"Kemana kamu akan pergi sekarang Maxim?" Tanya Dion.
Pria bernama Maxim itu menoleh, dia tersenyum ketika Dion menyapa nya.
"Aku sudah menyebar undangan pertemuan, dan sekarang saatnya menjalankan langkah kedua" jawab Maxim.
Dion tersenyum mendengarnya, dirinya semakin dekat saja untuk bisa menguasai Lightmoon pack.
"Kata Lusi keponakan mu lemah dengan api, tidak seperti manusia serigala kuat pada umumnya" ujar Maxim.
"Kenapa dulu kamu tidak membunuhnya" imbuhnya.
"Benarkah? Dulu dia sangat kuat dan cepat saat berubah wujud menjadi serigala" jawab Maxim sembari memegangi wajah sebelah kanan nya yang terlihat memiliki bekas cakaran.
Flasback
Auu!
Daniel melonglong dan mengamuk dan wujud Ken, dia marah ketika melihat kedua orangtuanya dibawa pergi dalam keadaan terluka dan pack nya diserang.
"Akan ku bunuh kalian semua!" Teriak Ken menggema.
Kekuatan nya keluar lebih besar, sekali melonglong bisa menghanguskan beberapa iblis dan vampir.
Srak!
Srak!
Bugh!
Ken membabi buta, dia menyerang segala sesuatu yang ada didepannya. Waktu juga terasa berhenti berjalan dan suhu udara panas. Mungkin itu gen kekuatan yang diturunkan ibu nya.
Singkatnya pasukan yang dipimpin Dion tersisa sedikit, tidak ingin menimbulkan masalah dan bahaya lelaki paruh baya itu pergi melesat.
Grep!
Namun tiba-tiba saja Ken sudah berdiri di dibelakang nya dan mencekal tangannya kuat.
Rasanya kepalan tangan Ken panas sekali seperti bara api, dan saat itu Dion melihat dengan jelas bagaimana kuku-kuku tajam Ken berubah warna menjadi hitam pekat.
Srak!
Gerakan yang cepat sekali, cakar itu mengenai wajah kanan nya. Ketika itu yang Dion rasakan hanyalah panas dan seperti ditusuk-tusuk. Matanya bahkan seperti tidak bisa berfungsi lagi.
"Aaa!" Teriak Dion.
"Kamu akan mati!" Murka Ken.
Srak!
Cetar!
Bugh!
Ken terpental menghancurkan gapura ketika sebuah kekuatan sihir menyerang nya, disela-sela kesadaran dia melihat seorang berjubah hitam menolong Dion dan pasukannya.
"Apa itu karena Daniel?" Tanya Maxim menunjuk luka di wajah Dion.
"Ya, luka ini meninggalkan jejak cakaran yang dalam. Walau di operasi pun tidak akan sepenuhnya mulus kembali. Ini pertanda jika Daniel memiliki kekuatan yang besar dan kuat" ujar Dion.
"Tapi dia lemah dengan api, itu akan mempermudah kita untuk membunuhnya sekarang" timpal Maxim.
"Jangan dulu, Lusi seperti nya menyukai Daniel. Dan kamu tau kan apa yang diinginkan nya harus tercapai, saat ini dia adalah tambang kekuatan kita. Jika kita menyinggung nya dan sampai membuat dia marah, maka hancurlah semua rencana kita" ujar Dion.
"Kamu benar, kita hanya harus mendapatkan bola kristal hitam milik Lusi untuk membuat nya tunduk di bawah kaki kita" timpal Maxim.
Mereka berdua memiliki niat terselubung lain dibelakang Lusi, jika begitu mungkin juga ada niat terselubung lain diantara mereka? Tidak yang tahu soal perkara itu.
"Seperti nya aku harus bertemu dengan Daniel" ujar Dion.
"Aku merindukan nya.." imbuhnya tersenyum misterius.
Ditempat lain, tepatnya di Blackmoon pack Reno sedang melakukan komunikasi dalam jaringan dengan para alpha dan Luna pemimpin pack-pack besar.
Reno ingin membahas tentang surat undangan yang dia dapat, dan pasti orang-orang yang dia hubungi juga mendapatkan nya.
Dilayar monitor terlihat Theo alpha dari Redmoon pack sekaligus ayah dari Giselle.
Juga ada luna Liza dari Bluemoon pack sekaligus ibu dari Tristan.
Terakhir ada Edgar, alpha dari Greenmoon pack sekaligus ayah dari Alea.
Sebenarnya ada lima pack besar yang dipimpin oleh satu pack penguasa, yaitu Whitemoon pack.
Namun beberapa tahun lalu pack itu melakukan kesalahan dengan menyerang Lightmoon pack sehingga sejak itu wilayah kekuasaan nya berasa dibawah Lightmoon pack.
