Bab 17

Jangan lupa tinggalin jejaknya. Like, komen daaan Gift seikhlasnya. Jangan jadi pembaca ghaib ya! bikin merinding tahu. Hehehe...

*****

Pagi itu dirumah Romi.

"Ayaaah! ayaaah!" huuaaa hiikks hikkks!

"Ada apa Shila sayang! Ayo, Shila mandi habis itu ayah antar ke sekolah!" bujuk Romi pada anaknya. Jam masuk sekolah kurang satu jam lagi, namun Shila belum mau diajak mandi, belum lagi makan dan nganterin ke sekolah. Bisa bisa udah telat.

"Shila maunya dimandiin tante Yulia Ayah!" Romi berusaha untuk bersabar dari tadi malam, yang dibicarakan anak dan ibunya dirumah hanya Yulia ,Yulia dan Yulia. Bahkan tadi malam Shila bertanya, kenapa sih Tante Yulia gak jadi ibunya Shila aja.

"Aku maunya sama Tante Yulia Ayaahh! Tante Yulia bundanya Shila kan Ayah?" mengulang ucapan yang tadi malam.

Romi merasa kesal, kenapa tak ada yang ngerti perasaannya. begitu dia membatin.

"Shila sayang, Tante Yulia itu orang lain. Ibu Shila itu ibu Dina. Tak ada yang lainnya." bujuk Romi.

"Gak mau aku maunya ibu Shila Tante Yulia. Tanteeee,, tanteeee!" Shila malah tambah berisik.

"Shila, dengarkan kata kata ayah. Ibu Shila namanya Dina, dan dia sudah meninggal. Siapapun tak ada yang bisa menggantikan ibu Dina, Shila. ingat itu. Ayah gak mau dan gak suka ya, Shila bilang Tante Yulia itu ibunya Shila. Shila harus nurut sama ayah, ibu Shila namanya Dina! " sentak Romi pada anaknya. Emosi sudah ada di puncak ubun ubun. Ngebul.

Shila terkejut mendengar bentakan dari Ayahnya, ia langsung diam, wajahnya pucat. Baru kali ini Romi membentak Shila.

"Astaghfirullahaladzim!

"Romi Romi, ibu lagi pusing nih. ibu rasanya lemes gak bisa bangun. Jangan bentak anakmu Romi. Bisa tambah pusing nih ibu." keluh sang ibu di kamar lain.

"Nenek! ayah jahat. Katanya Tante Yulia orang lain, nenek!" Shila mengadu sama Neneknya dan langsung memeluk Bu Alvi yang keluar dari kamarnya sambil menggelengkan kepala pada Romi.

"Romi, kamu ini kenapa sih, kalau kamu bentak bentak anak kamu, nanti tambah jauh dia sana kamu. Mana ibu pusing banget lagi, panggilin Andreas dong Rom, kepala ibu rasanya berputar putar." Bu Alvi berpegangan pada sofa disampingnya dan langsung duduk.

Romi terlihat panik. ia lalu mengambil hape dari kamarnya dan menelpon dokter Andreas. Terdengar oleh Bu Alvi, Romi sedang bicara ditelpon. Hingga tak berapa lama, ia keluar kamar.

"Bagaimana Bu, mana yang sakit?" Bu Alvi terlihat memegangi kepalanya, Shila duduk disampingnya sambil memeluk erat tubuh sang Nenek. Rupanya ia masih takut sebab bentakan Romi tadi.

"Tengkuk ibu rasanya berat, kepala juga pusing banget Rom, aduh!" keluhnya masih memegang kepalanya.

Romi beranjak mencari minyak putih dan juga mengambilkan air putih hangat untuk ibunya.

"Sebentar lagi Andre datang, Bu! dia sudah otw kemari. Sekarang ibu minum lah dulu, biar aku gosok tengkuk ibu pakai ini." mengacungkan minyak putih didepan wajah sang ibu.

" Shila, Ayah minta maaf ya! Hari ini Shila gak sekolah, Nenek lagi sakit. Gak ada yang ngantar Shila ke sekolah." Shila mengangguk pasrah dan masih terisak, takut takut pada ayahnya.

