Sudah lebih dari satu jam yang lalu, gadis itu diam menatap kolam bunga teratai, yang cuma berjarak lima meter dari tempat dimana ia duduk.
Sesekali mulutnya menghembuskan napas dengan sedikit kasar, entah apa yang dipikirkannya ,ia hanya duduk diam tanpa melakukan apa pun .
terkadang wajahnya menengadah menatap langit .
Sekilas diliriknya jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore, sebentar lagi malam ,tapi tidak ada tanda tanda ia akan beranjak dari tempat duduknya .
Matahari sudah tenggelam hampir sempurna , suasana sekitar kolam semakin ramai , lampu lampu para pedagang juga sudah banyak di hidupkan.
Seorang lelaki duduk disebelahnya .gadis itu terkejut , refleks beranjak dari duduknya ingin pergi, tapi ada tangan yang mencekal pergelangan tangannya, menahannya untuk tetap duduk.
Ia hampir berteriak. jika tidak suara seseorang yang dikenalnya membuatnya menoleh melihat siapa si pemilik suara.
" Duduklah May, sebentar temani aku ! " ucap lelaki itu datar
" Roy " Maya hampir tak percaya mendapati Roy yang duduk disebelahnya
" Apa yang kau lakukan disini ? " tanya Maya
" Kamu sendiri, apa yang kamu lakukan ? Bukankah kalian nobar di rumah Cinta tadi ? Apakah sudah selesai ? " selidiknya menatap sekilas kearah Maya, lalu berpaling menatap kolam bunga teratai yang mulai gelap .
Maya diam tidak menjawab .
' Kenapa ? Kalian berbohong padaku 'kan ?" Imbuh Roy sinis
" Ibuku akan berulang tahun besok, jadi aku bermaksud minta tolong pada Cinta untuk menemaniku mencari hadiah " Roy menjelaskan.
" Maaf kan kami , Roy ! " Maya merasa bersalah.
" Kenapa kalian begitu kompak dalam hal berbohong padaku ? " tanya Roy langsung .
" Kamu menyukai Cinta ,Roy ? " tanya Maya hati hati mengalihkan pertanyaan Roy
Roy diam .
" Roy... " Maya mengulang pertanyaannya .
" Apa begitu penting jawaban itu untukmu, May ? " tanya Roy acuh.
Maya menghembuskan napasnya kembali , sebelum mulai berkata
" Kalau aku boleh memberi saran, sebaiknya kau hilangkan semua niatmu buat mendekati Cinta " ucap Maya tanpa melihat kearah Roy
" Kenapa ? " tanya Roy penasaran
Maya hanya menaikkan bahunya acuh.
" Katakan padaku ada apa ? Apa Cinta sudah mempunyai kekasih ? " Roy memutar badannya menghadap Maya
" Aku tidak berhak memberitahukan jawaban dari pertanyaanmu Roy, yang harus kamu ingat, kamu harus melupakan rasa sukamu pada Cinta, harus " ucap Maya menegaskan.
" Apa yang kalian sembunyikan dariku ? kalau kamu tidak mau memberitahukan alasan kenapa aku harus melupakan perasaanku pada Cinta, aku akan bertanya langsung padanya " Roy bangkit dari duduknya mau beranjak pergi
" Kamu mau kemana , Roy ? " tanya Maya ikut bangkit dari duduknya
" ke rumah Cinta " jawabnya Roy tegas
" Jangan Roy ! " cegah Maya
Roy menyipitkan kedua matanya menatap Maya dengan seksama
" Duduklah-lah Roy ! Aku akan mengatakannya , tapi sebelumnya, kamu harus berjanji jika setelah kamu tahu yang sebenarnya , bersikaplah seolah olah kamu tidak tahu apapun " Maya meminta persyaratan.
Roy diam, seolah ragu, tapi akhirnya mengangguk .
" Cinta sudah menikah Roy " ucap Maya akhirnya
Mata Roy membulat tidak percaya .
" Aku tahu kamu tidak akan mempercayainya Roy, tapi percayalah ! semua yang aku katakan benar " Maya diam kembali menarik napas dan menghembuskannya dengan perlahan.
" Cinta sengaja menutupinya agar tidak ada yang membully-ny , pernikahan itu hanya kami yang tau diantara teman teman kita dikampus, termasuk kamu sekarang "
" Jangan bilang kalau Cinta sudah ....." Roy menggantung ucapannya
" Tidak seperti yang kamu bayangkan, dia cuma menikah di usia muda, itu saja " Maya memutuskan hipotesa Roy .
" Siapa suaminya ?" tanya Roy menyelidik
Maya memalingkan wajahnya, manik matanya mengelilingi suasana hutan kota yang semakin ramai.
Inilah alur kehidupan dikota besar , hutan kota dijadikan ajang buat sekedar menghabiskan waktu duduk duduk menikmati malam ,sambil mencoba berbagai jajanan yang beraneka ragam jenisnya , seperti yang Maya dan Roy lakukan, tetapi keduanya sedang tidak berselera mencoba berbagai macam jajanan.
Kalau sedang ingin berjalan sendiri , Maya sekali dua akan mengunjungi kolam bunga teratai ,duduk diam, jika merasa sudah cukup waktu, ia akan pergi .
Berbeda dengan Roy , ia baru sekali menginjakkan kakinya di hutan kota ini , sore tadi , Roy melewati jalan hutan kota , tidak sengaja ekor matanya melihat Maya yang duduk sendiri di tepi kolam .
