Zean mengantar Tristan pulang, sedangkan Daniel sibuk mengurus pesanan yang diterima ketika dirinya kembali memposting penjualan seafood.
Beberapa perusahaan bahkan mengajak kerjasama dan ingin membuat proyek makanan besar, Daniel merasa senang sekali. Walaupun pencapaian nya belum sebaik sang ayah dulu.
Daniel masih kesulitan mengirim barang keluar negeri karena masalah kepercayaan, sejak Dayyan dinyatakan hilang para kolega mulai memutuskan bisnis dan pindah ke orang lain.
Ditengah kesibukan itu tiba-tiba perut nya terasa melilit, cukup perih sampai membuat Daniel meringis. Kenapa lagi dengan tubuhnya? Pikir dia.
Kedua jiwa nya tenang-tenang saja, mereka bahkan tidak terlihat bertengkar justru asik menyendiri bersantai ria.
'Kamu kenapa Daniel' mindlik Ken.
Daniel menanggapi nya dengan senyuman dan terus memegangi perutnya.
'Aku tidak tahu, perut ku tiba-tiba sakit' jawab Daniel.
Ken langsung mengeram, dia menatap Eques dengan sorot tajam.
'Ini pasti perbuatan mu!' ujar nya kepada Eques.
'Aku tidak melakukan apapun' jawab Eques jujur.
'Cepat hentikan ini semua atau aku membunuh mu!' ujar Ken.
'Aku bilang tidak melakukan apapun!' timpal Eques dengan nada lebih tinggi.
Mereka berdua justru bertengkar dan memperburuk keadaan Daniel.
'Jangan bertengkar, kalian memperburuk keadaan ku' ujar Daniel menengahi.
'Ini mungkin karena aku telat makan, jangan terlalu dipermasalahkan' imbuhnya.
Ken dan Eques langsung diam, mereka hampir melupakan jika tubuh Daniel kesusahan menampung kekuatan besar milik mereka berdua.
Tidak lama kemudian Zean datang, dia telah selesai mengantarkan Tristan dan berniat melapor.
Tapi justru dia dikejutkan dengan keadaan Daniel, calon alpha nya terlihat sedang tidak baik-baik saja.
"Daniel kamu tidak kenapa?" tanya Zean memegangi tubuh Daniel yang meringis sembari menunduk.
"Perut ku terasa perih dan sakit sekali" jawab Daniel membuang nafas.
"Aku bawa ke dokter, mari" ajak Zean.
"Tidak perlu Zean, nanti juga akan hilang sendiri" tolak Daniel.
"Jangan seperti itu, aku tidak ingin kamu sakit lagi. Jadi mari aku antar ke dokter, atau kamu tunggu disini. Aku akan memanggil dokter kemari" ujar Zean.
"Banyak pekerjaan yang belum selesai, besok kita akan sibuk berkerja dan jika ini ditinggal tidak akan sempat aku bereskan" timpal Daniel mengabaikan rasa sakit nya dan kembali meneruskan pekerjaannya.
Brak!
"Semua pekerja ini aku yang urus, kamu istirahat dan tunggu dokter yang ku panggil datang" ujar Zean tidak ada bantahan.
Tring!
Daniel mengacuhkan Zean, dia mengambil handphonenya dan mengangkat panggilan dari Giselle.
"Daniel! Aku senang sekali!" Daniel harus menjauhkan handphone dari telinganya ketika Giselle berteriak lantang.
"Pelankan suara mu Giselle, telinga ku masih berfungsi baik" timpal Daniel.
"Maafkan aku Daniel, aku senang sekali dan mempunyai berita baik untuk kita" ujar Giselle.
"Busana yang kalian peragaan banyak disukai dan aku menerima orderan dalam jumlah fantastis! Ini memecahkan rekor yang aku buat, kamu model pembawa untung Daniel" imbuhnya bersemangat.
Daniel tersenyum, dia ikut senang. Pekerjaannya berguna dan dia pasti mendapatkan keuntungan besar juga. Sama seperti seafood nya.
"Daniel datanglah ke butik ku sekarang, ada kolega dari Eropa ingin bertemu dengan mu" ujar Giselle.
