12. Omku Suamiku part 11

Dimas melajukan mobilnya sedikit kencang , ia merasa jengkel dengan sifat keras kepalanya Aida .

Dia pikir dia siapa ?

Gerutu Dimas dalam hati.

Apa dipikirnya aku lelaki bego apa , wanita pengkhianat seperti dia memang pantas untuk lelaki seperti Anton , umpat Dimas

Sepuluh tahun yang lalu , Aida adalah salah satu kekasih Dimas ( Jangan sok play boy deh, Om ), mereka menjalin kasih selama dua tahun, tapi dibelakang Dimas Aida menjalin kasih dengan Anton , teman sesama satu kampus semasa masih kuliah.

Dan yang lebih menyakitkan, perselingkuhan itu tidak pernah Dimas ketahui sampai Dimas mendapatkan undangan pernikahan dari Aida dan Anton.

Dan sekarang dia datang lagi ? Mengatakan masih mempunyai perasaan yang sama ?

Mimpi ! Jika orang lain akan percaya.

Walaupun Dimas sudah berusia matang dan belum menikah, tetapi dia masih bujangan, tidak sulit bagi dirinya mencari seseorang untuk dijadikan istri, Vivian, misalnya, Eh.

Sampai menjelang acara reuni ,Aris membawa khabar pada Dimas ,jika Aida sudah bercerai dari anton setahun yang lalu karena diam diam sepanjang usia pernikahan mereka ternyata Anton mempunyai istri yang lain lagi selain Aida .

Hukuman yang pantas untuknya.

***

Ketika Dimas memasuki apartemen, ruang tamu terlihat sepi, mbok Nah sudah berada didalam kamarnya istirahat , pencahayaan hanya lampu yang temaram diruang meja makan.

Dimas naik kelantai dua menuju kamarnya sendiri , sebelum mendapati kamarnya, Dimas melewati kamar Cinta dahulu yang pintunya tidak tertutup dengan sempurna.

Tidak perlu mengetuk pintu ,Dimas langsung saja melangkah masuk.

dilihatnya Cinta menonton Drakor kegemarannya tapi dengan wajah cemberut , dahi Dimas berkerut .

Cih, tumben, biasanya kalau melihat oppa oppa idolanya menjerit histeris dengan wajah berbinar binar , kenapa wajahnya manyun begitu ? Tanya Dimas dalam hati.

Pupil mata Dimas melirik layar laptopnya , disana menampilkan adegan romantis , harusnya Cinta 'kan jadi baper, sambil senyam senyum ,mulut menggigit telinga bunny nya terus tersipu sipu, itu yang biasa Dimas tangkap dari reaksi Cinta kalau lagi baper dengan adegan romantis .

" Sayang, ada apa ? " Tanya Dimas lembut

Cinta mendongakkan wajahnya menghadap ke Dimas yang berdiri di depannya . kepalanya menggeleng.

" Kamu baik baik saja 'kan ? " Tanya Dimas mulai cemas

" Cinta tidak dalam keadaan baik baik saja Om " Jawab cinta lemas

" Apa sebenarnya yang terjadi Cinta,Jangan membuat Om kuwatir " Dimas duduk disamping Cinta .

" Cinta kangen sama Om " Ucap Cinta seraya mengulurkan kedua tangannya melingkari pinggang Dimas , dan menyandarkan kepalanya di dada Dimas

Dimas tertegun dengan tindakan Cinta yang manja beberapa detik, selanjutnya kesadaran Dimas pun kembali .

Dimas hanya terkekeh lucu , Cinta cuma nyengir tanpa rasa bersalah karena sudah ngerjai Dimas.

Dimas membalas pelukan Cinta , mengacak acak rambutnya dengan sayang.

" Eh tunggu dulu ! " Kata Dimas menjauhkan tubuh Cinta dari badannya

" Kenapa kamu memanggil Om lagi ? " Tanya Dimas penasaran.

