Masih dengan wajah cemberut Cinta membereskan meja makan sisa makan malam dan mencuci piring dibantu mbok Nah.
Walaupun ada mbok Nah yang membantu pekerjaan rumah tangga, bukan berarti Cinta tinggal terima bersih seperti nyonya besar, itu-lah yang diajarkan mamanya waktu kecil, dan terus berlanjut sampai sekarang.
Dimas mau meledak tawanya melihat wajah Cinta yang mencebikkan bibirnya dan duduk menghempaskan bokongnya sedikit menimpah pinggul Dimas .
Dimas sedikit bergeser. matanya tetap tertuju pada layar TV walaupun tidak fokus .
" Om suamiku sayang " Cinta mulai dengan rayuan lebay-nya.
Salah strategi Cin, pria dewasa kok dirayu seperti itu, mana mempan.
Dapat istilah dari mana, Om suamiku ? Dimas tergidik geli.
Cinta mengambil lengan Dimas , memijit mijit. memandang Dimas lembut merayu, tetapi Dimas tidak bergeming, menatap Cinta dengan pandangan datar .
" Om tidak sedang letih " sembari menarik lengannya pelan .
Ach...Gak mempan , bagaimana cara merayu si Om ya ? Karena dari dulu kalau si Om sudah membuat keputusan ,Keukeh, tidak gampang di goyahkan.
Otak Cinta terus berpikir bagaimana caranya agar dbolehkan kuliah kembali .
Karena sibuk berpikir mencari sulusi , sampai tidak menyadari jika Dimas sudah tidak ada disampingnya .
Aish .... si om kemana ya ?
Cinta celingukan kesana kemari mirip anak hilang.
Setelah mematikan TV, mematikan lampu semua ruangan kecuali di atas meja makan, berjalan menuju lantai dua, masuk kekamar.
Dilihatnya Dimas bersandar di atas kepala ranjang dengan kaki berselonjor menjadikan alas pada MacBook-nya.
Dimas hanya melirik sekilas kearah Cinta yang baru menutup pintu kamar .
Karena Dimas sibuk dengan pekerjaannya, Cinta jadi enggan mengganggu .
Ia hanya berbaring diam disamping Dimas, memandangi wajah tampan suaminya dan akhirnya memasuki alam mimpi .
Melihat istrinya sudah tertidur, Dimas hanya bisa menggelengkan kepala .
Sebenarnya Dimas tidak terlalu serius menyuruh Cinta berhenti kuliah, tetapi melihat tingkah laku Cinta, sepertinya pernikahan itu dianggap seperti main rumah rumahan saja.
Dimas memejamkan matanya sesaat menghembuskan napasnya pelan pelan.
Apakah aku terlalu memaksa ? Dia masih remaja
Dimas meletakkan macbooknya diatas nakas, mematikan lampu kamar, ikut membaringkan tubuhnya disamping Cinta, menarik tubuh Cinta kedalam dekapannya ikut menyusul istrinya ke alam mimpi
...****...
Dimas sudah rapi bersiap berangkat ke kampus, setelah menyiapkan semua keperluan Dimas, Cinta berdiri bengong di depan cermin, menatap pantulan bayangan dirinya .
Apakah harus begini setiap pasangan baru ? Ck aku tidak di izinkan kuliah lagi karena protes dengan banyaknya tanda ini, kalau aku bersikap seolah tidak ada apapun, apakah larangan itu akan dicabut ?
"Ekhem"
Dimas berdehem memutuskan perenungan panjang Cinta.
Cinta terkejut lalu tersenyum manis. berjalan mendekat lalu memeluk Dimas.
Ujung jarinya berputar putar membuat pola abstrak pada dada Dimas yang sudah rapi dengan kemeja lengan panjangnya.
" Kamu melakukan apa ? mau merayu Om ? " tanya Dimas lembut membalas pelukan Cinta.
"Sayang.... " ucap Cinta malu , wajahnya sudah semerah tomat.
Dimas tidak bisa menahan tawanya lagi, ia tertawa terbahak bahak.
Cinta memukul dada Dimas pelan .
" Jahat " Cinta bersungut
" Kamu tidak terbiasa memanggil Om dengan sebutan sayang, kita sudah menikah dan kamu masih saja memanggil Om, jika orang orang yang tidak mengetahui hubungan kita, mereka akan menjudge Om, Sugar Daddy lho '
" Cinta tidak perduli omongan orang '
" Bener ? kalau begitu kenapa kamu pusingkan omongan teman teman kamu dikampus, dengan banyaknya tanda di lehermu itu ' ucap Dimas mematahkan ucapan Cinta .
" Beda dong Om "
Masih keukeh membantah.
" Tidak ada bedanya, mereka semua orang bukan hewan, sudah pembahasan ini tidak perlu diteruskan, sekarang berikan morning kiss buat suamimu ini ! " perintah Dimas memajukan bibirnya.
Cinta berjinjit naik diatas kaki Dimas, mengulurkan kedua lengannya melingkari leher Dimas, Dimas membungkukkan kepala mensejajarkan dengan wajah Cinta , ciuman lembut dan panjang pun berlangsung,bciuman itu terhenti ketika keduanya sudah kehabisan napas.
" Bukankah kahidupan seperti ini begitu manis tanpa kamu harus terburu buru berangkat ke kampus ?" ucap Dimas sembari mengelap sudut bibir Cinta dari saliva, entah milik Dinas atau milik Cinta sendiri.
