Bab 6. Gadis kecil yang Imut

"Tante sedang mengaji ya?" tanya seorang gadis kecil memecah konsentrasi Yulia. Ia tiba tiba sudah berada di samping Yulia. Ia tersenyum dengan begitu manis. Lesung pipinya terlihat sangat menawan dan imut.

"Eh, adek kok disini ? Sama siapa kesini?" Yulia mengira itu adalah anak seorang pembeli yang kesasar dan terlepas dari pengawasan orang tuanya.

"Sama Ayah Shila, Tante." Gadis itu kisaran umur 5 tahunan.

"Tante, ajarin Shila ngaji dong! Biar Shila bisa doain Bunda Shila yang di surga!" ucap gadis kecil polos itu. Yulia terkesiap. Rupanya gadis kecil itu anak piatu.

"Bunda Shila di surga? Sejak kapan?"

Yulia menyentuh ubun ubun Shila. Rambutnya yang panjang bergelombang di kuncir dua, terlihat lucu dan imut.

"Kata Ayah, bunda Shila pergi ke surga sejak Shila lahir. Shila cuman lihat bunda Shila didalam foto. Cantikkk sekali, kata Ayah." Yulia tertawa.

"Tentu saja bunda Shila sangat cantik. Anaknya aja cantik dan imut beginih!" Yulia mengusap usap pipi gembul Shila gemas.

"Tante Yulia boleh peluk Shila nggak?" pinta Yulia. Dan bocah itu berbinar bahagia dan mengangguk. Ia merentangkan tangan kecilnya.

Yulia memeluk Shila sepenuh hati. Kerinduan akan hadirnya seorang anak dalam hidupnya telah musnah karena perceraiannya. Ia menciumi anak dalam pelukannya itu. Hingga Shila kegelian dan tertawa tawa.

"Memang biasanya Shila ngaji sama siapa?" tanya Yulia lagi setelah mengurai pelukan.

"Dulu Shila ngaji sama Nenek. Tapi sekarang Nenek Shila sudah bersama Bunda di surga." Yulia mengangguk paham. Kasihan gadis kecil ini. gumamnya.

"Ayah Shila katanya mau ngajarin ngaji, tapi sampai sekarang Shila nggak juga diajarin sama Ayah Shila. Katanya Ayah masih sedang sibuk." cerocos Shila.

"Tante mau ngajarin Shila belajar ngaji, asal Shila izin dulu sama Ayah. Kalau sama Ayah Shila di bolehin, mulai besok Tante bisa kok ajarin Shila. ngaji. " Ucapan Yulia membuat Shila tertawa senang

"Horeee, Shila diajarin ngaji." Anak itu berjingkrak. Betapa senangnya ia, walaupun cuman dijanjikan diajarin ngaji.

Dan semua percakapan mereka tak luput dari pendengaran seseorang dari balik tirai.

****

"Kamu ketiduran ya, Yul? Kok lama banget di atas?" sapa Yeni yang bertemu didepan tangga. Yeni melirik keatas. Yulia tersenyum.

"Maaf ya mbak Yeni, tadi waktu aku mau keluar, tiba tiba ada anak kecil yang imut nyamperin aku. Terus ngajak main aku." ucap Yulia memberi alasan yang memang benar adanya

"Anaknya cantik dan pinter banget mbak Yeni, rambutnya panjang bergelombang, punya lesung pipit juga. Mmm, namanya Shila. Katanya dia ingin aku mengajari dia ngaji, biar bisa mendoakan Bundanya yang di surga. Memang dia itu siapa sih, mbak?" Yeni yang membawa troli berisi 2 dus minyak botol dan 1 dus minyak kemasan refill , menghentikan langkah. Menatap Yulia yang mengekori langkahnya.

" Shila ya?" Yeni mencondongkan wajahnya, mendekatkan bibir ke kuping Yulia. "Dia itu anaknya yang punya swalayan ini. Dia itu du-ren loh!" Yeni mengulum senyum. Sedangkan Yulia mengernyitkan alisnya.

"Du-ren? Apaan tuh?" tanya Yulia tak mengerti istilah yang digunakan Yeni.

Yeni melebarkan senyumnya hingga terlihat gigi geraham karena mulutnya memang lebar.

"Du-ren. Duda Keren. Ih, masak yang gitu gak ngerti sih, Yul?" senyumnya memudar, saat melihat kearah tangga. Yulia tertawa lirih, belum menyadari apa yang terjadi. Yeni beralih segera membuka karton minyak yang tadi di dorongnya. Dan menyusun satu persatu di rak yang kosong.

"Ehemm, ehemm!" suara deheman membuat Yulia tersentak dan menoleh. Ia tersenyum kecut, melihat penampilan seseorang yang berdehem itu. Mata elang lelaki yang terlihat rupawan Dimata Yulia itu menatap Yeni dan dirinya dengan tajam. Tanpa senyuman sama sekali dari wajahnya. Berbanding terbalik dengan bocah disampingnya yang terus tersenyum menampakkan lesung pipi indahnya.