Dokter Andre datang memeriksa Bu Alvi, seperti dugaan Romi sebelumnya, ibunya terlalu serius memikirkan dirinya hingga darah tingginya kumat. Romi juga terpaksa menelpon Yulia, setelah selesai merawat ibunya Romi menyuruh Yulia datang ke rumahnya.

"Maaf Yulia, aku merepotkanmu. Aku panggil kamu kesini, minta tolong rawat ibu dan juga Shila. Ibu terkena darah tinggi dan harus banyak istirahat, sedang Shila tadi aku izin sama pihak sekolah untuk dia absen."

"Aku mau ke swalayan, jangan khawatir gaji kamu sama. Nanti kalau ada apa apa sama ibu atau Shila, telpon aku ya!" Romi memberi arahan pada Yulia, dan ia mengangguk paham. Pekerjaan yang diberikan Romi adalah hal biasa yang ia lakukan di rumah Wahyu dulu.

"Shila, Ayah pergi dulu, sekali lagi Ayah minta maaf sama Shila." mencium kening anaknya kemudian berdiri.

"Aku pergi dulu Yulia, tolong mandiin Shila, tadi ia bilang ingin mandi sama kamu." Yulia mengangguk. Tanpa dinyana Romi menepuk pundak Yulia, membuat hati Yulia sedikit bergetar.

Shila begitu gembira saat Yulia datang ke rumah, ia bahkan sampai lonjak lonjak diatas sofa saking girangnya. Hampir terjungkal jatuh andai Yulia tak memeganginya. Sedangkan Bu Alvi, setelah makan pagi dan minum obat, ia tidur dengan nyenyak karena pengaruh obat yang dikonsumsi.

Apa yang dilakukan Yulia dirumah Romi selayaknya ibu rumah tangga, ia mengepel dan bersih-bersih, walau Romi tadi tak menyuruhnya. Shila tentu saja tetap nempel pada Yulia sambil mendekap boneka berwarna pink kesayangannya.

Waktu makan siang telah datang. Tadi Yulia melihat ada sayur dalam kulkas dan memasaknya untuk Bu Alvi dan Shila makan siang. Bu Alvi bangun dan terlihat lebih segar sekarang.

"Waah, sepertinya enak Yulia. Ibu jadi laper." seloroh Bu Alvi. Ia melihat sayur bening buatan Yulia begitu menggugah selera makan.

"Maaf Bu Alvi, cuma sayur bening lauk tempe goreng. Bu Alvi kan gak boleh makan santan dulu."

"Oya Yulia, ibu tahu. Ibu harus puasa dulu dari makanan bersantan dan yang digoreng."

"Banyak nih kamu masaknya Yul, gimana kalau kamu bawain buat ibu kamu? Daripada ndak habis ini." tawar Bu Alvi melihat sayur lebih dari cukup untuk makan siang.

"Apa Bos Romi gak pulang buat makan siang, Bu?" Bu Alvi terlihat berpikir.

"Sepertinya tidak. Kalaupun dia pulang, dia gak begitu suka sayur bening, dia pasti nyari yang lain." Bu Alvi meyakinkan Yulia.

"Udah, kamu ambil rantang gih di lemari dapur, terus ambilkan buat Bu Kanti. Gak bakalan habis ini dimakan bertiga." Yulia mengangguk dan menuruti titah Bu Alvi. Lalu mereka makan bertiga.

Setelah makan Yulia pamit pulang mengantar makanan itu dan Shila ikut dengannya. Dengan memakai motor milik Romi, Yulia melesat untuk pulang kerumahnya.

Ceklek!

Bunyi pintu dibuka saat Bu Alvi hampir terpejam matanya. Dan terdengar Romi memggumam lirih.

"Loh, kok sepi."

"Romi..."

"Eh, iya Bu! Kirain ibu tidur. Kok sepi Bu, dimana Shila?" tanyanya setelah tahu ibunya masih terjaga.

"Ikut Yulia ke rumah ibunya. Aku suruh tadi bawain makan siang buat Bu Kanti " Romi mengangguk dan mendekati ibunya.

"Gimana Bu, sudah mendingan?"

Romi duduk di samping pembaringan ibunya sambil mengelus ngelus punggung Bu Alvi.

