Jangan lupa tinggalin jejaknya. Like, komen daaan Gift seikhlasnya. Jangan jadi pembaca ghaib ya! bikin merinding tahu. Hehehe...
*****
Pagi itu dirumah Romi.
"Ayaaah! ayaaah!" huuaaa hiikks hikkks!
"Ada apa Shila sayang! Ayo, Shila mandi habis itu ayah antar ke sekolah!" bujuk Romi pada anaknya. Jam masuk sekolah kurang satu jam lagi, namun Shila belum mau diajak mandi, belum lagi makan dan nganterin ke sekolah. Bisa bisa udah telat.
"Shila maunya dimandiin tante Yulia Ayah!" Romi berusaha untuk bersabar dari tadi malam, yang dibicarakan anak dan ibunya dirumah hanya Yulia ,Yulia dan Yulia. Bahkan tadi malam Shila bertanya, kenapa sih Tante Yulia gak jadi ibunya Shila aja.
"Aku maunya sama Tante Yulia Ayaahh! Tante Yulia bundanya Shila kan Ayah?" mengulang ucapan yang tadi malam.
Romi merasa kesal, kenapa tak ada yang ngerti perasaannya. begitu dia membatin.
"Shila sayang, Tante Yulia itu orang lain. Ibu Shila itu ibu Dina. Tak ada yang lainnya." bujuk Romi.
"Gak mau aku maunya ibu Shila Tante Yulia. Tanteeee,, tanteeee!" Shila malah tambah berisik.
"Shila, dengarkan kata kata ayah. Ibu Shila namanya Dina, dan dia sudah meninggal. Siapapun tak ada yang bisa menggantikan ibu Dina, Shila. ingat itu. Ayah gak mau dan gak suka ya, Shila bilang Tante Yulia itu ibunya Shila. Shila harus nurut sama ayah, ibu Shila namanya Dina! " sentak Romi pada anaknya. Emosi sudah ada di puncak ubun ubun. Ngebul.
Shila terkejut mendengar bentakan dari Ayahnya, ia langsung diam, wajahnya pucat. Baru kali ini Romi membentak Shila.
"Astaghfirullahaladzim!
"Romi Romi, ibu lagi pusing nih. ibu rasanya lemes gak bisa bangun. Jangan bentak anakmu Romi. Bisa tambah pusing nih ibu." keluh sang ibu di kamar lain.
"Nenek! ayah jahat. Katanya Tante Yulia orang lain, nenek!" Shila mengadu sama Neneknya dan langsung memeluk Bu Alvi yang keluar dari kamarnya sambil menggelengkan kepala pada Romi.
"Romi, kamu ini kenapa sih, kalau kamu bentak bentak anak kamu, nanti tambah jauh dia sana kamu. Mana ibu pusing banget lagi, panggilin Andreas dong Rom, kepala ibu rasanya berputar putar." Bu Alvi berpegangan pada sofa disampingnya dan langsung duduk.
Romi terlihat panik. ia lalu mengambil hape dari kamarnya dan menelpon dokter Andreas. Terdengar oleh Bu Alvi, Romi sedang bicara ditelpon. Hingga tak berapa lama, ia keluar kamar.
"Bagaimana Bu, mana yang sakit?" Bu Alvi terlihat memegangi kepalanya, Shila duduk disampingnya sambil memeluk erat tubuh sang Nenek. Rupanya ia masih takut sebab bentakan Romi tadi.
"Tengkuk ibu rasanya berat, kepala juga pusing banget Rom, aduh!" keluhnya masih memegang kepalanya.
Romi beranjak mencari minyak putih dan juga mengambilkan air putih hangat untuk ibunya.
"Sebentar lagi Andre datang, Bu! dia sudah otw kemari. Sekarang ibu minum lah dulu, biar aku gosok tengkuk ibu pakai ini." mengacungkan minyak putih didepan wajah sang ibu.
" Shila, Ayah minta maaf ya! Hari ini Shila gak sekolah, Nenek lagi sakit. Gak ada yang ngantar Shila ke sekolah." Shila mengangguk pasrah dan masih terisak, takut takut pada ayahnya.
Dokter Andre datang memeriksa Bu Alvi, seperti dugaan Romi sebelumnya, ibunya terlalu serius memikirkan dirinya hingga darah tingginya kumat. Romi juga terpaksa menelpon Yulia, setelah selesai merawat ibunya Romi menyuruh Yulia datang ke rumahnya.
"Maaf Yulia, aku merepotkanmu. Aku panggil kamu kesini, minta tolong rawat ibu dan juga Shila. Ibu terkena darah tinggi dan harus banyak istirahat, sedang Shila tadi aku izin sama pihak sekolah untuk dia absen."