Tanpa berkata apapun ia ngeloyor pergi meninggalkan Yulia dan Yeni yang klejingan alias malu.

Tapi beberapa saat kemudian mereka kembali lagi.

"Tante Yulia!" panggil bocah imut itu yang ternyata anaknya.

"Eh, iya Shila ada apa?" Yulia berdiri dari jongkoknya dan menghadap Shila dan ayahnya. Sedangkan Yeni hanya melirik sambil meneruskan pekerjaannya.

"Kata ayah, Shila boleh belajar mengaji sama Tante." ujarnya dengan gembira.

"Oh iya" Yulia kehilangan kata kata untuk menjawab Shila. Dia juga tak berani menatap mata elang Ayah gadis kecil itu.

"Selama satu jam, aku minta kamu mengajari anakku mengaji dan selama satu jam itu kamu saya bebas tugaskan dari pekerjaan ini sebagai gantinya" ujar lelaki itu tanpa basa basi.

Busheeet! gak ada ba bi bu orang ini. Langsung ke intinya. Yulia.

"Baik, pak! Terima kasih." Dan lelaki itupun berbalik pergi lagi dengan menggamit tangan anaknya. Sungguh pemandangan yang sangat kontras. Yulia menghela napas yang terdengar oleh Yeni. Yeni cekikikan.

Pukul delapan tepat, swalayan ditutup. Badan Yulia terasa lelah, namun ia bahagia. Teman teman barunya sangat enak untuk diajak bicara dan bercanda, membuatnya sedikit terlupa dengan lara hati yang disebabkan oleh mantan suaminya.

Pukul 8 lewat 15 menit saat dia sampai dirumahnya. Ia mengetuk pintu dan mengucap salam. Terdengar ibu menjawab salam dari dalam dan melangkah mendekati pintu. Sang ibu yang membuka pintu terlihat begitu khawatir.

"Maaf, Bu. Yulia lupa tak memberi kabar ibu. Yulia tadi langsung di terima bekerja, dan saking semangatnya Yulia kerja sampai gak kepikiran ngabarin ibu." Yulia tahu kesalahannya, sebelum ibunya mengomel panjang lebar, iapun langsung meminta maaf saat ibunya membukakan pintu.

"Kamu itu ya, selalu saja. Kalau sedang bahagia ibu ini dinomorduakan. Padahal ibu itu selalu menomorsatukan anak anak ibu. Kalau ada apa apa, selalu kalian berdua yang pertama ibu pikirkan. Dasar, anak gak peka." ternyata permintaan maaf Yulia tak mengubah keadaan. Ibu tetap saja mengomelinya. Ya, emang salah Yulia juga sih.

"Hoooam!" Yulia pura pura menguap.

"Bu, Yulia capek. Mau bersihkan badan dulu. Yulia masuk dulu ya, Bu!" Ia segera berlalu menuju kamarnya. Kalau tidak ia pasti akan terus kena semprot berjam jam lamanya.

"Yulia, kamu udah makan belum?" tanya ibu saat Yulia di kamar mandi.

"Udah, Bu tadi sore ditraktir sama teman teman." jawab Yulia dengan suara keras.

"Udah salat isya' belum?" tanya ibu lagi.

"Belum, Bu. Habis ini Yulia wudhu terus salat!" jawab Yulia terdengar tak begitu jelas dari luar. Ia sedang menggosok gigi.

"Ya sudah, Ibu tunggu buat jamaah, ya?" tak terdengar jawaban dari dalam. Namun ibu langsung menuju ruangan untuk salat.

****

Yulia berguling ke kanan dan ke kiri ditempat tidurnya. Ia tak bisa memejamkan mata. Entah mengapa ia teringat Shila, gadis kecil anak pemilik swalayan yang telah ditinggal mati oleh Bundanya.

Didalam hati kecilnya Yulia terpesona dan juga merasa iba dengan nasib Shila. Namun saat mengingat Ayah Shila, ia menggerutu sendiri.

"Huh, itu orang apa waktu ibunya hamil dia kebanyakan minum kopi tanpa gula ya? Pahit banget. Atau, apa ibunya kena diabetes. Gulanya diambil sendiri, anaknya gak kebagian."

"Gak ada manis manisnya sama sekali." gumamnya lagi.

Eh, kok jadi mikirin pak Bos Duren Sawit. DUda keREN SArang duWIT.

Tapi SAngat paHIT.

****

"Bundaaa!" Terdengar suara seorang gadis kecil. Yulia tengah berada ditepi danau yang indah. Dikelilingi bunga bunga berwarna warni nan sejuk dipandang mata. Ia menoleh kesana kemari mencari sumber suara.

