William menutup dokumen terakhir nya dengan lesu, akhirnya pekerjaan yang selama ini menggunung telah habis.
Dia bisa tidur nyenyak dan bangun seenaknya tanpa harus diteriaki sang alpha, tidak ada lagi kerusuhan yang diciptakan luna. Intinya William akan tidur nyenyak dan mimpi indah malam ini.
William berjalan pulang menuju parkiran, matanya sangat lelah sekali dan ingin tidur saat itu juga.
'Rey gantikan ship dengan ku' mindlik William.
'Tidak' jawab Rey bulat.
'Hanya sampai aku pulang, dasar serigala pemalas' umpat William kesal.
'Aku tidak nyaman berganti ship ketika tubuh mu bau, mandi dulu baru aku siap berganti ship' ujar Rey.
'Ku rasa aku tahu definisi serigala darat sekarang' timpal William menyudahi mindlik nya.
William melajukan mobilnya tenang, dia tidak ingin mengotori telinga dan matanya jika sampai terlibat kecelakaan lalulintas. Akan ribet jika dia berakhir di kantor polisi dan tidak bisa tidur.
"Apa itu Daniel?" ujar William melihat mobil Daniel terparkir tak jauh dari hutan di pinggir jalan.
Jalan yang akan dilewati ketika memasuki perbatasan dunia serigala dan manusia.
William pun memarkirkan mobilnya di depan mobil Daniel.
Rasa kantuk nya langsung lenyap, digantikan perasaan bingung.
William tidak mencium aura Daniel, seperti nya mobil itu sudah ditinggalkan lama. Tapi ketika William memegang kap mobil nya masih hangat, itu berarti Daniel baru memarkirkan mobil nya disini.
'Aku merasakan aura negatif' mindlik Rey.
'Cepat kita ganti ship' imbuhnya.
William dan Rey berganti peran. Mata emas nya sudah menyala terang, perlahan Rey berjalan memutari mobil. Dan dia terkesiap ketika melihat salah satu kaca tertembus peluru.
'Kita harus segera mencarinya, aku merasakan firasat buruk' mindlik William.
Brush!
Rey berlari secepat yang dia bisa, entah apa yang terjadi Rey merasakan sesuatu seperti menyelimuti tempat nya berdiri.
Bahkan Rey tidak bisa merasakan aura Daniel padahal jelas lelaki itu pasti belum jauh pergi ketika mobil nya ditinggal dipinggir jalan.
Bugh!
Bugh!
Trak!
Samar-samar Rey mendengar suara pertarungan, benar dugaan nya Daniel pasti diserang.
Sebenarnya Rey tidak takut karena dia akui Ken memiliki kekuatan yang besar dan kuat, tapi yang jadi masalah adalah jika sampai Ken terkena jurus atau sihir yang sekarang Rey rasakan maka percuma kemapuan nya akan menjadi tumpul.
Rey berlari lebih cepat, ketika berada di lapangan kosong tengah hutan dia melihat dengan jelas Daniel sedang bertarung dengan seorang iblis besar.
Tidak sebesar raksasa, tapi ukurannya cukup dua kali lipat dari badan Daniel. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian nya, melainkan sosok lain yang membantu Daniel.
Tubuhnya lebih kecil dari Daniel tapi kekuatan nya cukup tinggi, Rey mengerutkan kening nya ketika seperti merasa pernah melihat orang itu. Aura nya sangat khas sekali, sama seperti aura Daniel walau jelas lebih kuat milik Daniel.
Sosok itu bergerak cepat, tubuh nya beberapa kali mendapat luka tapi hanya sekitar tiga menit langsung sembuh. Penyembuhan diri yang cukup cepat menurut Rey.
Matanya kemudian melihat Daniel yang duduk dibawah sebuah pohon dan memegangi dada nya. Rey kemudian langsung menghampiri nya.
"Daniel kamu tidak papa?" Tanya Rey dengan nada berat.
Orang yang membantu Daniel percaya kepada Rey, tentu karena dia pernah bertemu dengan nya. Zean tidak akan melupakan William.
"Iblis itu menyerang ku dengan bola api yang besar" ujar Daniel.
Rey kemudian melihat luka bakar di dada Daniel, cukup besar mungkin.
Bugh!
Srett!
Wush!
Lelaki yang menolong Daniel adalah Zean, satu kali serangan besar dalam bentuk cakaran berhasil membuat iblis itu musnah menjadi abu.
Hosh!
Hosh!
Zean berbalik dan mendekati Daniel yang sedang dibopong William yang entah sejak kapan berganti ship, nafasnya memburu dan sebagian wajah nya kotor.
"Zean bantu aku, seperti nya sistem penyembuhan tubuh Daniel lambat luka nya harus segera ditangani" ujar William.
