Bab 2. Masa Indah

Saat diri tidak kuasa menahan beban hidup yang dirasa berat, pasrahkanlah semua pada Sang Pencipta adalah pilihan yang terbaik. Sebagaimana manusia biasa dan juga Makhluk makhluk yang lain, kita tak ada kuasa untuk menentukan alur kehidupan kita menurut apa yang kita mau. Karena Allah telah menentukan setting kehidupan setiap insan. Dan kesemuanya tak ada kesamaan. Berbeda dari setiap orangnya.

Hidup berjalan sesuai dengan alur yang sudah tertulis di Lauh al Mahfudz, bahkan sebelum manusia terlahir di dunia. Suka dan duka, tangis dan tawa, menerima atau menolak memang begitulah alurnya, terima dan jalani dengan lapang dada adalah jalan terbaik. Tak lupa pula kita harus berusaha dan bertawakal, apapun yang terjadi. Itulah kehendak Sang Pemberi Ruh.

Flashback On

"Yulia, aku telah jatuh cinta padamu, sejak pertama kali bertemu. Sehari tak jumpa kamu, rasanya sewindu. Itulah sebabnya aku ingin segera menghalalkanmu, agar tak ada lagi jarak dan waktu yang memisahkan kita." Wahyu berjongkok didepan Yulia yang saat itu duduk di bangku taman. Tangannya mengulur membawa sebuah kotak beludru warna hitam yang telah ia buka. Menampakkan sebuah cincin emas yang berkilau, membuat mata Yulia membeliak takjub, dengan sebuah kejutan yang diberi Wahyu. Mulutnya ternganga dengan pemandangan didepannya. Sejurus kemudian senyum bahagia merekah dari bibirnya.

"Maukah kau menua bersamaku, menjadi ibu anak anakku? Menjadi pendamping seumur hidupku. Aku janji, akan selalu membuatmu tersenyum, membuatmu selalu bahagia. Membuatmu seperti ratu di dunia ini." Mata Yulia berkaca kaca. Sebuah lamaran yang tak disangka sangka. Tak lama sebuah anggukan membuat Wahyu tersenyum.

"Iya, aku mau, mas Wahyu." Jawaban mantap dan tanpa ragu Yulia. Wahyu lalu mengambil cincin itu, menarik tangan kiri Yulia dan menyematkan cincin pada jari manisnya. Dengan penuh binar cinta, ia lalu mencium jari lentik Yulia.

"Makasih ya Yulia. Aku akan menepati janjiku untuk bahagiakanmu." Wanita mana yang tak bagai melayang di awang awang, diperlakukan dengan begitu manis dan mesra. Dengan beribu janji indah, selayaknya di surga. Surga dunia.

Dua bulan kemudian peristiwa janji suci dilaksanakan. Akad Nikah berlangsung dengan hikmad di kediaman Yulia.

Akhirnya Yulia dan Wahyu menikah, walau restu ibu Yulia hanya setengah hati. Karena sang Ayah telah meninggal dan ibu memilih tak menikah lagi. Begitu juga dengan Orang tua Wahyu, ibu Wahyu menentang kemauan anaknya menikahi Yulia. Karena dia sudah menjodohkan Wahyu dengan anak temannya. Sedangkan Ayah Wahyu, ia adalah tipe suami takut istri. Sehingga keputusan apapun, Ibu Wahyu yang lebih dominan dalam menentukannya. Termasuk jodoh Wahyu.

Tapi sang Ibu dari Wahyu tak bisa berbuat apa apa selain menerima Yulia sebagai menantunya, karena Wahyu mengancam akan pergi dari rumah membawa Yulia jauh.

"Bagaimana para saksi, sah?" Tanya pak penghulu saat Qabul diucapkan oleh Wahyu dalam sekali tarikan nafas.

"Saaah!"

Dan saat itulah, Yulia resmi menjadi istri Wahyu. Rasa bahagia terpancar dari wajah kedua orang yang baru beberapa menit lalu mengukir janji, melakukan ritual suci.

Di tahun pertama, mereka sangat bahagia. Wahyu begitu perhatian, bahkan dari hal hal yang kecil sekalipun.

