"Da-Daniel kan akan menjadi model baju rancangan terbaru mu" ujar Alea sedikit gugup.
'Kiara sebenarnya aku tidak ingin menolaknya!' mindlik Alea menangis.
'Lalu kenapa kamu mengatakan hal itu?' timpal Kiara dengan nada kesal.
'Aku terlalu gugup dan tidak bisa tenang!' jawab Alea menyudahi mindlik nya.
"Ya, anggap ini kontrak baru. Daniel jadi memiliki dua pemotretan, satu solo dan pasangan dengan mu. Kalian mau ya? Ya..ya..ya" ujar Giselle.
Alea sungguh tidak ingin mendengarkan pemaksaan itu. Dia jadi semakin gugup. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Jika kepada Ammar, Alea bisa merasakan gugup tapi bisa Alea kendalikan.
"Aku tidak keberatan" ujar Daniel.
"Hah?" Pekik Alea.
Daniel dan Giselle kompak memperhatikan Alea, gadis itu memberikan gestur tidak nyaman karena malu. Dia membuang muka nya kearah lain.
"Kamu kenapa Lea?" Tanya Giselle.
"Aku baik-baik saja" jawab Alea cepat.
Daniel tersenyum, dimatanya Alea sangat gemas dan lucu. Sikap nya lebih polos dari pada penampilannya.
'Daniel apa aku bisa berkenalan dengan nya?' mindlik Ken.
'Tentu, tapi jangan mengendalikan tubuh ku' jawab Daniel.
'Ya aku mengerti, aku akan memindlik nya saja' timpal Ken.
"Kamu kan Alea, apalagi Daniel dia serigala berkulit putih. Seperti yang kamu sukai" ujar Giselle polos.
"Giselle!" Pekik Alea.
"Ku anggap itu jawaban iya, hore akhirnya karya emas ku mendapatkan tubuh yang sempurna" timpal Giselle beranjak pergi.
"Tunggu sebentar aku ingin ke kamar mandi" ujarnya.
Sepeninggal Giselle, tinggallah Alea dan Daniel berdua di ruangan itu.
'Aku juga gugup, tapi tenanglah aku tidak akan macam-macam' Alea dan Kiara terkesiap mendapat mindlik dari Daniel.
Bukan! Ini bukan suara Daniel, mata Alea membulat ketika menyadari itu adalah suara dari werewolf nya Daniel.
'Nama ku Ken, senang bisa bertemu dengan kalian lagi' ujar Ken.
'Nama ku Kiara, senang bertemu dengan mu juga Ken' jawab Kiara.
Alea melirik Daniel, lelaki itu tersenyum menatapnya.
Alea terhipnotis, senyuman nya sangat ringan dan tenang sekali. Seperti perawakan nya. Sisi lain yang jauh berbeda dari Ammar.
"Senang bertemu dengan mu lagi" ujar Daniel membuka pembicaraan.
"Y-ya, aku juga" jawab Alea gugup.
Daniel tertawa pelan, sungguh Alea bawa perasaan sekarang. Gestur nya sangat kalem dan tenang sekali. Alea dan Kiara kompak berteriak dalam hati. Kenapa rasanya lebih panas ketimbang dengan Ammar.
"Kamu bisa menolak kerjasama ini jika keberatan" ujar Daniel.
"T-tidak ak-ku tidak keberatan" jawab Alea.
Gadis itu merutuki kebodohan nya, kenapa dia tidak bisa mengontrol rasa gugupnya. Daniel tidak pernah berhenti tersenyum, Alea yakin itu pasti karena wajah nya yang merah.
Tapi untungnya Giselle datang, Alea bisa sedikit bernafas dan tenang.
"Pemotretan akan dilaksanakan besok lusa bagaimana?" Tanya Giselle.
"Boleh, aku tidak memiliki banyak acara" jawab Daniel.
'Jika Daniel lebih dulu bertemu dengan kita dia pasti memiliki banyak waktu, tidak seperti Ammar' mindlik Kiara.
'Ya, Kia kurasa aku lebih menyukai Daniel' timpal Alea.
'Aku juga, tapi kita tidak bisa begitu saja melepaskan Ammar. Kita harus membicarakan ini dengan Ammar dan Daniel juga' ujar Kiara.
"Ya aku juga tidak masalah" ujar Alea menjawab pertanyaan Giselle.
"Baiklah, mulai sekarang kita akan menjalin kontrak. Mohon kerjasama nya" ujar Giselle.
Mere bersalaman satu sama lain.
"Jika tidak ada pembahasan lagi aku pamit pulang" ujar Daniel.
"Ya silahkan, aku juga akan pergi lagi" timpal Giselle.
"Bagaimana dengan mu Lea" imbuhnya melihat Alea.
"Aku juga akan pulang, tapi menunggu jemputan" jawab Alea.
"Ammar akan menjemput mu?" Tanya Giselle.