Dengan begitu otomatis jika ingin mengundang satu pack lagi maka itu adalah Lightmoon pack, sekaligus pack penguasa yang dimaksud. Tapi Reno tidak melakukan nya, timing saat ini tidak tepat.
"Ini pasti jebakan" ujar alpha Theo.
"Mana mungkin vampir mengajak kita untuk melakukan kerjasama membangun sebuah tempat untuk digunakan bersama tanpa ada niat lain" imbuhnya.
"Ya aku setuju, tapi kita juga tidak bisa sepenuhnya curiga. Perjanjian ini didasarkan kepada perdamaian dan janji untuk tidak menyinggung lagi. Jika kita menolak tanpa alasan yang benar maka sama dengan mengibarkan bendera perang" timpal alpha Edgar.
"Sudah terlihat dengan jelas bukan alpha, jika seperti itu cara kerjanya maka kerjasama ini setengah pemaksaan" ujar luna Liza.
"Jika memang mereka berniat membuat perdamaian harusnya tidak berpikir pihak yang menolak adalah pemberontak, jika memang perdamaian mereka harusnya berpikir pendapat itu adalah bentuk perdamaian juga. Dari awal mereka justru menancapkan taringnya dan kita hanya berusaha bertahan dengan menunjukkan taring yang sama. Damai itu bukan tentang kesamaan, tapi adalah perbedaan dimana kita masih bisa berjalan tanpa menyakiti satu sama lain" imbuhnya.
"Kamu benar luna, tapi semua orang tidak akan berpikir seperti itu. Zaman sudah berubah dan kita pun juga harus berubah, ini tidak akan menimbulkan konflik jika kita bekerjasama meyakinkan anggota kita dan pack-pack lain" timpal Edgar.
"Tapi tidak akan semudah itu alpha, seperti katamu setiap orang tidak akan berpikir seperti itu. Dan setiap orang tidak sebaik itu" ujar Theo.
Keadaan sedikit memanas, Reno tidak menyangka akan seperti ini. Dia hanya ingin bertanya pendapat saja tidak untuk saling berdebat. Toh undangan yang mereka dapatkan belum terlaksana.
"Sudah alpha dan luna, aku tidak berpikir diskusi kita akan memanas seperti ini" ujar Reno to the point.
"Jalan terbaik nya kita hadiri dulu undangan ini dan kita bisa memutuskan pendapat setelah nya, kuharap tidak ada yang keberatan hanya untuk menghadiri undangan" imbuhnya.
"Ya alpha, itu langkah terbaik menurut ku" jawab luna Liza.
"Aku juga" timpal alpha Edgar.
"Jadi kita semua sepakat untuk menghadiri undangan ini" sambung alpha Theo.
"Jika begitu kita sambung nanti, terimakasih kalian sudah mau meluangkan waktu" ujar Reno.
"Sama-sama alpha" jawab ketiga rekannya serempak.
Reno pun mematikan sambungan panggilan nya. Kepalanya mendadak pening. Benar apa yang dikatakan luna Liza, bangsa vampir licik sekali. Mereka selalu mempunyai maksud lain dari pemaksudan nya.
Aku harus segera memberitahu Daniel, dan membuat para alpha dan luna tidak meremehkan suaranya -batin Daniel.
Reno kemudian pergi meninggalkan ruang kerjanya, dia berniat menemui Daniel sekarang juga.
'Daniel ada hal yang harus kita bicarakan, dimana dirimu sekarang?' mindlik Reno.
'Alpha Reno?' jawab Daniel.
'Ya ini aku, dimana kamu? Aku akan segera menemui mu' tanya Reno.
'Aku sedang menyembuhkan diri, apa tidak bisa lain waktu?' jawab Daniel.
'Kamu terluka? Kenapa tidak memberitahu ku, aku akan mengirimkan dokter untuk mu' ujar Reno.
'Tidak perlu, aku akan segera sembuh. Datanglah malam ini ke tengah hutan diperbatasan Lightmoon pack. Ada sebuah rumah disana' timpal Daniel.
'William juga ada disini' imbuhnya.
'Aku akan ke sana'
Di rumah Zean, Daniel tidak bisa menghentikan rasa penasaran nya. Jika Reno memaksa bertemu itu artinya ada hal sangat penting. Dan Daniel selalu penasaran akut.
Yang aku coba jelaskan
1. Theo, alpha (Redmoon pack) + ayah Giselle.
2. Liza, luna (Bluemoon pack)
+ Ibu Tristan.
3. Edgar, alpha (Greenmoon pack) + ayah Alea (mate Daniel)
4. Lainnya clue kalian cari sendiri:)
5. Cerita ini murni imajinasi aku:')
Dukung terus cerita ini dengan memberikan vote dan komentar, bantu share juga agar semakin banyak orang membaca cerita ini.
^^^Salam hangat^^^
^^^Resa Novia^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
anggita
Vampire💀
2021-05-22
0