" Manggil Om lebih enak,kalau Mas itu gak asik, Cinta lebih suka manggil Om aja "

" Gak asik gimana ? " Tanya Dimas

" Mba Vivian 'kan manggil Om sudah mas, masa Cinta juga harus manggil mas juga , gak special' kan ? " Alasan yang dibuat buat

" Ya sudah, terserah kamu saja " Akhirnya Dimas mengalah.

Dimas mematikan laptop yang memutar Drakor yang semula ditonton Cinta .

" Kita ngobrol di balkon ya ! " Ajak Dimas sambil meraih tangan Cinta dan membimbingnya menuju balkon yang ada didepan, diantara kamar Dimas dan Cinta.

Dimas mematikan lampu yang menerangi balkon, walaupun cahayanya tidak begitu kuat tapi saat ini,Dimas mau hanya cahaya dari rembulan saja yang membantu penerangan.

Di balkon di sediakan dua buah kursi tunggal dan ayunan jaring yang dibuat untuk tiduran jika ingin merasakan dinginnya angin malam atau buat berjemur di pagi hari.

Dimas berbaring sembari memandang langit malam.

" Sini berbaring dekat Om ! " Ajak Dimas meraih tangan Cinta.

Cinta pun berbaring menghadap kearah Dimas , lengan Dimas sebagai bantalnya

" Sayang, bagaimana kalau secepatnya kita menikah saja " Terdengar parau suara Dimas.

Cinta terkejut , sampai ingin bangkit dari posisinya tapi ditahan Dimas.

Cinta tertegun.

Menikah ? Usiaku baru delapan belas tahun , bagaimana jika teman teman dikampus tau ? Clara dan Maya tidak masalah, karena mereka tau semuanya , bagaimana dengan teman yang lain ? Cinta diam berpikir

" Om serius ? " Tanya Cinta

" Kenapa ? Kamu masih membutuhkan waktu ? Atau kamu tidak yakin dengan perasaan kamu ? '' Tanya Dimas sambil mengelus punggung tangan Cinta dengan ibu jarinya .

" Bukan Om, Cinta cuma kaget aja tiba tiba Om mengajak menikah, apakah tidak terlalu cepat dan terburu buru ? " Tanya Cinta pelan

' Sayang.... Dengarkan penjelasan Om ya ! " Dimas memberi jedah sebentar buat mengatur napasnya .

Mereka masih berbaring di tempat dan posisi yang sama, diatas ayunan jaring.

" Usia Om sudah kepala empat Cin, kamu memang masih muda , tapi tidak dengan Om. kita tinggal di tempat yang sama , selalu berinteraksi , kalau sebelum timbul perasaan yang sama di hati kita , mungkin hubungan kita wajar wajar saja dan kita masing masing sibuk dengan dengan urusan kita sendiri, tapi tidak untuk saat ini, perasaan yang menggebu akan menghadirkan romansa yang tidak sehat buat kita "

Dimas berhenti sebentar melihat reaksi Cinta .

Cinta langsung bergeser ingin menjauhkan tubuhnya dari Dimas, sebelah kakinya sudah turun dari ayunan.

" Tidak sayang....Kamu tetap disini, jangan kuwatir ! Om tidak akan keluar dari batasan itu "

Akhirnya Cinta menaikkan kembali kakinya di dalam ayunan.

" Itu yang Om maksud, Om pria dewasa yang seratus persen normal. Jika kita sudah menikah , batasan itu tidak diperlukan lagi 'kan ? Kamu masih tetap bisa melanjutkan kuliahmu dan untuk mempunyai baby.....Om serahkan pada kesiapan mu " Dimas berpaling, manik matanya menatap kedalam mata Cinta lekat lekat, mencari tahu bagaimana dengan Cinta setelah tahu alasan Dimas mengajaknya segera menikah.

" Apakah kamu faham semua maksud Om, Cinta ? " Tanya Dimas karena Cinta yang masih diam.

Jarak mereka begitu dekat , sehingga hembusan napas Dimas menghangatkan puncak kepala Cinta . darah Cinta berdesir.

Ada dorongan aneh untuk melakukan yang lainnya, selain hanya sekedar memeluk Dimas , tapi takut dan hanya diam tanpa membuat pergerakan yang akan menimbulkan sesuatu yang akan membuatnya malu.