Daniel cukup terkejut sebenarnya mendengar nama Ammar, otak nya langsung berpikir bagaimana bisa Alea mengenal Ammar. Apalagi hubungan mereka terlihat dekat dari cara Giselle mengatakannya.
"Supir dari pack yang akan datang kemari" ujar Alea.
"Ya juga, Ammar kan orang sibuk" timpal Giselle.
Alea merasa ini bukan situasi baik, dia harus segera pergi sebelum Giselle mengatakan banyak hal.
"Aku akan menunggu jemputan di luar, permisi" ujar Alea pergi.
Daniel seolah mengerti, dia merasakan dengan jelas ada sesuatu yang tidak ingin Alea katakan.
"Aku juga pamit" ujar Daniel pergi.
Giselle menatap dua orang itu dalam keadaan bingung. Semua terasa menjauhi nya.
'Apa ada yang salah dengan kita?' mindlik Ana werewolf Giselle.
'Entahlah aku juga bingung' jawab Giselle.
Daniel mengikuti Alea, langkah perempuan itu cepat sekali. Dia tidak terlihat di butik. Daniel pun langsung mengendarai mobil nya. Penciuman nya lebih tajam dari serigala lain, dia bisa mencium dengan jelas wangi Alea.
'Kenapa dia menunggu jemputan di halte bis?' mindlik Ken.
Daniel menghentikan mobilnya tepat didepan Alea, perempuan itu terkesiap melihat Daniel.
'Padahal aku jelas menutup aura serigala ku dan berlari cepat kemari, kenapa dia mengetahui kita disini?' mindlik Alea.
'Mungkin tidak sengaja lewat, jangan berpikir aneh-aneh Lea' jawab Kiara.
"Mari aku antar pulang" ujar Daniel.
Alea hanya diam, dia mengetukkan hells nya ke lantai halte.
"Aku janji tidak akan mengatakan hal aneh-aneh" ujar Daniel seolah mengerti isi pikiran Alea.
"Aku akan menunggu jemputan" timpal Alea menolak.
"Kalau begitu aku akan menunggu mu sampai jemput datang" jawab Daniel.
Nada nya tidak marah tapi tidak ingin ditolak, sebesar inikah aura Daniel? Alea tidak bisa berkutik dan tunduk.
Cukup lama keadaan hening, Alea tidak ingin berbicara jika tidak di ajak bicara. Dan Daniel sedang memikirkan kalimat apa yang harus dia katakan.
"Aku ingin bertanya.."
"Katanya tidak akan bertanya" jawab Alea cepat-cepat.
"Tidak akan bertanya hal aneh Alea" potong Daniel lembut.
'Kyaaa dia memanggil nama mu dengan sangat lembut' mindlik Kiara.
"Apa kamu merasakan nya juga?" Tanya Daniel.
"Itu pertanyaan aneh" timpal Alea.
"Benarkah? Kurasa aku terlalu cepat menyimpulkan" ujar Daniel.
'Dia menyimpulkan apa Kia? Aku penasaran!' mindlik Alea dramatis.
"Ammar adalah kakak sepupu ku, dia tidak mengatakan jika mengenalmu" ujar Daniel.
Degh!
Alea semakin takut, takdir yang diberikan dewi bulan benar-benar sulit. Alea tidak berpikir hidup nya akan seperti ini. Dia harus segera memberitahukan kedua orangtuanya tentang masalah ini.
"Kalian dekat sekali seperti nya" ujar Daniel.
"Apa kita salah telah bertemu?" Imbuhnya.
Apa yang Daniel katakan sedikitnya menyakiti perasaan Alea, perempuan itu merasa jika Daniel menyesal telah bertemu dengan nya. Menyesal telah bertemu mate nya, bukankah itu terlihat seperti penolakan?
Tit!
Tit!
Sebuah mobil berhenti didepan mereka, seorang pria paruh baya tampak membungkukkan badannya menghadap Alea. Dia pasti supir jemputan nya.
"Terimakasih Daniel sudah menemaniku, aku harap pertemuan kita selanjutnya tidak seperti ini" ujar Alea.
Mobil hitam itu membawa Alea pergi, Daniel langsung menyenderkan kepalanya ke kursi mobil dan bergumam.
"Ini tidak akan menjadi cerita yang baik" ujarnya mengendarai mobil.
Yang aku ingin sampaikan di part ini.
1. Alea terkejut mengetahui Ammar adalah kakak sepupu Daniel.
2. Daniel dan Alea sama-sama terikat kontrak kerjasama dengan Giselle.
3. Cerita ini orisinil imajinasi aku😊
Dukung terus cerita ini dengan memberikan vote dan komentar, bantu share juga agar semakin banyak orang membaca cerita ini.
^^^Salam hangat^^^
^^^Resa Novia^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
🦇 {BLackbaT} 🦇
Good👍😁
2022-08-28
0
SHIRO'KUFA
dari pada tak ada yang kom3n
2021-08-01
0
SHIRO'KUFA
uh
2021-08-01
0