Bab 8. Siapa Nama Bos?

*****

"Yulia, aku ingin bicara sama kamu sebentar, gak apa apa kan?" mbak Fani berkata tiba tiba, saat semua karyawan sudah pulang. Tinggal Yulia, dan mbak Fani. Tentu saja juga dengan Bos Juteknya, karena mobilnya masih terparkir rapi. Mungkin ia masih diatas bersama anaknya.

Yulia mengangguk mengiyakan mbak Fani. Walau Yulia sebenarnya merasa sedikit was-was, karena tadi pagi dia telat datang.

"Yulia! Sebagai karyawan baru, kami perlu tahu identitas kamu. Apa status kamu, dimana rumah kamu?" Yulia diberondong pertanyaan oleh mbak Fani. Yulia mengangguk lagi. ia lega karena tadi berpikir ia akan ditegur karena keterlambatannya. Ternyata bukan masalah itu.

"Nama saya Yuliana mbak" Lalu Yulia mengeluarkan dompet dari Sling bag nya. Mengambil kartu identitas dan menyerahkannya pada mbak Fani dihadapannya. Fani membaca dengan teliti, lalu mengeluarkan hapenya. dan memfoto kartu itu.

"Eh, tapi untuk alamat rumah itu alamat lama mbak. Itu alamat rumah mantan suami aku, dan sekarang aku tinggal dirumah ibu aku. Deket kok dari sini. Biar aku catat alamatnya ya!" Mbak Fani mengangguk. Fani menyerahkan kertas dan pulpen pada Yulia.

"Mantan? Jadi kamu...?"

" Iya mbak, aku menyandang status janda baru beberapa hari lalu. Suami aku menceraikanmu karena aku belum memberikannya keturunan, di tahun ketiga pernikahan kami." ujar Yulia menunduk. Ia lalu membungkam mulutnya sendiri. Duuhh. Bisa bisanya aku nyerocos tentang statusku yang janda.

"Maaf mbak Fani." Yulia salah tingkah. Menyesal tentu. Ia sudah menulis alamatnya dengan lengkap. lalu menyodorkannya pada mbak Fani.

"Ah, maaf. Bukan maksud aku membuatmu sedih, aku hanya menjalankan kewajibanku. Walaupun ini cuma swalayan kecil, tapi identitas karyawan harus jelas. " kata mbak Fani menetralkan suasana.

Yulia mengangguk. "Iya mbak, tak apa. Memang seharusnya begitu." Yulia menyodorkan kertas yang berisi alamat rumahnya. Mbak Fani terlihat mengangguk angguk.

"Ya sudah, Terima kasih atas kerjasamanya Yul, anggap aja aku teman kamu. Gak perlu sungkan sungkan ya? Disini kita satu tim. Harus bekerjasama dengan baik. Tak ada istilah senior dan junior." kata mbak Fani terlihat tulus dan tersenyum.

" Ya udah, kamu boleh pulang sekarang. Sampai jumpa besok ya Yul! Hati hati dijalan. Serentetan kata kata itu menenangkan Yulia. Aman. Pikir dia. Yulia lalu segera undur diri dari hadapan mbak Fani.

"Oh iya mbak Fani saya lupa." baru beberapa langkah kaki Yulia membalikkan badan dan mendekati Fani.

"Ada apa lagi Yul?" Fani yang sedang mematikan komputer menoleh.

"Maaf mbak, kalau boleh tahu siapa ya namanya Bos. Aku kan kerja disini, tapi gak tahu siapa namanya. Di sini cuman dia saja yang saya tidak tahu namanya." Fani tertawa, merasa lucu dengan pertanyaan Yulia. Yulia jadi merona merah pipinya karena malu. Menyesal telah menanyakannya pada mbak Fani. Harusnya ia tanya sama Lasmi, Yeni atau Risma saja.

"Ya sudah mbak, gak jadi pengen tahu namanya bos. Aku panggil aja Bos jutek." ucap Yulia manyun.

"Hahaha Yulia, kenapa gak kamu tanya langsung sama si bos, siapa namanya. Itung itung ngajak kenalan gitu." Yulia tak menanggapi keisengan mbak Fani. Ia sudah berdiri dan mau pamit.

"Ok. Ya udah aku kasih clue aja ya, nama bos kita seperti nama pasangannya Yuli. Kisah romantis sepasang pengantin remaja tahun 70 An itu loh!" Yulia mengerutkan alis tak mengerti.

"Ah mbak Fani kok malah bikin teka teki gimana sih mbak? Mana saya tahu film tahun segituan Aku kan belum lahir." Fani tertawa lagi menggoda Yulia.

"Itu tuh orangnya muncul. Tanya aja langsung sama yang punya nama."

" Mas, ajakin kenalan dong karyawan barunya? Dia pengen tahu namamu , tapi malu tuh." ucap Fani karena bos jutek tiba tiba muncul.