Cinta sangat mengerti dengan tujuan Dimas mengajak menikah secepatnya.

Keinginan keduanya untuk saling berdekatan dan saling menyentuh tapi berusaha kuat menekannya, sudah cukup alasan bagi keduanya untuk memutuskan segera menikah .

****

Satu Minggu kemudian

Pernikahan diadakan secara tertutup hanya dihadiri teman teman terdekat keduanya , pernikahan di adakan di cafe .

Cafe ditutup selama tiga hari untuk umum.

Pagi tadi jam 09:00 wib. Dimas dan Cinta sudah sah menjadi pasangan suami istri .

Malam harinya diadakan resepsi untuk beberapa sahabat dekat , kolega , dan beberapa Dosen di kampus tempat Dimas mengajar .

Sematara Cinta hanya di dampingi oleh kedua sahabatnya Clara dan Maya sesuai permintaannya .

Mbok nah jangan lupa , dia adalah salah satu orang yang sangat bahagia atas pernikahan keduanya .

Disudut ruangan kantor yang sepi ,ada seseorang yang menangis dalam diam. membenamkan wajahnya diantar kedua lututnya, berjongkok di balik meja .

Vivian , diam diam dia mencintai Dimas tetapi tidak berani memperlihatkannya karena sikap Dimas yang sulit di tebak .

Tidak galak dan kaku seperti seorang atasan pada umumnya , tidak juga hangat atau terbuka seperti seorang teman.

Dimas terlalu datar .

Pesta pun sudah usai , semua tamu sudah kembali ke tempatnya masing masing , hanya tinggal karyawan cafe dan petugas catering yang hilir mudik membereskan sisa sisa pesta yang baru beberapa jam berlangsung .

Vivian masih berdiam dalam ruangan kantornya , walaupun dengan hati yang frustasi dan mata yang sedikit membengkak karena terlalu banyak menangis, tetapi dia tetaplah seorang manager pemasaran cafe yang dipercayakan oleh Dimas.

Dia tetap melakukan pekerjaannya secara profesional , menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pesta sang bos .

Triiiiiiingg

Triiiiiiingg

Telepon diatas mejanya berdering .

Vivian terlonjak kaget.

Dilihatnya jam yang terletak diatas lemari file menunjukkan angka 23;45

Siapa yang menelepon malam begini?

Tidak mungkin pelanggan bukan? Kan sudah di buat pengumuman di depan gerbang kalau cafe tutup selama tiga hari.

Vivian terus berpikir .

Tetapi bunyi telepon tidak juga berhenti, dengan ragu dan sedikit takut Vivian mengangkat nya

" Hallo ....." Ucap Vivian pelan

📞............

Terdengar suara bergetar menahan tangis dari sebrang sana.

" Benar, memang resepsi pernikahan Pak Dimas, ada yang bisa saya bantu ' Tanya Vivian berusaha menahan tangis yang hampir keluar kembali

Tut

Tut

Sambungan diseberang terputus .

Huh

Vivian menghembuskan napasnya kuat dan menengadahkan wajahnya keatas , menahan air mata agar tidak mengalir kembali.

...*******...

...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...