"Kolega ku pebisnis multi, jika kamu memiliki sebuah prodak dan ingin memasarkan nya di Eropa. Dia bisa sangat diandalkan" imbuhnya.
Daniel berpikir dua kali untuk menolak, bagaimana jika produk dari Tristan dipasarkan melalui kolega itu. Rasa sakit nya sekarang akan terbayarkan jika berhasil.
"Baiklah aku datang" jawab Daniel.
Bif!
Daniel mematikan sambungan telponnya.
"Ada hal lebih penting, aku harus pergi sekarang" ujar Daniel beranjak pergi.
Grep!
Zean dengan cepat mencegatnya, ekspresi sang calon beta menjadi sangat serius.
"Kemana? Dengan keadaan mu seperti ini?!" ujar Zean menunjuk perut Daniel.
"Kita memiliki peluang membuat pasar bisnis di Eropa, aku akan baik-baik saja" jawab Daniel.
"Aku ikut" ujar Zean.
"Lalu pekerjaan ini? Aku pergi sendiri, tidak akan terjadi apa-apa" timpal Daniel.
Sret!
Zean menarik semua dokumen di atas meja dan memberikannya kepada Daniel.
"Bawa bekas itu kerjakan didalam mobil" ujar Zean berjalan pergi meninggalkan Daniel.
"Lihat siapa yang memerintah siapa.." teriak Daniel menyusul Zean.
Didalam penjara Dayyan dan Kelly menjerit dengan mulut di tutupi kain tebal, mereka meronta-ronta ingin terlepas dari rantai yang menjerat tubuhnya.
Bagaimana tidak? Lusi datang bersama Dion dan memperlihatkan cara mereka menyakiti Daniel tanpa menyentuhnya. Hanya dengan makanan sisa Lusi bisa menyakiti Daniel secara perlahan.
Flashback
Ammar kembali kedalam mall untuk menemui seseorang, perempuan yang tidak sengaja dia tinggalkan tadi.
Perempuan itu menunggu di dekat eskalator, Ammar menghampiri nya dan memberikan sejumlah uang juga kecupan singkat.
"Lain kali jangan memberi ku tugas memungut makanan sisa ini, aku terkesan seperti gelandangan tadi" perempuan itu mencebik tidak suka.
Ammar memang menyuruh perempuan itu untuk membungkuskan makanan sisa Daniel, dia mendapatkan seplastik kecil sayuran hijau.
"Maafkan aku, tugas ini hanya sekali. Sudah ya sayang aku harus pergi lagi" ujar Ammar meninggalkan perempuan itu.
Ammar menyembunyikan benda itu dari Alea, setelah mengantarkan sang puteri pulang dengan selamat. Ammar memutar mobil ke markas ayahnya di kerajaan Lusi.
Makanan sisa tadi akan diberikan kepada Lusi, entah untuk apa Ammar tidak mengetahuinya.
Ketika sampai Lusi menyambut nya dengan senang hati, dia segera meminta barang nya.
Ammar memberikannya dengan ekspresi bingung, kemudian Lusi mengeluarkan semacam boneka berbentuk manusia yang bagian perutnya kosong. Lusi kemudian memasukan makanan sisa tadi sebagai isian boneka manusia itu. Semacam boneka santet.
Dia menjahit nya menggunakan benang berdarah, tak lama kemudian Lusi membacakan sesuatu dan boneka itu tiba-tiba bercahaya merah.
Lusi tertawa senang, dia mempunyai mainan sekarang.
"Tingkah mu seperti manusia bodoh, membunuh dengan cara seperti ini?" Ujar Ammar.
"Aku tidak berniat membunuhnya, aku hanya ingin melihat Daniel kesakitan karena itu membuat ku bahagia" timpal Lusi.
Lusi kemudian menggerakkan tangannya, didepan Ammar tiba-tiba muncul layar yang memperlihatkan Daniel sedang duduk di kursi mengerjakan sesuatu.
Lewat boneka itu Lusi bisa melihat Daniel di manapun dia berada. Tapi hanya berlaku ketika Lusi menyakiti nya saja.