"Mbak Fanniiii!" merona merah karena malu muka Yulia. Frontal banget ngomongnya. Fani senyum senyum. Lelaki itu terlihat kaget, namun sedikit senyuman tersungging dari bibirnya.

"Oh, saya Romi!" lelaki yang telah jadi bosnya itu mengulurkan tangan. Sedikit tersenyum. Berbeda 180 derajat saat tadi dan kemarin. Yulia jadi gelagapan.

Sa-saya Yulia, Bos. Maaf, saya gak ada maksud,,," menerima uluran tangan Romi dan segera melepasnya. Bos jutek yang ternyata bernama Romi segera menuju meja kasir dan tak menggubris omongan Yulia. Ia menghidupkan kembali komputer dan asyik mengutak atik komputernya tanpa memperdulikan Yulia maupun Fani lagi. Yulia dongkol dalam hatinya.

"Tuh kan! Kalian pasangan yang serasi, Romi sama Yuli. Mereka itu kan pasangan fenomenal Zaman baheula. " mbak Fani masih tersenyum usil.

"Ya, sudah selesai 'kan mbak Fanni? Saya permisi pulang sekarang." ucap Yulia kesal. Ingin rasanya ia langsung pergi, tapi tak sopan.

Yulia menatap Romi bermaksud untuk pamit, dan ternyata Romi juga sedang meliriknya sebentar. Belum juga Yulia membuka mulut Romi sibuk lagi dengan komputernya.

"Ya udah, saya benar benar permisi Assalamu Alaikum." Yulia beranjak pergi tanpa menoleh lagi ke belakang. Saat diteras swalayan Ia melihat mobil Bos jutek udah bergeser dari tempatnya.

Ia melangkah menuju trotoar, namun berhenti karena sebuah kepala menyembul dari dalam mobil.

"Tante Yulia! Tante Yulia mau pulang ya?" ternyata bos kecil, Shila.

"Eh Shila. Iya nih Shila, tante mau pulang. Selamat malam Shila!" kata Yulia melambaikan tangan pada Shila. Shila pun membalasnya dengan melambaikan tangannya juga.

"Tante, naik apa Tante?" tanyanya lagi.

"Tante jalan kaki Shila, rumah tante deket kok. Sambil olahraga biar jadi sehat." ujarnya sambil tersenyum pada Shila. Didalam mobil ternyata Shila bersama dengan seorang wanita setengah baya dengan rambut yang diwarnai. Coklat. Wanita itu tersenyum pada Yulia dan Yulia membalas senyumnya.

Mirip.

Apa itu ibunya bos jutek Romi? Kalau iya sungguh berbeda dengan anak dan ibunya. Mereka terlihat ramah dan murah senyum. Tidak seperti laki laki itu. Yulia.

Yulia berjalan kaki menyusuri trotoar jalan raya yang cukup ramai oleh pejalan kaki maupun pedagang kaki lima. Badan rasanya pegal semua. Mungkin karena selama ini ia belum pernah bekerja sampai selarut itu. Dulu sebelum menikah dengan Wahyu, ia sempat bekerja di sebuah pabrik makanan kemasan yang jam kerjanya tak selama di swalayan. Hanya jam 8 pagi sampai jam 4 sore.

Yulia jadi berpikir, berapa ya kira kira gajinya? namun ia segera menepis semua pikirannya. Berapapun gajinya ia akan terima dengan senang hati dan semoga bisa mencukupi kebutuhannya dan ibu. Ingin rasanya Yulia meminta ibu untuk berhenti jualan.

Ia lalu teringat kejadian tadi.

Pikirannya menuntun Yulia untuk menengok ke sebelah kiri, sebuah bangunan cukup mewah bertuliskan 'Zoya Salon & Rias Pengantin'. Dari kejauhan ia melihat sepasang pria dan wanita yang keluar dari salon itu bergandengan mesra. Ia mengenali postur tubuh lelaki itu, karena pria itu pernah mengisi hidupnya selama 3 tahun dan baru beberapa hari lalu berpisah. Lebih tepatnya dia yang minta pisah secara sepihak.

Ya, yang Yulia lihat adalah mantan suaminya, Wahyu bersama seorang perempuan bergandengan mesra, mereka tampak bahagia. Apakah mereka akan segera menikah? Mengingat yang mereka datangi adalah tempat salon pengantin?

Yulia sudah tak bisa membendung air matanya. Nyatanya ia belum bisa sepenuhnya merelakan pria itu, walau ia sudah menyakiti hatinya, menorehkan luka yang begitu dalam. Menyayat hatinya dengan sembilu tajam.

Yulia menunduk agar mukanya tak terlihat jelas, ia berdiri agak jauh dari lampu jalanan. Mengikuti gerak langkah dua sejoli itu menuju mobil, sang pria membukakan pintu mobil untuk gadisnya, yang tak pernah ia lakukan pada Yulia. Membuat dadanya sesak dan buliran bening dari matanya jatuh lebih deras lagi.