"Sudah Rom, baru makan siang lalu minum obat. Sekarang ini mengantuk."

"Ya udah kalau gitu ibu tidur aja. Romi diluar kalau ada apa apa." kata Romi kemudian beranjak dari kamar ibunya. Ia membawa makanan tadi, dan ternyata semua sudah makan.

Ia kemudian makan dengan lahap dimeja makan, dan melihat masih ada sisa sayur.

"Hmmm, ibu masih sakit. Ini pasti si Yulia yang masak." Romi membatin. Ia kemudian mengambil sedikit bermaksud mencicipi, tapi karena masakan lumayan enak, malah ia menghabiskannya. Karena berpikir ini hanyalah sisa, dan udah gak ada orang yang mau makan lagi.

\=\=\=\=\=\=

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sang Dewi

Sang Dewi

next

2022-02-07

1

Dika Laily

Dika Laily

wah neng yulia udah gladi bersih jadi bundanya shila nih😘

2021-11-25

0

Puan Harahap

Puan Harahap

15 like mendarat thor
nyicil yaa,
⚘⚘Salam Pria Idola dan dua lainnya ⚘⚘

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai dan Diusir
2 Bab 2. Masa Indah
3 Bab 3.Periksa ke Dokter
4 Bab 4.Menginap
5 Bab 5. Menyesal
6 Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7 Bab 7. Telat
8 Bab 8. Siapa Nama Bos?
9 Bab 9. Hampir Saja
10 Bab 10. Makan Malam
11 Bab 11. Ibu Sakit
12 Bab 12. Telat (lagi)
13 Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14 Bab 14. Menginap
15 Bab 15. Dua Sisi
16 Bab 16. Jangan Panggil Pak
17 Bab 17
18 Bab 18. Ayo kita nikah
19 Bab 19. Aku di lamar.
20 Bab 20.Menyatakan perasaan
21 Bab 21. (di) Belanja (in)
22 Bab 22. Benar Kata Ibu
23 Bab 23. No Titel
24 Bab 24. Insiden
25 Bab 25.
26 Bab 26.
27 Bab 27. Bertemu lagi
28 Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29 Bab 29. Tambah Masalah
30 Bab 30. Bonus visual
31 Bab 31. Kedatangan Saudara
32 Bab 32. Melamar
33 Bab 33. Melamar 2
34 Bab 34. Menentukan Jawaban
35 Bab 35.
36 Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37 Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38 Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39 Bab 39. Shila Sakit.
40 Bab 40. Iya, Saya Terima.
41 Bab 41.
42 Bab 42.
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46.
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54.
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102.
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106.
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118.
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Kedatangan Tamu Dari Jauh
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Cerai dan Diusir
2
Bab 2. Masa Indah
3
Bab 3.Periksa ke Dokter
4
Bab 4.Menginap
5
Bab 5. Menyesal
6
Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7
Bab 7. Telat
8
Bab 8. Siapa Nama Bos?
9
Bab 9. Hampir Saja
10
Bab 10. Makan Malam
11
Bab 11. Ibu Sakit
12
Bab 12. Telat (lagi)
13
Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14
Bab 14. Menginap
15
Bab 15. Dua Sisi
16
Bab 16. Jangan Panggil Pak
17
Bab 17
18
Bab 18. Ayo kita nikah
19
Bab 19. Aku di lamar.
20
Bab 20.Menyatakan perasaan
21
Bab 21. (di) Belanja (in)
22
Bab 22. Benar Kata Ibu
23
Bab 23. No Titel
24
Bab 24. Insiden
25
Bab 25.
26
Bab 26.
27
Bab 27. Bertemu lagi
28
Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29
Bab 29. Tambah Masalah
30
Bab 30. Bonus visual
31
Bab 31. Kedatangan Saudara
32
Bab 32. Melamar
33
Bab 33. Melamar 2
34
Bab 34. Menentukan Jawaban
35
Bab 35.
36
Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37
Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38
Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39
Bab 39. Shila Sakit.
40
Bab 40. Iya, Saya Terima.
41
Bab 41.
42
Bab 42.
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46.
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54.
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102.
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106.
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118.
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Kedatangan Tamu Dari Jauh
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!