Iblis itu kemudian mengeluarkan beberapa jarum yang direndam dengan darah disebuah kotak kecil, tanpa ba-bi-bu dia langsung menusukkan jarum itu kebagian perut boneka santet tadi.
Ammar langsung melihat Daniel meringis memegangi perutnya, lantas pria itu tersenyum ketika Lusi benar-benar bisa menyakiti Daniel secara perlahan seperti sekarang.
"Kenapa tidak jantung dan kepalanya" ujar Ammar.
"Aku hanya mendapatkan makanan sisa, jadi hanya bagian perutnya yang bisa aku lukai" timpal Sisi.
"Jadi kamu benar-benar hanya ingin melihatnya kesakitan" ujar Ammar diangguki Lusi.
Iblis itu kemudian menemui Dion dan mengajak nya melihat keadaan Dayyan dan Kelly. Mereka juga membawa boneka santet tadi, karena ingin menunjukan sekaligus mempraktekkan nya didepan wajah suami istri itu sama seperti kepada Ammar.
Didepan wajah mereka berdua Lusi kembali menusukkan jarum di perut boneka itu, dilayar Daniel langsung terlihat kesakitan dan memegangi perutnya. Kelly dan Dayyan langsung memberontak melihat anak mereka disakiti.
Sialnya mulut mereka tidak bisa mencaci karena Dion menutup nya lebih dulu, sepertinya dia ingin keadaan yang tenang dalam operasi ini.
Lusi juga menambahkan cucuran darah dari kotak jarum itu ke perut boneka santet, mereka semua melihat Daniel terjatuh sembari memegangi perutnya. Seseorang terlihat membantunya berdiri.
"Lihat, darah kalian menyakiti nya dengan sangat baik" ujar Lusi.
"Dan aku semakin tertarik menyakiti mainan kuat seperti anak kalian Daniel" imbuhnya tertawa keras.
Dayyan dan Kelly terus meronta dan mencoba berteriak, tapi usahanya sia-sia belaka. Lusi dan Dion meninggalkan mereka dengan layar tadi, dua penjahat itu ingin memperlihatkan senantiasa keadaan Daniel kepada kedua orangtuanya.
Ditempat lain, jauh dari kerjaan Lucifer.
Brak!
Daniel terjatuh ketika perutnya kembali terasa sakit, kali ini lebih kuat dari sebelumnya. Sampai-sampai kakinya melemas seketika.
Reno langsung menolongnya di susul William, saat ini Daniel memang berada di Blackmoon pack. Acara pertemuan nya dengan Giselle tidak membutuhkan waktu lama, teringat perkataan Eques tentang Reno dan rencana kerjasama pembangunan. Daniel langsung menemuinya untuk membicarakan masalah ini lebih dalam.
Ketika mereka selesai bicara dan hendak pulang, Daniel tiba-tiba kembali merasakan sakit di perutnya. Kejadian itu membuat Reno dan William terkejut, tak lama Zean datang dan langsung menahan tubuh Daniel takut jika tiba-tiba terjatuh lagi.
"Sudah aku katakan kita ke dokter sekarang, ini jadinya jika kamu tidak mendengarkan ucapan ku" gerutu Zean didengar Reno dan William.
"Kamu sakit Daniel?! Aku panggilkan dokter terbaik untukmu" ujar Reno khawatir.
"Aku hanya belum sempat melakukan check kesehatan, aku baik-baik saja" timpal Daniel.
"Baik-baik apanya tuan muda..!" Ujar Zean gereget.
"Zean cepat-cepat kamu bawa Daniel istirahat, aku akan mengirimkan dokter terbaik ke Lightmoon pack" timpal Reno.
"Aku merasa bukan anak dari ayah, dan Daniel adalah anak mu" celetuk William dengan nada jail.
Daniel tertawa mendengarnya, dia tidak bermaksud seperti itu. Daniel jadi teringat kedua orangtuanya, mereka juga pasti akan sangat khawatir jika melihat keadaannya seperti ini.
**jangan lupa vote, komentar, dan bantu share agar semakin banyak orang membaca cerita ini.
^^^salam hangat^^^
^^^resa novia**^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Senja Ayu
🥰🥰🥰
2023-03-13
0
sukses @
%%%%%%
2021-12-13
0