Daniel mengajak Alea makan setelah beres pemotretan, perempuan itu tidak menolak karena dia juga lapar.
Mereka berdua pergi ke foodcafetaria di sebuah mall besar, alasannya karena kafe atau resto diluar hampir sudah dimasuki Alea.
Alea memakan makanan nya dengan perasaan campur aduk, melihat wajah Daniel sedekat ini dan cara dia makan sangat rapi dan beretika sekali. Ciri pangeran besar.
"Makanan nya tidak enak?" tanya Daniel menyadarkan Alea.
Alea sedikit gelagapan, dia tersenyum memandang Daniel yang terlihat tampan dan senantiasa tenang dalam keadaan apapun.
"Tidak, sayuran itu kalah saing dengan wajah kamu" ujar Alea tersenyum-senyum.
'Daniel apa hanya aku yang merasakan jika mate kita menjadi lebih terbuka?' mindlik Ken.
'Tidak Ken, dia hanya terlalu jujur' jawab Daniel.
'Aku ingin bertemu dengan nya' ujar Ken.
'Mindlik dia Ken, aku masih ragu menemukan mu dengan dia. Aku harap kamu mengerti' timpal Daniel.
'Ya, aku paham. Lanjutkan saja makan mu' ujar Ken mengakhiri mindliknya.
Daniel tersenyum, dia menyimpan garpu dan sendok yang tadi dia gunakan makanan.
"Jadi wajah ku sebanding dengan sayuran? Yang aku makan ini selada, jika dengan bunga kol mana yang lebih tampan hmm?" ujar Daniel tersenyum.
Alea memanas, pipinya bersemu merah. Dia baru sadar telah mengatakan kalimat yang salah.
"Anu- itu.. maksudku.." jawab Alea gugup.
"Aku tidak jadi mengatakan hal tadi, anggap kamu tidak mendengar nya" imbuhnya dengan intonasi cepat.
Daniel tertawa pelan, Alea berhasil dibuat nya salah tingkah. Perempuan itu memilih melanjutkan makannya dan tidak berbicara lagi.
Kali ini gantian Daniel yang memerhatikan Alea, perempuan itu terlihat cantik sekali di mata Daniel.
"Ke-kenapa Daniel?" tanya Alea sadar Daniel memperhatikan nya sejak tadi.
'Kamu cantik' batin Daniel.
Daniel memilih menggeleng, biarlah Alea penasaran dengan yang dipikirkannya saat ini.
"Aku sudah selesai makan" ujar Alea.
"Tunggu.." potong Daniel.
Alea menghentikan gerakannya, tangan Daniel bergerak menyentuh sudut bibirnya. Alea susah payah menahan untuk tidak tersenyum dan tetap tenang.
Slep!
Daniel membersihkan sisa makanan di sudut bibirnya, Alea merasa malu karena imej nya turun dan terkesan jorok.
"Maafkan aku, makan ku berantakan" ujar Alea membuat tangan Daniel berhenti membersihkan mulut nya.
"Aku tidak peduli" timpal Daniel.
"Yang penting kamu kenyang" imbuhnya.
Wajah nya memanas, Alea yakin pipinya bersemu merah sekarang. Dada nya kembali bertalu-talu melihat wajah Daniel dari jarak sedekat ini.
Wajah Daniel tampan sekali, Alea bisa melihat bulu matanya yang lentik. Dia terhipnotis seketika.
Cup!
Alea tertegun ketika bibirnya dicium, apalagi ditempat umum seperti ini. Orang-orang melihat mereka dengan ekspresi terkejut.
"Hai sayang"
Alea menatap Ammar yang tiba-tiba datang dan melakukan hal tidak baik tadi. Wajahnya sulit di ekspresikan.
"Aku terkejut melihat kamu berada disini" ujar Ammar.
"Dan kamu bersama.." ujar Ammar memperhatikan Daniel.
"Adik sepupu ku?" Imbuhnya.
Alea bingung harus bersikap seperti apa. Keadaan ini terlalu tiba-tiba.
"Kenapa kamu bisa disini?" timpal Alea.
"Bukankah itu pertanyaan untuk mu?" ujar Ammar.
"Itu- kami berdua sedang makan" ujar Alea.
"Ya aku tahu, tapi maksudnya bagaimana kalian bisa makan bersama?" timpal Ammar.
"Kalian-"
"Kami saling mengenal karena urusan kerja" potong Daniel.
Ammar terlihat terkejut, dia mengambil kursi dan duduk bersama mereka.
Sebaliknya Daniel terus memperhatikan Alea yang tertunduk.
"Baguslah aku jadi tidak perlu memperkenalkan kalian berdua" ujar Ammar.
Dia memperhatikan Daniel yang terlihat tenang sekali. Sikap yang tidak bisa Ammar lakukan dengan baik.