Zean menatap William dengan sorot lebih tajam, ada sesuatu yang dia sembunyikan dan tidak boleh diketahui William.
"Kenapa Zean?" Tanya William.
"Jangan beritahu siapa pun kalau aku adalah manusia serigala" jawab Zean beralibi.
"Disaat seperti ini kamu mengatakan itu, cepat bantu aku" timpal William.
Mereka berdua kompak memapah Daniel, mereka sampai dengan cepat ke tempat awal. William membaringkan tubuh Daniel di mobil nya.
"Biar aku yang menyetir" ujar Zean.
William langsung memasuki mobilnya dan Zean melaju diikuti William.
Zean membawa Daniel ketempat yang gelap dan lembab, keadaan seperti gua tapi ada di dunia nyata? Dimana? Di rumahnya yang terletak di tengah hutang perbatasan Lightmoon pack.
"Zean!"
Zean tidak mempedulikan William yang sejak tadi meneriaki namanya, lelaki itu mungkin bingung dan cemas kenapa dia membawa Daniel ketempat seperti ini.
William mulai curiga kepada Zean, apalagi ketika Zean mengunci Daniel di ruangan gelap sekali dan dingin karena tidak tersinari cahaya.
Ceklek!
Bugh!
Bugh!
William langsung memukul Zean ketika dia mengunci pintu kamar nya.
"Lepaskan Daniel!" Ujar William dengan nada tinggi.
"Tidak" jawab Zean.
"Jadi kamu musuh? Aku akan membunuhmu sekarang juga" timpal William siap berganti ship dengan Rey.
Grrr!
William menggeram menunggu jika Zean berubah pikiran.
"Kamu akan mendapat masalah besar jika berani membunuh beta Lightmoon pack" ujar Zean membuat William seketika terdiam.
"Aku Zean. Anak Sean, beta lightmoon pack" imbuhnya.
William diam saja, dia tidak bisa percaya begitu saja. Siapapun bukan manusia saja bisa menipu.
"Ini jika kamu tidak percaya" ujar Zean menunjukan foto kecil di dompetnya.
Zean kecil tampak tersenyum menggendong seorang anak kecil dan dirangkul lelaki paruh baya. Wajah nya sama persis dengan Zean. Ya, William percaya foto itu adalah ayah dan anak.
"Itu hanya foto, lagipula aku telah tahu dia Sean atau bukan. Aku tidak mengenal nya" ujar William.
"Jika begitu tunggu sebentar, Daniel tidak terlalu menyukai api jadi ketika dia terluka karena api akan mengurung diri di tempat gelap dan lembab" ujar Zean.
Seperti harimau pada umum nya -batin Zean menambahkan.
"Aku tetap tidak percaya" ujar William.
"Bagaimana jika ternyata kamu membunuh Daniel? Jadi dengarkan aku, lepaskan dia sekarang!" Imbuhnya penuh penekanan.
"Aih kamu ini sulit diberi tahu, kita lihat luka Daniel pasti sudah lebih baik" ujar Zean membuka kembali kamar nya.
Sangat gelap sekali tempat itu, Zean terpaksa harus menyalakan lampu. Ketika cahaya masuk William semakin kaget ketika kamar itu bercat hitam pekat dan ornamen benda putih, tidak ada warna lain selain hitam dan putih.
Kamarnya cukup luas dan sangat rapih. William kemudian menatap Zean yang memberinya isyarat masuk.
"Siapa tahu kamu memegang pisau dan akan membunuh ku dengan Daniel" ujar William menolak saran Zean.
"Oke aku masuk lebih dulu"
Mereka berdua mendekati Daniel yang Zean tidurkan di kasur. William bisa melihat luka bakar di dada Daniel sedikit mengering. Secara perlahan juga mata Daniel terbuka dan menatap dua orang didepan nya lemas.
Yang ingin aku sampaikan di capt ini.
1. William menolong Daniel (walau gak langsung, karena yang bertarung kan si Zean)
2. Daniel diserang, kok bisa? (Belum aku jelasin yaa, di capt selanjutnya semoga) yang nolongin nya si Zean.
3. Zean ngaku-ngaku anak Sean (itu lho beta yang meninggal pas penyerangan Lightmoon pack, orang pertama yang memberitahu Daniel kejahatan Dion) terus si Zean asli anak nya apa bukan? (Aku belum jawab, karena semua tergantung Daniel kalau liat foto si Zean kecil sama Sean itu benar apa nggak)
4. Cerita ini orisinil imajinasi aku😊
Dukung terus cerita ini dengan memberikan vote dan komentar, bantu share juga agar semakin banyak orang membaca cerita ini.
^^^Salam hangat^^^
^^^Resa Novia^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Nia Assyfah
akhirnya bertemu Daniel dkk lagi 😍
2021-10-20
0
SHIRO'KUFA
alo
2021-08-01
0