Terpopuler

Comments

Siti Sofia

Siti Sofia

cih ..durjana memang

2024-12-03

0

🌹Fina Soe🌹

🌹Fina Soe🌹

selamat berbahagia om dimas dan cinta...
selamat patah hati para fans 😄

2023-12-30

0

Umi Nabila

Umi Nabila

selamat menempuh hidup baru bang Dimas🙏👍💪

2022-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. OmKu Suamiku Part 1
3 3. OmKu Suamiku Part 2
4 4. OmKu Suamiku Part 3
5 5. OmKu Suamiku Part 4
6 6. OmKu Suamiku Part 5
7 7. OmKu Suamiku Part 6
8 8. Omku Suamiku Part .7
9 9. OmKu Suamiku Part 8
10 10. OmKu Suamiku Part 9
11 11. Omku Suamiku part 10
12 12. Omku Suamiku part 11
13 13. Omku Suamiku part. 12
14 14. Omku Suamiku Part, 13
15 15. Omku Suamiku Part. 14
16 16. Omku Suamiku Part, 15
17 17. Omku Suamiku Part. 16
18 18. Omku Suamiku Part, 17
19 19. Omku Suamiku Part. 18
20 20. Omku Suamiku Part .19
21 21 . Omku Suamiku Part. 20
22 22. Omku Suamiku Part. 21
23 23. Omku Suamiku Part.22
24 24. Omku Suamiku Part ,23
25 25. Omku Suamiku Part. 24
26 26. Omku Suamiku Part.25
27 27. Omku Suamiku Part. 26
28 28. Omku Suamiku Part. 27
29 29. Omku Suamiku Part. 28
30 30. Omku Suamiku Part.29
31 31. Omku Suamiku Part.30
32 32. Omku Suamiku Part.31
33 33. Omku Suamiku Part.32
34 34. Omku Suamiku Part.33
35 35. Omku Suamiku Part. 34
36 36. Omku Suamiku Part. 35
37 37. Omku Suamiku Part. 36
38 38. Omku Suamiku Part.37
39 39. Omku Suamiku Part.38
40 40. Omku Suamiku Part.39
41 41. Omku Suamiku Part.40
42 42. Omku Suamiku Part. 41
43 43. Omku Suamiku Part. 42
44 44. Omku Suamiku Part. 43
45 45. Omku Suamiku Part 44
46 46. Omku Suamiku Part 45.
47 47. Omku Suamiku part 46.
48 48. Omku Suamiku Part . 47
49 49. Omku Suamiku Part. 48
50 50. Omku Suamiku Part .49
51 51. Omku Suamiku Part .50
52 52. Omku Suamiku Part.51
53 53. Omku Suamiku Part .52
54 54. Omku Suamiku Part. 53
55 55. Omku Suamiku Part.54
56 56. Omku Suamiku Part. 55
57 57. Omku Suamiku Part . 56
58 58. Omku Suamiku Part. 57
59 59. Omku Suamiku Part. 58
60 60. Omku Suamiku Part . 59
61 61. Omku Suamiku Part. 60
62 62. Omku Suamiku Part. 61
63 63. Omku Suamiku Part.62
64 64. Omku Suamiku Part. 63
65 65. Omku Suamiku Part. 64
66 66. Omku Suamiku Part. 65
67 67. Omku Suamiku Part. 65
68 68. Omku Suamiku Part. 67
69 69. Omku Suamiku Part. 68
70 70. Omku Suamiku Part 69.
71 71. Omku Suamiku Part.70
72 72. Omku Suamiku Part. 71
73 73. Omku Suamiku Part. 72
74 74. Omku Suamiku Part. 73
75 75. Omku Suamiku Part.74
76 76. Omku Suamiku Part. 75
77 77. Omku Suamiku Part. 76
78 78. Omku Suamiku Part. 77
79 79. Omku Suamiku Part. 78
80 80. Omku Suamiku Part. 79
81 81. Omku Suamiku Part. 80
82 82. Omku Suamiku Part. 81
83 83. Omku Suamiku Part.82
84 84. Omku Suamiku Part.83
85 85. Omku Suamiku Part.84
86 86. Omku Suamiku Part.85
87 87. Omku Suamiku Part. 86
88 88. Omku Suamiku Part.87
89 89. Omku Suamiku Part. 88
90 90. Omku Suamiku Part. 89
91 91. Omku Suamiku Part. 90
92 92. Omku Suamiku Part.91
93 93. Omku Suamiku Part.92
