukan demi mendapat gelar tapi mendapat ilmu ,faham sayang ?"
Dimas menatap lekat lekat wajah istrinya, mungkin orang akan beranggapan, suami seorang dosen tetapi tidak membiarkan istrinya menempuh pendidikan lebih tinggi, kerena cinta itu egois, Dimas hanya ingin Cinta menjadi istrinya seutuhnya dan mendidik anak-anak dengan baik dirumah.
" Situasi yang seperti apa misalnya ? "
Sambil menaikkan kedua bahunya, Dimas berucap santai "wait n see "
Huh.
Cinta hanya bisa menghembuskan napas pelan.
Dimas mematikan lampu kamar , berbaring memeluk cinta dan berbisik " Sekarang ....Saatnya kita melanjutkan cicilan kita " ucapnya dengan suara yang sedikit serak, dan tangannya mulai aktif , Cinta hanya bisa pasrah tetapi tentu saja juga tidak kalah bersemangatnya.
...***...
" Ckckck.....Artis kita sudah datang tuh " bisik Clara pada Maya .
Cinta acuh berjalan kearah tempat duduk dekat sahabatnya, beberapa pasang mata memandang kedatangannya tapi setelah itu kembali ke aktifitasnya masing masing.
" Berhenti kalian berdua senyum senyum gak jelas " Sembur Cinta.
" Ternyata ....Suamimu itu ehem juga " Clara senyum menggoda
Cinta melotot " Berhenti membahas itu ! Eh ....Bagaimana hubungan mu dengan Andra? "
" Jangan bertanya ! Kamu tidak pernah pacaran, Neng , ntar ngiri lagi " balas Clara .
Cinta mendecak sebel, Maya senyum lucu.
" Yang perlu kita bicarakan itu bagaimana kelanjutan dari perjuangan si maemunah ini " timpal Clara menunjuk Maya dengan bibir bawahnya yang dimajukan sedikit .
Mereka sama sama tau kalau diam diam Maya menaruh hati pada Roy.
" Belum ada perkembangan yang berarti, dia masih suka membicarakan kau, neng " ucap Maya tak bersemangat, sekali dua kali Maya ngobrol bareng Roy kalau lagi nongkrong dekat parkiran menjelang pulang.
Cinta merengkuh bahu Maya yang duduk disampingnya " Jangan patah semangat dong May ! "
" Ternyata mencintai sendiri itu menyedihkan ya " lirihnya pada diri sendiri.
" Mungkin , seperti itu juga yang Roy rasakan May, aku heran, kenapa juga perasaanmu ditujukan buat orang yang salah, kau suka sama Roy
, nah Roy kesemsem sama si Cinta " ungkap Clara sambil geleng kepala.
" Kau itu, bukannya prihatin dengan nasibku, yang ada kau justru mengejek " ucap Maya sambil menipuk gumpalan tissue bekas ke kepala maya.
" Maya ,Clara , Cinta ..diskusinya sudah selesai ? kalau belum, lanjutkan di depan , biar bisa kita dengarkan bersama sama ' ucap pak Eko menggelegar dengan sorot mata yang menyeramkan , Eh .... Pak Eko kan pakai kaca mata , matanya sipit lagi, kalau melotot seperti apa ya
Dan ..sejak kapan pak Eko sudah berdiri di depan kelas ? pantesan kok kelas jadi sunyi ya ? Ucap mereka bertiga dalam hati.
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
🌹Fina Soe🌹
kasian markonah dan maemunah tercemar pemandangannya...🤣🤣
2023-12-30
0
Dwi setya Iriana
wao wao wao ada tayangan live,dan artisnya ada di depan mata maya,clara,maya mencintai sendiri sakit tapi nanti gak lagi kok klo roy dah tahu cinta dah menikah.
2021-10-18
1
🌹Fina Soe🌹
maemunah, markonah & markoneng kalo sdh ketemu lupa sekitarnya...😁
salah satu novel favoritku..meski udh tamat, ulang lagi...gak jemu baca cerita mereka..pdhl udh baca sampe ke cerita tentang anak²nya tetap aja suka..
makasih author karyanya..👍👍❤️
2021-09-11
0