"Bundaaa! Peluk akuuuu!" Suara itu terdengar lagi. Yulia menoleh, seorang gadis kecil berada ditepi seberang danau tempatnya berdiri.

Gadis kecil itu terlihat seperti mau menyeberang. Padahal air danau itu walaupun terlihat tenang, tapi cukup dalam. Jika gadis itu menyeberang, tentu ia akan tenggelam.

Yulia panik.

Ia mau mencegah gadis kecil itu untuk menyeberang, tapi mulutnya seperti terkunci.

Gadis itu terus berjalan ke tengah danau dan terus merentangkan tangan ingin di peluk Yulia. Air danau itu sudah sebatas lutut gadis itu.

Tiba tiba Yulia melihat sebuah perahu. Tanpa pikir panjang Yulia menaiki perahu itu dan berusaha menahan gadis kecil itu untuk tak lagi menyeberang air. Dengan susah payah Yulia mendayung, mendekatinya.

Dan berhasil.

Setelah dekat, Yulia segera mengangkat gadis yang terlihat ketakutan dan menangis itu ke dalam perahu yang dinaikinya.

"Alhamdulillah, syukurlah kamu selamat, Nak! Tak jadi tenggelam." Yulia menarik gadis kecil itu ke pelukannya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

TBC

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Hati2 mas Duren, galak2 tar naksir loh, 🤭

2021-10-03

0

Yeni Eka

Yeni Eka

Eh, ada nama Yeni di sini 😂

2021-08-29

1

Cancer(。♡‿♡。)

Cancer(。♡‿♡。)

mnyimak

2021-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai dan Diusir
2 Bab 2. Masa Indah
3 Bab 3.Periksa ke Dokter
4 Bab 4.Menginap
5 Bab 5. Menyesal
6 Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7 Bab 7. Telat
8 Bab 8. Siapa Nama Bos?
9 Bab 9. Hampir Saja
10 Bab 10. Makan Malam
11 Bab 11. Ibu Sakit
12 Bab 12. Telat (lagi)
13 Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14 Bab 14. Menginap
15 Bab 15. Dua Sisi
16 Bab 16. Jangan Panggil Pak
17 Bab 17
18 Bab 18. Ayo kita nikah
19 Bab 19. Aku di lamar.
20 Bab 20.Menyatakan perasaan
21 Bab 21. (di) Belanja (in)
22 Bab 22. Benar Kata Ibu
23 Bab 23. No Titel
24 Bab 24. Insiden
25 Bab 25.
26 Bab 26.
27 Bab 27. Bertemu lagi
28 Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29 Bab 29. Tambah Masalah
30 Bab 30. Bonus visual
31 Bab 31. Kedatangan Saudara
32 Bab 32. Melamar
33 Bab 33. Melamar 2
34 Bab 34. Menentukan Jawaban
35 Bab 35.
36 Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37 Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38 Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39 Bab 39. Shila Sakit.
40 Bab 40. Iya, Saya Terima.
41 Bab 41.
42 Bab 42.
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46.
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54.
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102.
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106.
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118.
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Kedatangan Tamu Dari Jauh
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1. Cerai dan Diusir
2
Bab 2. Masa Indah
3
Bab 3.Periksa ke Dokter
4
Bab 4.Menginap
5
Bab 5. Menyesal
6
Bab 6. Gadis kecil yang Imut
7
Bab 7. Telat
8
Bab 8. Siapa Nama Bos?
9
Bab 9. Hampir Saja
10
Bab 10. Makan Malam
11
Bab 11. Ibu Sakit
12
Bab 12. Telat (lagi)
13
Bab 13. Jodohmu di tangan anakmu
14
Bab 14. Menginap
15
Bab 15. Dua Sisi
16
Bab 16. Jangan Panggil Pak
17
Bab 17
18
Bab 18. Ayo kita nikah
19
Bab 19. Aku di lamar.
20
Bab 20.Menyatakan perasaan
21
Bab 21. (di) Belanja (in)
22
Bab 22. Benar Kata Ibu
23
Bab 23. No Titel
24
Bab 24. Insiden
25
Bab 25.
26
Bab 26.
27
Bab 27. Bertemu lagi
28
Bab 28. Luka Lama Berdarah Kembali
29
Bab 29. Tambah Masalah
30
Bab 30. Bonus visual
31
Bab 31. Kedatangan Saudara
32
Bab 32. Melamar
33
Bab 33. Melamar 2
34
Bab 34. Menentukan Jawaban
35
Bab 35.
36
Bab 36. Nostalgia dengan cerita sebelah
37
Bab 37. Nostalgia dengan Cerita Sebelah 2.
38
Bab 38. Apakah ini Jawaban?
39
Bab 39. Shila Sakit.
40
Bab 40. Iya, Saya Terima.
41
Bab 41.
42
Bab 42.
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46.
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54.
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102.
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106.
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118.
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Kedatangan Tamu Dari Jauh
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!