94 94. Omku Suamiku Part. 93
95 95. Omku Suamiku Part.94
96 96. Omku Suamiku Part.95
97 97. Omku Suamiku Part. 96
98 98. Omku Suamiku Part.97
99 99. Omku Suamiku Part. 98
100 . Omku Suamiku Part. 99
101 101. Omku Suamiku Part.
102 102. Omku Suamiku Part. 101.
103 103. Omku Suamiku Part.102
104 104. Omku Suamiku Part. 103
105 105. Omku Suamiku Part. 104
106 106. Omku Suamiku Part .105
107 107. Omku Suamiku Part. 106
108 108. Omku Suamiku Part. 107
109 109. Omku Suamiku Part. 108
110 110. Omku Suamiku Part.109
111 111. Omku Suamiku Part.110
112 112. Omku Suamiku Part. 111
113 113. Omku Suamiku Part.112
114 114. Omku Suamiku Part. 113
115 115. Omku Suamiku Part. 114
116 116. Omku Suamiku Part. 115
117 117. Omku Suamiku Part . 116
118 118. Omku Suamiku Part. 117
119 119. Omku Suamiku Part. 118
120 120. Omku Suamiku Part. 119
121 121. Omku Suamiku Part .120
122 122. Omku Suamiku Part. 121
123 123. Omku Suamiku Part. 122
124 124. Omku Suamiku Part. 123
125 125. Omku Suamiku Part. 124
126 126. Omku Suamiku Part. 125
127 127. Omku Suamiku Part. 126
128 128. Omku Suamiku Part. 127
129 129. Omku Suamiku Part. 128
130 130. Omku Suamiku Part. 129
131 131. Omku Suamiku Part. 130
132 132. Omku Suamiku Part . 131
133 133. Omku Suamiku Part.132
134 134. Omku Suamiku Part. 133
135 135. Omku Suamiku Part. 134
136 136. Omku Suamiku Part. 135
137 137. Omku Suamiku Part. 136
138 138. Omku Suamiku Part . 137
139 139. Omku Suamiku Part. 138
140 140. Omku Suamiku Part. 139
141 141. Omku Suamiku Part. 140
142 142. Omku Suamiku Part. 141
143 143. Omku Suamiku ( End )
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Prolog
2
2. OmKu Suamiku Part 1
3
3. OmKu Suamiku Part 2
4
4. OmKu Suamiku Part 3
5
5. OmKu Suamiku Part 4
6
6. OmKu Suamiku Part 5
7
7. OmKu Suamiku Part 6
8
8. Omku Suamiku Part .7
9
9. OmKu Suamiku Part 8
10
10. OmKu Suamiku Part 9
11
11. Omku Suamiku part 10
12
12. Omku Suamiku part 11
13
13. Omku Suamiku part. 12
14
14. Omku Suamiku Part, 13
15
15. Omku Suamiku Part. 14
16
16. Omku Suamiku Part, 15
17
17. Omku Suamiku Part. 16
18
18. Omku Suamiku Part, 17
19
19. Omku Suamiku Part. 18
20
20. Omku Suamiku Part .19
21
21 . Omku Suamiku Part. 20
22
22. Omku Suamiku Part. 21
23
23. Omku Suamiku Part.22
24
24. Omku Suamiku Part ,23
25
25. Omku Suamiku Part. 24
26
26. Omku Suamiku Part.25
27
27. Omku Suamiku Part. 26
28
28. Omku Suamiku Part. 27
29
29. Omku Suamiku Part. 28
30
30. Omku Suamiku Part.29
31
31. Omku Suamiku Part.30
32
32. Omku Suamiku Part.31
33
33. Omku Suamiku Part.32
34
34. Omku Suamiku Part.33
35
35. Omku Suamiku Part. 34
36
36. Omku Suamiku Part. 35
37
37. Omku Suamiku Part. 36
38
38. Omku Suamiku Part.37
39
39. Omku Suamiku Part.38
40
40. Omku Suamiku Part.39
41
41. Omku Suamiku Part.40
42
42. Omku Suamiku Part. 41
43
43. Omku Suamiku Part. 42
44
44. Omku Suamiku Part. 43
45
45. Omku Suamiku Part 44
46
46. Omku Suamiku Part 45.
47
47. Omku Suamiku part 46.
48