Cinta hanya diam mendengarkan ucapan suaminya, mereka turun ke bawah dengan bergandengan tangan .
Sebelum menutup pintu apartemen , Dimas mencium dahi Cinta lembut.
" Om mencintaimu lebih banyak sayang, dari cinta yang kamu punya "
Hari ini kebetulan memang tidak ada kelas, jadi Cinta seharian di apartemen, membatu mbok Nah di dapur setelah selesai balik ke kamar, bermalas malasan diatas kasur.
Huh aku harus melakukan apa ya ? berdiam dirumah saja membosankan, ke cafe ? Malas, terlalu ramai, berisik, hem, benar juga kata si Om ,kalau aku cepat punya baby, gak bakalan kesepian, aku bisa jadi mamud dan si Om bisa jadi hot Daddy
Cinta terus senyum senyum sendiri hingga tidak sadar kalau Dimas sedari tadi melihat tinggah laku Cinta .
" Apa yang kamu hayalkan ? " tanya Dimas bersedekap di daun pintu
Cinta terjengkit kaget, buru buru duduk ditepi ranjang .
" Om sudah pulang ? Kok cepat ?"
" Om rindu padamu "
Beuh
Dimas melangkah mendekati ranjang, duduk disebelah Cinta.
Sebelah tangannya sudah melepas kancing kemejanya satu demi satu .
Cinta mencium gelagat yang tidak bagus .
" Kenapa kemajanya di buka Om ? "
" Kan tadi sudah Om katakan kalau Om rindu padamu, sekalian menyicil modal agar kamu bisa banyak melahirkan anak anak yang lucu buat Om "
Tanpa menunggu lagi Dimas langsung menindih tubuh Cinta.
Cinta berusaha melepaskan diri dari kukungan Dimas , jangankan lepas , bergeser pun tidak bisa .
" Tunggu dulu Om ! "
" Apa lagi ? " Dimas menggeram kesal karena aksinya tertunda .
" Kita buat kesepakatan dulu ! " sambil menahan dada Dimas dengan kedua tangan.
" Belajar dari mana kamu , membuat kesepakatan diatas ranjang ? "
" Ada dech "
" Itu tidak berlaku untuk Om "
Belum sempat Cinta berkata kembali , Dimas sudah membungkam mulut Cinta dengan bibirnya.
Cuaca diluar sedikit mendung , jauh berbeda dengan situasi dikamar yang panas membara.
...******...
Seorang lelaki tampan dewasa memasuki cafe , semua karyawan maupun staf sudah familiar dengan sosoknya .
Pria itu langsung menuju ruangan owner seperti biasa .
Vivian berlari kecil mencegah .
" Mas Aris " katanya terengah mengatur napas.
" Hai Vi "
" Bos belum datang " ucap Vivian tanpa diminta .
" Sudah se sore ini belum datang ? " tanyanya heran
Vivian hanya menaikkan kedua bahunya
" Belakangan ini jarang datang ,kalau pun datang ,suka terburu buru, sering meminta laporan dikirim ke emailnya saja " jelasnya
Aris terkekeh .
" Dasar pengantin baru " Aris mencibir.
Vivian tersenyum masam
" Mau dibuatkan minum seperti biasa Mas ? " tawar Vivian .
" Gak perlu-lah Vi, kalau gitu , saya balik saja langsung ya Vi, sekalian mau jemput ibu negara , sepertinya acara arisannya sudah selesai " ucapnya sambil melihat jam di pergelangan tangan.
" Ibu negara ? Ibu presiden maksudnya ? " tanya Vivian terkejut.
" Ngawur kamu, ibu negara itu istri saya, Vi " ucap Aris nyengir berlalu keluar cafe.
Vivian hanya bisa melongo, kedua matanya mengikuti gerak Aris yang menjauh pergi.
" Kenapa mbak " tanya Ratih yang bertugas sebagai kasir
" Itu...mas Aris ada ada saja, masa istrinya dikasih julukan ibu negara "
" Oh ya ? Dasar laki laki , tapi masih mending itu mbak , dari pada mak lampir ? "
" Benar kamu tih, waktu pacaran atau baru menikah memberi julukan my sweet, darl ,honey dan banyak lagi kelebay-an tingkat dewa ,cih " Vivian mencibir .
" Sudah menikah diatas lima tahun , apa julukannya mbak " Ratih ngompori
" Mamanya si A ,B atau C "
" Setelah diatas lima belas tahun mbak ? " Ratih makin semangat
"Mak lampir, tukang pukul "
Meledaklah tawa keduanya , beberapa pengunjung melihat mereka , Vivian cepat tersadar dan langsung mengatupkan bibir walau masih berkedut dengan tawa yang masih tersisa
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
al ghazali
aq dulu pacaran di panggilnya say. udah nikah ganti manggilnya adek/Smile//Smile//Smile/
2024-05-06
1
abu😻acii
sama kaya suami ku pangil aku ibu Negara 😂😂
2023-04-17
0
💦
bener kata vivian...panggilan sayang ,sweety,baby,hanny pas pacaran sampai awal nikah...udh punya anak udh beda panggilan,krn anak2 biasanya suka mengikuti panggilan itu..jadi panggilanya berubah jadi mamy,bunda, ...dll
2022-06-21
0