"Aku mau ke swalayan, jangan khawatir gaji kamu sama. Nanti kalau ada apa apa sama ibu atau Shila, telpon aku ya!" Romi memberi arahan pada Yulia, dan ia mengangguk paham. Pekerjaan yang diberikan Romi adalah hal biasa yang ia lakukan di rumah Wahyu dulu.
"Shila, Ayah pergi dulu, sekali lagi Ayah minta maaf sama Shila." mencium kening anaknya kemudian berdiri.
"Aku pergi dulu Yulia, tolong mandiin Shila, tadi ia bilang ingin mandi sama kamu." Yulia mengangguk. Tanpa dinyana Romi menepuk pundak Yulia, membuat hati Yulia sedikit bergetar.
Shila begitu gembira saat Yulia datang ke rumah, ia bahkan sampai lonjak lonjak diatas sofa saking girangnya. Hampir terjungkal jatuh andai Yulia tak memeganginya. Sedangkan Bu Alvi, setelah makan pagi dan minum obat, ia tidur dengan nyenyak karena pengaruh obat yang dikonsumsi.
Apa yang dilakukan Yulia dirumah Romi selayaknya ibu rumah tangga, ia mengepel dan bersih-bersih, walau Romi tadi tak menyuruhnya. Shila tentu saja tetap nempel pada Yulia sambil mendekap boneka berwarna pink kesayangannya.
Waktu makan siang telah datang. Tadi Yulia melihat ada sayur dalam kulkas dan memasaknya untuk Bu Alvi dan Shila makan siang. Bu Alvi bangun dan terlihat lebih segar sekarang.
"Waah, sepertinya enak Yulia. Ibu jadi laper." seloroh Bu Alvi. Ia melihat sayur bening buatan Yulia begitu menggugah selera makan.
"Maaf Bu Alvi, cuma sayur bening lauk tempe goreng. Bu Alvi kan gak boleh makan santan dulu."
"Oya Yulia, ibu tahu. Ibu harus puasa dulu dari makanan bersantan dan yang digoreng."
"Banyak nih kamu masaknya Yul, gimana kalau kamu bawain buat ibu kamu? Daripada ndak habis ini." tawar Bu Alvi melihat sayur lebih dari cukup untuk makan siang.
"Apa Bos Romi gak pulang buat makan siang, Bu?" Bu Alvi terlihat berpikir.
"Sepertinya tidak. Kalaupun dia pulang, dia gak begitu suka sayur bening, dia pasti nyari yang lain." Bu Alvi meyakinkan Yulia.
"Udah, kamu ambil rantang gih di lemari dapur, terus ambilkan buat Bu Kanti. Gak bakalan habis ini dimakan bertiga." Yulia mengangguk dan menuruti titah Bu Alvi. Lalu mereka makan bertiga.
Setelah makan Yulia pamit pulang mengantar makanan itu dan Shila ikut dengannya. Dengan memakai motor milik Romi, Yulia melesat untuk pulang kerumahnya.
Ceklek!
Bunyi pintu dibuka saat Bu Alvi hampir terpejam matanya. Dan terdengar Romi memggumam lirih.
"Loh, kok sepi."
"Romi..."
"Eh, iya Bu! Kirain ibu tidur. Kok sepi Bu, dimana Shila?" tanyanya setelah tahu ibunya masih terjaga.
"Ikut Yulia ke rumah ibunya. Aku suruh tadi bawain makan siang buat Bu Kanti " Romi mengangguk dan mendekati ibunya.
"Gimana Bu, sudah mendingan?"
Romi duduk di samping pembaringan ibunya sambil mengelus ngelus punggung Bu Alvi.
"Sudah Rom, baru makan siang lalu minum obat. Sekarang ini mengantuk."
"Ya udah kalau gitu ibu tidur aja. Romi diluar kalau ada apa apa." kata Romi kemudian beranjak dari kamar ibunya. Ia membawa makanan tadi, dan ternyata semua sudah makan.
Ia kemudian makan dengan lahap dimeja makan, dan melihat masih ada sisa sayur.
"Hmmm, ibu masih sakit. Ini pasti si Yulia yang masak." Romi membatin. Ia kemudian mengambil sedikit bermaksud mencicipi, tapi karena masakan lumayan enak, malah ia menghabiskannya. Karena berpikir ini hanyalah sisa, dan udah gak ada orang yang mau makan lagi.
\=\=\=\=\=\=
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Sang Dewi
next
2022-02-07
1
Dika Laily
wah neng yulia udah gladi bersih jadi bundanya shila nih😘
2021-11-25
0
Puan Harahap
15 like mendarat thor
nyicil yaa,
⚘⚘Salam Pria Idola dan dua lainnya ⚘⚘
2021-07-04
0