Dimas cepat melepaskan tangannya dari pinggang Cinta, menutupi kedua telinganya .
" Kenapa berteriak ? '
Cinta bengong, malu dan segera menutupi tubuhnya yang masih berbalut handuk dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
" Om, ngagetin Cinta "
" Tetapi tidak harus berteriak sekencang itu ! mbok Nah bisa berpikir yang tidak tidak tentang suamimu ini "
Dimas sengaja terus melihat Cinta yang masih belum memakai pakaiannya.
" Maaf, Cinta kira, Om tadi sudah keluar dari kamar "
Memegang tangan Dimas yang lagi bersedekap diatas dada.
" Segera pakai pakaian-mu, atau ...." Dimas sengaja menggantung ucapannya, menatap tubuh Cinta yang masih berbalut handuk.
Cinta langsung berjalan cepat ke arah lemari mengambil dress dan menghilang dalam kamar mandi
Dimas cuma bisa menghembuskan napasnya dan menggelengkan kepalanya .
Yang sabar Dim ! Sebentar lagi.
Di dalam kamar mandi, Cinta cepat memakai pakaiannya dan segera keluar.
Dimas duduk di tepi ranjang , netra-nya terus mengawasi Cinta yang baru keluar dari kamar mandi sudah berganti pakaian .
Cinta melangkah pelan ke arah Dimas, berdiri tepat dihadapan Dimas tanpa bersuara ,Dimas meraih tangan Cinta dan mendudukkan disampingnya.
Direngkuhnya bahu Cinta , di cium pelan dahi Cinta lembut dan lama.
Jari jemari tangan Dimas menjepit dagu Cinta, mendongakkan wajahnya agar sejajar dengan wajahnya sendiri.
" Kamu takut padaku ? " tanya Dimas hati hati ,manik matanya menatap lembut tepat pada manik mata Cinta, Dimas bisa melihat bayangan dirinya dalam netra coklat gelap milik Cinta.
Cinta menggeleng.
" Dengarkan baik baik ! " Dimas diam sebentar .
" Aku tahu kamu bukanlah gadis yang tidak tahu arti dari sebuah pernikahan yang sesungguhnya , benar ? " tanya Dimas
Cinta mengangguk.
" Pada tubuhmu ada hak-ku sebagai suamimu , dan kewajiban kamu sebagai istri ...." Dimas tersenyum tanpa melanjutkan kata katanya.
Dimas ingin mengetahui sejauh mana Cinta memahami akan arti sebuah pernikahan.
Manik matanya terus menatap intens pada Cinta, membingkai penuh wajah Cinta pada netra-nya, menatap bibir Cinta yang sedikit terbuka, Dimas menatapnya penuh damba.
Sekilas Dimas mengecup bibir itu.
Blush
Wajah Cinta memerah, Dimas jadi semakin gemas dan ingin mengecupi-nya lagi, tapi Dimas urungkan.
' Percaya padaku ! Aku tidak akan meminta hak-ku sebagai suami, sampai kamu benar benar siap " Dimas menyakinkan Cinta, mengecup bibirnya lagi.
Candu ya Om.
Dimas takut khilaf jika terus melihat bibir Cinta yang setengah terbuka itu, cepat Dimas membawa Cinta kedalam pelukannya , mendekap erat ,mengecup puncak kepala Cinta berulang ulang.
Cinta semakin membenamkan dirinya dalam pelukan hangat suaminya, menenangkan debaran jantungnya yang berdegup kencang.
Mendapatkan ciuman dua kali di bibir, ada rasa kaget, penasaran dan ingin lagi hehehe.
" Kamu menyesal kita menikah secepat ini ? " tanya Dimas sedikit melepaskan pelukannya untuk memberi jarak agar bisa melihat wajah Cinta.
Justru Cinta mengeratkan pelukannya.menggelengkan kepalanya dalam dekapan Dimas, dahi Dimas berkerut dalam.
" Cinta masih tidak percaya kalau kita sudah menikah, Cinta masih malu dan ..." Cinta tidak melanjutkan ucapannya
" Dan.... ? " melepaskan pelukannya.menunggu kelanjutan ucapan Cinta.
Cinta menengadahkan wajahnya kembali, memandang wajah tampan Dimas .
