Daniel terus memikirkan Alea sampai sekarang, semua anggota pack nya juga merasakan ada hal aneh terjadi kepada sang pangeran.
Beberapa dari mereka bahkan bertanya, ya memang begitulah Daniel di pack nya. Ramah kepada semua orang, Daniel tidak mempermasalahkan golongan atau tingkatan status mereka. Siapa yang tinggal di pack nya itu berarti harus Daniel lindungi.
"Makan nya sudah cukup tuan muda?" Tanya salah seorang omega.
"Cukup, kalian juga makan ya. Jika masih banyak sisa bagikan kepada semua anggota pack" timpal Daniel meninggalkan ruang makan.
'Alea tidak akan menyukai kalian' mindlik jiwa harimau Daniel.
Hal itu membuat Daniel menghentikan langkah nya, beberapa penjaga yang berdiri di sepanjang lorong pun terlihat memperhatikan nya.
'Apa kamu bosan hidup' jawab Ken.
'Serigala lemah seperti kalian tidak cocok dengan putri cantik dan pintar seperti Alea' ujar harimau.
Ken tidak terima, apapun yang menyangkut mate nya pasti akan terasa sensitif.
'Auu!'
'Grrr!'
Serigala itu terbakar amarah, dia melolong dan langsung memberikan tatapan membunuh kepada si harimau.
Daniel bertaruh jika tidak ada sekat atau kandang pembatas didalam tubuh nya mereka pasti saling menyerang satu sama lain.
'Jika kamu iri bilang saja' timpal Ken dengan nada kasihan.
'Serigala sialan, siapa yang iri' ujar harimau.
'Kamu memang sipengiri dari sejak lahir' jawab Ken tersenyum merendahkan.
'Guarr!'
Jiwa harimau nya mengaum keras, matanya mengkilat merah menatap Ken seperti ingin memakannya.
Guar!
Srak!
Srak!
Dia mencakar-cakar kandang penyekat dengan kedua tangannya yang berkuku tajam.
Keadaan selalu seperti ini, si harimau usil akan berakhir marah karena tidak bisa berkutik dan membuat dirinya benar.
Beberapa penjaga berlari mendekati Daniel ketika melihat lelaki itu berjalan sempoyongan dan hampir terjatuh.
"Tuan muda baik-baik saja" ujar seorang prajurit membantunya berdiri.
Dia dan temannya memapah Daniel sampai kedalaman kamar. Wajah Daniel tiba-tiba pucat, mereka hendak memanggil dokter tapi Daniel mencegah nya.
"Aku tidak papa, hanya kelelahan seperti biasa. Kalian kembalilah berjaga. Jika ada sesuatu terjadi datangi aku segera" ujar Daniel.
Kedua prajurit nya pun pergi, mereka kembali berjaga dan Daniel tinggal sendirian dikamar nya.
'Kenapa? Apa yang aku bicarakan benar bukan?' ujar Ken masih bertengkar dengan si harimau.
'Kamu itu kuat tapi tidak pernah merasa puas, kamu terus mencoba menyakiti aku dan Daniel tanpa alasan' imbuhnya.
'Diam kamu Ken!' timpal harimau berteriak.
Teriakannya terdengar seperti di depan telinga, membuat kepala Daniel berdengung dan pusing.
Daniel tidak memperdulikan nya, dia bangkit dan menyibak kaos yang dia gunakan. Lewat pantulan cermin Daniel bisa melihat gurat merah seperti cakaran hewan memenuhi perutnya. Dan itu rasanya sakit sekali.
Daniel kemudian menyimpulkan sesuatu, dia langsung menyesali keadaan fisiknya yang ternyata belum cukup kuat menahan bobot dua kekuatan besar sekaligus.
Jadi tubuhnya seperti wadah yang mengurung Ken dan si harimau, jika fisik nya kuat bisa menumpulkan atau menahan kekuatan yang dikeluarkan jiwa hewan nya.
Sedangkan jika fisik nya lemah, akan terjadi hal seperti ini. Kekuatan jiwa hewan nya bisa merusak wadah dari dalam dan mereka bisa keluar dari tubuh Daniel.
'Kamu membenci aku karena tidak bisa bertemu ayah' ujar Daniel.
Ken dan si harimau langsung terdiam, kata ayah terdengar sensitif di telinga harimau. Ayah yang dipikirkannya adalah orang berbeda yang Ken maksud.
'Jika kamu tidak berbicara apa yang bisa aku pahami?' ujar Daniel lagi.
'Aku pun merasa segan bercerita karena kamu selalu bersikap tidak ingin didekati, kamu menganggap aku musuh padahal jelas keberadaan mu didalam tubuh ku membuktikan kita adalah manusia harimau' imbuhnya.
'Kamu pintar menyusun omong kosong sekarang' timpal jiwa harimau nya.
'Kamu tahu, kenyataan nya kita terhubung satu sama lain sejak ada didalam perut ibu. Aku mendengar dan merasakan setiap kalimat yang kamu katakan dalam hati dan kamu pikirkan' ujar Daniel.
'Apa yang kamu bicarakan bodoh?' timpal harimau dengan nada merendahkan.
'Aku juga tahu kamu tidak ingin mendengar aku menyebut nama mu, karena kamu juga tidak ingin menyebut namaku' ujar Daniel mengacuhkan pertanyaan jiwa harimau nya.
'Aku lemah seperti yang kamu pikirkan, tapi inilah aku apa adanya. Jiwa yang aku butuhkan untuk maju, tidak mau melakukan nya. Aku menunggu selama ini' imbuhnya menatap manik merah si harimau.
'Aku tidak akan mau bersatu dengan mu, ingat itu' jawab si harimau kembali ke pojok kandang nya yang gelap.
