4. kontrak kerja

William hanya duduk dengan menekuk wajahnya, pekerjaan pack dan perusahaan nya di dunia manusia sedang banyak-banyak nya saat ini.

Namun bukan hal itu yang membuat William murung, melainkan Giselle yang sejak malam tadi memaksanya untuk membuat kontrak kerja bersama Daniel.

Saat di atap Giselle terkesima melihat tubuh Daniel, jarang sekali ada serigala berkulit putih dengan tubuh yang proporsional.

Pekerjaan Giselle adalah merancang busana, sudah banyak model pakaian yang dia jual dan semua itu laku keras. Ambassador baju nya bermerek GS.

Beberapa pekan ini Giselle mempunyai beberapa rancangan baju musim dingin dan jas. Akan sangat memikat dan pastinya dibeli banyak orang jika Daniel mau menjadi modelnya di peragaan catwalk.

"Ayolah Will, kita sudah sering membantu. Kali ini aku ingin kamu melakukan sesuatu. Itu pun mudah" ujar Giselle terus membujuk William.

Saat ini mereka berada di kantor William yang ada di dunia manusia, tentu karena dasar nya perusahaan mereka berlayar di dunia manusia yang nyata nya lebih banyak memiliki uang. Manusia juga mudah dipengaruhi otak nya, walau tidak semua tapi kebanyakan begitu.

"Mudah kamu bilang?" Ujar William mengulang kalimat Giselle.

"Kalau begitu lakukan saja sendiri" imbuhnya.

"Tidak begitu juga, ayolah William sekali saja kamu bantu aku" ujar Giselle memaksa.

"Kamu tahu aku tidak suka dipaksa Giselle" timpal William.

"Oke kalau kamu tidak mau, aku bisa meminta nya kepada alpha Reno" ujar Giselle dengan nada kesal.

Perempuan itu kemudian pergi meninggalkan ruangan William.

'Saran dari ku kamu membantu nya Will' mindlik Rey.

'Pekerjaan ku banyak Rey, lagipula aku tidak mempunyai alasan untuk meminta Daniel menjadi model' jawab William.

'Pekerjaan mu bisa menjadi semakin banyak jika Giselle menemui ayah, dia bisa mengadu apapun' ujar Rey.

William mencoba tidak mempermasalahkan nya, dia fokus menangani beberapa dokumen sebelum sesuatu terdengar patah.

Trak!

William menekan pulpen nya sampai patah, dengan kesal dan gerakan kasar dia pergi menyusul Giselle. Nyatanya William selalu menghindari kontak dengan Reno. Benar kata Rey, pekerjaan nya bisa lebih banyak jika Giselle mengadu yang tidak-tidak.

Sang ayah pasti akan menyangkut pautkan segalanya dengan urusan pack. William membenci itu, Giselle adalah anak dari alpha Redmoon pack. Blackmoon pack dan Redmoon pack sudah lama melakukan kerjasama, hubungan nya bahkan sudah seperti adik dan kakak.

Brum!

Ngeng!

William melihat sekeliling di pinggir jalan, Giselle sudah tidak terlihat lagi. William harus nya tidak membuang waktu dan langsung membawa mobilnya ketika merasakan tidak ada aura Giselle.

William berbalik, masuk kembali ke kantor nya dan pergi membawa mobil.

Brak!

Gubrak!

Tapi sialnya dia menabrak seseorang, tangannya sedikit ngilu beradu dengan jalan. Begitupun orang yang dia tabrak, pasti merasakan hal yang sama. Atau mungkin dia cedera karena bertabrakan dengan manusia serigala.

William berdiri dan berniat membantu nya, tapi ternyata mereka bangkit bersama-sama. William cukup terkejut ketika yang ditabraknya adalah seorang lelaki.

Dia terlihat seperti manusia. Memakai topi, jaket kanvas hijau dengan kaos biru muda dan jeans hitam. Dia memakai sneaker casual dan earphone menyumbat telinga nya.

"Apa ada yang terluka" ujar William tersadar.

"Tidak tuan, aku baik-baik saja" jawab lelaki itu sembari membersihkan bokong nya.

"Mari aku traktir minum, sebagai tanda permintaan maaf ku" ujar William.

Lelaki itu memandang William dari atas sampai bawah, lelaki itu seperti merasakan sesuatu yang berbeda.

"Bagaimana?" Tanya William membuat nya tersadar.

"Mungkin lain kali saja, aku mempunyai urusan lain saat ini" jawab lelaki itu.

"Tenang saja tuan kita pasti bisa bertemu lagi, aku tinggal di apartemen dan itu tidak jauh dari kantor mu. Aku selalu lewat jalan ini setiap hari untuk pergi bekerja" imbuhnya.