" I Love You. Om " kata Cinta dengan wajah memerah. dia mau menunduk menyembunyikan wajahnya karena malu tapi secepat nya tangan Dimas merangkup kedua pipi Cinta .
Dimas terkekeh.
" I Love you too, sayang "
" Ayuk kita sarapan dulu " ajak Dimas.
Dimas takut tidak bisa menahan diri dan akan mengingkari ucapkannya sendiri jika terus mendekap Cinta.
***
Dan sekarang, Cinta sudah berada dalam kelas berkumpul dipojokan sambil ngerumpi yang gak penting menjelang dosen masuk, ada jeda sepuluh menit waktu yang tersisa .
Karena pernikahannya tidak mengundang teman temannya , cinta tidak mengambil izin libur beberapa hari , begitu juga Dimas, semua berjalan seperti biasa.
" Bagaimana malam tadi ? Pasti hot " tanya Clara berbisik, lalu mengibas ngibaskan telapak tangannya di depan wajahnya seperti orang yang sedang kepanasan.
" Cerita dong, cerita dong ! " Maya menimpali penasaran
" Apa-an yang mau diceritakan ? " Sahut Cinta acuh.
" Eh neng, jangan sok lugu deh " Maya sebel sambil mengerucutkan bibirnya .
" Cinta....." Clara berteriak.
" Berisik ach,tuh anak anak pada ngelihatin kemari " Cinta memperingatkan kedua sahabatnya .
Reflek mereka mengedarkan pandangannya keliling kelas, benar, sebahagian mereka memperhatikan trio Kwek Kwek itu dengan dahi berkerut.
" Makanya cerita ! " Sembur Maya
" Gak ada yang harus aku ceritain "
" Maksud mu apa ? " Maya dan Clara kompak.
" Aku masih takut " ucap Cinta menaikkan kedua bahunya cuek
Clara dan Maya hanya bisa memukulkan dahi mereka masing masing , tidak habis pikir dengan kelakuan cinta .
" Kalau kau takut begituan, kenapa mau nikah buru buru ,dodol " ucap Maya keki.
" Sstttt ....Bu Farah dah datang tuch " ucap Cici dari bangku depan memperingatkan ketiganya yang sedari tadi bisik bisik.
Dua jam pelajaran sudah selesai dari tiga puluh menit yang lalu , dan sekarang mereka lagi nongkrong di kantin menikmati bakso pedas yang menjadi kegemaran ketiganya, yang semua mangkuk sudah kosong isinya , tapi ketiganya belum berniat buat beranjak dari tempat duduk favorit, di pojokan.
" Hai Cin....ntar pulang, ada acara gak ? " tanya Roy tiba tiba sudah berada di belakang mereka
" Sepertinya enggak " jawab Cinta sambil menyeruput sisa es jeruknya .
" Heeemmm, mau temani aku beli kado ? Mau ya " ucapnya sedikit memaksa.
Cinta memandang Maya dan Clara bergantian meminta petunjuk .
Kedua temannya menggeleng , dan itu tidak luput dari pandangan Roy .
" Maaf Roy, sepertinya gak bisa "
" Kenapa ? " desak Roy
Cinta bingung mau menjawab apa ,kalau dia pergi menemani Roy , ia harus izin dulu pada Dimas , karena mulai pagi tadi pergi dan pulang ke kampus harus bareng ,tidak perduli siapa yang kelasnya duluan atau belakangan, harus saling menunggu.
lagi pula , apa mungkin Dimas mengizinkan .
Kedua sahabat Cinta mengerti kebingungannya .
" Kami sudah janji mau nonton Drakor bareng di rumah Cinta, Roy " ucap Clara memberikan alasan.
" Gak bisa nobarnya lain kali aja ? " Roy masih tidak menyerah
" Tidak " jawab mereka serentak.
" Oh..." hanya itu ucapan Roy lesu
" Maaf ya Roy ! " Cinta jadi gak enak hati.
Roy cuma tersenyum tipis , berlalu meninggalkan ketiganya , berjalan gontai keluar kantin.
...******...
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
cinta salah langkah
temen nyabaik banget biasanya ada teman nya yg iri atau gmn gt
2023-08-01
0
Dwi setya Iriana
kompak bget jwabnya ya trigesrek.
2021-10-18
0
Riska Wulandari
modusmu g mempan Roy..
2021-09-15
0