'Aku berjanji kita akan bertemu ayah, jika waktu itu datang bersikap baiklah jangan menunjukkan kita saling bermusuhan oke' mindlik Daniel terkahir kali nya.
Tok!
Tok!
Tok!
Pintu kamar nya diketuk, Daniel yang berniat istirahat pun jadi tidak melakukannya. Dia kemudian menyuruh orang itu masuk.
"Maaf tuan muda, seseorang yang cukup kuat melakukan keributan diperbatasan. Dia ingin masuk kedaerah Lightmoon pack"
"Siapa dia?" Tanya Daniel berdiri dari tidurnya.
"Kami tidak mengenal nya, dia seperti penyihir. Kami tidak mencium bau apapun ditubuh nya"
'Penyihir? Seperti nya Dion mulai bergerak' mindlik Daniel kepada Ken.
Daniel kemudian menyuruh penjaganya pergi dan memerintahkan beberapa orang untuk ikut dengan nya ke perbatasan.
'Ken bisa kamu ambil alih tubuh ku? Aku ingin beristirahat' mindlik Daniel.
'Tentu, beristirahat lah semau mu. Aku akan mengambil alih tubuh mu dengan baik' jawab Ken.
Mereka kemudian berganti ship, Daniel sekarang berada didalam kandang Ken dan serigala nya berada disisi berbeda.
Dari luar, mata Daniel berubah jadi biru. Suaranya juga menjadi sedikit berat.
Ken bergerak cepat, pasukan nya menunggu di luar. Mereka semua terlihat terkejut ketika melihat Ken si calon alpha yang datang memimpin.
"Apa penyihir itu masih ada diperbatasan?" Tanya Ken.
"Dari laporan dia masih di sana, prajurit penjaga kewalahan menghadapinya" jawab salah satu dari mereka.
"Ayo pergi"
Brush!
Mereka semua berlari cepat sekali, seperti flash di film kartun. Tapi ada perbedaan yang mencolok, Ken berlari tiga kali lebih cepat dan pasukan nya tertinggal jauh dibelakang.
"Mereka lambat sekali" ujar Ken pada dirinya sendiri.
Hitungan menit dia sudah sampai diperbatasan. Keadaan kacau, para penjaga nya terkapar dibeberapa tempat berbeda.
Ada yang sudah tidak sadarkan diri, hanya beberapa diantara mereka masih sadar dan bisa Daniel ajak bicara.
"Apa orang itu berhasil memasuki Lightmoon pack?" Tanya Daniel kepada salah satu pasukan nya yang sadar.
"Tidak tuan, dia langsung pergi ketika mendapatkan telpon dari temannya" jawab prajurit itu.
"Dia adalah orang yang sama selalu meminta masuk ke Lightmoon pack tuan muda" imbuhnya.
"Jadi dia sering datang kemari?" Tanya Ken.
"Ya"
"Kenapa kalian tidak memberitahu ku?" Tanya Ken sedikit marah.
"Maaf tuan, kami tidak melaporkan nya karena selama ini selalu berhasil menahan nya masuk" jawab prajurit itu.
Ken jadi ingin menghajar prajurit itu, tapi dia tidaklah kejam. Mata biru nya mengedar dan indra penciuman nya aktif.
"Dia manusia serigala" ujar Ken.
"Tuan muda bisa merasakan auranya?" Tanya seorang prajurit.
"Ya, sejauh ini dia pergi aku masih bisa merasakan aura serigala nya yang kuat" jawab Ken berdiri.
Dia menatap sekeliling, banyak prajurit nya terkapar.
"Tuan muda dia meninggalkan surat di pohon tumbang itu"
Ken lalu bergegas menuju bekas pohon tumbang, di atas nya ada sebuah surat.
"Apa dia juga sering meninggalkan surat disini?" Tanya Ken.
"Tidak tuan, ini kali pertama nya"
"Kalian, bantu mereka dan antarkan ke pack. Bawa pasukan baru dan sementara aku akan berjaga disini" perintah Ken menunjuk prajurit yang tadi ikut bersamanya.
Mereka semua tidak membantah, satu persatu dari mereka menolong rekannya dan pergi kembali ke pack. Sekarang Ken sendirian, dia langsung membaca surat ditangannya.
Aku tidak akan memberitahu siapa nama ku sebelum kita bertemu, aku hanya ingin menemui mu apa itu tidak bisa? Aku tidak tahu apakah kamu sering bepergian ke luar pack atau tidak, jadi aku tidak bisa melakukan cara lain selain menemui mu di pack. Tapi sialnya penjaga selalu mencegah aku masuk, padahal aku tidak berniat mengacau. Aku terlalu selalu kembali esok harinya, aku pikir mengalahku akan membuat mereka melaporkan kejadian ini kepada kamu tapi ternyata tidak. Ini hari ketujuh aku berusaha masuk kedalam pack dan marah karena penjaga masih bersikap keras kepadaku, aku menyerang mereka dan meninggalkan surat ini. Aku menunggu balasannya. Semoga setelah kamu membalas surat ini kita bisa menentukan waktu untuk bertemu di luar.
Otak Ken langsung dipenuhi banyak hal, yang dia ingat hanya satu nama.
"Ini pasti trik Dion" ujar Ken meremas surat nya.
Dukung terus cerita ini dengan memberikan vote dan komentar, bantu share juga agar semakin banyak orang membaca cerita ini.
^^^Salam hangat^^^
^^^Resa Novia^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Putra Potlot
padahal cerita nua bahus tapi kok gk ada yg suka ya apa cuma cerita sistem saja kah yang di suka anak2 sekarang jarang2 lo cerita kayak gini
2021-07-03
2
JURAGAN BAKSO
ok
2021-06-24
1