Diparkirnya kendaraannya ke tepi jalan, dan diamatinya Maya dari belakang secara diam diam.
" Jangan katakan kalau suaminya, Pak Dimas " tebak Roy ragu
Maya terkejut
Kediaman Maya sudah merupakan jawaban yang tidak terucap.
Roy tertunduk lesu, bahunya merosot kebawah , ia menyugar rambutnya dengan kasar, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Menyembunyikan kesedihan di balik telapak tangan, itulah cara yang efektif
andai ia tidak malu pada Maya yang tetap duduk disamping - nya tanpa bergeming , mungkin ia akan menangis untuk melampiaskan kesedihan didalam dada.
Diam diam semenjak enam bulan yang lalu , disaat Cinta terdaftar sebagai mahasiswi baru , Roy sudah menyukai Cinta. Saat itu ia melihat Cinta yang sedang berselisih jalan di tangga menuju lantai dua.Sedangkan Roy, mau turun kelantai dasar.
Ia selalu mengamati segala gerak gerik Cinta dari jauh , mencoba mencari cara memulai berkenalan tanpa tindakan mencolok .
Dan kesempatan itu pun datang .melihat Cinta lupa mengambil kunci kontak mobil yang parkirnya bersebelahan dengan kendaraan Roy , dari situlah Roy mempunyai peluang buat mendekati Cinta yang selalu bersama kedua temannya, Clara dan Maya.
Bagaimana Roy tidak begitu terpukul dengan berita pernikahan Cinta , karena sejauh pengamatannya , Cinta belum pernah terlihat dekat dengan seorang pria di lingkungan kampus kecuali ada beberapa kali terlihat Cinta keluar atau masuk kedalam mobil Pak Dimas selaku salah satu dosennya .
Tapi Roy tidak pernah berpikir terlalu jauh tentang interaksi pak Dimas dengan Cinta , karena usia yang kelihatan begitu jauh , yang satu dosen dengan usia yang matang dan tenangnya, dan yang satu masih begitu muda dan seceria burung camar.
Mata Roy memerah menahan kesedihan .
" Bagaimana bisa ? " tanya Roy dengan suara bergetar.
Maya tidak bergeming.
Ia tau hati Roy sakit, jauh di lubuk hati Maya juga merasakan kesakitan yang Roy alami , lebih sakit melihat Roy yang seperti itu.
" May....." Roy mengulangi pertanyaannya
Maya memalingkan wajahnya menghadap wajah Roy .
" Roy, terlalu panjang buat diceritakan " Maya mendesah, ada kesedihan yang tersirat.
" Apakah Cinta Koban kawin paksa ? " Roy menduga .
Maya menggeleng .
" Apakah Cinta....." Roy ragu.
Maya menggeleng kembali , ia tau kemana kelanjutan pertanyaan Roy.
" Roy, mereka menikah karena saling mencintai , tidak ada hal buruk apa pun yang melatarbelakangi pernikahan keduanya seperti yang kamu atau orang lain pikirkan " Maya mematahkan hipotesa Roy
" Tapi kenapa terlalu cepat May ? maksudku, usia Cinta " Roy meralat
" Tidak ada patokan pada usia kalau dua hati sudah begitu terikat kuat , Roy " Maya menengadahkan wajahnya menatap langit yang dihiasi sedikit bintang, agar air matanya tidak jatuh.
" Roy, aku tahu banyak pertanyaan akan kamu utarakan , tapi ...urungkanlah ! Karena semuanya tidak lagi berguna buatmu " Maya memberi jedah buat mengambil napas
" Percayalah ! Pak Dimas adalah lelaki yang pas buat Cinta, begitu juga dengan Cinta , keduanya mempunyai perasaan yang sama atau lebih besar satu sama lain , tidak akan ada orang ketiga yang mampu menggeser kedudukan di hati mereka satu sama lain " Maya mencoba memberikan jawaban yang tepat dari rasa penasaran Roy .
Akhirnya Roy diam dan tidak bertanya lagi.
" May, kalau kamu tidak keberatan, maukah kamu menemaniku ketempat kerja kakakku ? " tanya Roy ragu .
" Ada perlu apa ? " tanya Maya
" Gak ada , hanya menemani aku disana buat minum kopi mungkin ? Karena kata kakakku , disana suasananya menyenangkan, ada life musiknya sehingga kalau lagi galau , boleh kita bernyanyi meluapkan isi hati lewat lagu " tawar Roy .
" Boleh juga tuh, ayok ! " Maya menyetujui ajakan Roy .
Tiga puluh menit kemudian , motor Roy memasuki pelataran parkir coffee shop .
Maya membuka helmnya dan terkejut.
Bukankah ini cafe tempat resepsi pernikahan Cinta dan Pak Dimas ? tanya Maya dalam hati
Siapa kakaknya Roy ? Maya semakin penasaran.
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Umi Nabila
kakak adek SM mba Vian y
2022-11-11
0
💦
apakah vivian kk nya roy
2022-06-21
0
Dwi setya Iriana
waaaahhhhh kakak adik patah hati beesama,vivian suka sama dimas roy suka sama cinta ooooo tragis bene nasib mereka berdua🥺🥺🥺🥺🥺🥺😵😵😵😵😵😵😵
2021-10-18
0