Pagi itu, Yulia tidur kembali karena semalam Wahyu menyerangnya bertubi tubi sampai menjelang dini hari. Sebagai pengantin baru mereka masih dipenuhi hasrat yang menggebu. Mereka menyelesaikan aktivitas panas di ranjang setelah Yulia berkali kali merengek untuk menyudahi kegiatan penuh kenikmatan, namun tubuhnya sudah sangat kelelahan. Hanya tiga jam mereka terlelap, waktu sudah menjelang subuh. Yulia segera mandi besar, melaksanakan kewajiban pada Tuhan setelah muncul fajar. Kemudian tidur kembali karena rasa lelah dan kantuk yang menyerang belum usai.

Untung saja mereka sudah tak satu rumah dengan orang tua Wahyu, yang notabene mertua Yulia. Ibu Wahyu yang tak begitu menyukai Yulia, bersikap acuh tak acuh. Yulia memang anak orang tak mampu, ibunya hanya seorang janda yang ditinggal mati suaminya. Rumah merekapun sangat sederhana, dengan pekerjaan ibu Yulia sebagai penjual sayur keliling. Pekerjaan yang dilakoni ibunya Yulia hanya cukup untuk makan dan kebutuhan sehari hari, dengan sedikit sisa keuntungan biasanya akan ibu tabung dalam sebuah celengan plastik. Namun kehidupan ibu Yulia tenang dan tenteram.

" Sayang, bangunlah, aku buatkan bubur ayam dan minuman madu lemon hangat untukmu. " sapa Wahyu yang baru meletakkan nampan diatas meja kecil di samping tempat tidur. Yulia membuka matanya perlahan, karena mendengar sapaan suaminya. Sekaligus bau harum dari bubur ayam diatas meja. Ia tersenyum begitu manis sambil mengusap pipi Yulia dengan punggung tangannya.

"Aku tahu kamu pasti lelah. Aku buatin bubur ayam, makan ya! Biar tenagamu cepat pulih, setelah pertempuran semalam. hehehe!" Dia tertawa membuat Yulia cemberut, namun merasa senang dengan perhatian manis suaminya.

Yulia lalu bangun dan Wahyu meletakkan nampan diatas paha Yulia.

"Kamu makannya disuapin, atau makan sendiri, Sayang? " pipi Yulia bersemu merah, diperlakukan semanis itu.

"Makan sendiri aja mas, makasih udah dibuatin bubur sama minuman. Masa masih minta disuapin juga. Mas so sweet banget sih. Jadi makin cinta sama mas Wahyu."

"Hahaha..." Mereka tertawa bersama. Sambil menyuapkan bubur ke mulutnya, Yulia juga berbicara banyak hal dengan suaminya. Ah, hidup bagaikan di surga, serasa dunia ini hanya milik mereka berdua saat ini. Yang lain, cuman ngontrak.

Di hari yang lain, Wahyu mengajak Yulia ke suatu tempat, namun matanya ditutup dengan saputangan. Dengan keadaan seperti itu, Wahyu membawa Yulia dengan mobilnya menyusuri jalan kota yang ramai karena saat itu malam Minggu. Jalan dan tempat tempat perbelanjaan juga tempat nongkrong tak ada yang sepi dari pengunjung.

"Kamu mau bawa aku kemana sih, mas?" Tanya Yulia yang hanya dijawab dengan kata sabarlah, sebentar lagi sampai. Kau nanti juga akan tahu. Begitu kata Wahyu.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai ke tempat yang dituju. Dengan keadaan Yulia yang masih tertutup matanya, Wahyu menuntun sang istri. Dan disaat Wahyu membuka mata Yulia, Yulia sangat takjub dengan pemandangan didepannya.

Rupanya Wahyu mengajaknya dinner candle light. Di kanan kiri mereka terdapat banyak lilin yang berjejer sebagai penerangan di malam itu. Mereka berjalan menyusuri tempat terbuka yang sepertinya taman disebuah restoran, sampailah mereka pada sebuah tenda kecil ditengah tengah puluhan lilin.

Di tenda itu terdapat sebuah meja yang sudah tersaji makan malam untuk mereka berdua. Senyum terus mengembang di bibir tipis Yulia, tak menyangka suaminya begitu romantis. Mempersiapkan semua ini sendiri, sebagai kejutan diulang tahun pernikahan mereka yang pertama. Wahyu mempersilakan Yulia duduk, setelah menggeserkan kursi untuknya. Dan mengucapkan terima kasih banyak karena memperlakukannya begitu istimewa bak Ratu.