"Apa pendapatmu tentang mate ku Daniel? Dia cantik kan?" ujar Ammar tersenyum.
"Ya, dia cantik sekali" jawab Daniel tulus.
"Aku doakan semoga kamu mendapatkan mate seperti Alea" ujar Daniel.
Daniel memperhatikan Alea, kenapa dia tidak mengatakan jika mempunyai mate lain? Dan itu Ammar. Apakah Ammar juga tidak mengetahui nya? Dilihat dari sikapnya sepertinya begitu.
"Daniel sebelum aku minta maaf" ujar Ammar.
"Bisakah kamu pergi? Atau aku ijin membawa Alea" imbuhnya dengan nada songong.
"Tidak perlu" jawab Daniel cepat-cepat.
"Aku sudah selesai makan, kalian bisa lanjutkan berbicara disini" imbuhnya sembari menyambar jas di kursi.
Daniel berdiri dan pamit, dia tersenyum melihat Alea.
"Aku pergi, terimakasih untuk hari ini Alea. Senang bisa bertemu dengan mu" ujar Daniel.
Alea menatap nya, dia merasa tidak enak kepada Daniel. Apalagi lelaki itu tersenyum tulus kepada nya.
Daniel pergi meninggalkan mall, dia berjalan cepat menuju parkiran mobil. Daniel menggunakan kekuatan larinya untuk sekelebat sampai di sana.
Bugh!
Daniel menutup pintu mobilnya dengan keras, nafasnya memburu naik turun melihat bagaimana Ammar mencium Alea didepannya.
Dia memukul-mukul setir menyalurkan kekesalan dan amarah.
'Bukankah ini lucu Daniel' mindlik Ken.
'Ini yang tidak aku sukai dari dirimu, nasib hidupmu selalu rumit. Aku yakin Alea akan memilih Ammar daripada kita, dia akan merijek kita dan garis hidup mu akan semakin pendek' imbuh nya.
Ken kesal dan marah melihat mate nya diperlakukan seperti tadi, dia tidak bisa melakukan apapun. Ken selalu diam jika dihadapkan dengan takdir.
'Aku jadi penasaran dengan Ammar, dia pasti memiliki bagian dalam rencana Dion' ujar Ken.
'Aku juga begitu, tapi sampai sekarang aku tidak mengetahui dimana keberadaan Dion, mereka juga tidak menunjukkan pergerakan sama sekali' timpal Daniel.
Masih di foodcafetaria, Alea membawa Ammar pergi tak lama setelah Daniel pergi.
Dia sedikit kesal dengan perbuatan Ammar, apa itu karena efek cemburu? Tapi seharusnya dia bisa mengendalikan emosi dan tidak memperlakukannya didepan umum.
Orang-orang langsung berbisik ketika mereka pergi.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Ammar.
Alea tidak menjawab. Dia harap Ammar menyadari nya.
"Kamu tunggu di mobil, aku baru ingat meninggalkan sesuatu di toilet tadi" ujar Ammar meninggalkan Alea.
Alea mendengus, dia berjalan kearah mobil Ammar dan melemparkan tasnya. Pikirannya saat ini dipenuhi oleh Daniel. Semoga lelaki itu tidak berpikir yang macam-macam.
Ammar kembali kedalam mall untuk menemui seseorang, perempuan yang tidak sengaja dia tinggalkan tadi.
Daniel melajukan mobilnya menjemput Zean yang masih berasa di tempat pemotretan.
'Reno mengatakan jika bangsa vampir dan golongan lain bersatu mengajak bangsa serigala untuk melakukan kerjasama pembangunan' Daniel terkejut mendengar jiwa harimau nya berbicara.
'Dion pasti ada di sana, Reno juga sudah mengumumkan jika suara Blackmoon pack tergantung bagaimana suara Lightmoon pack. Jadi tentukan rencana mu sekarang Daniel' imbuhnya.
'Aku penasaran hal menarik apa yang membuat mu bersikap seperti ini' timpal Ken dengan nada merendahkan.
Daniel baru teringat, saat pergantian ship Reno berencana menemui nya. Dan saat pergantian ship itu dirinya dan Ken tidak sadarkan diri. Itu artinya jiwa harimau nya mengendalikan penuh tubuh nya.
Daniel juga bingung kenapa jiwa harimau nya mengatakan hal itu, tapi dia tidak memiliki alasan curiga seperti Ken.
'Baiklah, terimakasih' timpal Daniel
'Namaku Eques' ujar si harimau.
Jangan lupa untuk vote, komentar dan bantu share cerita ini Agar semakin banyak orang membacanya.
^^^salam hangat^^^
^^^Resa Novia^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Vemas Ardian
aaaaaa akhirnyaaaa harimau ny sedikit terbuka sama danielll
2021-09-09
2
anggita
like daniel.,
2021-05-22
0