"Baiklah, aku berjanji akan mentraktir mu jadi kita harus bertemu lagi. Sekali lagi aku minta maaf karena telah menabrak mu" ujar William.

"Tenang saja" jawab lelaki itu.

"Aku pergi dulu, selamat tinggal" imbuh berlari.

"Tunggu siapa nama mu?!" Tanya William setengah berteriak.

"Zean!" Jawab nya berteriak dan terus berlari.

William akan mengingat nama itu, apalagi setelah melihat tempat Zean terjatuh tadi retak seperti dihantam benda berat.

'Manusia biasa tidak mungkin bisa melakukan hal seperti itu' mindlik Rey.

'Ya, aku juga merasakan aura cukup kuat dari dirinya. Menurut mu dia semacam apa Rey?' jawab William.

'Aku belum bisa memastikan nya, tidak ada bau serigala yang tercium dari tubuh nya' jawab Rey.

'Kamu benar, aku juga tidak mencium nya'

William kemudian teringat Giselle dan bergegas mencarinya.

Sepanjang jalan dia terus menelpon perempuan itu.

Berbeda dengan William, saat ini Daniel sedang bersama Tristan. Dia menerima permintaan lelaki itu untuk membahas kerjasama yang akan mereka lakukan.

Daniel sampai di restoran seafood milik Tristan, dirinya langsung masuk ketika mendapati pesan untuk menunggu di meja yang sudah disiapkan.

Tring!

"Selamat datang tuan, silahkan duduk di meja dan pesan makanan nya" ujar seorang pelayan ketika pintu terbuka.

"Daniel Rex, aku sudah membuat janji dengan William" ujar Daniel.

Pelayan itu langsung membungkuk dan meminta maaf, dia sudah diberi pesan oleh majikannya untuk mengistimewakan tamu emasnya.

"Tidak usah membungkuk jika memang kamu tidak mau, aku tidak masalah diperlakukan biasa tidak seperti perintah tuan Tristan" ujar Daniel setengah berbisik.

Daniel kemudian mencari meja yang kosong, meja yang nyaman untuk membicarakan bisnis. Daniel menyukai tempat yang tenang, dia memilih tempat pojok dan tidak tersinari matahari seperti jendela.

'Aku menunggu di meja pojok, tidak apa kan?' tanya Daniel kepada Tristan lewat mindlik nya.

'Ya tidak papa Daniel, maaf sebelumnya membuat mu menunggu. Aku masih dijalan selesai menjemput teman ku' jawab Tristan.

'Santai saja Tristan'

Daniel pun menyenderkan tubuhnya ke dinding, tempat ini lumayan nyaman untuk ukuran restoran seafood. Sangat bersih dan tidak berbau amis seperti restoran biasanya. Daniel menutup matanya, mencoba mencari ketenangan.

'Ken' mindlik Daniel kepada werewolf nya.

'Ya Daniel, ada apa?' jawab Ken.

'Setelah aku muncul belum ada pergerakan lagi dari musuh, itu membuat aku cemas. Padahal Ayrish dan Ammar sudah menemukan aku' tanya Daniel.

'Aku rasa belum, mereka pasti akan melancarkan serangannya dalam waktu dekat ini. Kita harus mulai berhati-hati' timpal Ken.

'Aku juga belum mendapatkan informasi baru dari orang suruhan ku mengenai keluarga Dion Rex' ujar Daniel.

'Sebaiknya kita menunggu'

Tring!

Pembicaraan mereka terhenti ketika pintu restoran terbuka. Daniel bisa merasakan aura Tristan berjalan mendekat. Ketika membuka mata dia melihat Tristan berdiri didepan nya bersama seorang perempuan cantik.

Ketika mata mereka bertemu, Daniel langsung merasakan taluan gila di jantung nya. Matanya menolak untuk berkedip dan terus memandangi perempuan didepannya.

'Mate! Mate! Mate!' Ken terdengar berteriak dan ricuh didalam sana.

Hal itu membuat Daniel tersadar kembali, dia berdiri dan menyalami Tristan dengan tenang.

"Perkenalkan dia teman ku, Alea putri dari alpha Greenmoon pack" ujar Tristan memperkenalkan perempuan itu.

Alea mengulurkan tangannya dengan sedikit bergetar. Mata hazel nya tidak lepas menatap Daniel.

"Alea"

'Nama yang cantik seperti orang nya, dia mate kita Daniel, dia mate kita!' mindlik Ken senang.

'Ya aku tahu, tapi tenanglah kepalaku mulai pusing mendengar mu terus berteriak' jawab Daniel sedikit kesal.

"Daniel" jawah Daniel menerima uluran tangan Alea dengan tenang.

Point tertuang

1. Giselle anak dari alpha Redmoon pack (nama alpha nya belum aku sebutkan)

2. Alea, anak dari alpha Greenmoon pack.

3. Alea adalah mate Daniel.