Yulia memperhatikan di sekelilingnya, ternyata saat ini mereka tengah berada di taman rooftop sebuah gedung . Bintang yang seperti berkedip kedip seolah ikut menyemarakkan suasana romantis itu. Didepannya juga ada sebuah papan berbentuk hati, dihiasi bunga bunga, dan terdapat tulisan

Happy First Wedding Anniversary.

...Yulia & Wahyu....

"Gimana sayang, kamu terkesan dengan kejutan yang kuberikan?" tanya Wahyu sambil menggenggam jemari Yulia, lalu menciumnya.

Mata Yulia berkaca kaca karena saking bahagianya. Dia mengangguk berkali kali sebagai ganti jawaban atas pertanyaan Wahyu, karena tak sanggup berkata apa apa. Selain rasa bahagia yang membuncah.

\=\=\=\=\=\=\=☘️☘️☘️

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Marathon,, 🥰

2021-10-03

0

ratu adil

ratu adil

pasri yg mandul suamix

2021-06-12

4

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir kk

⚘⚘⚘Pria Idola n Menikahi
pria Urakan⚘⚘⚘⚘

2021-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai dan Diusir
2 Bab 2. Masa Indah
3 Bab 3.Periksa ke Dokter
4 Bab 4.Menginap
5 Bab 5. Menyesal
6 Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7 Bab 7. Telat
8 Bab 8. Siapa Nama Bos?
9 Bab 9. Hampir Saja
10 Bab 10. Makan Malam
11 Bab 11. Ibu Sakit
12 Bab 12. Telat (lagi)
13 Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14 Bab 14. Menginap
15 Bab 15. Dua Sisi
16 Bab 16. Jangan Panggil Pak
17 Bab 17
18 Bab 18. Ayo kita nikah
19 Bab 19. Aku di lamar.
20 Bab 20.Menyatakan perasaan
21 Bab 21. (di) Belanja (in)
22 Bab 22. Benar Kata Ibu
23 Bab 23. No Titel
24 Bab 24. Insiden
25 Bab 25.
26 Bab 26.
27 Bab 27. Bertemu lagi
28 Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29 Bab 29. Tambah Masalah
30 Bab 30. Bonus visual
31 Bab 31. Kedatangan Saudara
32 Bab 32. Melamar
33 Bab 33. Melamar 2
34 Bab 34. Menentukan Jawaban
35 Bab 35.
36 Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37 Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38 Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39 Bab 39. Shila Sakit.
40 Bab 40. Iya, Saya Terima.
41 Bab 41.
42 Bab 42.
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46.
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54.
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102.
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106.
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118.
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Kedatangan Tamu Dari Jauh
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Cerai dan Diusir
2
Bab 2. Masa Indah
3
Bab 3.Periksa ke Dokter
4
Bab 4.Menginap
5
Bab 5. Menyesal
6
Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7
Bab 7. Telat
8
Bab 8. Siapa Nama Bos?
9
Bab 9. Hampir Saja
10
Bab 10. Makan Malam
11
Bab 11. Ibu Sakit
12
Bab 12. Telat (lagi)
13
Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14
Bab 14. Menginap
15
Bab 15. Dua Sisi
16
Bab 16. Jangan Panggil Pak
17
Bab 17
18
Bab 18. Ayo kita nikah
19
Bab 19. Aku di lamar.
20
Bab 20.Menyatakan perasaan
21
Bab 21. (di) Belanja (in)
22
Bab 22. Benar Kata Ibu
23
Bab 23. No Titel
24
Bab 24. Insiden
25
Bab 25.
26
Bab 26.
27
Bab 27. Bertemu lagi
28
Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29
Bab 29. Tambah Masalah
30
Bab 30. Bonus visual
31
Bab 31. Kedatangan Saudara
32
Bab 32. Melamar
33
Bab 33. Melamar 2
34
Bab 34. Menentukan Jawaban
35
Bab 35.
36
Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37
Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38
Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39
Bab 39. Shila Sakit.
40
Bab 40. Iya, Saya Terima.
41
Bab 41.
42
Bab 42.
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46.
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54.
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102.
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106.
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118.
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Kedatangan Tamu Dari Jauh
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!