Mobil itu keluar dari halaman parkir dan melewati Yulia yang menatap mereka yang terlihat tersenyum berdua, tak pernah sadar akan kehadirannya saat ini.

Ia menyeka air matanya.

Tega sekali kamu, mas? setelah apa yang aku korbankan untukmu selama ini, kau campakkan aku begitu saja. Karena keinginan kalian yang ingin segera menimang bayi. Sama halnya dengan diriku, aku pun ingin. Sangat ingin. Tapi kalian tak memberiku kesempatan, dan kau malah memilih wanita lain tanpa berjuang untuk kita berdua.

Sekali lagi ia menyeka air matanya, bahkan sekarang inguspun ikut keluar. Ia mengusap dengan ujung jilbabnya karena tadi ia lupa membawa tisu. Ia berjalan lagi mau menyeberang jalan, berbelok kearah gang menuju rumah ibunya.

Namun tanpa disangka dari arah kanan sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang. Namun Yulia terlanjur menyeberang beberapa langkah dan...

"Aaaa! Allohu Akbar!"

\=\=\=\=\=\=\=\=

To be continued.

Jangan lupa ritualnya ya, kawan

like

komen

gift bunga mawar atau kopinya. Biar author receh ini semangat

Bye bye....

Seperti sebuah kaca yang jatuh dan retak, ia tak kan pernah bisa kembali lagi seperti pada awal mulanya. Pasti banyak cacat di sana.

Terpopuler

Comments

Rembulan Jingga

Rembulan Jingga

👍

2024-05-15

0

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Apa it mobil Bos Duren Yaa, 🤔

ad sedikit typo kk Thor,
"Suami aku menceraikanmu karna aku belum,,,, "
Maaf,,,, 🙏

2021-10-03

0

Yeni Eka

Yeni Eka

Ya Ampin6si sweet Romi dan Yuli

2021-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai dan Diusir
2 Bab 2. Masa Indah
3 Bab 3.Periksa ke Dokter
4 Bab 4.Menginap
5 Bab 5. Menyesal
6 Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7 Bab 7. Telat
8 Bab 8. Siapa Nama Bos?
9 Bab 9. Hampir Saja
10 Bab 10. Makan Malam
11 Bab 11. Ibu Sakit
12 Bab 12. Telat (lagi)
13 Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14 Bab 14. Menginap
15 Bab 15. Dua Sisi
16 Bab 16. Jangan Panggil Pak
17 Bab 17
18 Bab 18. Ayo kita nikah
19 Bab 19. Aku di lamar.
20 Bab 20.Menyatakan perasaan
21 Bab 21. (di) Belanja (in)
22 Bab 22. Benar Kata Ibu
23 Bab 23. No Titel
24 Bab 24. Insiden
25 Bab 25.
26 Bab 26.
27 Bab 27. Bertemu lagi
28 Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29 Bab 29. Tambah Masalah
30 Bab 30. Bonus visual
31 Bab 31. Kedatangan Saudara
32 Bab 32. Melamar
33 Bab 33. Melamar 2
34 Bab 34. Menentukan Jawaban
35 Bab 35.
36 Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37 Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38 Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39 Bab 39. Shila Sakit.
40 Bab 40. Iya, Saya Terima.
41 Bab 41.
42 Bab 42.
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46.
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54.
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102.
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106.
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118.
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Kedatangan Tamu Dari Jauh
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Cerai dan Diusir
2
Bab 2. Masa Indah
3
Bab 3.Periksa ke Dokter
4
Bab 4.Menginap
5
Bab 5. Menyesal
6
Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7
Bab 7. Telat
8
Bab 8. Siapa Nama Bos?
9
Bab 9. Hampir Saja
10
Bab 10. Makan Malam
11
Bab 11. Ibu Sakit
12
Bab 12. Telat (lagi)
13
Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14
Bab 14. Menginap
15
Bab 15. Dua Sisi
16
Bab 16. Jangan Panggil Pak
17
Bab 17
18
Bab 18. Ayo kita nikah
19
Bab 19. Aku di lamar.
20
Bab 20.Menyatakan perasaan
21
Bab 21. (di) Belanja (in)
22
Bab 22. Benar Kata Ibu
23
Bab 23. No Titel
24
Bab 24. Insiden
25
Bab 25.
26
Bab 26.
27
Bab 27. Bertemu lagi
28
Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29
Bab 29. Tambah Masalah
30
Bab 30. Bonus visual
31
Bab 31. Kedatangan Saudara
32
Bab 32. Melamar
33
Bab 33. Melamar 2
34
Bab 34. Menentukan Jawaban
35
Bab 35.
36
Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37
Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38
Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39
Bab 39. Shila Sakit.
40
Bab 40. Iya, Saya Terima.
41
Bab 41.
42
Bab 42.
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46.
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54.
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102.
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106.
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118.
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Kedatangan Tamu Dari Jauh
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!