48. Omku Suamiku Part . 47
49
49. Omku Suamiku Part. 48
50
50. Omku Suamiku Part .49
51
51. Omku Suamiku Part .50
52
52. Omku Suamiku Part.51
53
53. Omku Suamiku Part .52
54
54. Omku Suamiku Part. 53
55
55. Omku Suamiku Part.54
56
56. Omku Suamiku Part. 55
57
57. Omku Suamiku Part . 56
58
58. Omku Suamiku Part. 57
59
59. Omku Suamiku Part. 58
60
60. Omku Suamiku Part . 59
61
61. Omku Suamiku Part. 60
62
62. Omku Suamiku Part. 61
63
63. Omku Suamiku Part.62
64
64. Omku Suamiku Part. 63
65
65. Omku Suamiku Part. 64
66
66. Omku Suamiku Part. 65
67
67. Omku Suamiku Part. 65
68
68. Omku Suamiku Part. 67
69
69. Omku Suamiku Part. 68
70
70. Omku Suamiku Part 69.
71
71. Omku Suamiku Part.70
72
72. Omku Suamiku Part. 71
73
73. Omku Suamiku Part. 72
74
74. Omku Suamiku Part. 73
75
75. Omku Suamiku Part.74
76
76. Omku Suamiku Part. 75
77
77. Omku Suamiku Part. 76
78
78. Omku Suamiku Part. 77
79
79. Omku Suamiku Part. 78
80
80. Omku Suamiku Part. 79
81
81. Omku Suamiku Part. 80
82
82. Omku Suamiku Part. 81
83
83. Omku Suamiku Part.82
84
84. Omku Suamiku Part.83
85
85. Omku Suamiku Part.84
86
86. Omku Suamiku Part.85
87
87. Omku Suamiku Part. 86
88
88. Omku Suamiku Part.87
89
89. Omku Suamiku Part. 88
90
90. Omku Suamiku Part. 89
91
91. Omku Suamiku Part. 90
92
92. Omku Suamiku Part.91
93
93. Omku Suamiku Part.92
94
94. Omku Suamiku Part. 93
95
95. Omku Suamiku Part.94
96
96. Omku Suamiku Part.95
97
97. Omku Suamiku Part. 96
98
98. Omku Suamiku Part.97
99
99. Omku Suamiku Part. 98
100
. Omku Suamiku Part. 99
101
101. Omku Suamiku Part.
102
102. Omku Suamiku Part. 101.
103
103. Omku Suamiku Part.102
104
104. Omku Suamiku Part. 103
105
105. Omku Suamiku Part. 104
106
106. Omku Suamiku Part .105
107
107. Omku Suamiku Part. 106
108
108. Omku Suamiku Part. 107
109
109. Omku Suamiku Part. 108
110
110. Omku Suamiku Part.109
111
111. Omku Suamiku Part.110
112
112. Omku Suamiku Part. 111
113
113. Omku Suamiku Part.112
114
114. Omku Suamiku Part. 113
115
115. Omku Suamiku Part. 114
116
116. Omku Suamiku Part. 115
117
117. Omku Suamiku Part . 116
118
118. Omku Suamiku Part. 117
119
119. Omku Suamiku Part. 118
120
120. Omku Suamiku Part. 119
121
121. Omku Suamiku Part .120
122
122. Omku Suamiku Part. 121
123
123. Omku Suamiku Part. 122
124
124. Omku Suamiku Part. 123
125
125. Omku Suamiku Part. 124
126
126. Omku Suamiku Part. 125
127
127. Omku Suamiku Part. 126
128
128. Omku Suamiku Part. 127
129
129. Omku Suamiku Part. 128
130
130. Omku Suamiku Part. 129
131
131. Omku Suamiku Part. 130
132
132. Omku Suamiku Part . 131
133
133. Omku Suamiku Part.132
134
134. Omku Suamiku Part. 133
135
135. Omku Suamiku Part. 134
136
136. Omku Suamiku Part. 135
137
137. Omku Suamiku Part. 136
138
138. Omku Suamiku Part . 137
139
139. Omku Suamiku Part. 138
140
140. Omku Suamiku Part. 139
141
141. Omku Suamiku Part. 140
142
142. Omku Suamiku Part. 141
143
143. Omku Suamiku ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!